Lambang Lewis dan Struktur Oktet di temukan atau dirumuskan oleh Walter
Kossel dan Gilbert
Lewis, sekitar ada tahun 1916, kedua orang tersebut menyatakan bahwa terdapat hubungan antara stabilnya gas mulia dengan cara atom-atom unsur saling berikatan.
Lewis mengemukakan bahwa “Jumlah elektron terluar dari dua atom
yang berikatan, akan berubah sedemikian rupa sehingga susunan elektron kedua atom tersebut sama dengan susunan elektron
gas mulia”.
Lewis juga
menyatakan bahwa unsur-unsur selain gas mulia dapat membentuk molekul, dimana
konfigurasi elektron dari masing-masing atom dalam molekul yang dibentuknya
menyerupai konfigurasi elektron gas mulia. Gagasan tersebut kemudian berkembang menjadi
suatu teori sebagai berikut :
a) Elektron pada kulit terluar mempunyai peran besar dalam pembentukan ikatan kimia.
b) Ikatan yang terbentuk dapat disebabkan perpindahan satu atau lebih elektron dari suatu atom ke atom lain.
c) Ikatan yang terbentuk dapat juga disebabkan pemakaian bersama pasangan elektron di antara atom-atom yang berkaitan
d) Perpindahan atau pemakaian bersama elektron berlangsung sedemikian rupa sehingga setiap atom yang terlibat mempunyai konfigurasi elektron serupa atom gas mulia.
a) Elektron pada kulit terluar mempunyai peran besar dalam pembentukan ikatan kimia.
b) Ikatan yang terbentuk dapat disebabkan perpindahan satu atau lebih elektron dari suatu atom ke atom lain.
c) Ikatan yang terbentuk dapat juga disebabkan pemakaian bersama pasangan elektron di antara atom-atom yang berkaitan
d) Perpindahan atau pemakaian bersama elektron berlangsung sedemikian rupa sehingga setiap atom yang terlibat mempunyai konfigurasi elektron serupa atom gas mulia.
Contoh
Lambang Lewis
Cara penulisan lambang
lewis
Penulisan
struktur lewis mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:
1.
Tulislah kerangka struktur dari senyawa
bersangkutan, yang teridiri dari lambang kimia atom-atom yang terlibat dan
menempatkan atom-atom yang berikatan secara berdekatan satu sama lain. Tahap
ini cukup mudah dikerjakan untuk senyawa yang sederhana, tetapi untuk senyawa
yang lebih rumit harus ada informasi yang sudah diketahui atau dengan membuat
kerangka yang paling mungkin. Secara umum, atom dengan keelektronegatifan
terkecil menempati posisi di tengah (pusat). Hidrogen dan fluorin biasanya
menempati posisi ujung pada struktur lewis.
2.
Hitunglah jumlah total elektron valensi
dari semua atom yang terlibat. Untuk anion poliatomik, tambahkan juga perlu
muatan negatifnya ke dalam jumlah elektron valensi. (misalnya, untuk ion
CO32- kita tambahkan 2 elektron karena muatan 2- menunjukan bahwa terdapat
dua elektron tambahan daripada yang diberikan oleh atom netral). Untuk kation
poliatomik jumlah elektron valensi dikurangi jumlah muatan positifnya. (misalnya,
untuk kation NH4+ jumlah elektron valensi dikurangi satu karena
muatan 1+ menandakan lepasnya satu elektron dari atom netral).
3.
Gambarlah ikatan kovalen tunggal antara
atom pusat dengan semua atom di sekitarnya. Lengkapi oktet dari semua atom yang
terikat pada atom pusat. (ingat bahwa kulit valensi atom hidrogen maksimum
ditempati hanya oleh dua elektron.) elektron dari atom pusat atau atom sekitar
harus dituliskan sebagai pasangan elektron bebas jika elektron tersebut tidak
terlibat dalam pembentukaan ikatan. Jumlah total elektron yang digunakan untuk
ikatan adalah jumlah yang telah dihitung pada tahap 2 di atas.
4.
Jika aturan oktet belum tercapai pada
atom pusat, gunakan pasangan elektron bebas dari atom-atom di sekitarnya untuk
menambahkan ikatan rangkap dua atau rangkap tiga di antara atom pusat dan atom
di sekitarnya sampai aturan terpenuhi
3 Pengecualian
dan Kegagalan Aturan Oktet
Walaupun
aturan oktet banyak membantu dalam meramalkan rumus kimia senyawa biner
sederhana, akan tetapi aturan itu ternyata banyak dilanggar dan gagal dalam
meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur-unsur transisi dan postransisi. Pengecualian
aturan oktet dapat dibagi dalam tiga kelompok sebagai berikut.
1. Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet.
Senyawa yang atom pusatnya mempunyai elektron valensi kurang dari 4 termasuk dalam kelompok ini. Hal ini menyebabkan setelah semua elektron valensinya dipasangkan tetap belum mencapai oktet. Contohnya adalah BeCl2, BCl3, dan AlBr3.
2. Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil.
Contohnya adalah NO2, yang mempunyai elektron valensi (5 + 6 +
6) = 17. Kemungkinan rumus Lewis untuk NO2 sebagai
berikut.
3. Senyawa yang
melampaui aturan oktet.
Ini terjadi pada unsur-unsur periode 3 atau lebih yang dapat menampung lebih dari 8 elektron pada kulit terluarnya (ingat, kulit M dapat menampung hingga 18 elektron). Beberapa contoh adalah PCl5, SF6, ClF3, IF7, dan SbCl5.
Perhatikan rumus Lewis dari PCl5, SF6, dan ClF3 berikut ini.
Ini terjadi pada unsur-unsur periode 3 atau lebih yang dapat menampung lebih dari 8 elektron pada kulit terluarnya (ingat, kulit M dapat menampung hingga 18 elektron). Beberapa contoh adalah PCl5, SF6, ClF3, IF7, dan SbCl5.
Perhatikan rumus Lewis dari PCl5, SF6, dan ClF3 berikut ini.
Kegagalan Aturan Oktet
Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun
postransisi. Unsur postransisi adalah unsur logam setelah unsur transisi,
misalnya Ga, Sn, dan Bi. Sn mempunyai 4 elektron valensi, tetapi senyawanya
lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2. Begitu juga Bi yang mempunyai 5
elektron valensi, tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan
+3. Pada umumnya, unsur transisi maupun unsur postransisi tidak memenuhi aturan
oktet.
DAFTAR PUSTAKA
Saputro, Wahid Tri (2013). “Lambang Lewis dan
Struktur Oktet”. 2 Oktober 2016.
Anonim (2016) . “Kaidah Oktet”. 2 Oktober
2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kaidah_oktet
https://id.wikipedia.org/wiki/Kaidah_oktet
Anonim (2016). “ Struktur Lewis”. 2 Oktober
2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_Lewis#Penulisan_struktur_lewis
https://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_Lewis#Penulisan_struktur_lewis
Anonim (2016). “Aturan / Kaidah Oktet dan
Duplet, Ikatan Kovalen, Contoh, Pengertian, Soal, Kunci Jawaban, Unsur Kimia”.
2 oktober 2016.
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/03/aturan-kaidah-oktet-dan-duplet-ikatan-kovalen-contoh-pengertian-soal-kunci-jawaban-unsur-kimia.html
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/03/aturan-kaidah-oktet-dan-duplet-ikatan-kovalen-contoh-pengertian-soal-kunci-jawaban-unsur-kimia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.