Oleh @Kel-K02
Bayu Anggara (@K04-Bayu)
Risza Kurniawan (@K05-Risza)
Faisal Rafi (@K06-Faisal)
Abstrak:
Stoikiometri adalah ilmu dasar kimia yang sudah dipelajari
di SMA kelas X. Stoikiometri mencangkup beberapa materi seperti massa atom relatif
dan massa molekul relatif. Stoikiometri
juga mencangkup hukum-hukum dasar kimia
yaitu Hukum Lavoisier, Proust, Dalton,
dan Gas Ideal. Stoikiometri juga dapat digunakan untuk mencari mol larutan.
Berikut adalah penjelasannya.
Pengertian
Stoikiometri
Stoikiometri berasal dari dua suku
kata bahasa Yunani yaitu Stoicheion yang berarti “unsur” dan Metron
yang berarti “pengukuran”.
Stoikiometri adalah suatu pokok
bahasan dalam kimia yang melibatkan keterkaitan reaktan dan produk dalam sebuah
reaksi kimia untuk menentukan kuantitas dari setiap zat yang bereaksi.
Pada bingung ya? Oke gini dehh
sederhanya.
Stoikiometri merupakan pokok bahasan
dalam ilmu kimia yang mempelajari tentang kuantitas zat dalam suatu
reaksi kimia.
Jika terjadi suatu reaksi kimia,
mungkin kamu ingin mengetahui berapa jumlah zat hasil reaksinya? Atau jika kamu
ingin melakukan reaksi kimia untuk menghasilkan produk dalam jumlah tertentu, maka kamu
harus mengatur berapa jumlah reaktan dalam reaksinya. Ini semua merupakan
bahasan dalam stoikiometri.
Reaksi kimia sering dituliskan dalam
bentu persamaan dengan menggunakan simbol unsur. Reaktan adalah zat yang berada
di sebelah kiri, dan produk ialah zat yang berada di sebelah kanan, kemudian
keduanya dipisahkan oleh tanda panah (bisa satu / dua panah bolak balik).
Contohnya:
Penyetaraan Reaksi KimiaSebelum
melakukan perhitungan Stoikiometri, persamaan reaksi yang kita miliki harus disetarakan
terlebih dahulu.
2Na(s)+HCl(aq)→2NaCl(aq)+H2(g)
Persamaan reaksi kimia itu seperti
resep pada reaksi, sehingga menunjukkan semua yang berhubungan dengan reaksi
yang terjadi, baik itu ion, unsur, senyawa, reaktan ataupun produk. Semuanya.
Kemudian seperti halnya pada resep,
terdapat proporsi pada persamaan tersebut yang ditunjukkan dalam angka-angka di
depan rumus molekul tersebut.
Jika diperhatikan lagi, maka jumlah
atom H pada reaktan(kiri) belum sama dengan jumlah atom H pada produk(kanan).
Maka reaksi ini perlu disetarakan. Penyetaraan reaksi kimia harus memenuhi beberapa hukum kimia tentang materi.
Hukum
Dasar Stoikiometri Kimia
1.
Hukum
Kekekalan Massa (Lavoisier)
Hukum Kekelan Massa : Massa
produk sama dengan massa reaktan. Hukum kekekalan Massa dikemukakan oleh
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) yang berbunyi: ”Dalam suatu reaksi, massa
zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”, dengan kata lain massa tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Artinya selama reaksi terjadi tidak ada
atom-atom pereaksi dan hasil reaksi yang hilang.
Hukum Kekekalan Massa:
“massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat
setelah reaksi”
Contoh :
S(s) +
O2(g) → SO2(g)
1 mol S
bereaksi dengan 1 mol O2 membentuk 1 mol SO2. 32 gram S
bereaksi dengan 32 gram O2 membentuk 64 gram SO2. Massa
total reaktan sama dengan massa produk yang dihasilkan.
2.
Hukum
Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Hukum Perbandingan Tetap : Hukum
yang menyatakan bahwa seluruh senyawa terdiri dari perbandingan massa unsur
pembentuk yang selalu sama (konstan). Inti dari hokum proust adalah bahwa suatu
zat kimia benar – benar bergabung satu sama lain dengan proporsi (perbandingan)
berat yang dapat diketahui. Misalnya
perbandingan karbon dan oksigen dalam karbondioksida adalah 3 : 8. Perbandingan
ini selalu tetap dimanapun karbondioksida berada. Jadi karbon dioksida di
Atambua, Malang, Surabaya maupun Jakarta perbandingan C : O selalu 3 :8.
