Abstrak
Stoikiometri ialah cabang kimia yang berhubungan
dengan suatu hubungan kuantitatif yang terdapat antara reaktan dan juga
produk dalam reaksi kimia. Reaktan ialah suatu zat yang berpartisipasi
didalam reaksi kimia, dan juga produk ialah suatu zat yang diperoleh
sebagai hasil dari reaksi kimia. Stoikiometri tersebut bergantung pada
kenyataan ialah bahwa unsur unsur berperilaku dengan cara yang bisa atau dapat diprediksi, dan
juga materi yang tidak dapat diciptakan atau juga dihancurkan. Oleh
Sebab itu, pada saat unsur digabungkan kemudian menghasilkan reaksi kimia, sesuatu
yang dikenal dan juga spesifik yang akan terjadi serta hasil reaksi bisa untuk diprediksi dengan berdasarkan unsur-unsur dan
juga jumlah yang terlibat. Stoikiometri ialah matematika di
balik ilmu kimia. Perhitungan stoikiometri tersebut bisa menemukan bagaimana unsur-unsur dan
juga komponen yang diencerkan dalam suatu larutan yang konsentrasinya diketahui, bereaksi didalam kondisi eksperimental.
Kata kunci: stoikiometri
Pendahuluan
Stoikiometri adalah suatu pokok bahasan dalam kimia yang melibatkan keterkaitan reaktan dan produk dalam sebuah reaksi kimia untuk menentukan kuantitas dari setiap zat yang bereaksi. Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu stoiceon (unsur) dan metrein (mengukur). Stoikiometri berarti mengukur unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel atom ion, molekul yang terdapat dalam unsur atau senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia. Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) yang didasarkan pada hukum-hukum dasar dan persamaan reaksi.
Pembahasan
I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA
a.
Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
“Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.
Contoh:
S + O 2 → SO 2
32 gr 32 gr 64 gr
“Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.
Contoh:
S + O 2 → SO 2
32 gr 32 gr 64 gr
“Perbandingan massa unsur dalam tiap senyawa adalah tetap”
Contoh:
H 2 O → massa H : massa O = 2 : 16 = 1 : 8
c.
Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
“Jika dua unsur dapat membentuk dua senyawa atau lebih, dan massa salah satu unsur sama, perbandingan massa unsur kedua berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”.
Contoh:
– Unsur N dan O dapat membentuk senyawa NO dan NO 2
– Dalam senyawa NO, massa N = massa O = 14 : 16
– Dalam senyawa NO 2 , massa N = massa O = 14 : 32
– Perbandingan massa N pada NO dan NO 2 sama maka
perbandingan massa O = 16 : 32 = 1 : 2
“Jika dua unsur dapat membentuk dua senyawa atau lebih, dan massa salah satu unsur sama, perbandingan massa unsur kedua berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”.
Contoh:
– Unsur N dan O dapat membentuk senyawa NO dan NO 2
– Dalam senyawa NO, massa N = massa O = 14 : 16
– Dalam senyawa NO 2 , massa N = massa O = 14 : 32
– Perbandingan massa N pada NO dan NO 2 sama maka
perbandingan massa O = 16 : 32 = 1 : 2
d. Hukum Gas Ideal
Untuk gas ideal atau suatu gas yang dianggap ideal berlaku rumus :
PV = n RT
Untuk gas ideal atau suatu gas yang dianggap ideal berlaku rumus :
PV = n RT
Keterangan:
P = tekanan (atmosfir)
V = volume (liter)
n = mol = gram/Mr
R = tetapan gas (lt.atm/mol.K)
T = suhu (Kelvin)
Dari rumus tersebut dapat diperoleh :
V = volume (liter)
n = mol = gram/Mr
R = tetapan gas (lt.atm/mol.K)
T = suhu (Kelvin)
Dari rumus tersebut dapat diperoleh :
II. MASSA ATOM RELATIF DAN MASSA MOLEKUL
RELATIF
III. KONSEP MOL
a.
