Abstrak
Elektrokimia merupakan cabang ilmu yang memperoleh daya
penting dalam memahami hubungan antara reaksi kimia dan aliran listrik. Studi
ini fokus pada pemisahan muatan dalam media cair, seperti larutan, dengan
menerapkan prinsip reaksi oksidasi dan reduksi. Proses elektrokimia melibatkan
dua elektroda, yaitu anoda dan katoda, di mana reaksi oksidasi terjadi di anoda
dan reduksi di katoda. Pengaplikasian prinsip ini sangat luas dalam kehidupan
sehari-hari, terutama dalam teknologi baterai yang memberikan daya pada
perangkat elektronik, seperti smartphone. Konsep reaksi redoks, di mana
elektron mengalir dari spesies ter-oksidasi ke spesies ter-reduksi, menjadi
dasar untuk menghasilkan energi listrik dalam sel elektrokimia. Oleh karena
itu, pemahaman elektrokimia memiliki dampak signifikan dalam pengembangan
teknologi dan aplikasi energi listrik.
Pendahuluan
Sel elektrokimia dapat didefinisikan sebagai suatu system yang
terdiri dari dua eletroda yang terpisah minimal oleh satu macam fasa
elektrokimia tersebut. Umumnya diantara kedua elektroda dalam sel elekrtokimia
tersebut terdapat perbedaan potensial yang terukur. Contoh sel elektrokimia
misalnya sel Galvani, sel Daniel baterei.
Rumusan
Masalah
1.
Sebutkan jenis – jenis sel elektrokimia?
2.
Jelaskan hukum Faraday dalam elektrokimia ?
Tujuan
1.
Dapat mengetahui sel elektrokimia
2.
Menjelaskan hukum Faraday dalam elektrokimia
Pembahasan
Jenis Sel Elektrokimia
Terdapat dua jenis sel elektrokimia yaitu sel volta dan sel
elektrolisis. Berikut ini merupakan penjelasan kedua jenis sel elektrokimia
secara lengkap;
· Sel
Volta
Sel volta atau dikenal sebagai sel galvanik merupakan sel
elektrokimia yang pertama kali ditemukan pada tahun 1800-an oleh Alessandro
Volta dan Luigi Galvani. Hingga saat ini, sel volta ini telah berkembang
menjadi komponen baterai seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Dalam
pengertiannya, sel volta adalah sel elektrokimia yang didalamnya terjadi reaksi
kimia yang menghasilkan energi listrik proporsional. Sel volta memiliki prinsip
kerja yaitu ketika dua plat logam yang berbeda sebagai elektroda secara
bersamaan direndam dalam larutan elektrolit yang memiliki reaktivitas lebih
tinggi dengan plat tersebut, maka hal ini akan menyebabkan ion logam didalamnya
larut sebagai ion bermuatan positif dan meninggalkan elektron bebas pada plat,
oleh karena itu plat logam menjadi bermuatan negatif. Besar arus listrik yang
dihasilkan akan sebanding dengan jumlah muatan positif dan negatif yang ada
pada masing-masing plat logam.
· Sel
Elektrolisis
Sel elektrolisis adalah jenis lain dari sel elektrokimia
dimana sel elektrolisis ini bekerja dengan prinsip yang berlawanan dengan sel
volta. Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang mendorong terjadinya
reaksi kimia dengan adanya aliran listrik di dalamnya. Sel elektrolisis bekerja
dengan digunakan juga dua elektroda yang direndam dalam larutan elektrolit
dimana kedua elektroda yang digunakan memiliki perbedaan potensial dengan
adanya sumber listrik sehingga menyebabkan salah satu elektroda bermuatan
positif sedangkan satu yang lainnya bermuatan negatif. Adanya listrik
menyebabkan usur elektrolit cair dipecah menjadi ion positif dan ion negatif
dimana ion negatif akan tertarik ke dalam elektroda positif sedangkan ion
positif akan diendapkan menjadi padatan yang menempel pada elektroda yang
bermuatan negatif. Dengan prinsip demikian, sel elektrolisis dapat digunakan
dalam pemisahan suatu zat dari senyawa tertentu.
