Oleh : Aghna Hanania @X39_Aghna
I. I. Abstrak
Kimia industri adalah cabang ilmu kimia yang menerapkan pengetahuan kimiawi terhadap produksi material dan zat kimia khusus dengan sedikit dampak buruk pada lingkungan. Kimia berkaitan dengan komposisi dan sifat materi serta berbagai perubahan yang dialaminya. Adapun yang dimaksud dengan materi ialah apapun yang dapat menempati ruang dan massa. Dengan demikian pada dasarnya kimia membahas jelas mengenai materi dan perubahannya.
Kata kunci : Kimia, industri, lingkungan
II. II .Abstract
Industrial
chemistry is the branch of chemistry that applies chemical knowledge to the production
of specialized materials and chemicals with minimal impact on the environment.
Chemistry is concerned with the composition and properties of matter and the
various changes it undergoes. Matter is anything that can occupy space and
mass. Thus basically chemistry discusses clearly about matter and its changes.
Keyword : Chemistry, industrial, environment
III. III .Pendahuluan
Kimia industri
atau disebut juga sebagai proses industri kimia merupakan proses yang terjadi
dalam industri kimia, perhitungan yang menyertai proses-proses berhubungan
dengan banyaknya zat yang terlibat (stokiometri), maupun dengan jumlah panas
yang dibebaskan maupun diperlukan dalam suatu proses tertentu. Dengan unit
proses pengolahan meliputi : Preparasi (persiapan bahan baku, penyesuaian
bentuk fasa, penyesuaian komposisi, penyesuaian kondisi operasi, dan
transportasi bahan), Sintesa (mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, yang
penentuan jenis dan bahan yang digunakan sebagai reaktor disesuaikan dengan
jenis dan tipe reaksi), dan Finishing (melibatkan proses fisika, diperlukan
alat penyesuaian bentuk dan fasa, penyesuaian komposisi dan kemurnian,
penyesuaian suhu dan tekanan, serta alat pengepakan).
IV. IV. Rumusan Masalah
1) Apa
yang dimaksud dengan kimia industri?
2) Apa
saja jenis bahan baku dalam industri?
3) Jelaskan
apa saja proses dalam industri kimia!
4) Jelaskan
dampak buruk kimia industri bagi lingkungan!
V. V. Tujuan
1) Untuk
mengetahui definisi dari kimia industri.
2) Untuk
mengetahui jenis bahan baku dalam industri.
3) Untuk
mengetahui proses apa saja yang terdapat dalam industri kimia.
4) Untuk
mengetahui dampak buruk dari kimia insdustri bagi lingkungan.
VI. VI. Pembahasan
A.
Kimia Industri
Kimia dapat
diartikan sebagai suatu proses dimana sebelum dan sesudah proses terjadi
perubahan “identitas kimia” yang ditandai dengan perubahan unsur-unsur
penyusunnya dan atau perubahan massa molekulnya ataupun strukturnya. Dalam hal
ini proses tersebut dinamakan sebagai “reaksi kimia”. Sebagai catatan, bahan
sebelum terjadinya proses reaksi kimia disebut dengan “reaktan”, sedangkan
hasil dari reaksi kimia tersebut disebut dengan “produk”.
Sedangkan industri
merupakan suatu proses yang mengubah bahan baku menjadi produk yang berguna
atau mempunyai nilai tambah, produk tersebut dapat digunakan secara langsung
oleh konsumen sebagai pengguna akhir dan produk tersebut disebut dengan “produk
akhir”, selain itu produk dari industri dapat juga digunakan sebagai bahan baku
industri lain yang disebut sebagai “produk antara”. Produk dalam kimia industri
tentunya melibatkan industri yang menghasilkan zat kimia, sedangkan bahan baku
yang diproses dalam industri tersebut dapat diperoleh melalui proses penambangan,
petrokimia, pertanian.
