Abstrak
Negara-negara berkembang perlu terus mengembangkan
sektor industri, antara lain untuk mengurangi kemiskinan, memenuhi kecukupan
barang dan jasa, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan standar hidup
masyarakat. Namun di sisi lain, banyak negara menghadapi degradasi lingkungan
yang parah dan penipisan sumber daya yang mengancam peluang bagi pertumbuhan
ekonomi berkelanjutan.
Terdapat berbagai tantangan bagi industri nasional
untuk lebih berdaya saing seperti masalah ketersediaan sumber daya yang semakin
menipis juga ketergantungan terhadap bahan baku impor hingga masalah timbulan
limbah. Di tingkat global, tuntutan agar diterapkannya standar industri yang
menitikberatkan pada upaya efisiensi bahan baku, air dan energi, diversifikasi
energi, eco-design dan teknologi rendah karbon dengan sasaran peningkatan
produktivitas dan minimalisasi limbah semakin tinggi.
Kata
kunci: Industri Nasional, Industri Hijau.
I.
PENDAHULUAN
Industri hijau adalah industri yang
tidak terlepas dari usaha menciptakan revolusi dan ekonomi hijau yang
sangat di idamkan bumi saat ini untuk melawan kerusakan selanjutnya. Industri
hijau merupakan salah satu jawaban terwujudnyabumi yang sehat, karena industri
hijau merupakan suatu gerakan industri yang berwawasan lingkungan,
menselaraskan pembangunan dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup, serta mengutamakan
efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.
Pengembangan industri hijau ini bisa dilakukan dengan
menggunakan bahan baku dari material yang ramah lingkungan, desain barang yang
ramah lingkungan, menerapkan teknologi proses dengan sumber daya yang efisien,
pengurangan emisi rumah kaca, dan transportasi yang ramah lingkungan.
II.
PERMASALAHAN
1. Apa
pengertian industri hijau?
2. Apa
saja karakteristik industri hijau?
3. Apa
tujuan dari industri hijau?
4. Apa
manfaat dari industri hijau?
III.
PEMBAHASAN
Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan
upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan
sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
Karakteristik
industri hijau:
-
Rendahnya Intensitas
Material Input
-
Menggunakan Alternatif
Material Input
-
Penerapan Konsep 4R
-
Rendahnya Insenitas Air
-
Penggunaan Energi
Alternatif (Biomass)
-
Sumber Daya Manusia yang
Kompeten
-
Rendahnya Intensitas
Energi
-
Teknologi Rendah Karbon
-
Minimisasi Limbah yang
dihasilkan
Tujuan
dari industri hijau:
1. Ekonomi,
pembangunan industri yang mampu menyerap tenaga kerja, menghasilkan barang yang
diperlukan masyarakat, menghasilkan devisa melalui ekspor, menghemat devisa
melalui pengurangan produk impor.
2. Lingkungan,
pembangunan industri yang mampu menjaga keseimbangan ekosistem, memelihara
sumber daya berkelanjutan, menghindari eksploitasi sumber daya alam dan fungsi
pelestarian lingkungan.
3. Sosial,
pembangunan industri yang dapat memberi manfaat pada masyarakat, seperti
peningkatan pendidikan, kesehatan dan keamanan.
Manfaat
penerapan industri hijau:
-
Meningkatkan profabilitas
melalui peningkatan efesiensi sehingga dapat mengurangi biaya operasi dan
pengurangan biaya pengelolaan limbah.
-
Meningkatkan image
perusahaan
-
Meningkatkan kinerja
perusahaan
-
Mempermudah akses
pendanaan
-
Fleksibilitas dalam
regulasi
-
Terbukanya peluang pasar
baru
-
Menjaga kelestarian
fungsi lingkungan
Konsep industri hijau tidak hanya terkait dengan
pembangunan industri yang ramah lingkungan tetapi juga berhubungan dengan
penerapan sistem industri yang terintegrasi, holistik dan efisien. Di dalam
Konsep Hijau secara luas, infrastruktur, desain dan sistem dibuat sedekat
mungkin dengan karakteristik ekosistem, dimana energi dimanfaatkan secara
efisien dan materi, alat atau bahan baku dimanfaatkan dari satu entitas ke
entitas yang lain dalam sistem siklus yang terbarukan (renewable inputs)
serta ikut serta dalam mensejahterakan masyarakat.
IV.
KESIMPULAN
Industri Hijau mampu meningkatkan kesejahteraan
manusia dan kesetaraan sosial, yang sekaligus mengurangi risiko lingkungan
secara signifikan. Industri Hijau juga berarti perekonomian yang rendah karbon
atau tidak menghasilkan emisi dan polusi lingkungan, hemat sumber daya alam dan
berkeadilan sosial. Untuk menjalankan Industri hijau tersebut, maka sektor
industri harus berperan dalam hal pengurangan resiko lingkungan dari limbah
hasil industrinya, bekerja dengan produksi bersih agar bisa mengurangi emisi
gas karbon, menghemat penggunaan energi, dan memperhatikan penggunaan bahan
baku yang berkelanjutan.
DAFTAR
PUSTAKA
Atep
Afia Hidayat dan Muhammad Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan
Industri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.