Perbedaan Sel Volta dan Sel Elektrolisis
Adapun untuk memperjelas, berikut ini adalah perbedaan yang
ada dalam sel volta dan elektrolisisnya. Antara lain;
1. Sel
Volta
Yaitu;
- Reaksi
kimia menghasilkan energi listrik
- Digunakan
2 elektroda logam berbeda
- Anoda
bermuatan negatif, katoda bermuatan positif
- Reaksi
spontan
2. Sel
Elektrolisis
Yakni;
- Energi
listrik menghasilkan reaksi kimia
- Digunakan
2 elektroda inert yang sama
- Anoda
bermuatan positif, katoda bermuatan negatif
- Reaksi
tidak spontan
· Hukum
Faraday dalam Elektrokimia
Hubungan antara jumlah muatan listrik yang melewati suatu
larutan elektrolit dan jumlah zat yang terdapat dalam elektroda dinyatakan oleh
Faraday pada tahun 1834 dalam suatu hokum elektrolisis. Hukum Faraday pertama
menyatakan bahwa massa suatu zat yang diendapkan atau dibebaskan di setiap
elektroda berbanding lurus dengan jumlah muatan yang terlibat. Dalam hukum
kedua Faraday menyatakan bahwa massa suatu zat yang diendapkan atau dibebaskan
pada elektroda berbanding lurus dengan muatan yang melaluinya. Secara persamaan
matematis, hukum Faraday dapat diperoleh persamaan berikut:
w = (e I t) / F
Dimana w adalah massa zat yang diendapkan dalam gram, e
adalah massa ekuivalen (Mr/valensi), I adalah kuat arus dalam ampere, t adalah
waktu dalam second, sedangkan F adalah tetapan Faraday (96.500 coloumb).
Kesimpulan
Dalam kajian elektrokimia, terdapat dua jenis sel utama,
yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Sel volta, atau sel galvanik, merupakan
jenis sel elektrokimia yang menghasilkan energi listrik melalui reaksi kimia
yang proporsional. Alessandro Volta dan Luigi Galvani adalah tokoh yang
memimpin penemuan ini pada abad ke-19. Prinsip dasar sel volta melibatkan dua
elektroda logam yang berbeda, yang direndam dalam larutan elektrolit, dan
menghasilkan arus listrik saat reaksi oksidasi terjadi di anoda dan reduksi di
katoda. Di sisi lain, sel elektrolisis beroperasi dengan prinsip yang
berlawanan. Reaksi kimia diinduksi oleh aliran listrik melalui larutan
elektrolit, memisahkan senyawa menjadi ion-ion positif dan negatif. Dalam hal
ini, dua elektroda memiliki muatan yang berlawanan, menyebabkan ion-ion
tersebut berpindah dan membentuk endapan pada elektroda yang sesuai. Kedua
jenis sel elektrokimia ini memiliki aplikasi praktis yang signifikan. Sel volta
menjadi dasar bagi teknologi baterai modern, sedangkan sel elektrolisis dapat
digunakan dalam pemisahan dan produksi zat dari senyawa tertentu. Hukum Faraday
memainkan peran penting dalam elektrokimia dengan menyatakan bahwa jumlah massa
zat yang diendapkan atau dibebaskan pada elektroda sebanding dengan jumlah
muatan yang terlibat. Persamaan matematis hukum Faraday memberikan kerangka
untuk mengukur jumlah massa yang terlibat dalam reaksi elektrokimia. Melalui
pemahaman elektrokimia, kita dapat mengaplikasikan konsep-konsep ini dalam
pengembangan teknologi dan aplikasi energi listrik. Dengan terus memperdalam
pengetahuan kita tentang elektrokimia, kita dapat berkontribusi pada inovasi
dan solusi untuk tantangan global terkait energi dan teknologi.
Daftar Pustaka
Irfan Nashikhul Amri.2021. ELEKTROKIMIA
https://anyflip.com/jurda/ygkg/basic
Ilmu Kimia .2016. Pengertian Elektrokimia, 2 Jenis, Hukum,
Contoh Soal dan Jawabannya
https://www.pakarkimia.com/pengertian-elektrokimia/
Endang Widjajanti 2).Elektrokimia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.