@D05-Yulia, @ProyekB01
Disusun Oleh : Yulia Puspitasari
Stoikiometri
berasal
dari bahasa Yunani stoicheion,
artinya unsur. Pengertian luasnya adalah perhitungan kimia yang menghubungkan
besaran atau satuan atom dan besaran yang dapat diukur secara laboratorium.
Atom merupakan partikel terkecil, sehingga
dengan menggunakan massa relatif suatu atom dan konsep mol, dimana keduanya
dapat menghubungkan antara ukuran partikel seperti atom atau molekul dengan
ukuran yang dapat ditentukan secara laboratorium.
A.Massa
Atom Relatif dan Konsep Mol
1.
Massa Atom Reatif
Isotop-isotop suatu uunsur selalu bersatu dalam suatu materi dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Menurut IUPAC, massa atom suatu unsur ditentukan berdasarkan massa isotope dan kelimpahan dari masing-masing isotop yang terdapat di alam. Cara inilah yang dinamakan massa atom, disingkat dengan Ar. Dalam definisi lain Massa Atom Relatif (Ar) adalah jumlah total massa isotop dikalikan kelimpahannya di alam.
Isotop-isotop suatu uunsur selalu bersatu dalam suatu materi dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Menurut IUPAC, massa atom suatu unsur ditentukan berdasarkan massa isotope dan kelimpahan dari masing-masing isotop yang terdapat di alam. Cara inilah yang dinamakan massa atom, disingkat dengan Ar. Dalam definisi lain Massa Atom Relatif (Ar) adalah jumlah total massa isotop dikalikan kelimpahannya di alam.
Ar
= m1Z1
+ m2Z2
+ … + mnZn.
Oleh karena itu, massa atom relatif
mempertiimbangkan jumlah isotope dan kelimpahannya.
2. Konsep Mol
Konsep mol adalah bagian yang sangat penting untuk menelaah ilmu kimia. Konsep mol dapat meliputi atom,ion,satuan rumus,molekul. Mol dikenal sebagai satuan jumlah. Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang mengandung partikel sebanyak jumlah atom dalam 12 gram karbon-12. Karena massa 1 atom C-12 adalah 1,992 × 10-23 gram, maka jumlah atom dalam 1 mol (12 gram) C-12 dapat dihitung dengan cara berikut:
Konsep mol adalah bagian yang sangat penting untuk menelaah ilmu kimia. Konsep mol dapat meliputi atom,ion,satuan rumus,molekul. Mol dikenal sebagai satuan jumlah. Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang mengandung partikel sebanyak jumlah atom dalam 12 gram karbon-12. Karena massa 1 atom C-12 adalah 1,992 × 10-23 gram, maka jumlah atom dalam 1 mol (12 gram) C-12 dapat dihitung dengan cara berikut:
Bilangan 6,02 x 1023 ini disebut
dengan bilangan
Avogadro dan diberi lambang L atau NA.
Jika n menyatakan jumlah mol dan N menyatakan jumlah atom atau molekul, maka hubungan n dan N dapat dituliskan dalam rumus berikut:
“Massa (gram) suatu zat yang besarnya dengan massa atom relative untuk zat berupa atom, atau sebesar massa molekul relatif untuck zat berupa molekul atau senyawa ion adalah besarnya massa (gram) untuk satu mol zat. Massa satu mol zat dinamakan Massa Molar, disingkat Mr.
Jika n menyatakan jumlah mol dan N menyatakan jumlah atom atau molekul, maka hubungan n dan N dapat dituliskan dalam rumus berikut:
“Massa (gram) suatu zat yang besarnya dengan massa atom relative untuk zat berupa atom, atau sebesar massa molekul relatif untuck zat berupa molekul atau senyawa ion adalah besarnya massa (gram) untuk satu mol zat. Massa satu mol zat dinamakan Massa Molar, disingkat Mr.
Hubungan mol, jumlah partikel dan hubungan gas
dapat digambarkan dalam bentuk
diagram sebagai berikut :
diagram sebagai berikut :
B.
Penentuan Rumus
Presentase tiap unsur dalam senyawa dapat ditentukan dengan mudah dari suatu rumus senyawa. Rumus Empiris yaitu, rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa. Sedangkan Rumus Molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun satu molekul senyawa.
Presentase tiap unsur dalam senyawa dapat ditentukan dengan mudah dari suatu rumus senyawa. Rumus Empiris yaitu, rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa. Sedangkan Rumus Molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun satu molekul senyawa.
