Oleh: Moh. Nurul Huda (@H06-HUDA)
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali.
Sumber-sumber sampah:
a). Rumah Tangga
b). Pertanian
c). Perkantoran
d). Perusahaan
e). Rumah Sakit
f). Pasar dll.
Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
a) Sampah Anorganik/kering
Contoh: logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, dll yang tidak dapat mengalami pembususkan secara alami.
b) Sampah organik/basah
Contoh: Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah atau sisa buah dll yang dapat mengalami pembusukan secara alami.
c) Sampah berbahaya
Contoh: Baterei, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas, dll.
Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang-barang yang berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang-orang yang berkreatifitas, contoh: sampah plastik itu seperti bungkus makanan ringan, bungkus ditergen, botol air mineral dll.
Jenis-Jenis Sampah Plastik
a). PETE or PET (Polyethylene terephthalate)
PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya.
Botol jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan
kanker) dalam jangka panjang.
Jadi buat yang memakai botol bekas air mineral untuk didinginkan di kulkas, sebaiknya ganti botol-botol tersebut jadi botol yang terbuat dari kaca.
b) HDPE (High density polyethylene)
HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Kode 2 ini biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum.
HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Walaupun begitu, kode 2 ini juga direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
c) V or PVC (Polyvinyl chloride)
V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
d) LDPE (Low density polyethylene)
LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol botol yang lembek. Barang-barang dengan kode 4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan kode 4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
e) PP (Polypropylene)
PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristiknya adalah transparan, tidak jernih atau berawan, dan cukup mengkilap. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah PILIHAN BAHAN PLASTIK TERBAIK, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk
menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
f) PS (Polystyrene)
PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
g) OTHER
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate) dan Nylon. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A kedalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.
Jadi mulai sekarang mulailah memperhatikan kode plastik sebelum membeli. Sebisa mungkin gunakan tempat makanan atau minuman dengan kode 4 atau kode 5 karena kode tersebut yang paling aman digunakan.
h) SM atau Sampah Masyarakat
Sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan dengan jenis sampah manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah lingkungan. Semua bagiannya dapat dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini tidak mempunyai nilai apapun. Jenis ini mendapat penolakan sosial dimana-mana.
Dampak Dari Penggunaan Sampah Plastik
a). Dampak Positif
Sampah, merupakan hal yang tidak dapat terhindarkan dari kehidupan manusia. penanganan sampah yang tidak tepat justru dapat menimbulkan dampak negatif terhadap manusia, namun dibalik dampak negatif yang sudah melekat di sampah, ternyata sampah memiliki dampak positif juga seperti:
Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
a) Sampah Anorganik/kering
Contoh: logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, dll yang tidak dapat mengalami pembususkan secara alami.
b) Sampah organik/basah
Contoh: Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah atau sisa buah dll yang dapat mengalami pembusukan secara alami.
c) Sampah berbahaya
Contoh: Baterei, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas, dll.
Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang-barang yang berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang-orang yang berkreatifitas, contoh: sampah plastik itu seperti bungkus makanan ringan, bungkus ditergen, botol air mineral dll.
Jenis-Jenis Sampah Plastik
a). PETE or PET (Polyethylene terephthalate)
PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya.
Botol jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan
kanker) dalam jangka panjang.
Jadi buat yang memakai botol bekas air mineral untuk didinginkan di kulkas, sebaiknya ganti botol-botol tersebut jadi botol yang terbuat dari kaca.
b) HDPE (High density polyethylene)
HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Kode 2 ini biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum.
HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Walaupun begitu, kode 2 ini juga direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
c) V or PVC (Polyvinyl chloride)
V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
d) LDPE (Low density polyethylene)
LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol botol yang lembek. Barang-barang dengan kode 4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan kode 4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
e) PP (Polypropylene)
PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristiknya adalah transparan, tidak jernih atau berawan, dan cukup mengkilap. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah PILIHAN BAHAN PLASTIK TERBAIK, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk
menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
f) PS (Polystyrene)
PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
g) OTHER
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate) dan Nylon. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A kedalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.
