SUMBER PENCEMARAN AIR ,DAMPAK
DAN PENANGGULANGANYA
Oki Pratama (@L10-OKI)
Abstrak
Masalah pencemaran air yang ada di Indonesia setiap
tahun semakin meningkat dan semakin memprihatinkan. Penyebab
pencemaran air terjadi jika ada polutan yang masuk ke dalam air seperti zat
kimia, energi dan unsur lainnya sehingga merubah bentuk asli dari air menjadi
berubah warna dan mengeluarkan bau yang tidak enak sehingga menyebabkan kualitas air terganggu bahkan
menurun. Pencemaran air bersumber dari beberapa hal yaitu limbah pertanian,
limbah rumah tangga, limbah industri yang berasal dari pabrik. Dampak
pencemaran air adalah rusaknya ekosistem yang di dalam maupun di luar kehidupan
air. Pencemaran air juga dapat berdampak bagi kehidupan manusia yang tidak
pernah luput dari penggunaan air. Namun pencemaran air dapat diatasi dengan
berbagai cara baik dari diri sendiri maupun dari instansi pemerintahan
Kata
kunci : pencemaran air
, penyebab pencemaran air, dampak pencemaran air, cara mengatasi pencemaran air.
1.PENDAHULUAN
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi
kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan
akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga
tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat
menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik
kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh
manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri,
untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain
sebagainya. Dewasa ini, air menjadi
masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Untuk mendapat air yang baik
sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air
sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan
manusia. Sehingga secara kualitas, sumberdaya air telah mengalami penurunan.
Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang
terus meningkat. Dari hari ke hari bila
diperhatikan, makin banyak berita-berita mengenai pencemaran air. Pencemaran
air ini terjadi dimana-mana. Kondisi sungai Cileungsi untuk kesekian kalinya
kembali berwarna hitam pekat dengan bau menyengat. Diduga penyebab menghitam
dan baunya air sungai karena buangan limbah industri dan domestik ke badan
sungai Cileungsi.Kontan, kondisi ini dikeluhkan warga sekitar bantaran
sungai karena baunya begitu menyengat (Sindonews.com
,20/7/19).Kondisi Sungai Cileungsi di Kabupaten Bogor yang kembali hitam
pekat dan bau menyengat membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi was-was. Untuk
itu, Pemkot Bekasi mendesak pemerintah pusat turun tangan menangani persoalan pencemaran
lingkungan itu.wilayah mitra DKI Jakarta itu menyatakan pencemaran
Sungai Cileungsi berimbas pada Kali Bekasi yang merupakan sumber air baku bagi
warga Bekasi dan sekitarnya. Apalagi kasus pencemaran lingkungan sudah sering
terjadi, sehingga dikhawatirkan bisa mengancam ekosistem di dalamnya.( Sindonews.com, 22/7/2019) Krisis air juga terjadi di hampir semua wilayah P.
Jawa dan sebagian Sumatera, terutama kota-kota besar baik akibat pencemaran
limbah cair industri, rumah tangga ataupun pertanian. Selain merosotnya
kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari berkurangnya
ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta
perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir.
Menyusutnya pasokan air pada beberapa sungai besar di Kalimantan menjadi
fenomena yang mengerikan, sungai-sungai tersebut mengalami pendangkalan akibat
minimnya air pada saat kemarau serta ditambah erosi dan sedimentasi.
Pendangkalan di S. Mahakam misalnya meningkat 300% selama kurun waktu 10 tahun
terakhir (Air Kita Diracuni, 2004). Pencemaran air di banyak wilayah di
Indonesia, seperti beberapa contoh di atas, telah mengakibatkan terjadinya
krisis air bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta keengganannya untuk
melakukan penegakan hukum secara benar menjadikan problem pencemaran air
menjadi hal yang kronis yang makin lama makin parah.
2.PERMASALAHAN
Pencemaran air di Indonesia saat ini semakin
memprihatinkan. Pencemaran air dapat diartikan sebagai suatu perubahan keadaan
di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah
akibat aktivitas manusia. Perubahan ini mengakibatkan menurunnya kualitas air
hingga ke tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai
peruntukannya. Fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga
mengakibatkan perubahan terhadap kualitas air, tapi dalam pengertian ini tidak
dianggap sebagai pencemaran.
