.

Sabtu, 14 September 2019

Hujan Asam

Rosa Amaria Putri (@P09-Rosa),@Proyek P02

Hujan Asam


Abstrak
Manusia pun secara langsung berkontribusi terhadap hujan asam, yaitu semakin intensifnya pemanfaatan bahan bakar fosil,kegiatan industry,pembangkit tenaga listrik (minyak dan batubara),knalpot kendaraan bermotor, dan areal pertanian yang mengeluarkan ammonia (seperti sawah).Penemu hujan asam adalah Robert Angus Smith seorang ahli kimia asal Skotlandia ditemukan tahun 1852.Istilah hujan asam muncul pada tahun 1972,ketika surat kabar New York Times menerbitkan laporan tentang efek perubahan iklim.Hujan asam ada dampaknya,pengendalian dan proses terjadinya hujan asam.
Kata Kunci
            Hujan Asam;Penemu;Proses;Dampak;Pengendalian.
       I.             Pedahuluan
Menurut ELC (2008),sebenarnya hujan secara alami bersifat asam (pH hujan normal 5,6) karena merupakan hasil reaksi uap air, Karbon Dioksida dan Nitrogen di atsmofer. Tingkat keasaman air hujan dapat meningkatkan secara drastis karena masuknya Sulfur Dioksida dan Nitrogen Dioksida ke atsmofer,sehingga terjadilah  hujan asam.Hal tersebut terjadi secara alami sebagai akibat adanya kerusakan vegetasi dan letusan gunung berapi.
     II.            Permasalahan
Hujan asam akan terus terjadi karena masih memakai bahan bakar fosil yang tidak ramah lingngkungan,banyak industry,pembangkit tenaga listri,dan knalpot kendaraan.
  III.            Pembahasan
Hujan asam pertamakali ditemukan pada 1852 oleh seorang ahli kimia asal Skotlandia,Robert Angus Smith,yang mendapati adanya korelasi antarahujan asam dengan polusi udara di kota Mancehster.Sedangkn istilah”hujan asam” sendiri muncul pada tahun 1972,ketika surat kabar New York Times menerbitkan laporan tentang efek perubahan iklim yang mulai timbulsebagai akibat terjadinya hujan asam di Hubbard Brook Experimental Forest di New Hampishier(CEF,2012).
Penyebab
            Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis  dan biokimia di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, hujan asam kebanyakan disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor yang akan menghasilkan gas Sulful Dioksida dan Nitrogen Oksida (Lapan,2015).Berbagai kasus pencemaran udara erat kaitannya dengan terjadinya hujan asam,terutama di kota-kota besar.
Proses

Deposisi asam terjadi apabila asam sulfat, asam nitrat, atau asam klorida yang ada do atmosfer baik sebagai gas maupun cair terdeposisikan ke tanah, sungai, danau, hutan, lahan pertanian, atau bangunan melalui tetes hujan, kabut, embun, salju, atau butiran-butiran cairan (aerosol), ataupun jatuh bersama angin.
Secara sederhana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut:
S (s) +O2 (g) => SO 2(g)
2SO 2(g) +O 2(g) => 2SO 3(g)
SO 3(g) +H 2 O (l) => H 2 SO 4(aq)
Dampak
Hujan asam berdampak terhadap kesehatan, hutan, pertanian, ekosistem akuatik dan material.
a.      Kesehatan
Hujan asam mempengaruhi kesehatan melalui tiga cara, yaitu pertama efek jangka pendek karena menghirup udara yang tercemar berat; efek jangka panjang karena menghirup udara yang tercemar sedang atau ringan; efek tidak langsung karena terexposed pada logam berat seperti alumunium dan logam berat lain yang terbebaskan dari zarah tanah pada pH yang rendah, akumulasi logam berat melalui rantai makanan dan terlarutnya logam berat dari pipa Jurnal Kesehatan Masyarakat, air yang terbuat dari timbal atau tembaga.
b.      Hutan
Dampak terhadap hutan dan pertanian sebagian karena pH tanah turun. Penurunan pH tanah dan air danau dipengaruhi kemampuan tanah dan air untuk menetralisir asam tersebut.
c.       Pertanian
Hasil padi dapat turun sampai 30% karena hujan asam. Karena besarnya laju pertumbuhan industri dan transpor, ada kemungkinan telah terjadi kenaikan kadar SO2 sampai pada kadar yang menyebabkan keracunan kronik dan penurunan hasil pertanian tanpa Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007, II (1) 149 adanya gejala morfologik dan kasat mata pada tanaman.
d. Ekosistem akuatik
Hujan asam menurunkan populasi ikan, tumbuhan akuatik dan jasad renik. Menjadi asamnya air danau dapat juga menyebabkan kepunahan jenis. Di samping efeknya terhadap pH, hujan asam juga memperkaya danau dengan unsur hara, khususnya nitrogen. Sebagai akibatnya dapatlah terjadi apa yang disebut eutrofikasi, yaitu penyuburan perairan.
 e. Material
 Hujan asam mempunyai dampak penting terhadap berbagai jenis material. Logam, bangunan baru, keramik dan gelas, cat, kertas, bahan fotografi, tekstil, kulit dan karet terpengaruh oleh oksida belerang, oksida nitrogen dan zat pencemar udara lainnya. Sebagian kerusakan ini disebabkan oleh deposisi kering asam sulfat yang berasal dari transpor dalam kota dan dari industri.
Pengendalian
Usaha untuk menanggulangi pencemaran dari pembakaran BBF di pabrik dan instalasi listrik adalah dengan membangun cerobong asap yang tinggi. Dengan cerobong yang tinggi itu daerah sekitar pabrik dan pusat pembangkit listrik menderita sedikit atau bahkan bebas dari pencemaran. Tetapi, zat pencemar itu terbawa oleh angin ke tempat yang jauh. Jika jumlah zat pencemarnya sedikit, cara ini baik karena dengan penyebaran itu terjadi pengenceran zat pencemar. Akan tetapi, dengan makin banyaknya zat pencemar yang diproduksi, efek pengenceran tidak lagi cukup sehingga daerah yang jauh akhirnya menderita juga. Jadi, cerobong tinggi sebenarnya mempunyai efek membuang zat pencemar ke halaman tetangga.
1.Pengendalian setelah pembakaran
a.Bahan bakar dengan kandungan belerang rendah
b. Mengurangi kandungan belerang sebelum pembakaran
c. Pengendalian pencemaran selama pembakaran
2.Penghematan energy.
  IV.            Kesimpulan dan Saran
Hujan asam lebih banyak memberikan dampak negatif kesehatan,fauna,hewan air,hutan,pertanian,dan material.
Saran saya adalah gunakan sumber energy terbarukan agar mengurangi hujan asam dari bahan bakar fosil dan pembangkit listrik.
    V.            Daftar Pustaka
Hidayat, A A; kholil, Muhamad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkaran Industri. Yogyakarta: Penerbit  Wahana Resolusi.

M.Yatim,Erni. 2007. DAMPAK DAN PENGENDALIAN HUJAN ASAM DI INDONESIA.Dalam http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/24 (akses 14 September 2019)

Achmad,Rukaesih. Isu Lingkungan Global.Dalam http://repository.ut.ac.id/4658/2/PEKI4312-M1.pdf
(akses 14 September 2019)

(akses 14 September 2019)

Pohan,Nurhasmawaty.2002.Pencemaran Udara dan Hujan Asam.Dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1371/?sequence=1
(akses 14 September 2019)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.