.

Sabtu, 18 Agustus 2018

Pencemaran air? WWTP solusinya.

 

Abstrak

     Aktifitas manusia berpotensi untuk menimbulkan pencemaran air, sehingga berdampak terhadap penurunan kualitas air. Menurut Henze dan Yves (2008), produksi limbah dari aktivitas manusia tidak dapat dihindari. Berdasarkan catatan Kristanto (2002), bahwa air limbah terdiri dari satu atau lebih parameter pencemar yang telah melampaui ambang batas yang telah ditetapkan. Air limbah ada kemungkinan mengandung minyak, lemak, bahan anorganik seperti besi, alumunium, nikel, dan sebagainya, sehingga dalam proses pengolahannya diperlukan kombinasi dari beberapa metode dan peralatan. Sedangkan menurut Siregar (2005), limbah diolah dengan tujuan untuk mengambil bahan-bahan berbahaya di dalamnya dan atau mengurangi/menghilangkan bahan kimia yang berbahaya dan beracun.

Isi

Apa itu WWTP?
     Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau Wastewater Treatment Plant (WWTP), adalah sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk digunakan pada aktivitas yang lain.
Manfaat IPAL 
IPAL itu sangat bermanfaat bagi manusia serta makhluk hidup lainnya, natara lain :
a. Mengolah Air Limbah domestik atau industri, agar air tersebut dapat di gunakan kembali sesuai kebutuhan masing-masing
b. Membuat air limbah yang akan di alirkan ke sungai tidak tercemar
c.Menjaga kehidupan biota-biota sungai.
  
Proses IPAL
     Menurut Handoko (2003) mengungkapkan, bahwa beberapa cara pengelolaan limbah antara lain dengan memberikan bahan kimia yang dapat menetralkan air, menghancurkan senyawa yang berbahaya dan menggumpalkan kotoran.
 
      Setelah kita mengetahui pengertian dan manfaat IPAL, sekarang kita akan membahas proses singkat cara kerja Instalasi Pengolahan Air Limbah. Ada lima tahapan yang perlu dilalui oleh air limbah demi mendapatkan hasil saringan yang bisa digunakan lagi. Untuk penjelasan lebih lanjutnya bisa dilihat di bawah ini: 



- Tahap pertama yang dilakukan adalah air limbah tersebut dialirkan ke tempat instilasi. Karena alat yang disedikan sebuah ruang pengaliran agar air limbah masuk kedalam tempat penyaringan dengan lancar.



- Tahap kedua, air limbah akan melalui proses pertama yaitu suatu wadah yang berisi air yang bercampur dengan pasir. Tujuannya untuk melakukan pengendapan partikel-partikel kotor yang ada di air limbah itu. Yang akan mengendapkan partikel tersebut butiran-butiran kecil karbon yang terselip di pasir tersebut yang akan mengikat partikel kotor yang ada di air limbah tersebut.



-Tahap ketiga, air limbah yang telah di saring melalui wadah penampungan pasir akan diteruskan ke wadah yang berisi batu kerikil. Fungsinya hampir sama pada wadah sebelumnya dimana partikel-parttikel yang tidak berhasil diendapkan oleh pasir akan diproses wadah berisi kerikil.



-Tahap keempat, adalah air limbah akan menuju ke wadah berisi tanaman eceng gondok, ukuran wadah ini lebih besar di banding dua wadah sebelumnya. Karena dalam proses ini memerlukan banyak tanaman eceng gondok untuk menetralisasi air limbah.  Tanaman eceng gondok yang sering kita lihat di beberapa sungai atau danau memiliki fungsi untuk menyaring dan membersihkan partikel air yang kotor. Karena tanaman ini memiliki zat kimia bersifat penyerap seperti amonia dan fosfat.



 -Setelah melewati keempat tahap di atas maka pada tahap yang terakhir ini adalah fase uji coba, dalam wadah penampung ini berisi air yang terdapat beberapa ekor ikan. Karena ikan biasanya digunakan sebagai sampel dalam uji coba penyaringan air salah satunya IPAL ini. Ikan dalam penampungan ini berguna sebagai indikator, untuk mengetahui seberapa bersihnya air limbah tersebut disaring. Dalam proses kita hanya memili dua opsi sebagai kesimpulan yaitu jika ikan dalam penampungan tersebut hidup saat beberapa jam proses penyaringan, maka air tersebut bisa dikatakan bersih dan begitupun sebaliknya.
Berdasarkan catatan Erwin (2011), untuk pengelolaan limbah cair perlu dibangun IPAL yang membutuhkan biaya yang cukup besar, termasuk untuk operasional dan perawatannya. Kecenderungan saat ini pabrik Industri memiliki IPAL hanya sebatas memenuhi persyaratan pendirian pabrik atau sekedar memenuhi peraturan pemerintah. Tidak banyak Industri yang menjalani IPAL dengan baik dan benar.

 

Daftar Pustaka

Erwin, I.M. 2011. Plastic Wasre. European Commission - Environment. http://ec.europa.eu/environment/waste/plastic_waste.htm

Henze, M and Yves , C. 2008. Wastewater Characterization - Biological Wastewater, IWA Publishing. London. UK.

Hidayat, Atep Afia. Dan Kholil, Muhammad.2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau.

Kristanto, P. 2012. Ekologi Industri. Penerbit Andi. Yogyakarta.

. 2013. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). https://www.mrtekno.net/2013/05/instalasi-pengolahan-air-limbah-ipal.html 

Siregar, S.A. 2005. Instalasi Pengelolaan Air Limbah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 



Oleh : @H23-DEANDRA, @ProyekH06 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.