C. Aplikasi
Stoikiometri
1.
Stoikiometri Reaksi
Stoikiometri merupakan bidang kajian ilmu kimia, yang mempelajari
hubungan kuantitatif zat-zat kimia yang terlibat dalam reaksi kimia.
2.
Stoikiometri Larutan
Pada stoikiometri larutan diantara zat – zat yang terlibat reaksi
sebagian atau seluruhnya berada dalam bentuk larutan. Beberapa
ungkapan untuk menyatakan konsentrasi suatu larutanseperti % massa dan % volume
berdasarkan massa zat, sedangkan untuk menyatakan konsentrasi atau kepekaan
suatu larutan pada umumnya menggunakan konsep mol.
Untuk
menyatakan kosentrasi atau kepekatan suatu larutan pada umumnya menggunakan
konsep mol seperti :
a) Molaritas
(M)
Molaritas adalah satuan konsentrasi larutan untuk menyatakan jumlah
mol zat terlarut perliter larutan, dilambangkan dengan huruf M. Secara
sistematis dapat diungkapkan dengan persamaan
Jumlah Mol
Molar (M) =V larutan
b) Pengenceran larutan
Untuk tujuan ini perlu mengetahui hubungan molaritas larutan
sebelum dan sesudah pengenceran.
Rumus
pengenceran M1 x V1 = M2 x V2
M1 = Molaritas Larutan Sebelum Pelarutan
V1 = Volume Larutan Sebelum Pelaturan
M2 = Molaritas Larutan Sesudah Pelarutan
V2 = Volume Larutan Sesudah Pelarutan
3.
Stoikiometri Gas
Jenis
stoikiometri ialah berkaitan dengan suatu reaksi yang melibatkan gas,
yang mana gas berada pada suatu suhu, tekanan dan juga volume yang dikenal
dan juga dapat dianggap gas ideal. Untuk gas, perbandingan volume idealnya
tersebut sama dengan hukum gas ideal, Namun rasio massa reaksi tunggal
tersebut harus dihitung dari massa molekul reaktan serta juga produk,yang
mana massa molekul ialah massa 1(satu) molekul zat.
Terdapat
beberapa hokum dasar menerangkan perilaku gas berdasarkan eksperimen
laboratorium :
1. Hukum Boyle : “Jika suhu dibuat tetap, volume suatu gas yang massanya tertentu berbanding terbalik dengan tekananya.”
1. Hukum Boyle : “Jika suhu dibuat tetap, volume suatu gas yang massanya tertentu berbanding terbalik dengan tekananya.”
2.
Hukum Boyle-Gay Lussac : “Pada tekanan
tetap, volume sejumlah gas berbanding lurus dengan suhu mutlaknya.”
3. Hukum Dalton : “Tekanan total dalam suatu wadah sama dengan jumlah tekanan dari masing-masing komponen gas.”
3. Hukum Dalton : “Tekanan total dalam suatu wadah sama dengan jumlah tekanan dari masing-masing komponen gas.”
D. Perhitungan Kimia
Apapun jenis informasi yang diketahui dan jenis informasi yang ditanyakan dalam permasalahan stoikiometri reaksi kimia, adapun empat langkah untuk menyelesaikannya:
1. Tuliskan persamaan kimia setara
2. Ubah besaran yang diketahui ke satuan mol.
3. Gunakan nisbah stoikiometri(NS) dari persamaan kimia setara untuk menentukan
besaran yang tidak diketahui dalam satuan mol.
4. Ubah satuan mol menjadi besaran yang ditanyakan misalnya dalam satuan gram
atau jumlah partikel.
Apapun jenis informasi yang diketahui dan jenis informasi yang ditanyakan dalam permasalahan stoikiometri reaksi kimia, adapun empat langkah untuk menyelesaikannya:
1. Tuliskan persamaan kimia setara
2. Ubah besaran yang diketahui ke satuan mol.
3. Gunakan nisbah stoikiometri(NS) dari persamaan kimia setara untuk menentukan
besaran yang tidak diketahui dalam satuan mol.
4. Ubah satuan mol menjadi besaran yang ditanyakan misalnya dalam satuan gram
atau jumlah partikel.
Daftar Pustaka
Sunarya,
yayan. 2014. Kimia Dasar 1. Bandung : YRAMA WIDYA
Petrucci,
Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.