Jadi mulai sekarang mulailah memperhatikan kode plastik sebelum membeli. Sebisa mungkin gunakan tempat makanan atau minuman dengan kode 4 atau kode 5 karena kode tersebut yang paling aman digunakan.
h) SM atau Sampah Masyarakat
Sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan dengan jenis sampah manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah lingkungan. Semua bagiannya dapat dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini tidak mempunyai nilai apapun. Jenis ini mendapat penolakan sosial dimana-mana.
Dampak Dari Penggunaan Sampah Plastik
a). Dampak Positif
Sampah, merupakan hal yang tidak dapat terhindarkan dari kehidupan manusia. penanganan sampah yang tidak tepat justru dapat menimbulkan dampak negatif terhadap manusia, namun dibalik dampak negatif yang sudah melekat di sampah, ternyata sampah memiliki dampak positif juga seperti:
- Menjadi lapangan kerja untuk sebagian orang, seperti pemulung, pengepul barang bekas, supir truk sampah sampai ke dinas kebersihan kota.
- Pengelolaan sampah yang tepat dapat menghasilkan manfaat seperti untuk sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos, bahkan menjadi bahan bakar gas.
- Sampah plastik yang didaur ulang menjadi bahan bakar minyak.
- Ditangan orang-orang yang kreatif, sampah jenis plastik bisa disulap menjadi kerajinan tangan yang bernilai tinggi.
1). Terhadap Lingkungan
- Merusak pemandangan lingkungan sekitarnya
- Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
- Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
- Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
- Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
- Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
- Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
- PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
- Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
- Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
- Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
Berbagai upaya menekan penggunaan kantong plastik pun dilakukan oleh beberapa negara. Sampah kantong plastik telah menjadi musuh serius bagi kelestarian lingkungan hidup. Jika sampah bekas kantong plastik itu dibiarkan di tanah, dia akan menjadi polutan yang signifikan. Kalau dibakar, sampah-sampah itu pun akan secara signifikan menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer.
Untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk membakarnya, tetapi proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel-partikel plastik dengan sempurna maka akan menjadi dioksin di udara. Bila manusia menghirup Dioksin ini manusia akan rentan terhadap berbagai penyakit di antaranya kanker, gangguan sistem syaraf,hepatitis, pembengkakan hati, dan gejala depresi. Kita memang tidak mungkin bisa menghapuskan penggunaan kantong plastik 100%, tetapi mungkin ada beberapa cara untuk mengatasinya, yaitu diantaranya:
- Melakukan daur ulang sampah plastik dengan cara memisahkan partikelpartikel plastik hingga terciptanya produk baru. Plastik daur ulang biasanya akan dirubah bentuk menjadi biji plastik, botol minuman, dan produk baru dengan bentuk baru yang lainnya. Hampir disetiap negara selalu berupaya melakukan proyek besar dalam melakukan daur ulang sampah plastik.
- Dengan menggunakan mesin incinerators untuk mendaur ulang limbah plastik. Sebagian negara menggunakan mesin ini untuk mengolah sampah plastik yang tidak teruarai. Semua limbah plastik dibakar menggunakan incinerators. Namun ada dampak buruk jika menggunakan metode ini. Yaitu, timbulnya pencemaran atau polusi udara. Namun seiring berjalannya waktu, para developer telah bekerja keras untuk mengurangi dampak pulusi udara yang ditimbulkan.
- Untuk mengurangi dampak dari limbah plastik, sebagian besar negara di dunia telah melarang penggunaan produk plastik tertentu. Hal ini untuk mengurangi rasa ketergantungan terhadap produk palstik. Dan menggantikannya dengan produk yang lebih ramah lingkungan.
- Menggunakan tas dari bahan kertas atau dari bahan lainnya untuk berbelanja. Sehingga dapat mengurangi pemakaian plastik di dalam kehidupan sehari-hari.
