Oleh : Alfin Priyogie
ABSTRAK
Udara merupakan salah satu
komponen terpenting di dunia yang menunjang kehidupan mahluk hidup. Banyak
pengaruh jika keadaan udara terganggu seperti kenyamanan dan keindahan
lingkungan juga terganggu. Udara merupakan campuran gas yang terdapat pada
lapisan yang megelilingi bumi .komposisi campuran gas tersebut tidak terlalu
konstan, komponen konsentrasinya paling bervariasi adalah air dalam bentuk uap
dan karbondioksida.
Pencemaran udara berarti hadirnya
satu atau beberapa kontaminan di dalam udara atmosfir di luar, seperti debu,
gas, kabut, bau-bauan, asap atau debu dalam kuantitas yang banyak dengan
berbagai sifat sehingga dapat menimbulkan gangguan-gangguan terhadap kehidupan
manusia, tumbuhan ataupun hewan (Latunra, 2011).
PENDAHULUAN
Secara umum pencemaran
udara diartikan sebagai udara yang mengandung satu atau beberapa zat kimia
dalam konsentrasi tinggi, sehingga mengganggu manusia, hewan, tumbuhan dan
makhluk hidup lainnya di dalam suatu lingkungan.
Pencemaran
udara atau sering kita dengar dengan istilah polusi udara diartikan sebagai
adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan
susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya (Wardhana,1999). Pencemaran udara disebabkan
oleh berbagai macam zat kimia, baik
berdampak langsung maupun tidak langsung yang semakin lama akan semakin mengganggu kehidupan manusia, hewan dan
tumbuhan.
PEMBAHASAN
Pencemaran
udara ini dapat berbentuk padatan, seperti partikel kecil yang disebabkan oleh debu yang berterbangan akibat
tiupan angin, asap dari industri dan kendaraan bermotor, dan proses pembusukan
sampah organik. Selain berbentuk padatan pencemaran dapat berupa cairan dan
gelombang. Pencemaran berupa cairan seperti air hujan maupun bahan kimia yang
cukup dominan (bentuk gas seperti Ozon, CO2), sedangkan pencemaran udara yang
berbentuk gelombang seperti kebisingan akibat suara yang dihasilkan oleh
kendaraan bermotor.
Pencemaran
udara yang melampaui batas kewajaran akan menimbulkan dampak terhadap makhluk
hidup yang hidup diatas bumi ini. Oleh sebab itu, maka perlu kita fahami dampak
apa saja yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran udara khususnya terhadap
tumbuhan. Pada kesempatan kali ini penulis hanya membatasi pada dampak
pencemaran udara yang berupa cairan (bentuk gas dan pengaruh fititoksik)
terhadap tumbuhan.
Klasifikasi pencemaran udara
dibagi atas 2 yaitu (Simpons, 1890):
a.
Pencemaran Udara Primer
Pencemaran
udara secara primer adalah adanya penghasilan sulfur monoksida dan karbon
monoksida akibat proses pembakaran atau dengan kata lain pencemaran primer
adalah substansi pencemaran udara yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran. Contohnya Karbon monoksida
yang berasal dari kawasan industri.
b.
Pencemaran Udara Sekunder
Pencemaran
udara sekunder adalah tindak balas dari belerang dioksida yang bergabung dan
membentuk gas-gas regular tidak oleh makhluk hidup yang ada dimuka bumi atau
dengan kata lain pencemaran sekunder adalah substansi pencemaran yang terbentuk
dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Contohnya adalah pembentukan
ozon dari efek rumah kaca.
Beberapa jenis polutan pencemar udara
antara lain sebagai berikut:
1. Gas Karbon Monoksida (CO) dan Karbon
Dioksida (CO2)
Gas karbon monoksida (CO) timbul akibat
dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Karbon monoksida (CO) dapat
bersumber dari proses pembakaran tidak Sempurna. Proses pembakaran tidak
sempurna dapat terjadi pada mesin kendaraan, seperti mobil, sepeda motor,
mesin, industri, kereta api, dan lain-lain. Proses pembakaran ini akan
menghasilkan gas CO. Contoh, jika anda menghidupkan mesin mobil di dalam
garasi, maka garasi harus dalam keadaan terbuka. Apabila garasi berada dalam
keadaaan tertutup rapat, maka gas CO yang keluar dari knalpot akan memenuhi
ruangan garasi tersebut. Jika terhirup oleh seseorang dalam jumlah yang banyak
dapat menyebabkan keracunan yang ditandai dengan badan lemas dan apabila
berlanjut lama dapat menyebabkan kematian.
2. Gas SO dan SO2
Gas belerang yang terdapat di udara
bebas dapat berupa SO, SO2 dan SO3. Gas belerang tersebut dihasilkan oleh
pembakaran minyak bumi dan batu bara. Jika gas belerang (SO, SO2 atau SO3)
bereaksi dengan gas nitrogen oksida (NO2, NO3) dan uap air membentuk senyawa
asam (asam sulfat, asam nitrat) (Gambar 1). Jika senyawa asam bersatu dengan
uap air akan membentuk awan, lalu mengalami kondensasi dan presipitasi di udara
dan akan turun sebagai hujan asam.
