INDUSTRI SEMEN
Semen
adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako, maupun bahan
bangunan lainnya. Sedangkan kata semen sendiri berasal dari caementum (bahasa
Latin), yang artinya "memotong menjadi bagian-bagian kecil tak
beraturan".Walaupun sempat populer pada zamannya,nenek moyang yang berasal
dari napoli tak berumur panjang. Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar
abad pertengahan (tahun 1100-1500 M) resep ramuan pozzuolana sempat menghilang
dari peredaran.
Kita
pernah mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu
raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Alhasil,
berdirilah bangunan fenomenal, seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan di
Indonesia ataupun jembatan di Cina yang menurut legenda menggunakan ketan
sebagai perekat. Ataupun menggunakan aspal alam sebagaimana peradaban di
Mahenjo Daro dan Harappa di India ataupun bangunan kuno yang dijumpai di Pulau Buton.Hal
tersebut menunjukkan dikenalnya fungsi
semen sejak zaman dahulu. Sebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan
penguat bangunan ini awalnya merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu
vulkanis. Pertama kali ditemukan pada zaman Kerajaan Romawi, tepatnya di
Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana.
Kandungan
kimia
Adapun untuk komponen-komponen semennya sendiri adalah,kita
ambil contoh semen portland:
(1)
Batu kapur (CaO) = 60 – 67%
(2) Pasir Silika (SiO2) = 17 – 25%
(3) Alumina (Al2O3) = 0,3 – 0,8%
(4) Tanah Liat (Al2O3) = 0,3 – 0,8%
(5) Magnesia (MgO) = 0,3 – 0,8%
(6) Sulfur (SO3) = 0,3 – 0,8%
(2) Pasir Silika (SiO2) = 17 – 25%
(3) Alumina (Al2O3) = 0,3 – 0,8%
(4) Tanah Liat (Al2O3) = 0,3 – 0,8%
(5) Magnesia (MgO) = 0,3 – 0,8%
(6) Sulfur (SO3) = 0,3 – 0,8%
Langkah utama proses produksi semen
1.
Penggalian/Quarrying:Terdapat dua jenis material yang penting bagi produksi
semen: yang pertama adalah yang kaya akan kapur atau material yang mengandung
kapur (calcareous materials) seperti batu gamping, kapur, dll., dan yang kedua
adalah yang kaya akan silika atau material mengandung tanah liat (argillaceous
materials) seperti tanah liat. Batu gamping dan tanah liat dikeruk atau
diledakkan dari penggalian dan kemudian diangkut ke alat penghancur.
2.
Penghancuran: Penghancur bertanggung jawab terhadap pengecilan ukuran primer
bagi material yang digali.
3.
Pencampuran Awal: Material yang dihancurkan melewati alat analisis on-line
untuk menentukan komposisi tumpukan bahan.
4.
Penghalusan dan Pencampuran Bahan Baku: Sebuah belt conveyor mengangkut
tumpukan yang sudah dicampur pada tahap awal ke penampung, dimana perbandingan
berat umpan disesuaikan dengan jenis klinker yang diproduksi. Material kemudian
digiling sampai kehalusan yang diinginkan.
5.
Pembakaran dan Pendinginan Klinker: Campuran bahan baku yang sudah tercampur
rata diumpankan ke pre-heater, yang merupakan alat penukar panas yang terdiri
dari serangkaian siklon ketika terjadi perpindahan panas antara umpan campuran
bahan baku dengan gas panas dari kiln yang berlawanan arah. Kalsinasi parsial
terjadi pada pre‐heater ini dan berlanjut dalam kiln, ketika bahan baku berubah menjadi agak
cair dengan sifat seperti semen. Pada kiln yang bersuhu 1350-1400 °C,
bahan berubah menjadi bongkahan padat berukuran kecil yang dikenal dengan
sebutan klinker, kemudian dialirkan ke pendingin klinker, tempat udara
pendingin akan menurunkan suhu klinker hingga mencapai 100 °C.
6.
Penghalusan Akhir: Dari silo klinker, klinker dipindahkan ke penampung klinker
dengan dilewatkan timbangan pengumpan, yang akan mengatur perbandingan aliran
bahan terhadap bahan-bahan aditif. Pada tahap ini, ditambahkan gipsum ke
klinker dan diumpankan ke mesin penggiling akhir. Campuran klinker dan gipsum
untuk semen jenis 1 dan campuran klinker, gipsum dan posolan untuk semen jenis
P dihancurkan dalam sistem tertutup dalam penggiling akhir untuk mendapatkan
kehalusan yang dikehendaki. Semen kemudian dialirkan dengan pipa menuju silo semen.
Beberapa Pabrik semen di
Indonesia
• PT.Indocement Tunggal Prakarsa (Semen Tigaroda)
• PT.Semen Baturaja Persero (Semen Baturaja)
• PT.Semen Padang (Semen Padang)
• PT.Semen Gresik (Semen Gresik)
• PT.Semen Bosowa (Semen Bosowa)
• PT.Semen Andalas (Semen Andalas)
• PT.Holcim Indonesia
• PT.Semen Tonasa (Semen Tonasa)
• PT.Semen Kupang (Semen Kupang)
• PT.Indocement Tunggal Prakarsa (Semen Tigaroda)
• PT.Semen Baturaja Persero (Semen Baturaja)
• PT.Semen Padang (Semen Padang)
• PT.Semen Gresik (Semen Gresik)
• PT.Semen Bosowa (Semen Bosowa)
• PT.Semen Andalas (Semen Andalas)
• PT.Holcim Indonesia
• PT.Semen Tonasa (Semen Tonasa)
• PT.Semen Kupang (Semen Kupang)
Daftar pustaka :
Hidayat,maulana.2012.komposisi
kimia semen.jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.