@D17-Nabila -
Oleh : Nabila Sopyan Aisya Putri
Sebaliknya, keracunan makanan tidak disebabkan tertelannya organisme hidup, melainkan akibat masuknya toksin atau substansi beracun yang disekresi ke dalam makanan. Organisme penghasil toksin tersebut mungkin mati setelah pembentukan toksin dalam makanan. Organisme yang menyebabkan keracunan makanan meliputi Staphylococcus aureus, Clostridium botulinum, dan Bacillus cereus.
Selama tiga dasawarsa terakhir ini
bahan kimia telah banyak dibuat. Penemuan atau pembuatan bahan kimia dilakukan
dalam pabrik atau laboratorium kimia. Banyak bahan kimia batu ini bersifat
membayahakan sehingga perlu penanganan yang tepat agar tidak menimbulkn
masalah. Bahan kimia berbahaya tidak selaluu berupa bahan kimia sintetik,
karena banyak bahan kimia alami dalam dosis tertentu yang berbahaya apabila
sampai masuk ke dalam tubuh.
Bahan kimia beracun atau bahan kimia
toxic adalah bahan kimia yang apabila masuk kedalam tubuh pada dosis tertentu
akan membahayakan kesehatan atau jiwa manusia. Bahan kimia toksik masuk kedalam
tubuh secara ingesti (melalui mulut) bersama-sama dengan makanan atau minuman. Keracunan
bahan kimia seringkali dijumpai pada anak-anak dbawah umur lima tahun karena
anak seusia itu mempunyai kebiasaan untuk memasukan segala benda kedalam mulut.
Pengaruh bahan kimia toksik terhadap
beberapa organ tubuh tidaklah selalu sama. Ada beberapa bahan kimia toksik yang
hanya mempengaruhi sistemsaraf pusat, hati, jantung, atau ginjal. Sebaliknya ada
bahan kimia toksik yang dapat menyerang beberapa organ tubuh secara bersamaan. Misalnya,
karbon tetraklorida bersifat toksik terhadap jantung, ginjal, dan hati. (Damin
Sumartjo, 2017)
Menurut Undang-Undang No.7 tahun
1996, keamanan pangan didefinisikan sebagai suatu kondisi dan upaya yang
diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan
benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan
manusia.
Lebih dari 90 persen terjadinya
foodborne diseases pada manusia disebabkan kontaminasi mikrobiologi, yaitu
meliputi penyakit tifus, disentri bakteri atau amuba, botulism dan intoksikasi
bakteri lainnya, serta hepatitis A dan trichinellosis. WHO mendefinisikan
foodborne diseases sebagai penyakit yang umumnya bersifat infeksi atau racun
yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dicerna.
Residu pencemaran merupakan sisa
buangan hasil aktivitas manusia yang terkontaminasi dengan tumbuh-tumbuhan dan
hewan yang dikonsumsi manusia, seperti pestisida. Kita semua terpapar dengan
pestisida pada dasarnya yang berketerusan. Makanan yang kita makan, terutama
buah dan sayuran segar, mengandung residu pestisida. The National Academy of
Sciences (NAS) tahun 1987 mengeluarkan laporan tentang pestisida dalam makanan.
Pada dasar data dalam penelitian, resiko potensial yang diberikan oleh
pestisida penyebab kanker dalam makanan kita lebih dari sejuta kasus kanker
tambahan dalam masyarakat Amerika selama hidup. Karena sekitar 30 macam
pestisida karsinogen terdapat dalam makanan kita, dan selama ini belum
menyebutkan potensi pemaparan terhadap pestisida karsinogen dalam air minum
Pertolongan pertama
- Untuk mengurangi kekuatan racun, berikan air putih sebanyak-banyaknya atau diberi susu yang telah dicampur dengan telur mentah.
- Agar perut terbebas dari racun, berikan norit dengan dosis 3-4 tablet selama 3 kali berturut-turut dalam setiap jamnya.
- Air santan kental dan air kelapa hijau yang dicampur 1 sendok makan garam dapat menjadi alternatif jika norit tidak tersedia.
- Jika penderita dalam kondisi sadar, usahakan agar muntah. Lakukan dengan cara memasukkan jari pada kerongkongan leher dan posisi badan lebih tinggi dari kepala untuk memudahkan
- Apabila penderita dalam keadaan pingsan, bawa segera ke rumah sakit atau dokter terdekat untuk mendapatan perawatan intensif.
- https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=7Lauz8HpOVAC&oi=fnd&pg=PA1&dq=ikatan+kimia+dalam+makanan&ots=iGNvLPTU4K&sig=1knlRTesnKLBmacoYinBlKiJpCs&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false ( Damin Sumardjo, Diakses pada 2017 )
- http://senyawaberacun.blogspot.co.id/ ( Apry, Diakses pada 2017 )
- http://forum.detik.com/bahan-bahan-kimia-berbahaya-di-dalam-makanan-t348983.html?amp ( RudisuroDikoro, Diakses pada 2017 )
- https://liethacutez.wordpress.com/2010/03/23/bahan-kimia-berbahaya-dan-beracun-dalam-pangan/ ( M. Yusuf, Diakses pada 2017 )
- Eckholm, Eric P. 1981. Masalah kesehatan. Jakarta: Penerbit Gramedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.