Oleh sebab itu,
kimia industri dapat diartikan sebagai sesuatu proses yang merubah bahan baku
menjadi suatu produk kimia yang mempunyai nilai tambah dimana dalam proses
tersebut selain terjadi proses perubahan yang bersifat fisis (Satuan-Operasi)
juga terjadi perubahan yang bersifat kimiawi (Satuan-Proses). Gabungan dari
proses perlakuan fisik (Physical
Treatment Process) dan proses kimiawi (Chemical
Treatment Process) untuk mengubah bahan baku menjadi produk atau suatu
kesatuan sistem.
B.
Jenis Bahan Baku dalam Industri
Bahan baku yang
berasal dari alam mencakup dari alam hayati (organ hidup : hewan, tumbuhan, dan
mikroba), non hayati (bukan organ hidup : mineral, minyak bumi, batubara), dan
bahan lainya yang timbul karena adanya proses fisik, yaitu pengendapan CaCo3
yang terjadi di daerah pegunungan dan terentuknya antibiotik karena adanya
bioproses.
a.
Bahan
baku hayati
Banyak produk kimia
yang berasal dari alam hayati. Kertas merupakan hasil industri pabrik bubur
kertas (pulp), berasal dari serat selulosa yang terdapat pada bagian kayu. Gula
atau sukrosa berasal dari tanaman perkebunan tebu atau bit. Tepung atau amilase
merupakan polisakarida yang banyak digunakan untuk industri pangan maupun
obat-obatan yang berasal dari umbi ketela pohon.
b.
Bahan
baku non hayati
Mineral merupakan bahan
baku industri untuk menghasilkan produk kimia berupa berbagai jenis pupuk (TSP,
Superfosfat, KCL, dan NaCl), bahan bakar (minyak bumi, batu bara, dan uranium),
dan bahan logam (tembaga/Cu).
c.
Bahan
lainnya
Bahan alam hayati merupakan bahan
baku industri terbarukan (renewable), karena tanaman, hewan atau mikroba dapat
menyintesis sendiri dari prekusornya (CO2, H2O, N2, NH3, S, dan sebagainya)
secara biosintesis. Unsur atau molekul-molekul dapat disintesis menjadi molekul
lain yang lebih besar (polimer) yang dapat dilakukan makhluk hidup.
C.
Proses dalam Industri Kimia
Dalam industri kimia, pemanfaatan
sumber daya alam didasarkan atas sifat dari bahan baku yang digunakan sehingga
akan diperoleh produk sesuai dengan yang diinginkan. Proses dalam industri
kimia tersebut meliputi proses fisika, kimia, dan bioproses.
1) - Proses
Fisika
Penggalian
sumber daya alam yang paling sederhana adalah melalui proses fisika, yaitu
dengan memanfaatkan berbagai sifat fisika dari bahan alam tersebut, seperti
diameter butiran, suhu, kelarutan, pelelehan, pendidihan, penguapan,
penghancuran, maupun menghomogenkan suatu campuran. Industri batu bara sebagai
bahan baku industri energi dengan penambangan atau pengerukan mineral batu bara
dari endapan mineral tersebut dari kulit
bumi, kemudian dibawa ke tempat industri energi tersebut, dibakar dan
dimanfaatkan.
2) - Proses
Kimia
Dalam
industri kimia, selain terjadi reaksi kimia antara bahan baku yang digunakan,
juga harus memperhatikan persyaratan fisik dari bahan baku yang diperlukan
(suhu, tekanan, pemanasan, kelarutan, cairan, padatan, gas atau sifat fisika
lainnya), dan katalis yang dipergunakan agar reaksi kimia cepat terjadi. Proses
kimia biasanya dilaksanakan dahulu di laboratorium kimia untuk skala kecil,
kemudian dicoba untuk skala pilot, kemudian dicoba untuk industri
besar/pabrikasi/manufaktur. Gas buang CO dari industri petrokimia direaksikan
dengan amonia pada suhu dan tekanan tertentu, serta katalis akan diperoleh
pupuk urea.
