UPAYA MENGURANGI TIMBULAN SAMPAH PLASTIK DI
LINGKUNGAN
1.
ABSTRAK
Pemanfaatan plastik tiap tahun meningkat karena berbagai keuntungan
seperti harga produksi yang murah, ringan, besifat isolator sehingga digunakan
di berbagai bidang industri dan rumah tangga. Plastik Jenis Polypropilene
paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena memiliki sifat
mekanis yang baik dengan massa jenis yang rendah, ketahanan panas dan
kelembaban, serta memiliki kestabilan dimensi yang baik. Disamping manfaatnya
dampak yang ditimbulkan dapat merusak linkungan karena sulit terurai dalam
tanah dan dapat menyebabkan banjir apabila di atas permukaan tanah. Seiring
dengan dampak yang ditimbulkan kebutuhan akan bahan bakar semakin meningkat
sedangkan sumber bahan bakar yang kita gunakan tidak dapat diperbaharui (Non
Reversible) (Thahir,2013).
2. PENDAHULUAN
Plastik merupakan bagian kehidupan sehari-hari
manusia. Dalam dua dasarwarsa terakhir, kemasan plastik telah merebut pangsa
pasar kemasan dunia, menggantikan kemasan kaleng dan gelas. Kemasan plastik
sudah mendominasi industri makanan di Indonesia dan kemasan luwes (fleksibel)
menempati porsi 80%. Jumlah plastik yang digunakan untuk mengemas, menyimpan
dan membungkus makanan mencapai 53% khusus untuk kemasan luwes, sedangkan kemasan
kaku sudah mulai banyak digunakan untuk minuman. Bahan kemasan plastik dibuat
melalui proses polimerisasi. Selain bahan dasar monomer, plastik juga
mengandung bahan aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifat fisiko kimia
plastik tersebut.
Barang-barang berbahan dasar plastik tersebut
merupakan bahan polimer sintesis yang sulit terdegradasi dialam. Butuh ratusan
tahun agar dapat terurai di alam. Peningkatan penggunaan barang-barang berbahan
dasar plastik berbanding lurus terhadap limbah plastik yang dihasilkan, yang
akhirnya bermuara pada rusaknya keseimbangan alam. Banyak cara yang dapat
dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dari bahaya limbah plastik
seperti mengurangi penggunaan kantong plastik dengan menggunakan keranjang
belanja, mendaur ulang limbah plastik menjadi barang yang mempunyai nilai
ekonomi dan juga menggunakan dan mensosialisasikan penggunaan plastik yang
bersifat biodegradable. (RS
Nasution,2015)
3.
PEMBAHASAN
Meskipun
sampah plastik mempunyai dampak negatif yang cukup besar tetapi di satu sisi
penemuan plastik ini mempunyai dampak positif, karena plastik memiliki
keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan material lain. .Dampak negatif yang
ditimbulkan oleh sampah plastik selain dapat mengurangi kesuburan tanah maka
jika dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran drainase, selokan dan sungai
sehingga dapat menyebabkan banjir. Apabila sampah plastik dibakar maka dapat
mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Berdasarkan hasil
penelitian Pamungkas Febrina, 2014 menyatakan bahwa komposisi jenis plastik
yang dominan adalah jenis Polypropylene (PP) sebanyak 30,19% yang sering
digunakan sebagai kemasan makanan, minuman, plastik makanan, dan kantong
plastik seperti terlihat pada Gambar 2. Plastik masih banyak dipakai karena
memiliki keunggulan-keunggulan tadi antara lain ringan, tidak mudah pecah, dan
murah. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
menyebutkan bahwa total jumlah sampah di Indonesia pada tahun 2019 akan
mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta
ton atau 14 persen dari total sampah yang ada. Sementara itu KLHK menargetkan
pengurangan sampah plastik lebih dari 1,9 juta ton hingga tahun 2019. PET 23%
HDPE 11% PVC/V LDPE 3% 1% PP 30% PS 6% Other 26% Gambar 2 Persentase Komposisi
Plastik Sumber: Pamungkas, Febrina, 2014 Berkaitan dengan data tersebut maka
dengan semakin meningkatnya sampah plastik ini akan menjadi masalah serius
apabila tidak dicarikan penyelesaiannya. Untuk menangani sampah plastik perlu
dilakukan dengan konsep 3R ( Reuse, Reduce, Recycle). Reuse adalah menggunakan
kembali barang-barang yang terbuat dari plastik, Reduce adalah mengurangi
pembelian atau penggunaan barang-barang dari plastik, terutama barang-barang
yang sekali pakai dan Recycle adalah mendaur ulang barang-barang yang terbuat
dari plastik. Dari konsep 3R tersebut maka beberapa penelitian telah dilakukan
untuk memanfaatkan kembali plastik yang telah dibuang ke lingkungan, dalam hal
ini menggunakan konsep Recycle. Beberapa penelitian yang telah dilakukan antara
lain selain daur ulang dijadikan produk barang yang berguna juga dilakukan
konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak, kemudian dijadikan bahan
pembuat karbon aktif untuk mereduksi parameter tertentu didalam limbah cair. (Purwaningrum,2016)
1. SOLUSI
Cara Penanggulangan Limbah Plastik Penumpukan limbah plastik tentu
tidak dapat dibiarkan. Penanggulangan limbah plastik dengan cara menguburnya
ditanah tentu bukan merupakan solusi yang baik mengingat sifatnya yang sulit
terurai di alam, apalagi dengan cara membakarnya dimana saat proses pembakaran
dihasilkan senyawa kimia berbahaya bagi manusia. Terdapat beberapa cara
penanggulangan limbah plastik selain mengubur ataupun membakarnya,antara lain
meliputi mengurangi penggunaan kantong plastik dengan menggantinya dengan alat
(kain) untuk membungkus barang atau dikenal dengan furoshiki ; pengolahan
limbah plastik menggunakan metode fabrikasi; dan penggunaan plastik
biodegradable yang lebih mudah terurai di alam.
