Oleh : Samsul Hadi - Pasta gigi merupakan
kebutuhan manusia di belahan bumi manapun yang harus ada disetiap kesempatan
guna membantu sikat gigi membersihkan gigi dan rongga mulut. Pasta gigi sendiri
berkembang dari hanya sekedar pasta gigi biasa yang mengandung bahan pembentuk
pasta gigi biasa hingga menjelma menjadi pasta gigi yang kaya akan varian yang
disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.
Di Indonesia sendiri banyak sekali
aneka merk pasta gigi yang beredar dari harga yang terjangkau hingga yang
harganya tinggi yang dikhususkan untuk menangani gigi berkebutuhan khusus
seperti gigi sensitive, gigi berlubang, gigi kuning, ataupun gigi keropos dan
gigi anak-anak.
Sebagai konsumen yang cerdas kita harus pandai dalam menentukan pasta
gigi apa yang cocok untuk karakteristik gigi yang kita punya. Kita bisa melihat
kandungan bahan apa saja yang terdapat dalam pasta gigi dari kemasan yang
tertera, namun belakangan ini Beredar isu yang menyeruak di masyarakat bahkan
menjadi viral di media sosial seperti facebook, twitter, path dan google+
bahwasanya jika dalam kemasan pasta gigi terdapat strip-strip warna, berarti
warna tersebut menunjukan bahan apa yang digunakan dalam pasta gigi tersebut,
ada yang hijau, biru, merah dan hitam.
Menurut isu yang beredar arti warna-warna tersebut diantaranya;
- Hijau artinya pasta gigi tersebuat mengandung 100% bahan-bahan alami
- Biru artinya pasta gigi tersebut terbuat dari bahan alami dan bahan obat-obatan
- Merah artinya pasta gigi tersebut terbuat dari campuran bahan alami dan bahan kimia
- Hitam berarti bahan yang digunakan dalam pasta gigi tersebut 100% terbuat dari bahan kimia
Namun kesemua isu yang menjadi viral tersebut ditanggapi berbeda oleh
Drg Ratu Mirah Afifah selaku professional relationship manager oral care
Indonesia, menurutnya kandungan bahan aktif pasta gigi sudah tercantum dalam
kemasan, jadi tak perlu melihat kode warna sebab konsumen sudah bisa mengetahui
dengan membacanya dan tanda strip dibawah kemasan bertujuan hanya untuk
memudahkan pabrik dalam memotong dan memberi lipatan saja, bukan menjadi
pertanda bahan-bahan yang ada didalamnya. Pernyataan tersebut ia ungkapkan
dalam acara launching “Bulan Kesehatan Gigi 2013” dihotel Gran Mahakam, Jakarta
Selatan (3/9/2013).
Tahukah anda bahwasanya
pasta gigi terbuat dari berbagai jenis bahan kimia, kimia apa saja yang umumnya
terkandung dalam pasta gigi? mari kita bahas bahan - bahan kimia yang terdapat
dalam pasta gigi di Indonesia pada umumnya.
Menurut Evan Hamsafir dalam laman Infogigi.com terdapat
setidaknya 7 bahan yang umum digunakan dalam industri pasta gigi, diantaranya;
- Agen Polishing (penggosok) yang berfungsi menghilangkan partikel makanan yang menempel pada gigi dan membantu menghilangkan disklorisasi pada gigi, hampir separuh dari total berat pasta gigi adalah bahan jenis ini. Agen yang sering dan paling umum digunakan adalah seperti; kapur Presipitasi, trikalsium fosfat, alumunium fosfat, magnesium trisilikat, dll.
- Agen Moistener (Pelembab) ditambahkan pada pasta gigi guna menghindarkan terjadinya pengeringan dan pengerasan pasta. Zat yang sering digunakan diantaranya; gliserin, sorbitol, propilen glikol, dll.
- Agen deterjen dan foaming (pembuat busa) berfungsi untuk membantu aksi agen polishing dengan membasahi gigi dan pastikel makanan yang tertinggal di gigi dan juga mengemulsikan mukus (lendir). Bahan deterjen biasanya digunakan dengan kadar 1,5-5% dan bahan yang paling sering digunakan diantaranya; sodium lauril sulfat dan magnesium lauril sulfat.
- Agen pengikat, sangat esensial dalam mencegah terjadinya pemisahan bahan pasta. Bahan yang sering digunakan diantaranya; Pati (Starch), Gum tragacanth, Sodium alginant (Manucol SA), Modified Irish Moss, zat sintetik Propilen glukol.
- Pemanis, berfungsi memberikan rasa mani pada pasta, yang sering digunakan diantaranya sakarin dengan kadar 0.1-1.3%. Gula juga dapat digunakan namun sifatnya mudah mengkristal.
- Flavour (pemberi rasa) berguna untuk memberikan aroma dan rasa pasta agar konsumen tidak mual dan eneg, selain itu juga untuk menjaga kesegaran pasta dan zat yang berperan dalam memberikan rasa dan aroma adalah minyak pappermint.
- Pengawet, bahan ini haruslah bersifat non toksik dan berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta. Misal seperti sodium benzoat atau sodium hidroxibenzoat.
Selain berguna untuk mengosok gigi ternyata pasta gigi juga
memiliki fungsi lain yang sering diterapkan masyarakat Indonesia, diantaranya;
- Meringankan iritasi akibat gigitan serangga, luka dan lecet.
- Membuat sejuk pada luka bakar
- Memperkecil ukuran noda diwajah
- Membersihkan kuku
- Sebagai Gel Rangbut
- Scrub penghilang bau
- Hapus noda di karpet dan pakean
- Membersihkan sepatu yang kotor
- Hapus noda krayon di cat dinding
- Membuat perhiasan perak berkilau
- Hapus goresan pada DVD dan CD
- Membersihkan tuts piano
- Menghilangkan bau pada botol bayi
- Hapus kerak terbakar pada besi
- Defog kacamata renang
Demikian pembahasan saya mengenai pasta gigi mulai dari
bahan, fungsi hingga kegunaan yang belum diketahui orang banyak, semoga artikel
ini bermanfaat untu kita bersama. (red/samsul hadi).
Daftar Pustaka;
Harnowo, P.A., Perlukah Memilih Pasta Gigi Berdasarkan Kode Warna Dibawah Kemasan?, [Online], http://health.detik.com, Diakses tanggal 03 Agustus 2016.
Hamsafir, E., Manfaat Lain Pasta Gigi, [Online], http://www.infogigi.com/, diakses tanggal 03 Agustus 2016.
Hamsafir, E., Kandungan Dalam Pasta Gigi, [Online], http://www.infogigi.com, diakses tanggal 03 Agustus 2016.
Marganti, M., Kenali Kandungan dalam Pasta Gigi Anda, [Online], http://www.1health.id, diakses tanggal 03 Agustus 2016.
Redaksi Tanya Pepsoden, Perawatan Gigi [Online], http://www.tanyapepsodent.com/faq, diakses tanggal 03 Agustus 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.