.

Minggu, 02 Desember 2018

Ikatan Kimia


Oleh:
Alif Rayhan Daryansyah (@J05-Alif)
Adithya Batubara (@J07-Adithya)

Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomikatau poliatomik menjadi stabil.

Penjelasan mengenai gaya tarik menarik ini sangatlah rumit dan dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum. Dalam praktiknya, para kimiawan biasanya bergantung pada teori kuantum atau penjelasan kualitatif yang kurang kaku (namun lebih mudah untuk dijelaskan) dalam menjelaskan ikatan kimia. Secara umum, ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer elektron antara dua atom yang berpartisipasi. Ikatan kimia menjaga molekul-molekulkristal, dan gas-gas diatomik untuk tetap bersama. Selain itu ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat (Wikipedia, 2018).


Konsep tentang ikatan kimia pertama kali dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis dari Amerika dan Albrecht Kossel dari Jerman. Penemuan konsep tentang ikatan kimia ini didasari dari beberapa kenyataan tentang sifat-sifat atom dalam unsur yaitu sebagai berikut:
  • Kenyataan bahwa unsur gas mulia (golongan VIIIA) yaitu he, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn sukar membentuk senyawa. Hal ini mengindikasikan bahwa unsur gas mulia memiliki susunan elektron yang stabil.
  • Setiap atom mempunyai kecenderungan untuk memiliki susunan elektron yang stabil seperti gas mulia. Caranya dengan melepaskan elektron atau menangkap elektron dari unsur lain.
  • Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil hanya dapat dicapai dengan cara berikatan dengan atom lain, yaitu dengan cara melepaskan elektron, menangkap elektron, maupun pemakaian elektron secara bersama-sama.


Jenis-Jenis Ikatan Kimia

1. Ikatan Ion
Ikatan ion atau ikatan elektrovalen adalah ikatan yang terbentuk karena adanya serah terima elektron dari satu unsur ke unsur yang lain. Kedua ikatan tersebut berikatan karena adanya gaya elektrostatis. Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur nonlogam.

2. Ikatan kovalen
ikatan yang terjadi akibat penggunaan pasangan elektron secara bersama-sama oleh dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang paling umum dijumpai. Ikatan kovalen ditandai dengan perbedaan skala keelektronegatifan antara kedua ion sangat kecil bahkan ada yang tidak memilikinya, yakni antara 0 sampai 0,3.

Secara umum, senyawa yang memiliki ikatan kovalen memiliki beberapa sifat fisik sebagai berikut :
  • Pada suhu kamar dapat berwujud gas, cair dan padatan, untuk yang berwujud padat biasanya lunak namun tidak rapuh.
  • Memiliki titik didih dan titik leleh yang rendah
  • Pada umumnya tidak menghantarkan arus listrik
  • Larut pada pelarut organik dan tidak larut dalam air.


Ikatan kovalen terdiri dari:

  • Ikatan Kovalen NonPolar.


Ikatan kovalen nonpolar yaitu ikatan kovalen yang PEInya tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri. Titik muatan negative electron persekutuan berhimpit, sehingga pada molekul pembentuknya tidak terjadi momen dipol, dengan perkataan lain bahwa elektron persekutuan mendapat gaya tarik yang sama.

Ikatan Kovalen NonPolar terdiri dari:
- Ikatan Kovalen Tunggal.
Ikatan kovalen tunggal yaitu ikatan kovalen yang memiliki 1 pasang PEI.

Contoh: H2, H2O (konfigurasi elektron H = 1; O = 2, 6).

- Ikatan Kovalen Dua Rangkap.
Ikatan kovalen rangkap 2 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 2 pasang PEI.

Contoh: O2, CO2 (konfigurasi elektron O = 2, 6; C = 2, 4).

-Ikatan Kovalen Tiga Rangkap.
Ikatan kovalen rangkap 3 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 3 pasang PEI.

Contoh: N2 (Konfigurasi elektron N = 2, 5).

  • Ikatan Kovalen Polar

Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang PEInya cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Kepolaran suatu ikatan kovalen ditentukan oleh keelektronegatifan suatu unsur. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris, mempunyai momen dipol. Ikatan kovalen yang terjadi antara dua atom yang berbeda disebut ikatan kovalen polar. Ikatan kovalen polar dapat juga terjadi antara dua atom yang sama tetapi memiliki keelektronegatifan yang berbeda.

3. Ikatan Logam
Ikatan logam adalah gaya tarik-menarik yang kuat antara ion positif dari logam terhadap elektron-elektron valensi yang bergerak bebas. Atom logam mudah membentuk ion positif karena mempunyai sedikit elektron valensi. Atom logam relatif longgar sehingga elektron dapat mudah berpindah dari satu atom ke atom lain. Kekuatan ikatan logam dipengaruhi oleh jari-jari atom (makin besar, ikatan makin lemah), jumlah elektron (makin banyak, maka ikatan makin kuat), dan jenis elektron (logam blok s paling lemah, blok d paling kuat).

4. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang terbentuk antara unsur H dengan atom F, O dan N. ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen maupun ikatan ion. Ikatan hidrogen adalah jenis ikatan intermolekul (antarmolekul) dan bukan ikatan intramoleku (di dalam molekul).

5. Ikatan Molekul
Ikatan molekul adalah ikatan antara dua atau lebih molekul, ion, atau atom. Ikatan antar molekul terjadi karena adanya gaya intermolekuler. Gaya intermolekuler adalah gaya yang memegang atom-atom dalam suatu molekul, gaya tersebut dapt berupa ikatan ion maupun ikatan kovalen.

Contoh Soal

1. Pasangan unsur yang membentuk ikatan kovalen adalah …

a. 17X dan 11Y
b. 12P dan 17Q
c. 6R dan 17Q
d. 20M dan 16T
e. 19A dan 35B

Jawab: c
Syarat ikatan kovalen: golongan IV A, V A, VI A, VII A, dan H
17X  : 2 8 7    dan 11Y : 2 8 1       ikatan ion
12P  : 2 8 2    dan 17Q : 2 8 7       ikatan ion
6R   : 2 4        dan 17Q : 2 8 7      ikatan kovalen
20M : 2 8 8 2 dan 16T : 2 8 6      ikatan ion
19A  : 2 8 8 1 dan 35B : 2 8 18 7 ikatan ion

2. Deretan senyawa berikut ini tergolong senyawa kovalen, kecuali …

a. HF, HCl, HI
b. BH3, BF3 CO2
c. H2O, NH3, CO2
d. Li2O, CaO, MgO
e. IF5, CCl4, CF4

Jawab: d
 Syarat ikatan kovalen: golongan IV A, V A, VI A, VII A, dan H
 Pilihan D : terdapat Ca dan Mg   Golongan II A 

3. Pasangan senyawa di bawah ini yang merupakan senyawa ion adalah …

a. NaCl dan KBr
b. CH4 dan NH3
c. SO2 dan HCl
d. H2O dan KBr
e. KCl dan HCl

Jawab: a
Syarat ikatan ion: golongan I A / II A berikatan dengan VI A / VII A
Na dan K golongan I A
Cl dan Br golongan VII A

Daftar Pustaka: 



Wikipedia. 2018. Ikatan Kimia. Dalam:https://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_kimia


Aziz, Khabibul. 2012. Soal-Sol Tentang Ikatan Kimia. Dalam: http://mazzaziz-the-alchemist.blogspot.com/2012/06/soal-soal-tentang-ikatan-kimia-dan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.