Tambang
Batu Bara & Lingkungan Hidup
Oleh : Firsta Fauzyah
(@P23-FIRSTA)
Tambang batu bara terutama tambang
terbuka memerlukan lahan yang luas untuk
diganggu sementara. Hal tersebut menimbulkan permasalahan lingkungan hidup,
termasuk erosi tanah, polusi debu, suara dan air, serta dampak terhadap
keanekaragaman hayati setempat. Tindakan-tindakan dilakukan dalam operasi
tambang modern untuk menekan dampak-dampak tersebut. Perencanaan dan
pengelolaan lingkungan yang baik akan menekan dampak pertambangan terhadap
lingkungan hidup dan membantu melestarikan keanekaragaman hayati.
Dampak
negatif yang disebabkan tambang batu bara, antara lain :
1.
- Gangguan Lahan
Dalam
praktek yang terbaik, kajian-kajian lingkungan hidup sekitarnya dilaksanakan
beberapa tahun sebelum suatu tambang batu bara dibuka untuk menentukan kondisi
yang ada dan untuk mengidentifikasikan kepekaan dan masalah masalah yang
mungkin akan timbul. Kajian-kajian tersebut mempelajari dampak pertambangan
terhadap air permukaan dan air tanah, tanah dan tata guna lahan setempat,
tumbuhan alam serta populasi fauna (lihat kajian kasus koala pada halaman 30).
Simulasi komputer dapat dilakukan untuk melihat dampak-dampak terhadap
lingkungan hidup setempat. Temuan-temuan tersebut kemudian dikaji sebagai bagian
dari proses yang mengarah kepada pemberian izin pertambangan oleh pihak yang
berwenang.
2.
- Amblesan Tambang
Masalah
yang terkait dengan tambang batu bara bawah tanah adalah amblesan, dimana
permukaan tanah ambles sebagai akibat dari ditambangnya batu bara di bawahnya.
Setiap kegiatan tata guna lahan yang dapat menghadapkan harta benda pribadi
atau harta milik sendiri atau bentang alam yang bernilai pada suatu risiko
jelas merupakan suatu masalah. Suatu pemahaman menyeluruh dari pola penghidupan
di suatu daerah memungkinkan untuk mengukur pengaruh dari tambang bawah tanah
terhadap permukaan tanah. Hal ini memastikan pengambilan sumber daya batu bara
sebanyakbanyaknya secara aman sementara melindungi penggunaan lahan lainnya.
3.
- Pencemaran Air
Acid
mine drainage (AMD – drainage tambang asam) adalah air yang mengandung logam
yang terbentuk dari reaksi kimia antara air dan batuan yang mengandung mineral
belerang. Limpasan yang terbentuk biasanya mengandung asam dan seringkali
berasal dari daerah dimana bijih – atau kegiatan tambang batubara telah membuka
batuan yang mengandung pirit, mineral yang mengandung belerang. Meskipun
demikian, drainase yang mengandung logam juga bisa terjadi di daerah yang
mengandung mineral yang belum ditambang.
4.
-
Polusi
Debu & Suara
Selama
operasi pertambangan, dampak polusi udara dan suara terhadap para pekerja dan
masyarakat setempat dapat ditekan dengan teknik-teknik perencanaan tambang
modern dan peralatan khusus. Selama operasi pertambangan debu dapat ditimbulkan
oleh truk-truk yang berjalan diatas jalan yang tidak diaspal, operasi pemecahan
batu bara, operasi pengeboran dan peniupan angin di daerah yang terganggu oleh
pertambangan. Debu bisa dikendalikan dengan menyiramkan air ke jalanan,
tumpukan batu bara atau ban berjalan. Tindakan-tindakan lain juga bisa
dilakukan termasuk memasang sistem pengumpulan debu pada mata bor dan membeli
lahan tambahan di sekitar tambang untuk dijadikan zona penyangga antara tambang
dan daerah sekitarnya. Pepohonan yang ditanam di zona penyangga tersebut juga
bisa menekan dampak pandangan dari operasi penambangan terhadap masyarakat
setempat. Kebisingan bisa dikendalikan dengan melakukan pemilihan peralatan dan
penyekatan secara hati-hati serta keterpaparan suara di sekitar mesin. Dalam
praktek yang terbaik, setiap tapak harus terpasang peralatan pemantauan
kebisingan dan getaran sehingga tingkat kebisingan dapat diukur untuk
memastikan bahwa tambang berada dalam batas yang telah ditentukan.
