Oleh : Muhammad Arifin ( N14-Arifin)
Satria Aji Surya ( N15-Satria)
ABSTRAK
Stoikiometri di dalam ilmu kimia, (kadang disebut stoikiometri
reaksi agar membedakannya dari stoikiometri komposisi) ialah
ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan
produk dalam reaksi kimia . Kata ini berasal dari bahasa Yunani stoikheion (elemen)
dan metriā (ukuran).
I. PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui bahwa air
adalah salah satu senyawa paling sederhana dan paling dijumpai serta paling
penting. Bangsa Yunani kuno menganggap air adalah salath satu dari empat unsur
penysun segala sesuatu (disamping, tanah, udara, dan api). Bagian terkecil
daria air adalah molekul air. Molekul adalah partikel yang sangat kecil,
sehingga jumlah molekul dalam segelas air melebihi jumlah halaman buku yang ada
di bumi ini.
Stoikiometri behubungan dengan
hubungan kuantitatif antar unsure dalam satu senyawa dan antar zat dalam suatu
reaksi. Istilah itu berasal dari Yanani, yaitu dari kata stoicheion, yang berarti
unsure dan mentron yang artinya mengukur. Dasar dari semua hitungan
stoikiometri adalah pengetahuan tentang massa atom dan massa molekul. Oleh
karena itu, stoikiometri akan dimulai dengan membahasa upaya para ahli dalam
penentuan massa atom dan massa molekul.
Kata Kunci : Pengertian, Hukum Dasar Kimia
II.
PERMASALAHAN
Apa
itu Stoikiometri ?
Apa-apa
sajakah yang merupakan hukum dasar kimia?
III. PEMBAHASAN
Pengertian Stoikiometri
Stoikiometri
berasal dari dua suku kata bahasa Yunani yaitu Stoicheion yang berarti “unsur” dan Metron yang berarti
“pengukuran”.
Stoikiometri
adalah suatu pokok bahasan dalam kimia yang melibatkan keterkaitan reaktan dan
produk dalam sebuah reaksi kimia untuk menentukan kuantitas dari setiap zat
yang bereaksi.
·
Hukum
Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Antoine
Lavoisier (1743–1794) seorang pelopor yang percaya pentingnya membuat
pengamatan kuantitatif dalam eksperimen, mencoba memanaskan 530 gram logam
merkuri dalam wadah terhubung udara dalam silinder ukur pada sistem tertutup.
Ternyata volume udara dalam silinder berkurang 1/5 bagian. Logam merkuri
berubah menjadi merkuri oksida sebanyak 572,4 gram. Besarnya kenaikkan massa
merkuri sebesar 42,4 gram adalah sama dengan 1/5 bagian udara yang hilang yaitu
oksigen.
Logam merkuri + gas
oksigen à merkuri oksida
530
gram 42,4
gram 572,4 gram
Hukum Perbandingan Tetap
(Hukum Proust)
Tahun
1799 Joseph Proust melakukan percobaan dengan mereaksikan hidrogen dan oksigen.
Ternyata hidrogen dan oksigen selalu bereaksi membentuk air dengan perbandingan
massa yang tetap yaitu 1 : 8.
Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)
Dua
unsur dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa. Misalnya unsur karbon
dengan oksigen dapat membentuk karbon monoksida dan karbon dioksida. John
Dalton (1766–1844) mengamati adanya suatu keteraturan perbandingan massa
unsur-unsur dalam suatu senyawa.
· Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)
Di awal
tahun 1781 Joseph Priestley (1733–1804) menemukan hidrogen dapat bereaksi
dengan oksigen membentuk air, kemudian Henry Cavendish (1731–1810) menemukan
volume hidrogen dan oksigen yang bereaksi membentuk uap air mempunyai
perbandingan 2 : 1. Dilanjutkan William Nicholson dan Anthony Carlise berhasil
menguraikan air menjadi gas hidrogen dan oksigen melalui proses elektrolisis.
Ternyata perbandingan volume hidrogen dan oksigen yang terbentuk 2 : 1. Pada
tahun 1808 Joseph Louis Gay-Lussac (1778–1850) berhasil mengukur volume uap air
yang terbentuk, sehingga diperoleh perbandingan volume hidrogen : oksigen : uap
air = 2 : 1 : 2.
Gas Hidrogen + Gas
Oksigen à Uap Air
2
H2 (g) + O2 (g) à 2
H2O (g)
Dari pembahasan di atas bahwa dapat di simpulkan, hukum-hukum
dasar kimia yang meliputi stoikiometri yaitu hukum kekekalan massa (hukum
Lavoisier), hukum perbandingan tetap (Proust), hukum kelipatan perbandingan
(Dalton), dan hukum perbandingan Volume (Gay-Lussac). Sedangkan dalam
perhitungan kimia, dikenal adanya penentuan volume gas dan hasil reaksi, massa
atom relatif dan massa molekul relatif, konsep mol dan tetapan Avogadro, rumus
molekul serta kadar unsur dalam senyawa.
DAFTAR PUSTAKA
Brady,E,J.1999.Kimia
Universitas Jakarta : Binarupa Aksara
Harnanto,
Ari dan Ruminten. 2009. Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Permana,
Irvan. 2009. Memahami Kimia 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.