.

Minggu, 15 September 2019

Limbah Radioaktif

 LIMBAH RADIOAKTIF

Oleh : Auliyah Pertiwi (@P02-AULIYAH)


ABSTRAK
limbah adalah bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya. Adanya benda buangan ini seringkali tidak diinginkan masyarakat karena dengan konsentrasi dan kualitas tertentu dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap manusia maupun lingkungan tempat tinggalnya. Saat ini jumlah limbah semakin meningkat karena hampir seluruh kegiatan manusia menghasilkan benda ini, seperti kegiatan industri, rumah tangga, transportasi dan lain sebagainya. Melihat kondisi seperti ini, pengelolaan limbah sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai dampak negatifnya.
KATA KUNCI : Limbah Radioaktif
I.                  PENDAHULUAN
Limbah radioaktif ialah zat radioaktif yang sudah tidak dapat digunakan lagi, bahan serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif sudah tidak dapat difungsikan/dimanfaatkan. Bahan atau peralatan tersebut terkena atau menjadi radioaktif kemungkinan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion.

II.               PERMASALAHAN
Apa itu limbah radioaktif? Bagaimana cara pengolahannya?  Apa saja jenis-jenis limbah radioaktif? Dan Bagaimana cara menanganinya?

III.           PEMBAHASAN
1.     PENGERTIAN
limbah radioaktif adalah suatu zat radioaktif atau bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion yang tidak dapat digunakan lagi. Pengertian ini menjelaskan bahwa yang dinamakan suatu limbah radioaktif itu bukan hanya suatu zat yang masih bersifat radioaktif yang keluar dari suatu pengoperasian instalasi listrik saja, namun juga bahan / material atau segala peralatan yang memang telah terkena zat radioaktif atau dari yang awalnya stabil namun setelah digunakan dalam instalasi nuklir atau radiasi pengion menjadi bersifat radioaktif maka dapat disebut sebagai limbah radioaktif.

2.     PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF
Ada empat prinsip/teknik yang diterapkan dalam pengelolaan limbah radioaktif, yakni :

a.       Pengenceran dan dispersi Prinsip pengenceran dan dispersi didasarkan pada anggapan bahwa lingkungan mempunyai kapasitas terbatas untuk mengencerkan nuklida sampai tingkat tidak membahayakan. Penerapan prinsip ini harus sedikit mungkin dan dalarn tiap keadaan, Iingkungan dapat menerimanya. Pembuangan limbah pada tingkat ini dilakukan dengan menanam di dalam tanah, maka kebocoran radioaktivitas ke dalam air tanah dapat dianggap sebagai suatu pengenceran dan akan menyebar kesekelilingnya. Penerapan prinsip ini pada pembuangan limbah cairan lebih dibatasi, dan pada umumnya hanya untuk sampah cair yang mempunyai tingkat radioaktivitas sangat rendah yang dibuang ke sungai laut atau danau.

b.      Penundaan dan Peluruhan ; Radionuklida akan terkurangi keradioaktivannya karena peluruhan. Peristiwa ini dapat diterapkan dalam pengelolaan limbah padat, cair, dan gas dengan tingkat keradioaktivan sedang dan tinggi yang mengandung radionuklida dengan umur paruh (half life) pendek. Tujuannya ialah untuk mempermudah persoalan dalam pengelolaan selanjutnya atau untuk memeperkecil resiko dalam pembuangan limbah ke sekelilingnya dengan mengambil manfaat dari peluruhan dan waktu.

c.       Pemampatan Prinsip pemampatan diturunkan dari konsep bahwa kebanyakan radioaktivitas yang diproduksi dalam program nuklir diisolasi dari manusia dan sekelilingnya. Prinsip ini diterapkan pada teknik-teknik pembersihan udara dan gas, pengolahan sampah cair dengan cara pengendapan dan festilasi penukar ion dan penguapan, pengolahan sampai padat dengan tingkat keradioaktivannya rendah dengan cara dibakar.

d.      Pewadahan Karena beberapa radionuklida mempunyai waktu paruh yang panjang hingga memakan waktu lama untuk mencapai tingkat keradioaktivanya yang tidak berbahaya, maka Iimbah harus dilindungi dan disimpan dalam waktu yang lama, Prinsip ini diterapkan pada penyimpanan limbah padat dalam ruang di dalam tanah atau pada struktur geologi yang dalam. Dalam penanaman Iimbah dengan keradoaktivan yang tinggi harus diadakan hambatan tambahan untuk mencegah perpindahan radionuklida.


