9 Jenis Reaksi Kimia dan Contohnya
Reaksi
kimia cenderung melibatkan gerakan elektron, yang mengarah ke pembentukan dan
memecah ikatan kimia. Ada beberapa jenis reaksi kimia dan lebih dari satu cara
untuk mengklasifikasikan mereka. Berikut adalah beberapa jenis reaksi kimia
umum.
1.
Kombinasi
atau Reaksi Sintesis
Dalam reaksi sintesis, dua atau
lebih senyawa kimia bergabung untuk membentuk produk yang lebih kompleks.
A + B → AB
Kombinasi zat besi dan belerang
untuk membentuk besi (II) sulfida adalah contoh dari reaksi sintesis:
8 Fe + S8 → 8 FeS
2.
Dekomposisi
atau Reaksi Analisis
Dalam reaksi dekomposisi senyawa
dipecah menjadi senyawa kimia yang lebih kecil.
AB → A + B
Elektrolisis air menjadi oksigen dan
gas hidrogen adalah contoh dari reaksi dekomposisi:
2 H2O → 2 H2 +
O2
3.
Pemindahan
tunggal atau Reaksi Pergantian
Reaksi pergantian atau satu reaksi
perpindahan ditandai dengan satu elemen yang dipindahkan dari senyawa oleh
unsur lain.
A + BC → AC + B
Contoh dari reaksi substitusi
terjadi ketika seng bergabung dengan asam klorida. Seng menggantikan hidrogen:
Zn + 2 HCl → ZnCl2 + H2
4.
Metatesis
atau Reaksi Pemindahan Double
Dalam reaksi perpindahan ganda atau
metatesis, dua senyawa obligasi atau ion ditukar untuk membentuk senyawa yang
berbeda.
AB + CD → AD + CB
Contoh dari reaksi perpindahan ganda
terjadi antara natrium klorida dan perak nitrat membentuk natrium nitrat dan
perak klorida.
NaCl (aq) + AgNO3 (aq) →
NaNO3 (aq) + AgCl (s)
5.
Reaksi
Asam-Basa
Reaksi
asam basa merupakan reaksi kimia yang melibatkan reagen asam dan reagen basa
yang menghasilkan air dan garam. Reagen asam yang dipakai dapat berupa asam
kuat maupun asam lemah. Begitupun dengan reagen basa yang dipakai dapat berupa
basa kuat dan basa lemah.
Apabila asam kuat direaksikan dengan basa kuat maka akan menghasilkan garam netral, dengan pH = 7. Apabila asam kuat direaksikan dengan basa lemah maka akan menghasilkan garam dengan sifat asam. Apabila asam lemah direaksikan dengan basa kuat maka akan menghasilkan garam dengan sifat basa. Apabila asam lemah direaksikan dengan basa lemah maka akan menghasilkan garam dengan sifat yang tergantung pada nilai ka maupun kb.
Contoh reaksi asam basa adalah reaksi antara asam asetat dan natrium hidroksida yang jika direaksikan maka akan menghasilkan natrium asetat dan air.
Apabila asam kuat direaksikan dengan basa kuat maka akan menghasilkan garam netral, dengan pH = 7. Apabila asam kuat direaksikan dengan basa lemah maka akan menghasilkan garam dengan sifat asam. Apabila asam lemah direaksikan dengan basa kuat maka akan menghasilkan garam dengan sifat basa. Apabila asam lemah direaksikan dengan basa lemah maka akan menghasilkan garam dengan sifat yang tergantung pada nilai ka maupun kb.
Contoh reaksi asam basa adalah reaksi antara asam asetat dan natrium hidroksida yang jika direaksikan maka akan menghasilkan natrium asetat dan air.
Reaksi asam-basa adalah jenis reaksi
perpindahan ganda yang terjadi antara asam dan basa. ion H+ dalam
asam bereaksi dengan ion OH– dalam basa untuk membentuk air dan
garam ionik:
HA + H2O → BOH + BA
Reaksi antara asam bromida (HBr) dan
natrium hidroksida adalah contoh dari reaksi asam-basa:
HBr + NaOH → NaBr + H2O
6.
Reduksi-Oksidasi
atau Reaksi Redoks
Redoks adalah istilah yang
menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam
sebuah reaksi kimia.
Hal
ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang
menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan
metana(CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti
oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit.