Dalam ilmu kimia satuan jumlah yang digunakan adalah mol
b.
satu mol adalah sejumlah zat yang mengandung 6,02 x 10^23 partikel
Hubungan Mol dengan jumlah partikel
Jumlah
Partikel = mol x 6,02 x 10^23
mol =
Jumlah partikel / 6,02 x 10^23
Hubungan Mol dengan Massa
- Untuk
unsur :
1. mol = gram / Ar
2. gram = mol x Ar
- Untuk
senyawa :
1. mol = gram/Mr
2. gram = mol x Mr
Hubungan
Mol dengan Volume Gas
Setiap satu mol gas apa saja keadaan standard (0oC, 1 atm) mempunyai volume : 22, 4 liter.
Setiap satu mol gas apa saja keadaan standard (0oC, 1 atm) mempunyai volume : 22, 4 liter.
1. Volume gas = mol x 22,4
2. mol = Volume / 22,4
Hubungan
mol, jumlah partikel dan hubungan gas dapat digambarkan dalam bentuk
diagram sebagai berikut :
diagram sebagai berikut :
Jenis Stoikiometri
·
Stoikiometri
Reaksi: Stoikiometri sering sekali
digunakan untuk menyeimbangkan persamaan kimia yang dapat ditemukan pada
stoikiometri reaksi. hal Ini menggambarkan hubungan kuantitatif antara zat
karena berpartisipasi dalam reaksi kimia. Di dalam contoh di atas, nitrogen dan
hidrogen bereaksi untuk membentuk amonia, reaksi stoikiometri menggambarkan
rasio molekul nitrogen, hidrogen dan amonia 1: 3: 2.
·
Stoikiometri
Komposisi :hal ini menjelaskan
kuantitatif (massa) hubungan antara unsur-unsur dalam senyawa. contohnya,
stoikiometri komposisi menggambarkan (massa) nitrogen dengan hidrogen yang
bergabung menjadi amonia kompleks. yaitu 1 (satu) mol nitrogen dan 3 (tiga) mol
hidrogen dalam setiap 2 mol amonia. Mol ialah satuan yang dipakai dalam kimia
untuk jumlah zat.
·
Stoikiometri
Gas: ialah Jenis stoikiometri yang
berkaitan dengan reaksi yang melibatkan gas, di mana gas berada pada suhu,
tekanan dan volume yang di kenal dan dianggap gas ideal. Untuk gas,
perbandingan volume idealnya sama dengan hukum gas ideal,akan tetapi rasio
massa reaksi tunggal harus dihitung dari massa molekul reaktan dan produk, di
mana massa molekul ialah massa 1 (satu) molekul zat. Gas ideal
ialah gas teoretis yang terdiri dari satu set partikel dan
yang bergerak acak, tanpa-berinteraksi yang mematuhi hukum gas ideal. Hukum gas
ideal ialah persamaan keadaan gas ideal. Persamaan hukum gas ideal
adalah PV = nRT, di mana P adalah tekanan,dan V adalah volume dan T adalah
temperatur absolut,sedangkan n adalah mol gas dan R adalah konstanta gas
universal.
Stoikiometri bersandar pada hukum seperti hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, dan hukum
kekekalan massa.
Ø
Hukum kekekalan massa = Menggunakan
hukum-hukum fisika seperti hukum kekekalan massa, yang menyatakan massa reaktan
sama dengan massa produk, Stoikiometri dipakai untuk mengumpulkan informasi
tentang jumlah berbagai unsur yang digunakan di dalam reaksi kimia , dan apakah
mereka mengambil bentuk gas, padat atau cairan.
Ø
Hukum perbandingan tetap = Ini menyatakan
bahwasanya senyawa kimia (zat yang terdiri dari 2 atau lebih usnur) selalu
berisi proporsi yang sama dari unsur (senyawa dengan satu jenis atom) dengan
massa.
Ø Ketertarikan John Dalton
mempelajari dua unsur yang dapat membentuk lebih dari satu senyawa ternyata Menghasilkan suatu kesimpulan yang
disebut hukum perbandingan berganda:
’’Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa,
maka perbandingan massa unsur yang satu, yang bersenyawa dengan unsur lain yang
tertentu massanya merupakan bilangan bulat dan sederhana’’.
Daftar pustaka
https://kupdf.net/download/jurnal-stoikiometridocx_59ce62d108bbc59b53686f59_pdf. 29 september 2017.
Nurjanah,
angga. 2019. Stoikiometri – Materi, Pengertian, Rumus,
Contoh Soal.
https://rumusrumus.com/stoikiometri/. 19 mei 2019.
Krisnadwi.
2015. Rangkuman Materi Stoikiometri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.