Para pakar sains mendefinisikan materi
sebagai segala sesuatu yang memiliki ruang dan massa. Pengertian ruang
menggambarkan bahwa materi memiliki tempat hunian yang dapat ditentukan dari
volumenya, sedangkan massa menggambarkan jumlah partikel yang dikandungnya.
1.
Perubahan Materi
Kajian penting dari ilmu kimia adlah
mempelajari perubahan materi dan mekanisme perubahannya. Adanya perubahan dapat
dikenali dari keadaan awal materi yang berbeda dengan keadaan akhir materi
setelah mengalami perubahan. Keadaan
materi dapat dikenali berdasarkan sifat fisik maupun sifat kimianya. Sifat
fisik suatu materi dinyatakan melalui wujud, warna, titik leleh dll. Sifat
kimia materi dapat diketahui dari kemampuan melakukan perubahan/reaksi kimia.
Misalnya : Bensin lebih mudah terbakar disbanding minyak tanah.
a)
Perubahan Fisika
Perubahan materi yang tidak disertai
dengan pembentukan zat yang jenisnya baru.
Contoh : Pencampuran gula kedalam
air membentuk larutan gula, Perubahan air menjadi es,
Perubahan air menjadi uap air.
b)
Perubahan Kimia
Suatu perubahan yang menghasilkan
jenis dan sifat materi berbeda dari zat semula dinamakan perubahan kimia/reaksi
kimia. Misalnya, pembakaran kayu, jika kayu dibakar
Akan menghasilkan arang kayu. Jika
dibandingkan antara kayu dan arang kayu, keduanya memiliki jenis dan sifat yang
berbeda, karena itu pembakaran kayu bukan perubahan fisika, tetapi tergolong
perubahan kimia. Dalam perubahan kimia dihasilkan jenis materi yang berbeda
dengan materi semula, sehingga terdapat dua istilah yang digunakan dalam reaksi
kimia, yaitu zat semula dinamakan reaktan atau pereaksi, sedangkan zat yang
terbentuk dinamakan hasil reaksi atau produksi reaksi.
c)
Manfaat Perubahan Materi
Dalam industri obat-obatan dab
pestisida, perubahan fisika berperan penting terutama pada proses pengeluaran
zat-zat yang terkandung dalam suatu bahan alam, yang diperlukan untuk bahan
baku obat-obatan.Contoh pengeluaran yang sering kita lakukan misalnya membuat
secangkir kopi di pagi hari. Menyeduh kopi dengan air panas tiada lain adalah
melakukan eksternasi kafein dari kopi agar larut kedalam air panas, sehingga
ketika diminum terasa segar dan nikmat.
2.
Penggolongan Materi
Ada dua cara
untuk menggolongkan materi, yaitu secara fisik dan secara kimia. Penggolongan
secara fisik lebih menekankan pada wujud materi, seperti padat, cair dan gas.
Sedangkan penggolongan secara kimia lebih menekankan terhadap komposisi dan
struktur materi, seperti zat tunggal dan campuran.
a)
Padat, Cair dan Gas
Ciri utama suatu zat padat adalah
memiliki sifat tegar. Perbedaan antara bentuk gas dan cairan adalah sifat
kedapatmampatan. Gas mudah dimampatkan, sedangkan cairan sukar dimampatkan.
Kedua sifat itu, yakni ketegran dan kemampatan dapat digunakan untuk
mendefinisikan ketiga wujud materi.
b)
Unsur, senyawa dan campuran
Unsur adalah zat murni yang tidak
dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia
biasa. Unsur-unsur yang ditemukan dalam keadaan bebas di alam misalnya intan,
belerang, emas dan gas hileum.
Berbeda dengan unsur, senyawa adalah
zat murni yang dapat terurai melalu reaksi kimia.
Air tergolong senyawa sebab dengan
cara elektrolisi air dapat terurai menjadi gas hydrogen dan gas oksigen,
komposisi keduanya lebih sederhana dari air.