3. Gas Kloro Fluoro Karbon (CFC)
Memang gas CFC tidak berbahaya secara
langsung, tetapi ketika kita menyemprotkan hair
spray atau parfum, maka gas CFC yang keluar akan langsung terbang
membubung tinggi ke angkasa dan mencapai stratosfer. Pada stratosfer terdapat lapisan
ozon (O3) dan kita kenal sebagai pelindung bumi dari sinar ultraviolet
matahari. Jika gas CFC beraksi dengan lapisan ozon (O3), maka akan terbentuk
lubang yang kita kenal sebagai lubang ozon. Karena lapisan ozon berlubang, maka
sinar ultraviolet matahari langsung menembus dan masuk ke bumi. Sifat sinar
ultraviolet memiliki radiasi tertinggi di antara spektrum sinar-sinar yang
lain, sehingga bisa mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, terjadinya mutasi
genetik, menyebabkan terjadin
4. Hidrokarbon (HC) dan Nitrogen Oksida
(NO)
HC dan NO yang dipengaruhi oleh sinar
matahari akan membentuk smog
yang berupa gas yang sangat pedih jika mengenai mata dan juga sebagai penyebab
penyakit kanker.
5. Partikel
Pencemaran
udara dapat terjadi dalam bentuk partikel. Partikel merupakan polutan yang
dapat bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel yang
dapat masuk dalam saluran pernapasan adalah partikel yang berukuran 10
mikrometer (PM10). Partikel dapat berupa sebagai berikut :
- Aerosol (partikel) yang terhambur dan melayang di udara
- Fog (kabut) yang merupakan aerosol berupa butiran air di udara
- Dust (debu) atau aerosol yang berupa butiran padat yang melayang di udara karena tiupan angin
- Smoke (asap) yang merupakan aerosol campuran antara butiran padat dan cair yang melayang di udara
- Mist (mirip kabut), berupa butiran zat cair, terhambur, dan melayang di udara
- Plume, asap dari cerobong pabrik
- Smog, campuran smoke dan fog
- Fume, aerosol dari kondensasi uap logam
1 1. Manusia
Dampak pencemaran udara umumnya menyerang saluran pernafasan
yang berdampak secara langsung ke paru-paru. Gangguan kesehatan yang paling
umum dirasakan dari dampak dari menghiru udara yang telah tercemar adalah
infeksi saluran pernafasan atas(ISPA), Penyakit asma, bronkhitis, serta
gangguan pernafasan lainnya.
Selain penyakit-penyakit yang masuk melalui pernafasan,
Dampak pencemaran udara juga menyerang bagian external tubuh yang terkontak
langsung dengan udara yaitu kulit.Kulit akan tampak menjadi kusam, terjadinya
penuaan dini, hilangnya elastisitas kulit, munculnya flek-flek hitam, hingga
serangan kanker kulit. Selain berdampak secara fisik, pencemaran ini juga
berdampak kepada kondisi psikologi yaitu dapat memicu stres serta menganggu
kestabilan emosi.
2. Hewan
Dampak
negatif zat-zat pence-mar udara terhadap fauna (hewan) tidak berbeda jauh dengan
dampak-dampak lain seperti terhadap manusia dan tumbuhan. Dampak terhadap hewan
dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung, secara langsung terjadi bila
ada interaksi melalui sistem pernafasan sebagaimana terjadi pada manusia.
Dampak tidak langsung terjadi melalui suatu perantara, baik tumbuhan atau
perairan yang berfungsi sebagai bahan makanan hewan.
Terjadinya
emisi zat- zat pencemar ke atmosfer (udara) seperti partikulat, NOx, SO2, HF
dan lain-lain yang kemudian berinteraksi dengan tumbuhan dan perairan baik
melalui proses pengendapan atau pun penempelan, akan berpengaruh langsung
terhadap vegetasi dan biota perairan hingga dapat menjalar pada hewan- hewan
melalui rantai makanan yang telah terkontaminasi zat pencemar tersebut.
Pengaruh Oksida Nitrogen (NOx) pada dosis tinggi terhadap hewan berupa
terjadinya gejala paralisis sistem syaraf dan konvulusi.
3. Tumbuhan
Tumbuh-tumbuhan
memiliki reaksi yang besar dalam menerima pengaruh perubahan atau gangguan
akibat polusi udara dan perubahan lingkungan. Hal ini terjadi karena banyak
faktor yang berpengaruh, diantaranya spesies tanaman, umur, keseimbangan
nutrisi. kondisi tanaman, temperatur, kelembaban dan penyinaran. Beberapa
contoh kerusakan yang terjadi pada gangguan nutrisonal dan gangguan atraksional
biologis adalah terjadinya penurunan tingkatan kandungan enzym, gangguan pada
respon fisiologis adalah perubahan pada sistem fotosintesa, sedang gangguan
yang nampak secara visual adalah chlorosis (perusakan zat hijau
daun/menguning), flecking (daun bintik-bintik), reduced crop yield (penurunan
hasil panen). Terjadinya gangguan pencema- ran terhadap tumbuhan dapat
digolongkan dalam dua kategori, yaitu pencemaran secara primer dan sekunder.
DAFTAR PUSTAKA
Fadhli. 2014. Pencemaran Udara. Dalam http://irfanfadhil24.blogspot.com/2014/11/artikel-tentang-pencemaran-udara.html
Setiawan. 2018. Jenis Polutan Pencemar
Udara BEserta Dampaknya. Dalam http://ilmulingkungan.com/jenis-polutan-pencemar-udara-beserta-dampaknya/
Budiyono, Afif. “Pencemaran Udara: Dampak Pencemaran Udara Pada Lingkungan”. Vol. 2 No. 1. 2001. Berita Dirgantara
Hidayat, Atep Afia. Dan Kholil, Muhammad.2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.