ABSTRAK
Perilaku "kimia hijau" atau green
chemistry diciptakan agar masyarakat lebih peka terhadap kondisi bumi
saat ini. Teknologi kimia hijau memberikan sejumlah manfaat, antara lain
mengurangi limbah, mengurangi biaya perawatan pipa yang mahal, produk yang
lebih aman, mengurangi penggunaan energy dan sumber daya alam tak terbarukan,
dan meningkatkan daya saing pabrik kimia terhadap pelanggan mereka. Bila konsep
kimia hijau diterapkan secara konsisten dan tepat dapat mengurangi bahkan
menghilangkan senyawa beracun yang berdampak manusia, biosfir dan lingkungan
sekitar.
KEYWORRD : Green Chemistry , Kimai Hijau
PENDAHULUAN
Ilmu Kimia dipandang sebagai salah satu ilmu dasar yang sangat
diperlukan untuk mengatasi dan kemudian menghentikan timbulnya permasalahan
lingkungan dalam rangka menunjang pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan
atau pembangunan lestari. Kesinambungan dalam ilmu dan teknologi dimulai ketika
kita mulai berfikir bagaimana untuk memecahkan masalah atau bagaimana untuk
mengaplikasikan ilmu ke dalam teknologi. Green chemistry muncul karena adanya
pergeseran paradigma konsep tradisional tentang efisiensi konsep yang berfokus
utama pada hasil reaksi kimia, yang secara ekonomis bisa mengeliminasi limbah
dan menghindari pemakaian material yang bersifat toksik dan atau berbahaya.
Aktivitas green chemistry diformulasikan sebagai usaha pemakaian bahan dasar
(terutama yang dapat diperbaharui) secara efisien, penghilangan limbah dan
penghindaran pemakaian reagen dan pelarut yang bersifat toksik dan atau
berbahaya dalam industri dan aplikasi produk kimia.
PERMASLAHAN
Apa yang dimaksud dengan Green chemistry ?
Bagaimana
konsep dari Green Chemistr tersebut ?
PEMBAHASAN
Green chemistry atau
kimia hijau adalah berbagai teknik dan metodolgi kimia yang berusaha mengurangi
atau menghilangkan penggunaan atau produksi bahan mentah, produk, produk
samping, pelarut, reagensia,dan sebagainya yang berbahaya bagi kesehatan
manusia dan lingkungannya (Anastas, 1998) dimana mulai mendapatkan perhatian
besar dari berbagai pihak, dimulai dari bahan dan proses kimia yang dirancang
untuk mengurangi atau menghilangkan dampak negatif bagi lingkungan. Green
chemistry merupakan pendekatan yang sangat efektif dengan
solusi ilmiah inovatif untuk situasi dunia nyata untuk pencegahan polusi atau
pencemaran pada lingkungan. Konsep kimia hijau mulai dikenal global pada awal
tahun 1990 setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution
Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi
polusi.
12 Prinsip-Prinsip dalam Green Chemistry menurut Anastas dan Warner (1998)
mengusulkan konsep “The Twelve Principles of Green Chemistry” yaitu:
- Mencegah timbul limbah
Lebih baik mencegah daripada menanggulangi limbah
- Desain produk bahan kimia aman
Mampu mendesain bahan kimia yang aman dengan target utama mencari nilai
optimum agar produk bahan kimia memiliki kemampuan dan fungsi yang baik akan
tetapi juga aman (toksisitas rendah). Caranya adalah dengan mengganti gugus
fungsi atau dengan cara menurunkan nilai bioavailability.
- Desain proses sintesis aman
Metode sintesis didesain untuk menggunakan dan menghasilkan zat dengan
toksisitas rendah atau tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dengan
meminimalkan paparan atau bahaya penggunaan bahan kimia tersebut.
- Bahan baku terbarukan
Bahan mentah atau bahan baku harus bersifat terbarukan bukan bahan habis
pakai yang akan terus menipis dan mahal secara ekonomis
- Katalis
katalis berperan pada peningkatan selektifitas, mampu mengurangi penggunaan
reagen, dan mampu meminimalkan penggunaan energi dalam suatu reaksi.
- Mengurangi proses derivitasi
Derivatisasi yang tidak diperlu (gugus pelindung, proteksi/deproteksi, dan
modifikasi sementara) pada proses fisika ataupun kimia harus diminimalkan atau
sebisa mungkin dihindari karena pada setiap tahapan derivatisasi memerlukan
tambahan reagen yang nantinya memperbanyak limbah.
- Efisiensi atom
Metode sintesis harus didesain untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan
yang digunakan dalam proses untuk menjadi produk akhir
- Pelarut dan zat tambahan aman
Penggunaan zat zat tambahan (pelarut, agen pemisah dan sebagainya) dibuat
sedapat mungkin tidak berbahaya bila digunakan
- Efisiensi Energi
Energi untuk proses kimia harus aman dan dampak lingkungan dengan
ekonomisnya diminimalkan
- Desain untuk mudah degradasi
Bahan kimia harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan,
sehingga bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di
lingkungan (sintesis biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta bahan
kimia lainya).
- Analisis langsung untuk mengurangi pencemaran
Metode analisis yang dilakukan secara real-time dapat mengurangi
pembentukan produk samping yang tidak diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus
pada pengembangan metode dan teknologi analisis yang dapat mengurangi
penggunaan bahan kimia yang berbahaya dalam prosesnya.
- Meminimalisasi potensi kecelakaan
Bahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa
sehingga potensi kecelakaan yang dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia ke
lingkungan, ledakan dan api dapat dihindari.
KESIMPULAN
Teknologi kimia hijau
memberikan sejumlah manfaat, antara lain mengurangi limbah, mengurangi biaya
perawatan pipa yang mahal, produk yang lebih aman, mengurangi penggunaan energy
dan sumber daya alam tak terbarukan, dan meningkatkan daya saing pabrik kimia
terhadap pelanggan mereka.
DAFTAR
PUSTTAKA
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil (2017). Kimia, Industri dan
Teknologi Hijau. Penerbit Pantona Media. Jakarta
Anastas, P.T. dan Warner, J.C.. 1998. Green Chemistry: Theory and
Practice. New York: Oxford University Press
Majalah,
1000 Guru . 2011 . Apa Dan Mengapa Green Chemistry . http://majalah1000guru.net/2011/06/apa-mengapa-green-chemistry/ (
diunduh tanggal 18 Agustus 2018 )
Nurudinmz
. 2017 . Prinsip Prinsip Green Chemistry
Untuk Mencegah PENCEMARAN Lingkungan . http://nurudinmz.blog.uns.ac.id/2017/03/14/12-prinsip-prinsip-green-chemistry-untuk-mencegah-pencemaran-lingkungan/
( diunduh tanggal 18 Agustus 2018 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.