Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses penyempurnaan. Proses penyempurnaan kapas menghasilkan limbah yang lebih banyak dan lebih kuat dari pada limbah dari proses penyempurnaan bahan sistesis.
Sumber Limbah Industri Tekstil
Di Indonesia industry tekstil merupakan salah satu penghasil devisa Negara.
Dalam melakukan kegiatannya industry besar maupun kecil membutuhkan banyak air
dan bahan kimia yang digunakan antara lain dalam proses pelenturan, pewarnaan
dan pemutihan. Salah satu proses penting dalam produksi garmen adalah proses
pencucian atau laundry yang dapat disebut juga sebagai proses akhir dalam
produksi garmen yaitu dengan cara pelenturan warna asli dan pemberian warna
baru yang diinginkan. Terutama dalam produk jeans, hasil pencucian akan menjadi
kunci keberhasilan produk tersebut, karena efek dari pencucian itu akan
menjadi pertimbangan utama dalam menentukan harga jualnya dipasaran.
Zat warna tekstil merupakan gabungan dari senyawa organik
tidak jenuh, kromofor dan auksokrom sebagai pengaktif kerja kromofor dan
pengikat antara warna dengan serat. Limbah air yang bersumber dari pabrik yang
biasanya banyak menggunakan air dalam proses produksinya. Di samping itu ada
pula bahan baku yang mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air
tersebut harus dibuang
Dalam kegiatan industri, air yang telah digunakan (air
limbah industri) tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan, tetapi air limbah
industri harus mengalami proses pengolahan sehingga dapat digunakan lagi atau
dibuang ke lingkungan tanpa menyebabkan pencemaran. Proses pengolahan air
limbah industri adalah salah satu syarat yang harus dimiliki oleh industri yang
berwawasan lingkungan. Larutan penghilang kanji biasanya langsung dibuang dan
ini mengandung zat kimia pengkanji dan penghilang kanji pati, PVA, CMC, enzim,
asam. Penghilangan kanji biasanya memberikan BOD paling banyak dibanding dengan
proses-proses lain. Pemasakan dan merserisasi kapas serta
Karakteristik Limbah
Industri Tekstil
Menurut Dwi Oktavia (2011) Mengatakan bahwa :
Karakteristik utama dari limbah industri tekstil adalah
tingginya kandungan zat warna sintetik, yang apabila dibuang ke lingkungan
tentunya akan membahayakan ekosistem perairan. Zat warna ini memiliki struktur
kimia yang berupa gugus kromofor dan terbuat dari beraneka bahan sintetis, yang
membuatnya resisten terhadap degradasi saat nantinya sudah memasuki perairan.
Meningkatnya kekeruhan air karena adanya polusi zat warna, nantinya akan
menghalangi masuknya cahaya matahari ke dasar perairan dan mengganggu
keseimbangan proses fotosintesis, ditambah lagi adanya efek mutagenik dan
karsinogen dari zat warna tersebut, membuatnya menjadi masalah yang serius.
Jenis yang paling banyak digunakan saat ini adalah zat warna
reaktif dan zat warna dispersi.Hal ini
disebabkan produksi bahan tekstil dewasa ini adalah serat sintetik seperti
serat polamida, poliester dan poliakrilat.Bahan
tekstil sintetik ini, terutama serat poliester, kebanyakan hanya dapat dicelup
dengan zat warna dispersi.Demikian juga untuk zat warna reaktif yang dapat
mewarnai bahan kapas dengan baik
Dampak Limbah
Industri Tekstil
Pencemaran air akibat limbah industri tekstil dapat
mengurangi nilai estetika badan air, badan air (sungai atau danau) menjadi
tidak nyaman untuk dipandang karena aimya berwarna bahkan mungkin berwarna
gelap atau hitam pekat. Nilai estetika suatu badan air juga menurun dengan
timbulnya bau yang tidak sedap seperti bau amoniak dan asam sulfida hasil
penguraian limbah oleh bakteri secara anaerob karena badan air mempunyai
kandungan oksigen yang sangat minim. Penurunan atau hilangnya nilai estetika
suatu badan air akan menurunkan nilai ekonomis badan air.
Limbah dan emisi merupakan non product output dari kegiatan
industri tekstil. Khusus industri tekstil yang di dalam proses produksinya
mempunyai unit Finishing-Pewarnaan (dyeing) mempunyai potensi sebagai penyebab
pencemaran air dengan kandungan amoniak yang tinggi.
Air limbah yang dibuang begitu saja ke lingkungan menyebabkan pencemaran, antara lain menyebabkan polusi sumber-sumber air seperti sungai, danau, sumber mata air, dan sumur. Limbah cair mendapat perhatian yang lebih serius dibandingkan bentuk limbah yang lain karena limbah cair dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dalam bentuk pencemaran fisik, pencemaran kimia, pencemaran biologis dan pencemaran radioaktif
Air limbah yang dibuang begitu saja ke lingkungan menyebabkan pencemaran, antara lain menyebabkan polusi sumber-sumber air seperti sungai, danau, sumber mata air, dan sumur. Limbah cair mendapat perhatian yang lebih serius dibandingkan bentuk limbah yang lain karena limbah cair dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dalam bentuk pencemaran fisik, pencemaran kimia, pencemaran biologis dan pencemaran radioaktif
Penanggulangan Limbah
Industri Tekstil
Berdasarkan karakteristik limbah, proses pengolahan dapat
digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu proses fisik, kimia, dan biologi. Proses
ini tidak dapat berjalan secara sendiri-sendiri, tetapi kadang-kadang harus
dilaksanakan secara kombinatif. Pemisahan proses menurut karakteristik limbah
sebenarnya untuk memudahkan pengidentifikasian peralatan.
a. Proses FisikPerlakuan terhadap air limbah dengan cara fisika, yaitu proses pengolahan secara mekanis dengan atau tanpa penambahan bahan kimia. Proses-proses tersebut di antaranya adalah : penyaringan, penghancuran, perataan air, penggumpalan, sedimentasi, pengapungan, Filtrasi,
b. Proses Kimia
Proses secara kimia menggunakan bahan kimia untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar di dalam limbah. Kegiatan yang termasuk dalam proses kimia di antaranya adalah pengendapan, klorinasi, oksidasi dan reduksi, netralisasi, ion exchanger dan desinfektansia.
c. Proses Biologi
Proses pengolahan limbah secara biologi adalah memanfaatkan mikroorganisme (ganggang, bakteri, protozoa) untuk mengurangi senyawa organik dalam air limbah menjadi senyawa yang sederhana dan dengan demikian mudah mengambilnya
Sumber :
- Wati, jeng Tahun 2015 “SUMBER LIMBAH INDUSTRI TEKSTIL" http://updatetugassekolah.blogspot.co.id diakses pada 11 februari 2017
- Intan, faneni Tahun 2013 "Pengaruh Zat Warna Limbah Tekstil Terhadap Air Tanah" https://faneniintan.wordpress.com diakses pada 11 Februari 2017
- A+CSR Indonesia. Tahun 2014 "Mengendus Limbah Sungai Citarum Upaya Menuju Nol Pembuangan Bahan Kimia Berbahaya" http://csrindonesia.com diakses pada 11 februari 2017
- Oktavia, Dwi Tahun 2011 "Pengolahan Limbah Industri Tekstil" https://dwioktavia.wordpress.com diakses pada 11 Februari 2017
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.