3. Partikel-Partikel Materi
Sejak zaman yunani kuno
para pakar filsafat telah memikirkan tentang struktur materi. Pemikiran mereka
bertolak dari pembelahan materi. Bagian terkecil dari suatu materi dinamakan
Partikel. Partikel dapat berupa atom, molekul, atau ion. Contohnya, besi tersusun atas atom-atom besi, atom-atom besi
adalah partikel, sebab merupakan bagian terkecil dari materi besi.
a) Atom Postulat Dalton
Posultat Dalton diantaranya adalah :
- Materi
tersusun atas sejumlah partikel sangat kecil yang tidak dapat
dipecah-pecah lagi yang dinamakan atom
- Atom-atom
dalam suatu unsur identic dalam segala hal, tetapi berbeda dengan
atom-atom unsur lain
- Dalam
reaksi kimia, terjadi penggabungan atau pemisahan dan penataan ulang
atom-atom dari satu komposisi tertentu membentuk komposisi yang baru
- Atom dapat bergabung dengan atom lain emmbentuk suatu senyawa dengan perbandingan bulat dan sederhana.
b) Partikel senyawa (molekul dan ion)
Molekul adalah gabungan dua atau lebih atom-atom
yang berasal dari unsur yang sama atau dengan atom unsur yang berbeda jenis.
Unsur-unsur yang berada dialam dalam keadaan bebas umumnya berbentuk molekul,
seperti gas hidrogen, pksigen, belerang, dan fosfor.partikel terkecil dari
suatu senyawa adalah molekul
Terdapat dua jenis molekul, yaitu molekul unsur dan molekul senyawa.
Molekul unsur adalah gabungan atom-atom dari unsur sejenis, seperti gas-gas
diatomic seperti gas oksigen (O2) gas Nitrogen (N2) gas
klorin (CL2) . Sedangkan
molekul senyawa adalah gabungan atom-atom unsur yang berbeda jenis.
Rumus molekul adalah rumus kimia yang memberikan jumlah atom-atom unsur
secara tepat dalam molekul.
Rumus struktur adalah rumus kimia yang menunujukan bagaimana atom atom
terikat satu sama lain secara kimia didalam molekul.
Suatu senyawa ion adalah senyawa yang tersusun dari kation dan anion.
Pada garam (NaCl) mengandung ion Na+ dan ion Cl- yang
sama.
4. Hukum-hukum Dasar Perubahan Materi
4. Hukum-hukum Dasar Perubahan Materi
Dari hasil pengkajian secara eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah
terhadap materi, telah melahirkan beberapa hokum dasar diantaranya hokum
konservasi massa, hokum perbandingan tetap, hokum perbandingan berganda dan
hokum perbandingan volum.
a. Hukum
Konservasi Massa (Hukum Lavoiser)
Sejak dulu disadari bahwa dalam reaksi kimia disertai perubahan energy.
Hal ini telah dirumuskan oleh Einstein, bahwa massa dapat diubah menjadi
energy. Menurut teori ini, jika kapur
raksa (oksida logam) dibakar akan logam raksa dan suatu gas. Gas tersebut
dinamakan udara tak berflogiston, yaitu sesuatu yang dilepaskan dari materi yan
terbakar. Artinya terjadi pengurangan massa.
Menurut Lavoiser, pembakaran dalam wadah terbuka, zat-zat yang terbakar
menyerap sesuatu yang terbuka, zat-zat yang terbakar menyerap sesuatu dari
udara yang berakibat terjadinya
penambahan massa. Sedangkan dalam wadah tertutup, tidak ada materi yang diserap
maupun dibebaskan, sehingga massa total zat yang terbakar tidak berubah. Dari percobaan
tersebut, Lavoiser menyimpulkan bahwa massa zat-zat sebelum bereaksi sama
dengan massa zat-zat setelah bereaksi.