Air adalah sumber kehidupan. Anda pasti akrab dengan
slogan ini — di buku-buku sekolah, di TV, hingga terpampang di berbagai media
cetak — dan, mereka memang benar. Tidak dapat disangkal bahwa air menjadi satu
sumber daya terbesar yang kita miliki. Air digunakan di hampir setiap kebutuhan
dasar dan pekerjaan manusia. Air adalah elemen penting, baik dalam perspektif
rumah tangga sehari-hari maupun keperluan industri berat.
Pencemaran air, baik sungai,
laut, danau maupun air bawah tanah, semakin hari semakin menjadi permasalahan
di Indonesia sebagaimana pencemaran udara dan pencemaran tanah. Mendapatkan air
bersih yang tidak tercemar bukan hal yang mudah lagi. Bahkan pada sungai-sungai
di lereng pegunungan sekalipun.Pencemaran air di Indonesia sebagian besar diakibatkan
oleh aktifitas manusia yang meninggalkan limbah pemukiman, limbah pertanian,
dan limbah industri termasuk pertambangan. Limbah pemukiman mempunyai
pengertian segala bahan pencemar yang dihasilkan oleh daerah pemukiman atau
rumah tangga. Limbah pemukiman ini bisa berupa sampah organik (kayu, daun dll),
dan sampah nonorganik (plastik, logam, dan deterjen).
Limbah pertanian mempunyai pengertian segala bahan
pencemar yang dihasilkan aktifitas pertanian seperti penggunaan pestisida dan
pupuk. Sedangkan limbah industri mempunyai pengertian segala bahan pencemar
yang dihasilkan aktifitas industri yang sering menghasilkan bahan berbahaya dan
beracun (B3). Masalah pencemaran air adalah tanggung jawab kita
bersama. Bukan hanya orang pribadi, pemerintah dan lembaga kemasyarakatan juga
perlu terlibat dalam hal ini, mengingat dampak pencemaran air dapat menyebar
dan bisa dirasakan oleh siapa saja. Berikut adalah beberapa cara mengatasi
pencemaran air yang dapat Anda lakukan untuk membantu kelestarian sumber air
kita dan mengambil langkah besar untuk kelangsungan kehidupan di masa yang akan
datang.
Dengan perkembangan teknologi modern, saat ini para
ilmuwan dapat mendeteksi lebih banyak polutan, dan pada tingkat konsentrasi
yang lebih kecil, dalam sumber air. Mengandung jejak kontaminasi mulai dari pil
KB hingga pestisida dan minyak, kini sumber air bumi — sungai, danau, pantai,
sampai air tanah — hanyalah sebuah genangan besar racun. Mengutip Kompas,berdasarkan
laporan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di tahun 2015 hampir 68
persen mutu air sungai di 33 provinsi di Indonesia dalam status tercemar berat,
di antaranya sungai Brantas, Citarum, dan kali Wonorejo yang baru-baru ini
tampak menghasilkan busa putih.
Sumber utama pencemaran air sungai di Indonesia
sebagian besar berasal dari limbah domestik atau rumah tangga, umumnya dalam
bentuk kotoran manusia, limbah cucian piring dan baju, kotoran hewan, dan pupuk
dari perkebunan dan peternakan.Limbah feses dan urin berperan dalam meningkatkan
kadar bakteri E. coli dalam air. Di kota-kota besar seperti Jakarta dan
Yogyakarta, kandungan E. coli di luar batas normal tak hanya di sungai
melainkan hingga ke air sumur di area tempat tinggal penduduk.
III.HASIL
DAN PEMBAHASAN
Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya,
pencemaran air dapat dibedakan antara lain:
1. Limbah
Pertanian Limbah pertanian
Limbah Pertanian Limbah pertanian dapat mengandung
polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota
sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia, orang
yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida
yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat
biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan
aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut
dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya
nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian
akan mengancam kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota
air akan mati karenanya.
2.
Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber
pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan
organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang
terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Adapula bahan-bahan
anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air.
Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan
pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit
penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami
penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga
biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat
menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan
petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari
limbah pemukiman. Di kota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau
yang menyengat. Di dalam air got yang demikian tidak ada organisme hidup
kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah
tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang
ada.