3.     JENIS LIMBAH RADIOAKTIF
Limbah radioaktif dikategorikan menjadi tiga jenis, berdasarkan dari kekuatan radioatifitasnya. Berikut inilah jenis-jenisnya:

• Limbah Radioaktif Level Tinggi (High Level Waste/HLW)
Limbah yang tergolong ke dalam radioaktif level tinggi ini memiliki energi radiasi peluruhan mencapai >2kW/m3.  Limbah ini terutama berasal dari reaktor nuklir pada pembangkit energi listrik. Walaupun jumlahnya sangat sedikit (hanya 3% dari total limbah), namun energi radiasinya sangat besar (mencapai 90% dari keseluruhan radiasi limbah). Limbah radioaktif tinggi diklasifikasikan lagi berdasarkan lama waktu paruhnya. Pengelompokan lama waktu paruh limbah jenis ini sangat penting dalam manajemen limbah radioaktif. Karena energinya sangat tinggi, diperlukan pelapisan dan pendingin untuk proses perpindahan dan penyimpanan limbah radioaktif berat.

• Limbah Radioaktif Sedang (Intermediate Level Waste/ILW)
Limbah yang tergolong dalam radioaktif sedang ini memiliki energi radiasi peluruhan sekitar <2kW/m3. Limbah ini terutama berasal dari proses kimia dan perusahaan elektronik (baterai, microchip, dll). Jumlah limbah ini tergolong sedikit (hanya 7% dari total limbah radioaktif), dan energi radiasinya tergolong kecil (hanya sekitar 4% dari total limbah radioaktif). Karena energinya cukup tinggi maka pada penyimpanan limbah ini diperlukan pelapisan pada proses pembuangannya.

• Limbah Radioaktif Ringan (Low Level Waste/LLW)
Limbah yang tergolong ke dalam radioaktif rendah ini biasanya berasal dari peralatan kesehatan di rumah sakit, industri pakaian, kertas dan yang lainnya. Jumlah limbah radioaktif ini sangat banyak (mencapai 90% dari total limbah radioaktif) namun energi radiasinya sangat kecil (hanya mencapai 1% dari keseluruhan radiasi limbah). Karena energi radiasinya sangat rendah, tidak diperlukan pelapisan saat pemindahan dan penyimpanan limbah ini. Umumnya radiasi dari limbah jenis ini memiliki waktu peluruhan yang singkat.

4.     CARA MENANGANI LIMBAH RADIOAKTIF
Penanganan limbah radioaktif aktivitas rendah, sedang maupun aktivitas tinggi pada umumnya mengikuti tiga prinsip, yaitu :

§  Memperkecil volumenya dengan cara evaporasi, insenerasi, kompaksi/ditekan.
§  Mengolah menjadi bentuk stabil (baik fisik maupun kimia) untuk memudahkan dalam transportasi dan penyimpanan.
§  Menyimpan limbah yang telah diolah, di tempat yang terisolasi.


IV.            KESIMPULAN
Limbah radioaktif adalah limbah yang mengandung sejumlah radionuklida yang mempunyai sifat berbahaya terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan bila tidak dikelola dengan baik. Pengelolaan limbah radioaktif dapat berupa penampungan atau pengumpulan limbah radioaktif, pengolahan limbah radio aktif, dan pembuangan atau penyimpangan hasil pengolahan limbah radioaktif tersebut. Untuk limbah yang berbentuk gas dikelola melalui sistem ventilasi dengan filter yang berlapis-lapis. gas radioaktif yang dilepaskan dari cerobong jumlahnya relatif sangat kecil sehingga dampaknya terhadap lingkungan boleh dikatakan hampir tak berarti. Sementara untuk limbah yang berbentuk cairan ditampung dan dikumpulkan pada tangki secara terpisah sesuai tingkat radioaktivitasnya, sedang limbah yang berbentuk, padatan disimpan dalam suatu kolam penyimpan elemen bakar bekas, untuk selanjutnya dikirim ke instalasi ulah ulang, dan selanjutnya dilakukan penyimpangan lestari yang berada jauh dipermukaan tanah.

DAFTAR PUSTAKA


Cahya, Dwi. 2014. Pengertian limbah radioaktif. Sumber  : file:///C:/Users/hp/Downloads/S1-2014-301383-chapter1%20(3).pdf

Supahar. 1995. Pengelola limbah zat radioaktif. Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/81208-none-a8177189.pdf

Zamroni, husen. 2004. Pusat teknologi limbah radioaktif. Vol. 8 No. 2  Sumber : http://www.batan.go.id/ptlr/08id/files/u1/sntpl8/proceeding/1%20Husen%20Zamroni%20_1-14_%20edit%201.pdf

Santoso, gangsar. 2006. Studi pengelolaan limbah radioaktif. Vol. 11 No. 4 sumber : https://media.neliti.com/media/publications/241651-studi-pengelolaan-limbah-radioaktif-pada-5cb32931.pdf

Anggoro, YD. 2014. Jurnal forum limbah radioaktif. Vol. 8 No. 1 sumber : http://jurnal.batan.go.id/index.php/jstni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.