Istilah
redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi.
Ia dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut:
- Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion
- Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
Dalam reaksi redoks bilangan
oksidasi atom yang berubah. Reaksi redoks dapat melibatkan transfer elektron
antara senyawa kimia.
Reaksi yang terjadi ketika Di mana I2
direduksi menjadi I– dan S2O32-
(anion tiosulfat) dioksidasi menjadi S4O62-
memberikan contoh reaksi redoks:
2 S2O32-
(aq) + I2 (aq) → S4O62- (aq) + 2 I–
(aq)
7.
Reaksi
Pembakaran
Reaksi pembakaran adalah jenis
reaksi redoks di mana bahan yang mudah terbakar bergabung dengan oksidator
untuk membentuk produk teroksidasi dan menghasilkan panas (reaksi eksotermis).
Biasanya dalam oksigen reaksi pembakaran bergabung dengan senyawa lain untuk
membentuk karbon dioksida dan air. Contoh dari reaksi pembakaran adalah
pembakaran naftalena:
C10H8 + 12 O2
→ 10 CO2 + 4 H2O
8.
Reaksi
Isomerisasi
Dalam reaksi isomerisasi, pengaturan
stuktural senyawa berubah tetapi komposisi atom tetap sama.
Dalam
ilmu kimia, isomer ialah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama
(dan sering dengan jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang
berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram). Kebanyakan isomer memiliki
sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga terdapat istilah isomer nuklir,
yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang berbeda.
Contoh
sederhana dari suatu isomer adalah C3H8O. Terdapat 3
isomer dengan rumus kimia tersebut, yaitu 2 molekul alkohol dan sebuah molekul
eter. Dua molekul alkohol yaitu 1-propanol (n-propil alkohol, I), dan
2-propanol (isopropil alkohol, II). Pada molekul I, atom oksigen
terikat pada karbon ujung, sedangkan pada molekul II atom oksigen
terikat pada karbon kedua (tengah). Kedua alkohol tersebut memiliki sifat kimia
yang mirip. Sedangkan isomer ketiga, metil etil eter, memiliki perbedaan sifat
yang signifikan terhadap dua molekul sebelumnya. Senyawa ini bukan sebuah
alkohol, tetapi sebuah eter, di mana atom oksigen terikat pada dua atom karbon,
bukan satu karbon dan satu hidrogen seperti halnya alkohol. Eter tidak memiliki
gugus hidroksil.
Terdapat
dua jenis isomer, yaitu isomer struktural dan stereoisomer.
Isomer struktural adalah isomer yang berbeda dari susunan/urutan atom-atom
terikat satu sama lain. Contoh yang disebutkan di atas termasuk kedalam isomer
struktural. Walaupun komposisi jumlah atom sama persis, belum tentu
molekul-molekul isomer struktural mempunyai sifat yang sama. Sebagai contoh,
sifat kimia siklobutana berbeda dengan butena. Padahal keduanya mempunyai rumus
kimia yang sama, yaitu C4H8
9.
Reaksi
Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi kimia
yang memecah molekul air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+)
dan anion hidroksida (OH−) melalui suatu proses kimia. Proses ini biasanya
digunakan untuk memecah polimer tertentu, terutama yang dibuat melalui
polimerisasi tumbuh bertahap (step-growth polimerization). Kata
"hidrolisis" berasal dari bahasa Yunani hydro "air"
+ lysis "pemisahan".
Hidrolisis
berbeda dengan hidrasi. Pada hidrasi, molekul tidak terpecah menjadi dua
senyawa baru. Biasa nya hidrolisis terjadi saat proses pencernaan karbohidrat
Jenisnya,
biasanya hidrolisis merupakan proses kimia yaitu penambahan satu molekul air ke
zat kimia. Kadang-kadang penambahan ini menyebabkan zat kimia dan molekul air
berpisah menjadi dua bagian. Pada reaksi semacam ini, satu pecahan dari molekul
target (atau molekul induk) mendapat sebuah ion hidrogen.
- Garam
- Ester dan amida
- ATP
- Polisakarida
- Ion logam dalam air
Reaksi hidrolisis melibatkan air.
Bentuk umum untuk reaksi hidrolisis adalah:
X– (aq) + H2O
(l) <-> HX (aq) + OH– (aq)
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.