3) - Bioproses
Industri
bahan kimia modern saat ini banyak menggunakan bioproses, dengan makhuk hidup
berupa mikroba, jaringan tumbuhan dan hewan diberdayakan untuk melakukan
biosintesis senyawa kimia sesuai dengan sifat genetis biotanya. Pembuatan asam
sitrat (suatu asam organik) dan asam glutamat (bahan penyedap makanan dan
minuman) dapat dilakukan melalui metode fermentasi dengan bahan baku nutrisi
yang direkayasa untuk pertumbuhan mikroba dan jenis mikroba yang berbeda,
dengan kondisi suhu, pH, dan prekursor yang telah diteliti sebelumnya. Berbagai
jenis antibiotik, vaksin, hormon, antioksidan, dan vitamin banyak diproduksi
berdasarkan bioproses. Bidang bioteknologi yang sedang berkembang pesat pada
saat ini banyak menjanjikan produk-produk unggulan senyawa kimia halus (fine
chemicals) dengan merekayasa mikroba dan jaringan tumbuhan/hewan untuk dapat
menyintesis secara biokimiawi produk tersebut dan memanipulasi kondisi fisik
agar bioproses tersebut berlangsung. Bioproses diawali dengan perocbaan skala
laboratorium diikuti dengan skala pilot yang sudah diantisipasi menggunakan
energi yang lebih rendah dan diakhiri dengan pabrikasi/manufaktur dengan ruang
produksi yang lebih hemat. Produk kimia dengan metode bioteknologi melalui
bioproses berlangsung dengan padat modal dan padat teknologi.
D. Dampak Buruk Kimia Industri bagi
Lingkungan
Industri Kimia menimbulkan beragam persoalan lingkungan terbesar,
merupakan salah satu pengguna gas alam terbesar, baik untuk bahan baku maupun
kebutuhan energi. lndustri kimia menebarkan lebih dari 1,5 juta ton polutan ke
udara, lebih dari 80 persen di antaranya merupakan Karbon Monoksida (CO),
Sulfur Dioksida (302), dan Nitrogen Oksida (NOx). Selain itu, industri kimia
mengelola bahan kimia yang bersifat racun, sekitar lima persen dari lebih dari
10 miliar pon (1 pon = 0.373242 Kg.) bahan kimia yang dikelola, dibuang atau
dilepaskan ke udara dan air (EPA, 2014). Dengan demikian diperlukan adanya
tindakan dalam mengendalikan pencemaran lingkungan oleh industri kimia dan
industry lainnya. Beberapa gerakan atau konsep yang muncul ke permukaan seperti
“Kimia Hiiau" atau “Industri Hiiau" tidak sekedar menjadi slogan.
VII. VII. Kesimpulan
Kimia industri adalah
cabang ilmu kimia yang menerapkan pengetahuan kimiawi terhadap produksi
material dan zat kimia khusus dengan sedikit dampak buruk pada lingkungan. Sebagaimana
industri petrokimia, saat ini sudah banyak negara berkembang yang mampu
menghasilkan beragam produk industri kimia dasar dengan bahan dasar senyawa
anorganik, dengan ongkos produksi dan harga jual yang lebih rendah dibanding
industri serupa yang ada di Amerika Serikat dan Eropa. Hal ini telah
menyebabkan persaingan ketat di pasar internasional, sehingga setiap perusahaan
berupaya memangkas biaya produksi, sekaligus berusaha memenuhi standar lingkungan
yang sudah ditetapkan.
VIII. VIII. Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Kimia dan Lingkungan Industri (Modul 7). Universitas Mercu Buana
Rahayu, Suparni Setyowati. 2008. Kimia Industri. Jakarta. https://mirror.unpad.ac.id/bse/Kurikulum_2006/10_SMK/kelas10_smk_kimia-industri_suparni.pdf (diakses pada Oktober 2022)
Citroreksoko,
Padmono Dr. 2022. Proses dalam Indutri Kimia. http://repository.ut.ac.id/4686/2/PEKI4422-M1.pdf
(diakses pada Oktober 2022)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.