Demikian juga karbon yang disintesis dengan karbondioksida yang ada secara
alamij tetap memiliki perbandingan 3:8.
Perbandingan massa unsur-unsur dalam
karbondioksida diperoleh dengan cara sebagai berikut.
massa C : massa O = jumlah atom C x
Ar.C : jumlah atom O x Ar.O
= 1 x 12 : 2 x 16
= 12 : 32 à = 3 : 8
3.
Hukum Perbandingan Berganda (Hukum
Dalton)
Hukum
Perbandingan Berganda : hokum
yang menyatakan bahwa jika dua unsurmembentuk lebih dari dua senyawa, dmana
salah satu unsur pembentuk tersebut konstan, maka massa unsur pembentuk yang lainnya
akan berupa bilangan bulat sederhana. Hokum ini meruakan pengembangan dari
hukum proust.
Jadi dari persmaaan:
2Na(s)+2HCl(aq)→2NaCl(aq)+H2(g)
Kita dapat mengetahui bahwa 2 mol
HCl bereaksi dengan 2 mol Na untuk membentuk 2 mol NaCl dan 1 mol H2. Dengan
penyetaraan reaksi ini, maka dapat diketahui kuantitas dari setiap zat yang
terlibat dalam reaksi.
Oleh karena itulah penyetaraan
reaksi ini sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan stoikiometri.
Contoh:
Timbal(IV) Hidroksida bereaksi
dengan Asam Sulfat, dengan reaksi sebagai berikkut:
Pb(OH)4+H2SO4→Pb(SO4)2+H2O
Jika kita lihat baik baik:
Unsur
|
Reaktan
(jumlah mol) |
Product
(jumlah mol) |
Pb
|
1
|
1
|
O
|
8
|
9
|
H
|
6
|
2
|
S
|
1
|
2
|
Maka persamaan ini belum setara.
Oleh karenanya kita perlu menyetarakan persamaan ini. Pada reaktan-nya terdapat
16 atom, namun pada produk-nya hanya terdapat 14 atom. Persamaan ini perlu
penambahan koefisien sehingga jumlah atom unsur-unsurnya sama.
Di depan H2SO4 perlu ditambahkan
koefisien 2 seehingga jumlah atom sulfurnya sesuai, kemudian di depan H2O perlu
penambahan koefisien 4 agar jumlah atom oksigennya tepat. Maka reaksi yang
setara ialah:
Pb(OH)4+2H2SO4→Pb(SO4)2+4H2O
Unsur
|
Reaktan
(jumlah mol) |
Product
(jumlah mol) |
Pb
|
1
|
1
|
O
|
12
|
12
|
H
|
8
|
8
|
S
|
2
|
2
|
Kondisi dimana persamaan reaksi
telah setara ialah ketika memenuhi dua kriteria berikut:
- Jumlah atom dari tiap unsur
pada bagian kiri dan kanan persamaan telah sama.
- Jumlah ion pada bagian kiri dan
kanan telah sama.(menggunakan penyetaraan reaksi redox)
Dalam stoikiometri, suatu persamaan
kimia yang setara memberikan informasi untuk membandingkan setiap elemen dalam
reaksi berdasarkan faktor stoikiometri. Faktor stoikiometri merupakan rasio
dari mol setiap senyawa/zat yang bereaksi.
Dalam kehidupan nyata, seperti ini
contohnya:
Untuk membuat secangkir kopi yang nikmat, diperlukan resep yaitu 9 cube gula dapur dengan 3 sendok kopi.
Permisalan Sederhana Stoikiometri
dalam Kehidupan
Bagaimana kalau kita memiliki 27
cube gula dan 8 sendok kopi. Berapa gelas kopi yang bisa dibuat?Ini adalah
resep yang fix dan paten. Jadi bagaimana kalau kita memiliki 12 cube gula dan
tiga sendok bubuk kopi, berapa gelas kopi yang bisa dibuat?
