Perubahan Entalpi Standar dan Aplikasinya
Dalam kajian termodinamika, reaksi kimia dianggap sempurna jika tidak ada
perubahan komposisi dan zat hasil reaksi dapat kembali pada suhu semula
biasanya dilepaskan selama reaksi berlangsung dan mengembalikan zat kepada suhu
semula dinamakan kalor reaksi. Jika reaksi terjadi pada tekanan tetap, kalor
reaksi dinyatakan sebagai perubahan entalpi,
H. Nilai
bergantung pada jenis pereaksi,
kuantitas pereaksi, dan suhu. Oleh sebab itu, perubahan entalpi harus
dinyatakan dalam satuan jumlah kalor per kuantitas zat dan suhu reaksi.
biasanya dinyatakan dalam satuan
joule per mol per Kelvin.
1. ENTALPI
1. ENTALPI
Reaksi
kimia selalu disertai dengan perubahan energi. Bentuk energi yang paling sering
menyertai perubahan kimia adalah kalor. Jumlah kalor yang menyertai suatu
reaksi disebut kalor reaksi.
Khusus
untuk reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap, yaitu reaksi-reaksi dalam
wadah terbuka, kalor reaksinya dikaitkan dengan suatu besaran yang disebut
entalpi (H).
Jika
suatu zat melepas kalor, berarti entalpinya berkurang, sebaliknya jika menyerap
kalor, maka entalpinya bertambah.
2. PERUBAHAN ENTALPI
Kalor
suatu reaksi dapat juga ditentukan dari data entalpi pembentukan zat pereaksi
dan produknya. Dalam hal ini, zat pereaksi dianggap terlebih dahulu terurai
menjadi unsur-unsurnya, kemudian unsur-unsur itu bereaksi membentuk zat produk.
Secara umum untuk reaksi:
3. PERUBAHAN ENTALPI BERDASARKAN HUKUM HESS
Banyak
reaksi yang dapat berlangsung secara bertahap. Misalnya pembakaran karbon atau
grafit. Jika karbon dibakar dengan oksigen berlebihan terbentuk karbon dioksida
menurut persamaan reaksi:
Reaksi tadi dapat berlangsung melalui dua tahap. Mula-mula karbon
dibakar dengan oksigen yang terbatas sehingga membentuk karbon monoksida.
Selanjutnya, karbon monoksida itu dibakar lagi untuk membentuk karbon dioksida.
Persamaan termokimia untuk kedua reaksi tersebut adalah:
Jika kedua
tahap diatas dijumlahkan, maka diperoleh:
4. APLIKASI ENTALPI
Reaksi
kimia yang dapat menyebabkan perubahan suhu. Perubahan suhu berarti ada
perubahan energi kalor. Misalnya pada pencampuran air dengan kapur yang
menyebabkan air menjadi hangat, berarti reaksi itu mengeluarkan (kebalikan dari
menyerap) energi.
a. PENGERTIAN PERUBAHAN ENTALPI STANDAR
Perubahan entalpi pembentukan
standar atau pembentukan panas standar
dari sebuah senyawa adalah besarnya perubahan entalpi dari 1 mol senyawa dari elemen-elemennya
dalam keadaan standar. Lambangnya adalah ΔHfθ atau ΔfHθ.
Lambang theta superskrip pada simbol di atas mengindikasikan bahwa proses ini hanya berlaku hanya
pada kondisi standar saja. kondisi standar untuk gas adalah
tekanan tepat 1 bar
1. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (ΔH°f)
Perubahan
entalpi pembentukan standar (ΔH°f) yaitu perubahan entalpi yang
diperlukan atau dilepaskan pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya
pada suhu dan keadaan standar. Jika tidak diukur pada keadaan standar,
perubahan entalpi pembentukan dinotasikan ΔH°f. Perubahan entalpi
pembentukan disebut juga kalor pembentukan.
Contoh:
Entalpi pembentukan standar natrium klorida membebaskan kalor sebesar 401,9
kJ/mol. Persamaan termokimianya sebagai berikut.
