.

Sabtu, 18 Februari 2017

Cara Terbaik Olah Limbah B3

















PENDAHULUAN
Saat  ini  kondisi  limbah b3 khusunya sangat mengawatirkan Karena berdampak bagi lingkungan maupun kesehatan. Berkembangnya  industri  baja  dan  meningkatnya  pemakaian produk   samping industri   ini   dapat   membawa   dampak   negative terhadap pencemaran lingkungan, sebab industry baja ini berpotensi menghasilkan  limbah  yang  dapat  dikategorikan  sebagai  limbah  B3. Limbah  yang termasuk  limbah  B3  antara  lain  adalah  bahan  baku yang  berbahaya  dan  beracun  yang  tidak  digunakan  lagi  Karena rusak,  sisa  kemasan,  tumpahan,  sisa  proses,  dan  oli  bekas  kapal yang  memerlukan  penanganan  dan  pengolahan  khusus.  Bahan bahan  ini  termasuk  limbah  B3  bila  memiliki  salah  satu  atau  lebih
karakteristik   berikut:   mudah   meledak,   mudah   terbakar,   bersifat
reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain

TUJUAN
Tujuan  pengelolaan  limbah  B3  pada  industri  besi/baja  dan logam   adalah   untuk   mengetahui   sejauh   mana   limbah    yang dihasilkan  dari  proses  produksi  baja  masuk  dalam katagori  B3 dengan;
a.Menginventarisasi limbah di Industri B3
b.Mengidentifikasi limbah dan limbah B3
c.Mengkarakterisasi limbah B3
d.Mengevaluasi  pengelolaan  limbah B3

MANFAAT
Manfaat sendiri bisa dibilang bermanfaat bagi semua orang terutama bagi pihak pengelolah sendiri, dan lingkungan maupun kesehatan, nah manfaat ini lah yang akan di tingkatan bagi pengelola maupun lingkungan sekitar.

PENANGANAN LIMBAH B3
                Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tidak dapat begitu saja ditimbun, dibakar atau dibuang ke lingkungan , karena mengandung bahan yang dapat membahayakan manusia dan makhluk hidup lain. Limbah ini memerlukan cara penanganan yang lebih khusus dibanding limbah yang bukan B3. Limbah B3 perlu diolah, baik secara fisik, biologi, maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya atau berkurang daya racunnya. Setelah diolah limbah B3 masih memerlukan metode pembuangan yang khusus untuk mencegah resiko terjadi pencemaran. Beberapa metode penanganan limbah B3 yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut
1.       Metode pengolahan secara kimia, fisik dan biologi
Proses pengolahan limbah B3  dapat dilakukan secara kimia, fisik, atau biologi. Proses pengolahan limbah B3 secara kimia atau fisik yang umumnya dilakukan adalah stabilisasi/ solidifikasi . stabilisasi/solidifikasi adalah proses pengubahan bentuk fisik dan sifat kimia dengan menambahkan bahan peningkat atau senyawa pereaksi tertentu untuk memperkecil atau membatasi pelarutan, pergerakan, atau penyebaran daya racun limbah, sebelum dibuang. Contoh bahan yang dapat digunakan untuk proses stabilisasi/solidifikasi adalah semen, kapur (CaOH2), dan bahan termoplastik.
Metode insinerasi (pembakaran) dapat diterapkan untuk memperkecil volume B3 namun saat melakukan pembakaran perlu dilakukan pengontrolan ketat agar gas beracun hasil pembakaran tidak mencemari udara.
Proses pengolahan limbah B3 secara biologi yang telah cukup berkembang saat ini dikenal dengan istilah bioremediasi dan viktoremediasi. Bioremediasi adalah penggunaan bakteri dan mikroorganisme lain untuk mendegradasi/ mengurai limbah B3, sedangkan Vitoremediasi adalah penggunaan tumbuhan untuk mengabsorbsi dan mengakumulasi bahan-bahan beracun dari tanah. Kedua proses ini sangat bermanfaat dalam mengatasi pencemaran oleh limbah B3 dan biaya yang diperlukan lebih muran dibandingkan dengan metode Kimia atau Fisik. Namun, proses ini juga masih memiliki kelemahan. Proses Bioremediasi dan Vitoremediasi merupakan proses alami sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama untuk membersihkan limbah B3, terutama dalam skala besar. Selain itu, karena menggunakan makhluk hidup, proses ini dikhawatirkan dapat membawa senyawa-senyawa beracun ke dalam rantai makanan di ekosistem.
2.       Metode Pembuangan Limbah B3
a.       Sumur dalam/ Sumur Injeksi (deep well injection)
                Salah satu cara membuang limbah B3 agar tidak membahayakan manusia adalah dengan cara memompakan limbah tersebut melalui pipa kelapisan batuan yang dalam, di bawah lapisan-lapisan air tanah dangkal maupun air tanah dalam. Secara teori, limbah B3 ini akan terperangkap dilapisan itu sehingga tidak akan mencemari tanah maupun air. Namun, sebenarnya tetap ada kemungkinan terjadinya kebocoran atau korosi pipa atau pecahnya lapisan batuan akibat gempa sehingga limbah merembes kelapisan tanah.
b.      Kolam penyimpanan (surface impoundments)
limbah B3 cair dapat ditampung pada kolam-kolam yang memang dibuat untuk limbah B3. Kolam-kolam ini dilapisi lapisan pelindung yang dapat mencegah perembesan limbah. Ketika air limbah menguap, senyawa B3 akan terkosentrasi dan mengendap di dasar. Kelemahan metode ini adalah memakan lahan karena limbah akan semakin tertimbun dalam kolam, ada kemungkinan kebocoran lapisan pelindung, dan ikut menguapnya senyawa B3 bersama  air limbah sehingga mencemari udara.
c.       Landfill untuk limbah B3 (secure landfils)
                limbah B3 dapat ditimbun pada landfill, namun harus pengamanan tinggi. Pada metode pembuangan secure landfills, limbah B3 ditempatkan dalam drum atau tong-tong, kemudian dikubur dalam landfill yang didesain khusus untuk mencegah pencemaran limbah B3. Landffill ini harus dilengkapi peralatan moditoring yang lengkap untuk mengontrol kondisi limbah B3 dan harus selalu dipantau. Metode ini jika diterapkan dengan benar dapat menjadi cara penanganan limbah B3 yang efektif. Namun, metode secure landfill merupakan metode yang memliki biaya operasi tinggi, masih ada kemungkinan terjadi kebocoran, dan tidak memberikan solusi jangka panjang karena limbah akan semakin menumpuk.       


ANALISIS
Analisi kali ini bertujuaan untuk mengkoreksi dampak,pengaruh maupun manfaat yang dilakukan dalam pengelolahan limbah B3, dalam hal ini berkaitan dengan semua proses di atas, apakah semua sudah memenuhi proses pengelolahan ataupun tidak, bermanfaat bagi lingkungan sekitar,kesehatan maupun menyeluruh.



DAFTAR PUSTAKA :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.