Nicolaus Arlingga
@G21-Nicolaus
@Proyek G04
Pemanasan Global (Global Warming)
adalah peristiwa meningkatnya suhu
rata-rata pada lapisan atmosfer dan permukaan bumi.
Menurut berbagai penelitian, pada
saat ini suhu di permukaan bumi sudah menunjukkan peningkatan yang sangat
drastis yaitu sekitar 0,6°C yang terjadi dalam satu abad terakhir.
Planet bumi masih menunjukan aktifitasnya dan dari
aktifitas internal bumi ternyata menimbulkan dampak terhadap bumi itu sendiri,
dampak tersebut antara lain berupa kenaikan suhu bumi. Aktifitas internal bumi
yang berpengaruh pada pemanasan global di bagi atas 2 golongan yaitu proses
Vulkanik gunung berapi dan proses pembusukan sampah organik.
Akibat Pemanasan Global
A. Dampak terhadap Atmosfer
Akibat Pemanasan Global
A. Dampak terhadap Atmosfer
1.Pergeseran musim
2.Banjir dan tanah longsor
3.Kekeringan dan Bencana Kelaparan
B. Dampak terhadap Hidrosfer
1. Luas daratan kutub berkurang
Wilayah kutub Utara dan kutub Selatan terutama terdiri atas lapisan es yang semula adalah air laut yang membeku dari laut Arktik yang menjadi daratan kutub Utara dan laut Antartika yang menjadi daratan kutub selatan.
2. Tinggi permukaan air laut, kadar garam, dan suhu air laut berubah
Perubahan fisik air laut berupa tinggi permukaan air laut, kadar garam dan suhu air laut berubah karena pemanasan global.
Usaha Penanggulangan Pemanasan Global
Tindakan Teknis
Tindakan teknis adalah suatu usaha penaggulangan dampak pemanasan global yang secara teknis dapat segera dilakukan untuk penyelamatan lingkungan,terutama berkaitan dengan dampak pemanasan global.
1. Pemanenan GRC CH4
Pada saat ini pembuangan sampah organik ditampung pada tempat pembuangan akhir (TPA) hal itu dapat menyebabkan terjadinya dekomposisi (pembusukan) secara alami. Proses pembusukan sampah tersebut akan mengeluarkan methan (CH4) yang merupakan gas runah kaca sangat berbahaya. Tempat pembuangan sampah yang membiarkan sampah mengalami pembusujan secara alami adalah masalah baru. Dengan masalah tersebut harus dilakukanya pemanenan gas rumah kaca CH4 yang keluar dari pembusukan sampah secara alamiah.Hasil panen gas CH4 tersebut dapat dimanfaatkan kepentingan rumah tangga atau kepentingan lain sebagai pengganti bahan bakar. Adapun prinsip pemanenan gas rumah kaca adalah penampungan limbahorganik kedalam converter atau digester. Setelah proses pembusukan limbah organik berjalan maka gas CH4 akan keluar dari proses pembusukan sampah. Gas methan yang keluar kmudian disalurkan ke wadah penampungan (tangki). Khusus. Gas methan yang terkumpul ini bisa menjadi bahan bakar. Cara mengubah limbah organik ini sudah banyak dilakukan dipedesaan bahkan ada beberapa tempat pembuangan akhir yang sudah disediakan alat dilgester ini.
2. Pemanfaatan Limbah Menjadi Pupuk Organik
Limbah organik yang di hasilkan Manusia atau antropogenic waste cukup banyak dan bila dimanfaatkan maka akan mengalami proses pembusukan atau dekomposisi yang mengahasilkan gas CH4. Agar tidak menghasilkan gas CH4 pemanfaatan limbah organik harus dilakukan dengan proses aerob sehingga gas yang keluar adalah CO2. Walaupun termasuk gas rumah kaca, gas CO2 masih lebih lunak atau potensi penyebab efek rumah kaca masih lebih rendah dari pada CH4. Daya potensi gas CH4 menyebabkan efek rumah kaca lebih kuat kira-kira 21 kali gas CO2.
Pemanfaatan limbah organik menjadi pupuk organik harus dilakukan dengan cara aerob. Pupuk organik yang dihasilkan dapat digunakan untuk pemupukan sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman lainya. Pemakaian pupuk organik jauh lebih baik dari pada pupuk kimia (anorganik). Untuk mempercepat proses dekomposisi, ke dalam limbah organik diberi biodekomposer. Biodekomposer banyak digunakan dalam proses pemanfaatan limbah organik menjadi kompos (pupuk tananaman).
3. Reboisasi lahan gundul
Penghijauan lahan gundul adalah bagian dari usaha konservasi alam atau pelestarian alam yang telah rusak akibat ulah manusia. Penghijauan lahan gundul dapat diharapkan dapat mengurangi bencana yang diakibatkan oleh pemanasan global Penghijauan lahan gundul berdampak antara lain :
Mengurangi bencana tanah longsor untuk daerah perbukitan dan mengurangi abrasi laut untuk daerah lahan pantai, Menahan dan menyeimbangkan permukaan air tanah serta menahan industri air laut Memelihara keanekaragaman hayati
4. Menaikan kadar oksigen dalam udara lingkungan
Daftar Pustaka :
jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/26/0
www.jurnal.unsyiah.ac.id/JKS/article/view/9468
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.