Abstrak
Pelumas merupakan zat kimia yang
biasa diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek.
Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang
berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat
tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang
dipakai pada mesin pembakaran dalam.
Kata kunci: pelumas, zat kimia
Abstract
Lubricants are chemicals that are
usually applied between two moving objects to reduce friction. Lubricants serve
as a protective layer that separates the two surfaces in contact. Generally,
lubricants consist of 90% base oil and 10% additives. One of the most important
uses of lubricants is engine oil used in internal combustion engines.
Keywords:
lubricants, chemicals
Pendahuluan
Dalam dunia industri, pelumas
memiliki peranan yang sangat penting karena berfungsi untuk mengurangi gesekan dan
keausan yang dapat memperpanjang umur dari suatu komponen mesin dan menjaga
agar kualitas komponen mesin tersebut berada dalam kondisi yang optimal.
Disamping itu pelumas juga berfungsi sebagai media pendingin pada permukaan
yang kontak, membawa debris yang terbentuk pada daerah kontak dan untuk
meningkatkan efisiensi dari sebuah mesin.
Penggunaan minyak nabati sebagai
bahan pelumas sudah lama digunakan sebagai bahan dasar pelumas dan sampai pada
abad ke 19 ketika terjadi revolusi industri 1. Sejak terjadinya revolusi
industri, permintaan akan bahan pelumas terus meningkat sampai ditemukannya
minyak bumi (mineral oil) yang mampu memproduksi pelumasan dengan kualitas yang
lebih baik yang menggantikan pelumas dari minyak nabati. Tetapi, adanya pelumasan
mineral oil yang tinggi menyebabkan dampak negatif pada lingkungan akibat
limbah minyak pelumas yang dibuang ke lingkungan. Hal ini disebabkan karena
mineral oil memiliki sifat yang negatif, seperti sifatnya yang tidak bisa
diperbaharui, tidak ramah lingkungan dan beracun.
Rumusan Masalah
1. Apa itu pelumas?
2. Apa fungsi dan dampak positif dari
pelumas?
3. Apa dampak negatif dari pelumas?
4. Bagaimana cara menanggulangi dampak
negative dari pelumas?
Tujuan
1. Memahami arti dari pelumas.
2. Mengetahui fungsi dan dampak
positif dan dari penggunaan pelumas dalam kehidupan sehari hari.
3. Mengetahui dampak negatif dari
penggunaan pelumas dalam kehidupan sehari hari.
4. Mengetahui cara menanggulangi
dampak negatif dari pelumas.
Pembahasan
A.
Pengertian pelumas
Pelumas adalah serangkaian zat yang
mengurangi gesekan dan keausan antara dua permukaan sehingga diterapkan pada
antarmuka dua permukaan melalui bahan yang digunakan pada permukaan atau bagian
sesuatu, terutama sesuatu yang mekanis, agar bagian tersebut bergerak dengan
lancar.
Pengertian
Pelumas Menurut Para Ahli:
- -Biolubricants
(2013), Arti pelumas adalah zat yang digunakan untuk memfasilitasi gerakan
relatif benda padat dengan meminimalkan gesekan dan keausan antara permukaan
yang berinteraksi.
- -Merriam-Webster
(2020), Pengeritian pelumas adalah zat (seperti gemuk) yang mampu mengurangi
gesekan, panas, dan keausan saat dimasukkan sebagai film di antara permukaan
padat, sehingga sesuatu yang mengurangi atau mencegah gesekan atau kesulitan.
Material
yang dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan pelumas adalah sebagai
berikut:
A. Bahan
dari mineral yang dapat menghasilkan minyak, seperti minyak bumi yang dapat
digunakan untuk membuat minyak mineral sebagai bahan dasar pelumas yang disebut
sebagai pelumas mineral. Bahan mineral minyak bumi, yang merupakan bahan yang
dapat menghasilkan bahan bakar, dan minyak pelumas, mayoritasnya terdiri dari elemen-elemen
hidrogen dan karbon. Hidrogen dan kabon merupakan elemenelemen organik yang
membentuk ikatan yang dikenal dengan dengan nama hidrokarbon.
B.
Bahan
yang berasal dari senyawa kimia sintetis dalam bentuk senyawa polimer yang
dikenal dengan pelumas sintetis. Istilah sintetis atau tersintesa digunakan
untuk menjelaskan fluida dasar apa yang digunakan dalam pelumas tersebut. Suatu
bahan sintetis adalah material yang dihasilkan dari perpaduan atau penyatuan
sejumlah unit-unit dasar yang berdiri sendiri menjadi suatu material baru
dengan ciri / sifat yang baru.
C. Bahan
yang berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan maupun lemak hewan yang disebut minyak
natural atau di sebut juga pelumas bio.
B.
Fungsi dan dampak positif dari pelumas
a) Memperkecil koefisien gesek
Salah satu fungsi minyak pelumas
adalah untuk melumasi bagian-bagian mesin yang bergerak untuk mencegah keausan
akibat dua benda yang bergesekan. Minyak pelumas membentuk Oil film di dalam
dua benda yang bergerak sehingga dapat mencegah gesekan/kontak langsung
diantara dua benda yang bergesekan tersebut.
b) Pendingin (Cooling)
Minyak pelumas mengalir di
sekeliling komponen yang bergerak, sehingga panas yang timbul dari gesekan dua
benda tersebut akan terbawa/merambat secara konveksi ke minyak pelumas,
sehingga minyak pelumas pada kondisi seperti ini berfungsi sebagai pendingi
mesin.