a). Penggunaan Furoshiki
untuk Mengurangi Limbah Kantong Plastik Istilah Furoshiki (Jepang) yang
sebenarnya di Indonesia juga telah mengenal ini dengan sebutan “pundutan”
(Banjar) atau “boenthelan” (Jawa). Furoshiki merupakan teknik membungkus dan
membawa barang dengan menggunakan sehelai kain persegi. Ukuran boenthelan
bervariasi tergantung pada ukuran barang yang akan dibungkus atau dibawa.
Teknik membungkus bervariasi, sehingga semakin menambah nilai estetika
boenthelan tersebut.
Boenthelan
ini dapat digunakan untuk membungkus atau membawa barang, seperti buku, kotak,
botol, dan sebagainya. Selain itu, dengan menggunakan boenthelan sebagai gaya
hidup modern kita pun turut serta melestarikan bumi tercinta.
b). Pengolahan Limbah Plastik Menggunakan Metode Fabrikasi
Penanggulangan limbah plastik dengan cara melakukan daur ulang merupakan salah
satu solusi yang baik, dimana limbah plastik yang diolah selain meminimalkan
penumpukannya di alam juga produk yang dihasilkan memiliki nilai ekonomis.
Salah satu cara proses daur ulang limbah plastik yaitu dengan metode fabrikasi.
Langkah-langkah pengolahan limbah plastik dilakukan dengan menggunakan metode
fabrikasi di antaranya
(1)
pemotongan yang merupakan tahapan pembuatan sampah kemasan plastik menjadi
potongan-potongan kecil. Proses ini bertujuan untuk menyamarkan label produk,
gambar, serta tulisan yang terdapat pada kemasan plastik sehingga produk yang
dihasilkan tidak terlihat sebagai produk daur ulang dari sampah kemasan
plastik,
(2)
pemanasan dan pelunakan, dilakukan pada potonganpotongan sampah kemasan plastik
hasil dari proses pemotongan menggunakan mesin kempa dan heat gun. Tahapan ini
bertujuan merekatkan potongan-potongan sampah kemasan plastik menjadi bentuk
lembaran sehingga memudahkan pengaplikasian material tersebut di proses-proses
selanjutnya,
(3)
pembentukan dan pencetakan, dimana proses pembentukan dilakukan dengan cara
melunakkan material sampah plastik menggunakan teknik heat transfer kemudian
dicetak. Pencetakan material sampah kemasan plastik dilakukan seperti proses
pembentukan keramik menggunakan cetakan master yang terbuat dari material tahan
panas seperti gypsum, silicon rubber, kayu, batu, dan sebagainya,
(4) pengerjaan menanggunakan mesin atau
machining adalah proses pembentukan material daur ulang dilakukan menggunakan
alat pertukangan baik yang sederhana maupun yang canggih untuk mencapai suatu
kondisi material yang diinginkan, dan
(5)
penghalusan atau proses finishing merupakan proses terakhir yang dilakukan
setelah melalui proses-proses sebelumnya. Pada proses finishing, dilakukan
pelapisan clear spray agar material hasil daur ulang terlihat rapi dan
mengilap. Secara umum semua proses dalam metode fabrikasi dilakukan menggunakan
peralatan sederhana yang mudah diperoleh seperti gunting, alat pertukangan,
heat gun, mesin kempa, dan sebagainya.
Produk
yang dihasilkan dari pengolahan limbah plastik dengan menggunakan metode
fabrikasi dapat diaplikasikan pada berbagai kerajinan kreatif yang mempunyai
nilai seni dan nilai ekonomi yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
[2]
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=388749&val=8239&title=Berbagai%20Cara%20Penanggulangan%20Limbah%20Plastik
(diunduh tanggal 04 Agustus 2018)
[3]
https://media.neliti.com/media/publications/64124-ID-none.pdf
(diunduh tanggal 04 Agustus 2018)
[4] Budiyantoro,
C.,2010, Thermoplastik dalam Industri, Teknika Media, Surakarta
[5] Alrashid, D.A
dan Kahdar, K., “Eksplorasi Sampah Plastik Mengunakan Metode Fabrikasi Untuk
Produk Fashion”, Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain Nomor 1,
1-10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.