3.Limbah
Industri
Adanya sebagian
industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan
tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk),
polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang
mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas).
Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah
industri. Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum
dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran.
Di laut, sering terjadi kebocoran tangker minyak
karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah
menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung
laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya,
polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan
polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
DAMPAK PENCEMARAN AIR
Pencemaran air
dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum, meracuni
makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau,
pengrusakan hutan akibat hujan asam dsb.
Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat dari kegiatan
pertanian telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali yang
disebut eutrofikasi (eutrofication). Ledakan pertumbuhan tersebut menyebabkan
oksigen yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi
berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisinya menyedot lebih
banyak oksigen. Akibatnya ikan akan mati dan aktivitas bakteri akan
menurun. Dampak pencemaran air pada
umumnya dibagi dalam 4 kategori (KLH, 2004)
- dampak terhadap kehidupan biota air , dampak terhadap kualitas air
tanah ,dampak terhadap kesehatan ,dampak terhadap estetika lingkungan
1.Dampak
terhadap kehidupan biota air
Banyaknya zat
pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam
air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang membutuhkan
oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu kematian dapat
pula disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan kerusakan pada tanaman
dan tumbuhan air. Akibat matinya
bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya
terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah menjadi sulit
terurai. Panas dari industri juaga akan membawa dampak bagi kematian organisme,
apabila air limbah tidak didinginkan dahulu.
2.Dampak
terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air
tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam
skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di
Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
3.Dampak
terhadap kesehatan
Peran air
sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain : - air sebagai
media untuk hidup mikroba pathogen - air sebagai sarang insekta penyebar
penyakit - jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan
tak dapat membersihkan diri - air sebagai media untuk hidup vector penyakit Ada
beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau
penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di
daerah-daerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya
dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air
antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa.
4.Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin
banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan
tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat
disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah
minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut
juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen
atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat
mengurangi estetika.
PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR
Pengendalian/penanggulangan pencemaran air di
Indonesia telah diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air. Secara umum hal ini
meliputi pencemaran air baik oleh instansi ataupun non-instansi. Salah satu
upaya serius yang telah dilakukan Pemerintah dalam pengendalian pencemaran air
adalah melalui Program Kali Bersih (PROKASIH). Program ini merupakan upaya
untuk menurunkan beban limbah cair khususnya yang berasal dari kegiatan usaha
skala menengah dan besar, serta dilakukan secara bwertahap untuk mengendalikan
beban pencemaran dari sumber-sumber lainnya. Program ini juga berusaha untuk
menata pemukiman di bantaran sungai dengan melibatkan masyarakat setempat (KLH,
2004). Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha
untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan secara non-teknis dan
secara teknis. Penanggulangan secara
non-teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara
menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan
mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak
terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan
gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan,
misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan
perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber pada
perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah
proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi
pencemaran. Sebenarnya penanggulangan
pencemaran air dapat dimulai dari diri kita sendiri. Dalam keseharian, kita
dapat mengurangi pencemaran air dengan cara mengurangi produksi sampah
(minimize) yang kita hasilkan setiap hari. Selain itu, kita dapat pula mendaur
ulang (recycle) dan mendaur pakai (reuse) sampah tersebut. Kitapun perlu memperhatikan bahan kimia yang
kita buang dari rumah kita. Karena saat ini kita telah menjadi masyarakat
kimia, yang menggunakan ratusan jenis zat kimia dalam keseharian kita, seperti
mencuci, memasak, membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan sebagainya. Kita
harus bertanggung jawab terhadap berbagai sampah seperti makanan dalam kemasan
kaleng, minuman dalam botol dan sebagainya, yang memuat unsur pewarna pada
kemasannya dan kemudian terserap oleh air tanah pada tempat pembuangan akhir.