c) Pembersih (cleaning)
Kotoran atau geram yang timbul
akibat gesekan, akan terbawa oleh minyak pelumas menuju karter yang selanjutnya
akan mengendap di bagian bawah carter dan ditangkap oleh magnet pada dasar
carter. Kotoran yang ikut aliran minyak pelumas akan di saring di filter oli
agar tidak terbawa dan terdistribusi kebagian-bagian mesin yang dapat
mengakibatkan kerusakan/ mengganggu kinerja mesin.
d) Perapat (sealing)
Minyak pelumas yang terbentuk di
bagianbagian yang presisi dari mesin kendaraan berfungsi sebagai perapat, yaitu
mencegah terjadinya kebocoran gas (blow by gas) misal antara piston dan dinding
silinder.
e) Sebagai Penyerap Tegangan
Oli mesin menyerap dan menekan
tekanan lokal yang bereaksi pada komponen yang dilumasi, serta melindungi agar
komponen tersebut tidak menjadi tajam saat terjadinya gesekan-gesekan pada
bagian-bagian yang bersinggungan.
f) Pencegahan Korosi
Peranan pelumas dalam mencegah
korosi, pertama saat mesin idle, pelumas berfungsi sebagai preservative. Pada
saat mesin bekerja pelumas melapisi bagian mesin dengan lapisan pelindung yang
mengandung aditif untuk menetralkan bahan korosif.
C.
Dampak negatif dari pelumas
Limbah minyak pelumas (oli)
biasanya dihasilkan dari kendaraan dan mesin. Limbah dari minyak pelumas ini
memiliki kandungan nilai abu, residu karbon, bahan aspal, logam, air, dan bahan
pengotor lainnya yang lebih tinggi, yang dihasilkan selama pelumasan di dalam
kendaraan ataupun mesin. Limbah ini juga menjadi salah satu penyebab pencemaran
lingkungan. Saat ini semakin banyak penggunaan kendaraan bermotor baik roda dua
ataupun lainnya yang menyebabkan banyak limbah minyak pelumas yang dihasilkan.
Dalam penanganannya tidak boleh sembarangan dilakukan, hal ini dikarenakan
limbah ini termasuk limbah bahan beracun dan berbahaya yang pada dasarnya
memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan.
Limbah minyak pelumas mengandung
Polychlorinated Biphenyls (PCBs), Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs),
dalam minyak pelumas juga mengandung beberapa logam berat seperti Seng,
Aluminium, Barium, Magnesium, Molibden, Kalium, Kalsium, Natrium dan Timbal.
Kandungan logam-logam berat
dalam minyak pelumas bekas sangatlah berbahaya apabila hanya dibuang begitu
saja ke lingkungan seperti di sembarangan sungai atau diselokan, hal ini dikarenakan
dapat menghambat resapan air dalam tanah karena dapat menutupi pori-pori tanah.
D.
Cara menanggulangi dampak negatif
dari pelumas
Limbah bisa dimanfaatkan kembali
untuk didaur ulang menjadi minyak pelumas baru ataupun dapat dijadikan bahan
bakar alternatif lain, tentunya disesuaikan dengan standar yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perlakuan terhadap minyak pelumas
bekas dengan cara adsorpsi menggunakan arang aktif.
Pratiwi (2013) melakukan pengolahan minyak
pelumas bekas menggunakan meode Acid Clay Treatment dengan tujuan untuk
menentukan kondisi terbaik dalam penurunan logam berat timbal (Pb) pada
pengolahan minyak pelumas bekas untuk mengkaji penurunan kadar Pb yang
terkandung pada minyak pelumas bekas. Efisiensi penurunan kadar Pb yang didapat
dengan menggunakan metode Acid Clay Treatment dari kondisi terbaik adalah sebesar
56,71 %. Arang aktif banyak dimanfaatkan oleh pabrik-pabrik untuk berbagai
tujuan, diantaranya sebagai pembersih air, pemurnian gas, atau pengolahan
limbah cair. Dalam perindustrian, arang aktif sangat berguna karena dapat
mengadsorpsi bau, warna, gas serta logam. Maraknya perkembangan proses industri
akan meningkatkan resiko pencemaran lingkungan sehingga meningkatkan pula
kebutuhan akan arang aktif (Sidiq, 2014).
Bisa juga dengan menjalankan
prinsip kimia hijau. Kimia hijau diciptakan pada 1991 oleh Anastas dari Lembaga
Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat. Prinsip kimia hijau dipicu oleh
mulai terganggunya keseimbangan alam dan lingkungan, ancaman terhadap
ketersediaan air bersih, dan menipisnya cadangan energi. Kimia hijau menerapkan
prinsip baru dalam proses sintesis, pengolahan, dan aplikasi bahan bahan kimia
sedemikian rupa sehingga dapat menurunkan ancaman terhadap keselamatan
lingkungan dan manusia .
Daftar
Pustaka
Hidayat, Atep Afia. 2022.
Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Modull 8 KPLI : Industri Kimia Di
Masda Depan. Universitas Mercu Buana, Jakarta.
M.arisandi, Darmanto, T.Priangkoso. 2012. Analisa Pengaruh
Bahan Dasar Pelumas Terhadap Viskositas Pelumas dan Konsumsi Bahan Bakar. Dalam
https://core.ac.uk/download/pdf/236428927.pdf
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang. Dalam http://scholar.unand.ac.id/11702/2/Bab%20I.pdf
. unand.
Bab I Pendahuluan. Dalam https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/9820/05.1%20BAB%201.pdf?sequence=6&isAllowed=y
.
6 bab II Tinjauan Pustaka Prinsip Dasar Pelumasan Yaitu.
Dalam https://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/132925-T+27786-Pembuatan+pelumas-Tinjauan+literatur.pdf
.
Ilmu Kimia. Materi Kimia Dari Pakar. Pengertian
Pelumas (Oli), Jenis, dan Fungsinya. Dalam https://www.pakarkimia.com/pengertian-pelumas/
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.