Na(s)
+ ½ (g) → NaCI(s) ΔH = -401,9 kJ/mol
2. Perubahan
Entalpi Penguraian Standar (ΔH°d)
Perubahan
entalpi penguraian standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau
dilepaskan pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan
standar. Hukum Laplace menyatakan bahwa jumlah kalor yang dilepaskan pada
pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan jumlah kalor yang
diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya. Contoh:
Jika
ΔH°f H2O(g) = -285,85 kJ/mol maka ΔH°d H2O
(g) = +285,85 kJ/mol.
3. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (ΔH°C)
Perubahan
entalpi pembakaran standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan dan
dilepaskan pada pembakaran sempurna 1 mol zat pada keadaan standar.
Contoh:
Pembakaran 1 mol etanoi, membebaskan kalor 1.350 kJ/mol
C2H5OH(ℓ)
+ 302(g) -> 2CO2(g) + 3H20(g)
ΔH = -1.350 kJ/mol
4. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar (ΔH°n)
Perubahan entalpi netralisasi
standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan untuk
menetralkan 1 mol asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam yang diukur pada
keadaan standar.
Contoh:
2NaOH(aq) + H2S04(aq)
-> Na2S04(aq)+ 2H20(ℓ)
ΔH reaksi = -200 kJ _kj
ΔH°n NaOH = -200/2mol kJ/mol
H°n H2S04 = -200 kJ
5. Perubahan Entalpi Penguapan Standar (ΔH°vap)
Perubahan
entalpi penguapan standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau
dilepaskan pada saat 1 mol zat dalam fase cair berubah menjadi fase gas pada
keadaan standar.
Contoh:
H2O(t) -> H2O(g) ΔH°vap = + 44 kJ
6. Perubahan Entalpi Peleburan Standar (ΔH°fus)
Perubahan
entalpi peleburan standart yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau
dilepaskan pada saat 1 mol zat fase padat berubah menjadi fase cair pada
keadaan standart.
Contoh:
H2O(s) -> H2O(ℓ) ΔH°fus
=+6,01 kj
7. Perubahan Entalpi Sublimasi Standar (AH°sub)
Perubahan entalpi sublimasi standar
yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada saat 1 mol zat
fase padat berubah menjadi fase gas pada keadaan standar.
Contoh:
H2O(S) -> H2O(g)
ΔH°sub = +50,01 kJ
AH°sub = ΔH°fus + ΔH°vap
8. Perubahan
Entalpi Pelarutan Standar (ΔH°sol)
Perubahan
entalpi pelarutan standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau
dilepaskan ketika 1 mol zat melarut dalam suatu pelarut pada keadaan standar.
Contoh:
HCI(g)
-> HC(aq) ΔH°s0l = -75,14kJ
Daftar Pustaka
17 Desember 2014, https://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_entalpi_pembentukan_standar
Contoh:
Entalpi pembentukan standar natrium klorida membebaskan kalor sebesar 401,9 kJ/mol. Persamaan termokimianya sebagai berikut.
Na(s) + ½ (g) → NaCI(s) ΔH = -401,9 kJ/mol
Jika ΔH°f H2O(g) = -285,85 kJ/mol maka ΔH°d H2O (g) = +285,85 kJ/mol.
Contoh:
Pembakaran 1 mol etanoi, membebaskan kalor 1.350 kJ/mol
C2H5OH(ℓ) + 302(g) -> 2CO2(g) + 3H20(g) ΔH = -1.350 kJ/mol
Contoh:
2NaOH(aq) + H2S04(aq) -> Na2S04(aq)+ 2H20(ℓ)
ΔH reaksi = -200 kJ _kj
ΔH°n NaOH = -200/2mol kJ/mol
H°n H2S04 = -200 kJ
Contoh:
H2O(t) -> H2O(g) ΔH°vap = + 44 kJ
Contoh: H2O(s) -> H2O(ℓ) ΔH°fus =+6,01 kj
Contoh:
H2O(S) -> H2O(g) ΔH°sub = +50,01 kJ
AH°sub = ΔH°fus + ΔH°vap
Contoh:
HCI(g) -> HC(aq) ΔH°s0l = -75,14kJ
Daftar Pustaka
17 Desember 2014, https://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_entalpi_pembentukan_standar
@A13-RIFKA
BalasHapusPOINT 3
contoh soalnya tolong diperbanyak.