Pernyataan Lavoiser tersebut sampai kini dikenal sebagai hokum
konservasi massa, yaitu massa zat-zat sebelum dan sesudah bereaksi bersifat
tetap.
Dari temuan ini, Lavoiser mengemukakan bahwa udara mengandung gas
oksigen. Pada saat pembakaran, terjadi reaksi antara zat yang dibakar dengan
oksigen di udara. Sebagai gambaran dari hokum konservasi massa dalam reaksi
kimi adalah sebagai berikut :
1,00 g natrium + 1,54 g klorin à 2,54 g natrium klorida
2,00 g natrium + 3,08 g klorin à 5,08 g natrium klorida
3,00 g natrium + 4,62 g klorin à 7,62 g natrium klorida
b. Hukum
Komposisi Tetap (Hukum Proust)
Seorang pakar kimia bernama Joseph Louis Proust telah melakukan
sederetan percobaan mengenai perbandingan jumlah zat-zat yang bereaksi.
Misalnya pada pembentukan senyawa natrium klorida dari unsur-unsurnya,
perbandingan jumlah natrium dan klorin dalam suatu reaksi selalu tetap, yaitu
39,0% natrium dan 61,0% klor. Demikian pula untuk reaksi kimia yang lain
seperti :
Hidrogen +
oksigen à air
Besi +
sulfur (belerang) à besi sulfide
Karbon +
oksigen à karbon dioksida
c. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
Jenis senyawa paling sederhana yang dapat dipahami adalah senyawa berupa
gabungan dua unsur atau senyawa biner, tiap unsur menyumbang satu atom untuk
membentuk molekul. Namun demikian, sejak abad ke-18 pakar kimia telah mengenal
bahwa dua macam unsur dapat bergabung membentuk lebih dari satu macam senyawa
dengan komposisi tertentu. Contoh, pembakaran unsur karbon oleh oksigen pada
kondisi berbeda dapat membentuk dua macam senyawa yang berbeda.
Jika dua unsur membentuk lebih dari satu senyawa, maka massa salah satu
unsur yang bergabung dengan massa unsur lain yang dibuat tetap, berbanding sebagai kelipatan bilangan bulat
dan sederhana.
d. Hukum Perbandingan Volume
Pada suhu dan tekanan tetap, volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai
bilangan bulat dan sederhana. Setiap kali percobaan, volume salah satu pereaksi
divariasikan sementara pereaksi yang lain dibuat tetap, misalnya reaksi antara
gas hydrogen dan gas oksigen dalam eudiometer membentuk air.
e. Teori molekul dari Avogadro
Berkaitan dengan fakta yang ditemukan Gay-Lussac, pada tahun 1811,
seseorang pakar kimia Italia bernama Amadeo Avogadro mengajukan hipotesis
“konsep molekul” untuk menjelaskan fakta yang ditemukan Gay-Lussac. Hipotesis
itu berbunyi “pada suhu dan tekanan tetap, semua gas apapun yang volumenya sama
akan mengandung jumlah molekul yang sama”. Hipotesis Avogadro didasarkan pada
sejumlah cuplikan dari jenis gas yang sama dengan volume berbeda dan didasarkan
pada cupklikan gas yang volumenya sama tetapi jenis gas berbeda.
Penjelasan Avogadro untuk reaksi pembentukan gas hidrogen klorida yang
ditemukan Gay-Lussac adalah sebagai berikut :
1 Volume Hidrogen + 1 volume klorin à 2 Volume hidrogen klorida
n molekul hidrogen + n molekul klorin à 2n molekul hydrogen klorida
1 molekul hydrogen + 1 molekul klorin à 2 molekul hydrogen klorida
Daftar pustaka :
Sunarya, yayan. 2014. "Kimia Dasar 1" Bandung; Yrama Widya
Daftar pustaka :
Sunarya, yayan. 2014. "Kimia Dasar 1" Bandung; Yrama Widya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.