Tindakan Yang Dilakukan Guna
Menurunkan Tambang Kekurangan Batu Bara
1.
1. Mengurangi
Emisi Partikel-partikel Halus
·
- Pembersihan Batu Bara
Kandungan
abu batu bara dapat dikurangi sampai lebih dari 50%, membantu mengurangi limbah
dari pembakaran batu bara. Ini terutama berguna di negara-negara dimana batu
bara diangkut dalam jarak yang jauh sebelum digunakan karena tindakan ini
menghemat pengangkutan dengan membuang sebagian besar material yang tidak
terbakar. Pembersihan batu bara juga akan meningkatkan efisiensi pembangkit
listrik tenaga uap yang mengarah ke pengurangan karbon dioksida.
- ·
Alat
Curah Elektrostatik dan Filter Kain
Alat
curah elektrostatik dan filter kain dapat menghilangkan 99,5% emisi
partikel-partikel halus dan sangat banyak digunakan di negara-negara berkembang
dan negara-negara maju. Pada alat curah elektrostatik, gas pembakaran yang
bermuatan partikel halus melewati pelat kondensor, dimana suatu medan listrik
memberikan muatan pada partikel-partikel tersebut. Medan listrik tersebut
menarik partikel-partikel ke arah pelat kondensor tempat partikel-partikel
tersebut berakumulasi dan dapat dibuang. Filter kain, juga disebut ‘rumah
kantong’ merupakan suatu pendekatan alternatif dan mengumpulkan
partikel-partikel dari gas pembakaran pada kain dengan tenunan yang rapat
terutama dengan pengayakan.
- . Mencegah Hujan Asam
Hujan
asam disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk drainase asam dari area hutan
yang telah dibuka dan emisi dari pembakaran bahan bakar fosil dalam
pengangkutan dan pembangkit listrik. Oksida belerang (SOx) dan nitrogen (NOx)
diemisikan pada berbagai tingkat selama pembakaran bahan bakar fosil. Gas -gas
tersebut memberikan reaksi kimia terhadap uap air dan zat-zat lainnya di
atmosfir dan membentuk asam yang kemudian mengendap pada saat hujan.
Tindakan-tindakan telah diambil untuk mengurangi emisi SOx dan NOx secara
signifikan dari pembangkit listrik tenaga uap. Pendekatanpendekatan tertentu
juga memiliki manfaat mengurangi emisi-emisi lainnya seperti merkuri.
- 3. Mengurangi Emisi Karbon Dioksida
Batu
bara adalah salah satu sumber emisi gas rumah kaca yang ditimbulkan oleh
kegiatan-kegiatan manusia dan industri memiliki komitmen untuk menekan
emisinya. Gas rumah kaca yang terkait dengan batu bara termasuk metana,
karbondioksida (CO2) dan oksida zat nitro (N2O). Gas metana keluar dari tambang
batu bara dalam (lihat bagian sebelumnya). CO2 dan N2O lepas pada saat batu
bara digunakan untuk membangkitkan listrik atau proses industri seperti
produksi baja dan pabrik semen.
Kelebihan BatuBara
Batu
bara dapat memberikan listrik yang nyaman dan murah sementara energi pengganti
dapat digunakan Pengaruh Rumah Kaca Diagram pemberian Intergovernmental Panel
on Climate Change Sumber Daya Batu Bara: Tinjauna Lengkap Mengenai Batu Bara 37
pada saat beban puncak. Penghematan dan efisiensi energi pengganti dari bio massa
juga dapat ditingkatkan dengan membangkitkan listrik dengan menggunakan batu
bara. Sementara teknologi batu bara bersih meningkatkan kinerja lingkungan
pembangkit listrik tenaga uap, perannya sebagai sumber energi yang terjangkau
dan tersedia memberikan manfaat lingkungan hidup yang lebih banyak.
Daftar Pustaka
Deon
Arinaldo dan Julius Christian Adiatma. 2019. Dinamika
Batu Barat Indonesia: Menuju Transisi Energi yang Adil. Jakarta.
Harijiko,
Agung. 2014. KARAKTERISTIK BATUBARA DAN PENGARUHNYA TERHADAP
PROSES PENCAIRAN. Yogyakarta
Lesmana,
Verdian. 2019. Bahan
Bakar Padat Batubara.
Putra,
Ariskal. 2015. Jurnal BatuBara.
Boris,
don. 2019. GEOLOGI BATUBARA GENESA BATUBARA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.