Oleh
: Fitriana Fadila
Bahan
pewarna atau zat pewarna pada makanan adalah bahan tambahan pada makanan yang
dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan. Penambahan zat pewarna pada
umumnya bertujuan untuk memperoleh warna makanan yang lebih.
Pewarna
makanan merupakan salah satu bahan tambahan pangan (BTP)
yang
sering digunakan dalam berbagai jenis makanan dan minuman olahan.
Warna
merupakan salah satu sifat yang penting dari makanan, di samping juga
nilai
gizi, cita rasa, dan tekstur yang baik.1 Penambahan zat warna dalam
makanan
dan minuman mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
selera
dan daya tarik konsumen dalam memilih suatu produk.2
Pewarna
non food grade seperti pewarna tekstil sekarang ini banyak
Digunakan
oleh produsen nakal untuk memberikan warna pada produk makanan
mereka.
Harga menjadi salah satu alasan produsen untuk menambahkan zat
pewarna
tekstil pada produk makanan dan minuman, dimana zat pewarna tekstil
ini
relatif lebih murah dan warnanya dapat tampil lebih menarik dibanding
dengan zat pewarna untuk makanan
Bahan makanan alami
Bahan – Bahan Pewarna Makanan umumnya digunakan berasal dari Tumbuhan, Hewan, atau Mineral, dan Pewarna organik sendiri pertama kali dibuat oleh mauveine, sedangkan pewarna sintetik ditemukan oleh William Henry Perkin sekitar pada tahun 1856. Dan sejak saat itu, berbagai Macam Jenis Pewarna Sintetik berhasil disintesis. Secara cepat pewarna sintetik dapat menggantikan pewarna alami sebagai bahan pewarna. Hal tersebut dikarenakan oleh biaya produksinya yang jauh lebih murah, kemampuan warnanya yang lebih baik, dan jenis warna yang lebih variatif.
Untuk Pengertian Bahan Pewarna Alami adalah suatu pewarna makanan yg diperoleh dan dibuat dari Alam, baik bisa didapatkan dari Hewan, Buah – Buahan ataupun Tumbuhan. Kelebihan Bahan Pewarna Makanan Alami sendiri sangatlah banyak dan bermanfaat karena lebih aman dan sehat, bahkan dapat memberikan efek lebih sehat bagi mereka yg mengkonsumsinya. Contoh Bahan Pewarna Makanan Alami secara lebih lengkap antara lain :
Bahan makanan alami
Bahan – Bahan Pewarna Makanan umumnya digunakan berasal dari Tumbuhan, Hewan, atau Mineral, dan Pewarna organik sendiri pertama kali dibuat oleh mauveine, sedangkan pewarna sintetik ditemukan oleh William Henry Perkin sekitar pada tahun 1856. Dan sejak saat itu, berbagai Macam Jenis Pewarna Sintetik berhasil disintesis. Secara cepat pewarna sintetik dapat menggantikan pewarna alami sebagai bahan pewarna. Hal tersebut dikarenakan oleh biaya produksinya yang jauh lebih murah, kemampuan warnanya yang lebih baik, dan jenis warna yang lebih variatif.
Untuk Pengertian Bahan Pewarna Alami adalah suatu pewarna makanan yg diperoleh dan dibuat dari Alam, baik bisa didapatkan dari Hewan, Buah – Buahan ataupun Tumbuhan. Kelebihan Bahan Pewarna Makanan Alami sendiri sangatlah banyak dan bermanfaat karena lebih aman dan sehat, bahkan dapat memberikan efek lebih sehat bagi mereka yg mengkonsumsinya. Contoh Bahan Pewarna Makanan Alami secara lebih lengkap antara lain :
1. Buah Anggur dan Buah Murbei Untuk Warna Biru
2. Kunyit dan Mangga Untuk Warna Kuning
3. Wortel Untuk Warna Orange
4. Buah Naga dan Buah Stroberi Untuk Warna Merah
5. Kakau dan Gula Kelapa Untuk Warna Cokelat
6. Arang Untuk Warna Hitam
7. Daun Pandan dan Bayam Untuk Warna Hijau
Bahan makanan buatan
Pengertian Bahan Pewarna Buatan ialah bahan pewarna yang terbuat dari bahan – bahan kimia. Kelebihan Pewarna Makanan Buatan ini adalah pembuatannya jauh lebih praktis, harganya murah, warna yang lebih awet dan pekat, serta dapat menghasilkan lebih banyak warna. Hanya saja didalam Bahan Pewarna Makanan Buatan ini terdapat Kelemahannya, yakni berbahaya bagi Kesehatan Manusia sehingga harus benar – benar dibuat secara benar, agar Aman dikonsumsi.
Sedangkan Contoh Bahan Pewarna Makanan Buatan yang dilarang ialah Rhodamin B yg dapat memberikan efek warna merah. Pewarna makanan tersebut memiliki kandungan zat karsinogen yg dapat memicu penyakit kanker. Contoh Bahan Pewarna Makanan Buatan secara lengkapnya antara lain :
1. Carmoisine Untuk Warna Merah
2. Amaranth Untuk Warna Merah
3. Ponceau 4R Untuk Warna Merah
4. Tartrazine Untuk Warna Kuning
5. Methanil Yellow Untuk Warna Kuning
6. Malachite Green Untuk Warna Hijau
7. Indigo Carmine Untuk Warna Biru
Dampak negatif dari pewarna buatan :
1. Menyebabkan kanker
2. Menyebalkan hiperaktif
3. Gangguan ginjal
4. Melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Penambahan zat pewarna pada makanan dilakukan untuk memberi
kesan menarik bagi konsumen, menyeragamkan warna makanan, menstabilkan warna
dan menutupi perubahan warna selama penyimpanan. Penambahan zat pewarna
rhodamine B pada makanan terbukti mengganggu kesehatan, misalnya mempunyai efek
racun, berisiko merusak organ tubuh dan berpotensi memicu kanker. Oleh karena
itu rhodamine B dinyatakan sebagai pewarna berbahaya dan dilarang penggunannya.
Pemerintah sendiri telah mengatur penggunaan zat pewarna dalam makanan. Namun
demikian masih banyak produsen makanan, terutama pengusaha kecil, yang
menggunakan zat-zat pewarna yang dilarang dan berbahaya bagi kesehatan,
misalnya pewarna untuk tekstil atau cat yang pada umumnya mempunyai warna yang
lebih cerah, lebih stabil dalam penyimpanan, harganya lebih murah dan produsen
pangan belum menyadari bahaya dari pewarna-pewarna tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
https://sites.google.com/site/dreamhighmakeittrue/home/peran-kimia-dalam-kehidupan-hakikat-ilmu-kimia-metode-ilmia-dan-keselamatan-kerja
http://informasitips.com/bahaya-pewarna-makanan-buatan-sintetis
https://fhienhasidwi.wordpress.com/tugas-kuliah/mpit/pewarna-alami-dan-pewarna-sintetik/
http://informasitips.com/bahaya-pewarna-makanan-buatan-sintetis
https://fhienhasidwi.wordpress.com/tugas-kuliah/mpit/pewarna-alami-dan-pewarna-sintetik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.