Ya! Jawabannya adalah 1 gelas kopi,
dengan sisa bahan 3 cube gula.
Tentu saja 2 gelas kopi dengan sisa
9 cube gula dan 2 sendok kopi. Semuanya mutlak harus mengikuti resepnya.
Kuncinya ialah semuanya harus
mengikuti resepnya, jika dalam stoikiometri, persamaan reaksi yang setara
adalah resepnya, jadi kita harus mengikuti resep tersebut.
Pengertian
Massa Molar
Sebelum melakukan perhitungan
stoikiometri, kita perlu mengetahui apa itu massa molar. Massa molar merupakan
rasio antara massa dan mol dari suatu atom.
Untuk mengetahui Massa Molar suatu
unsur maka kita hanya perlu membacanya di tabel periodik unsur. Sedangkan untuk
mengetahui Massa Molar senyawa kita perlu menghitungnya berdasarkan rumus
molekul senyawa tersebut.
Contoh
soal:
Tentukan Massa Molar dari H2O?
Jawaban: 2(1.00794g/mol) +
1(15.9994g/mol) = 18.01528g/mol
Massa molar dari Hidrogen ialah
1.00794g/mol dikalikan 2 karena terdapat dua atom hidrogen dalam satu
senyawa air. Kemudian ditambahkan massa molar dari Oksigen.
Massa Molar yang diperoleh dapat
digunakan untuk menghitung mol suatu senyawa. Jika ada yang belum memahami
mengenai mol silahkan buka wikipedia tentang pengertian
mol.
Rumus
perhitunga mol senyawa adalah:
mol = m/Mr
dengan;
mol–>mol Senyawa
m–>Massa Senyawa (gr)
Mr–>Massa Molar (Massa Reatif)
Contoh
Soal yang Melibatkan Perhitungan Stoikiometri Kimia
Propana terbakar dengan persamaan
reaksi:
C3H8+O2→H2O+CO2
Jika 200 g propana yang terbakar,
maka berapakah jumlah H2O yang terbentuk?
Jawab:
Pertama: Setarakan persamaan reaksinya!
C3H8+5O2→4H2O+3CO2
Kedua: Hitung mol C3H8!
mol=m/Mr -> mol= 200 g/ 44 g/mol ->mol= 4.54 mol
Ketiga: Hitung rasio H2O : C3H8 -> 4:1
(*berdasar perbandingan koefisien pada persamaan reaksinya)
Kempat: Hitung mol H2O dengan perbandingan
mol H2O : 4 = mol C3H8 : 1
-> mol H2O : 4 = 4.54 mol : 1
-> mol H2O = 4.54 x 4= 18.18 mol
Kelima : Konversi dari mol ke gram.
mol= m/Mr -> m= mol x Mr -> m= 18.18 mol x 18 = 327.27 gram.
Daftar PUSTAKA
·
Mahfuztnt.
2014. Dengan artikel “Materi Stoikiometri Kimia Dasar” dan https://mystupidtheory.com/materi-stoikiometri-kimia-dasar-lengkap/ . diakses pada 23 september 2018.
·
Rahmi.
Dengan artikel “Hukum Kekekalan Massa (Lavoiser)” dan https://rahmikimia.wordpress.com/kimia-kelas-x/5-hukum-hukum-dasar-kimia/a-hukum-kekekalan-massa-lavoiser/
. diakses pada 24 september 2018
·
Seran,
Emal. 2012. Dengan artikel “Contoh Soal dan Pembahasan berkaitan dengan Hukum
Proust (Hukum Perbandingan Tetap)” dan https://wanibesak.wordpress.com/2012/01/21/contoh-soal-dan-pembahasan-berkaitan-dengan-hukum-proust-hukum-perbandingan-tetap/ . diakses pada 24 september 2018.
- · https://www.ilmukimia.org/2014/04/hukum-perbandingan-berganda-dalton.html
- · Ethica, Stalis Norma. 2017. Kimia Analitik Dasar. Jakarta. Bisnis2030.
@K01-Irvin, @K02-Erlangga, @K03-Syaiful, @Kel-K01
BalasHapusApakah rumus kimia yang tepat untuk senyawa Kalsium bikarbonat ?
Rumus kimia untuk Kalsium Bikarbonat adalah
BalasHapusCa(HCO3)2