Dampak Pencemaran Udara dalam Kehidupan Sehari-hari
1. ABSTRAK
Keberadaan udara begitu penting bagi kelangsungan hidup manusia sehingga menjadi salah satu kajian dalam
Kimia Konstektual.Udara itu sebenarnya campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi sebagai habitat manusia dan beragam makhluk lainnya.Dengan kata lain udara merupakan atmosfer disekeliling bumi. Sebenarnya udara meliputi tiga komponen utama yaitu udara kering,
uap, air dan aerosol. (Hidayat,2017)
2. PENDAHULUAN
Pencemaran udara disebabkan oleh sumber bergerak dan sumber tidak bergerak yang meliputi sector transportasi, industri,
dandomestik.Faktor lainnya
yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap terjadinya pencemaran udara adalah pertumbuhan penduduk, laju urbanisasi. Yang tinggi, pengembangan tata ruang yang tidak seimbang dan rendah nya tingkat kesadaran masyarakat mengenai pencemaran udara. Pencemaran udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang serius
di Indonesia saat ini,
sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan peningkatan ekonomi transportasi. Dalam tulisan ini diuraikan mengenai jenis pencemaran udara, dampak negative dan uapaya penaggulangannya. Diperlukan kesadaran masyarakat akan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dan didukung dengan penyediaan angkutan missal yang baik dan nyaman oleh pemerintah akan menciptakan lingkungan udara yang sehat bagi manusia Indonesia.
(Simandjuntak,2007).
Pencemaran udara adalah karena adanya satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Penyebab dan dampak pencemaran udara yang paling utama selalu terkait dengan manusia. Manusia menjadi penyebab utama dan terbesar terjadinya pencemaran udara. Pun manusia pula yang
merasakan dampak terburuk dari terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara.Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
3.
PERMASALAHAN
Adapun dampak dari pencemaran udara dapat kita rasakan sekarang. Pencemaran udara paling tinggi ialah tentunya di wilayah industry atau dengan populasi yang padat. Tentunya kita tidak nyaman dengan udara yang kita hirup sekarang ini tidak sehat seperti sebelumnya. Sehingga penggunaan masker dapat mengurangi udara yang tercemar pada wilayah tercemar. Berikut merupakan dampak dari pencemaran udara:
a. Pemanasan global
b. Hujanasam
c. Penurunankesehatan
4.
SOLUSI
a. Dengan membuat jalur hijau berupa penanaman pohon-pohon di kota-kota besar agar CO2 sebagai salah satu bahan pencemaran udara dapat terserap kembali melalui daur oksigen dan fotosintesis.
b. Mengurangi penggunaan minyak bumi dan bahan bakar fosil pada industri, pembangkit listrik, dan rumahtagga untuk mengurangi jumlah limbah udara yang
terlepas ke atmosfer.
c. Memanfaatkan energy alternatif yang ramah lingkungan, seperti biogas, energy surya, atau energy panas bumi.
d. Melakukan pengawasan lebih ketat di wilayah hutan yang rawan terbakar.
e. Melarang warga membakar hutan saat melakukan land clearing lahan pertanian.
f. Tidak melakukan percobaan nuklir secara masif untuk mengurangi pencemaran radioaktif.
1.
KESIMPULAN
Pencemaran udara dapat disebabkan secara almiah (factor
internal), seperti adanya debu yang bertebangan akibat tiupan angin; abu dan gas vulkanik dari letusan gunung berapi; serta proses
dekomposisi bahan organik. Selain itu disebabkan dampak perbuatan manusia (factor eksternal), seperti adanya aktifitas pembakaran bahan bakar fosil (bahan bakar yang bersumber dari minyak dan gas bumi); berbagai polutan (debu,serbuk dsbg) dari kegiatan industri; serta semakin marak nya penggunaan bahan kimia yang disemprotkan ke atmosfer seperti pestisida, parfume dsbg.(Mukono,2005).
DAFTAR
PUSTAKA
[3] Mukono. 2006. Prinsip dasar
Kesehatan Lingkungan Edisi
[4] Hidayat, Atep Afia dan Kholil Muhammad.2017.Kimia, IndustridanTeknologiHijau.JakartaSelatan:Pantona
Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.