Tetapan
kesetimbangan (K)
merupakan konstanta (angka/nilai tetap) perbandingan zat
ruas kanan dengan ruas kiri pada suatu reaksi kesetimbangan. Tiap reaksi
memiliki nilai K yang khas, yang hanya berubah dengan pengaruh suhu.
Karena fasa padat (s) dan cair (l) tidak memiliki
konsentrasi, maka kedua fasa ini tidak dilibatkan dalam rumus tetapan
kesetimbangan KC (diberi nilai=1).
Ada dua macam tetapan kesetimbangan, yaitu: KC dan KP.
Perbedaannya:
1. KC diukur
berdasarkan konsentrasi molar zat-zat yang terlibat( gas & larutan).
ENERGI BEBAS
Energi bebas adalah jumlah maksimum energi yang dibebaskan
pada suatu proses yang terjadi pada suhu tetap dan tekanan bebas. Energi bebas
di lambangkan dengan ∆G. Pada suhu dan tekanan tetap reaksi kimia akan
berlangsung spontan menuju ke arah dengan perubahan energy bebas yang lebih
rendah sampai akhirnya mencapai keadaan setimbang.
PERUBAHANENERGI BEBAS
DALAM REAKSI KESETIMBANGAN
Pada suhu dan tekanan tetap, reaksi kimia akan berlangsung
spontan menuju ke arah dengan perubahan energi bebas yang lebih rendah, sampai
akhirnya mencapai suatu keadaan setimbang. Jadi, posisi kesetimbangan
menyatakan nilai energi bebas paling rendah dalam suatu sistem reaksi.
Perubahan energi bebas suatu reaksi merupakan akibat dari perubahan dalam
tekanan atau perubahan dalam konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
Dengan demikian terdapat hubungan antara perubahan energi bebas dan tekanan
atau dengan konsentrasi sistem reaksi.
1. ENERGI BEBAS DAN
TEKANAN
Pengaruh tekanan terhadap fungsi termodinamika dalam
persamaan energi bebas gibbs, yakni entalpi dan entropi.
Entalpi
entalpi adalah kemampuan sistem untuk memberikan energi
berbentuk kalor(energi panas) dari sistem ke lingkungan. paa tekanan konstan
perubahan entalpi suatu sistem menunjukan banyaknya kalor yang diberikan.
perubahan ini diukur dengan kalori meter terbuka(tekanan udara sistem = tekanan
udara luar).
Dulu entalpi disebut isi kalor(heat content) dengan lambang
H. kalor reaksi suatu reaksi kimia yang berlangsung pada tekanan konstan tidak
lain adalah perubahan entalpi ∆H itu. untuk benda yang berubah suhunya tanpa
mengalami reaksi atau perubahan fase, perubahan entalpi per satuan suhu aadalah
kapasitas panas benda itu pada tekanan tetap.
Entalpi gas ideal, solid, dan liquid tidak tergantung pada
tekanan. Benda nyata pada temperatur dan tekanan ruang biasanya kurang lebih
mengikuti sifat ini, sehingga dapat menyederhanakan perhitungan entalpi.
Contoh :
1 mol gas ideal pada suhu tertentu mengisi volume 10 L.
Dalam wadah tersebut, gas memiliki banyak keadaan mikro yang tersedia daripada
dalam volume 1 L, sehingga entropi posisional lebih besar dalam volume yang
lebih besar.
Jadi dapat dinyatakan bahwa :
Svolumebesar > Svolumekecil
Oleh karena tekanan berbanding terbalik dengan volumenya,
maka entropi dapat diungkapkan dalam kaitannya dengan tekanan sistem sebagai
berikut :
Stekananrendah > Stekanantinggi
Dampak dari entropi dipengaruhi oleh tekanan, maka energi
bebas juga dipengaruhi oleh tekanan. Kebergantungan energi bebas terhadap
tekanan dirumuskan dalam bentuk persamaan berikut.
G = G° + RT In (p)
Keterangan :
G° = energi bebas suatu gas pada
tekanan 1 atm
G = energi bebas gas pada tekanan
tertentu
R = tetapan gas universal
T = Suhu mutlak
Entropi
Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang
mengukur energi dalam sistem per satuan temperatur yang tak dapat digunakan
untuk melakukan usaha. Mungkin manifestasi yang paling umum dari entropi adalah
(mengikuti hukum termodinamika), entropi dari sebuah sistem tertutup selalu
naik dan pada kondisi transfer panas, energi panas berpindah dari komponen yang
bersuhu lebih tinggi ke komponen yang bersuhu lebih rendah. Pada suatu sistem
yang panasnya terisolasi, entropi hanya berjalan satu arah (bukan proses
reversibel/bolak-balik). Entropi suatu sistem perlu diukur untuk menentukan
bahwa energi tidak dapat dipakai untuk melakukan usaha pada proses-proses
termodinamika. Proses-proses ini hanya bisa dilakukan oleh energi yang sudah
diubah bentuknya, dan ketika energi diubah menjadi kerja/usaha, maka secara
teoritis mempunyai efisiensi maksimum tertentu. Selama kerja/usaha tersebut,
entropi akan terkumpul pada sistem, yang lalu terdisipasi dalam bentuk panas
buangan.
Pada termodinamika klasik, konsep entropi didefinisikan pada
hukum kedua termodinamika, yang menyatakan bahwa entropi dari sistem yang
terisolasi selalu bertambah atau tetap konstan. Maka, entropi juga dapat
menjadi ukuran kecenderungan suatu proses, apakah proses tersebut cenderung
akan "terentropikan" atau akan berlangsung ke arah tertentu. Entropi
juga menunjukkan bahwa energi panas selalu mengalir secara spontan dari daerah
yang suhunya lebih tinggi ke daerah yang suhunya lebih rendah.
B. Reaksi menuju
kesetimbangan
Jika satu mol gas A (g) dimasukkan kedalam tabung pada
tekanan tertentu, dimana pada awalnya hanya ada gas A, maka sejalandengan
waktu, A (g) terurai menjadi B (g) dan energy bebas total system berubah
Energi
bebas A (g) =GA = GOA + RT In PA
Energi
bebas B (g)= GB = GOB + RT In PB
Total energy bebas system = G = GA + GB
Dampak dari perubahan A (g)
menjadi B (g) ,GA akan menurun karena PA berkurang, sebaliknya
GB meningkat akibat PB bertambah.
Reaksi
akan menuju kearah produk selamaenergi bebas system menurun ( GB lebih kecil
dari GA). pada titik dimana tekanan A dan tekanan B mencapai harga PeA dan PeB
atau GA sama dengan GB , system dikatakan mencapai keadaan kesetimbangan. Pada
titik ini tidak ada lagi daya dorong untuk mengubah A (g) menjadi B (g) atau
sebaliknya, sehingga system tetap pada posisi ini. Dengan kata lain, tekanan
A(g) dan B(g) tidak berubah terhadap waktu.
Jika
reaksi kesetimbangan A(g) dan B(g)
dipetakan kedalam grafik yang menyatakan hubungan energy bebas sebagai
fungsi freaksi mol A(g) dan B(g). pada saat menuju kesetimbangan , baik
perubahan pereaksi menjadi produk maupun produk menjadi pereaksi akan
berlangsung spontan sebab energy bebas menuju
nilai minimum. Dengan demikian,
untuk system reaksi yang menuju kesetimbangan selalu menuju ke arah
pembentukan energy bebas minimum, dan pada saat kesetimbangan tercapai.
Daftar Pustaka :
Yayan, Sunarya. Kimia Dasar 1. Cetakan 1. Bandung: Yrama
Widya, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.