- Untuk mengurangi dampak limbah plastik, dari pihak pemerintah dan diri pribadi perorangan harus saling menyadari. Pemerintah harus membuat tempat sampah di setiap sisi kota. Dan setiap individu juga harus mempunyai kesadaran tentang membuang sampah. Jangan campur sampah plastik dengan sampah yang bisa di daur ulang. Tempatkan sampah plastik pada tempat sampah yang telah ditentukan. Dan jangan membuang sampah plastik di tempat umum seperti di jalan, di sungai, di selokan, di parit, dan dimana sampah itu akan sangat berpotensi buruk bagi lingkungan.
- Meningkatkan kegiatan seminar atau pertemuan yang membahas tentang daur ulang sampah plastik. Tentang metode cara pengolahan limbah plastik yang terbaru. Dan harapan kami, pemerintah ikut terlibat dalam sosialisasi daur ulang limbah plastik.
- Penggunaan Plastik Biodegradable, sekitar setengah dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. Oleh karena itu, sangat baik jika dapat dibuat plastik yang bio- atau fotodegradable. Hal itu telah diupayakan dan telah dipasarkan. Kebanyakan plastik biodegradable berbahan dasar zat tepung. Sayangnya, plastik jenis ini lebih mahal dan kelihatannya masyarakat enggan untuk membayar lebih.
Setidaknya ada 2 cara pemanfaatan limbah plastik yaitu reuse (pemakaian kembali) atau recycle (daur ulang).
a). Reuse
Umumnya rumah tangga di Indonesia sering memanfaatkan limbah
plastik untuk pemakaian kembali, seperti wadah cat untuk pot bunga.
plastik untuk pemakaian kembali, seperti wadah cat untuk pot bunga.
b). Recycle
Limbah plastik juga bisa dimanfaatkan untuk membuat produk kerajinan seperti tas. Pemanfaatan limbah plastik daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Proses daur ulang plastik di Industri umumnya meliputi langkah-langkah berikut:
- Sortir (pemilahan sampah),
- Pemotongan (memperkecil ukuran),
- Pencucian,
- Pengeringan (menguapkan air pada suhu tertentu),
- Pemanasan (material dilelehkan pada suhu 200 derajat celcius),
- Penyaringan (Lelehan plastik akan berbentuk silinder panjang kemudian dipotong-potong),
- Pendinginan (material dilewatkan pada air dingin),
- Pencetakan/penggilingan (pencetakan bijih plastik menjadi lelehan kemudian dibentuk seperti mie berdiameter 4mm) Pembungkusan & pemeriksaan (pembungkusan material kering dalam karung plastik dan diperiksa),
- Produk plastic.
- http://endra-tugasiswa.blogspot.co.id/2011/03/makalah-limbah-sampahplastik.html
- http://www.academia.edu/7499386/Makalah_sampah
- http://muhammadfitriansyahmakalahsampah.blogspot.co.id
- https://himka1polban.wordpress.com/chemlib/makalah/makalahpencemaran-sampah/
- http://dkp.madiunkab.go.id/berita-165-pengelolaan-sampah-3r-reduce-reuserecycle.html
- http://alamendah.org/2009/07/23/dampak-plastik-terhadap-lingkungan/
- https://jujubandung.wordpress.com/2011/03/17/pemanfaatan-sampah/
- http://aimyaya.com/id/lingkungan-hidup/proses-daur-ulang-limbah-plastik/
- http://www.wirasejati.com/2015/01/cara-pengolahan-limbah-plastik-yangramah-lingkungan.html
- http://yusuffrds8.blogspot.co.id/2012/10/penanggulangan-sampahplastik.html
- http://litaherlinaagustapratama.blogspot.co.id/2013/02/cara-mengatasisampah-plastik.html
- http://yusuffrds8.blogspot.co.id/2012/10/penanggulangan-sampahplastik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.