Bahkan pilihan kita untuk bermobil atau berjalan kaki, turut menyumbangkan
emisi asam atu hidrokarbon ke dalam atmosfir yang akhirnya berdampak pada
siklus air alam. Menjadi konsumen
yang bertanggung jawab merupakan tindakan yang bijaksana. Sebagai contoh,
kritis terhadap barang yang dikonsumsi, apakah nantinya akan menjadi sumber
bencana yang persisten, eksplosif, korosif dan beracun atau degradable (dapat
didegradasi alam)? Apakah barang yang kita konsumsi nantinya dapat meracuni
manusia, hewan, dan tumbuhan aman bagi makhluk hidup dan lingkungan ? Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi
pencemaran air. Instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air
limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi
beracun dari air yang tercemar. Dari segi kebijakan atau peraturanpun mengenai
pencemaran air ini telah ada. Bila kita ingin benar-benar hal tersebut dapat
dilaksanakan, maka penegakan hukumnya harus dilaksanakan pula. Pada akhirnya,
banyak pilihan baik secara pribadi ataupun social (kolektif) yang harus
ditetapkan, secara sadar maupun tidak, yang akan mempengaruhi tingkat
pencemaran dimanapun kita berada. Walaupun demikian, langkah pencegahan lebih
efektif dan bijaksana. Melalui
penanggulangan pencemaran ini diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan
kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber
air yang aman, bersih dan sehat.
IV.KESIMPULAN
DAN SARAN
1.Kesimpulan
Pencemaran air dapat berdampak pada banyak hal
terutama kesehatan, keselamatan dan kenyamanan. Bencana krisis air dapat
merupakan ancaman bagi keberlangsungan generasi yang akan datang. Ditinjau dari
segi kualitas dan kuantitas, kondisi sumber air makin menurun dan berkembangnya
berbagai sumber penyakit. Tingginya pencemaran air disebabkan limbah industri
yang tidak diolah dahulu serta limbah rumah tangga pada pemukiman yang dibuang
ke badan sungai.Terbatasnya upaya pengendalian pencemaran air diperparah dengan
rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan serta kurangnya penegakan
hukum bagi pelanggar pencemaran lingkungan. Diperlukan pendekatan yang
komprehensif dan holistic bagi penanggulangan pencemaran air, agar dapat
dipertahankan kualitas lingkungan yang baik. Pemerintah juga hendaknya
mengeluarkan kebijakan yang pada dasarnya merangsang pengguna air untuk
melakukan efisiensi dengan menganggap bahwa air merupakan sumber daya yang
terbatas.
2.Saran
Sebagai masyarakat yang peduli terhadap lingkungan
terutama kepada keberadaan sumber air ,sudah sepatutnya kita menjaga kebersihan
lingkungan kita agar sumber air tetap terjga kebersihan nya dengan tidak
membuang sampah ataupun limbah ke sungai.
V.DAFTAR
PUSTAKA
Anugrah,Novan,2017,Pencemaran
air,Jurusan Teknik Lingkungan Universitas TanjungPura,dalam(https://feuntan.academia.edu/NovanAnugrah
di akses pada tanggal 31 Agustus 2019 )
Kementerian Lingkungan Hidup, 2004, Pengendalian
Pencemaran Air, Jakarta.
Air
Kita Diracuni (http://www.walhi.or.id/Indonesia/kampanye/Air/airdiracuni.htm
,diakses pada tanggal 31 Agustus 2019)
Sindonews.com,20 Juli
2019,Dipenuhi Limbah, Sungai Cileungsi Kembali Hitam Pekat dan Menyengat,dalam(https://metro.sindonews.com/read/1422160/171/dipenuhi-limbah-sungai-cileungsi-kembali-hitam-pekat-dan-menyengat-1563617136,diakses
pada tanggal 31 Agustus 2019)
Sindonews.com,22 Juli
2019,Terimbas Pencemaran Sungai Cileungsi, Bekasi Desak Pusat Bertindak
,dalam(https://metro.sindonews.com/read/1422658/171/terimbas-pencemaran-sungai-cileungsi-bekasi-desak-pusat-bertindak-1563791152
diakses pada tanggal 31 Agustus 2019 )
Warlina,Lina,2004,PencemaranAir:Sumber,Dampak
dan Penanggulangan nya.Pengantar ke Falsafah Sains,Institut Pertanian Bogor
dalam (http://www.rudyct.com/PPS702ipb/08234/lina_warlina.pdf
diakses
pada tanggal 31 Agustus 2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.