A. Deinisi Kimia Hijau
Kimia
hijau ini merupakan pendekatan untuk mengatasi masalah lingkungan baik dari
segi bahan kimia yang dihasilkan, proses, ataupun tahapan reaksi yang digunakan.
Bahaya
bahan kimia yang dimaksudkan dalam konsep Kimia Hijau ini meliputi berbagai
ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk toksisitas, bahaya
fisik, perubahan iklim global, dan penipisan sumber daya alam.
Pada prinsipnya, Kimia Hijau memanfaatkan pengetahuan kimia
yang berlaku untuk proses produksi, penggunaan, dan pembuangan akhir bahan
kimia dengan cara meminimalkan penggunaan bahan yang dapat menimbulkan
kerusakan pada lingkungan.
B. Penerapan Kimia Hijau
Ada beberapa peranan kimia hijau yang bisa dilakukan dalam berbagai bidang,
antara lain :
ü
Infrastruktur
Senyawa
organik yang mudah menguap atau volatile organic compounds (VOC) biasa
diidentifikasi sebagai bau sesuatu yang baru dicat, bersifat berbahaya bagi
kesehatan dan lingkungan. Sejak dulu ada cat yang larut dalam air berbentuk
bubuk, tetapi tidak mudah didapat. Perusahan cat di Inggris berhasil membuat
cat yang sedikit sekali atau tidak mengandung VOC tetapi tetap menarik,
misalnya cat yang berbasis pelarut dari tanaman yang tidak berbau, mudah
dibersihkan, dan berdaya tutup yang baik.
ü
Trasportasi
Dikembangkan
materi fibre-reinforced plastic (FRP) yang berpotensi untuk berkinerja baik melebihi
baik baja maupun alumunium, meskipun saat ini para produser baja dan alumunium
telah berhasil memproduksi karoseri mobil yang jauh lebih ringan (Cefic, 2011).
Materi-materi FRP belum dapat bersaing secara ekonomis dengan baja dan
alumunium sebagai karoseri kendaraan. Masih banyak riset yang harus dilakukan
untuk mencari komposit untuk eksterior kendaraan transportasi yang lebih ramah
lingkungan (Woinaroschy, 2016).
ü
Energi
Melakukan penghematan energi, yaitu
dengan menerapkan golongan materi yang berperan sebagai cairan pemindah panas
menerapkan teknologi khusus untuk mencapai kombinasi optimal antara stabilitas,
efisiensi dan ekonomi. Dengan telah dikembangkannya materi untuk bahan bangunan
yang dapat menunjang penghematan penggunaan energi, maka konsumsi energi
alternatif menjadi pertimbangan saat membangun ruang rumah atau gedung dan ini
merupakan langkah logis, dengan demikian digunakan panel surya untuk
menghasilkan energi listrik alternatif.
ü
Pengelolaan Limbah
Pabrik pengolahan limbah dapat
dibangun, yaitu yang dapat menggunakan perlakuan tersier lanjutan melalui
teknologi ultrafiltrasi dan reverse osmosis, dapat beroperasi sepanjang waktu
untuk menggunakan kembali air limbah dan menghemat sejumlah besar air setiap
hari (Woinaroschy, 2016). Air hasil perlakuan kemudian dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan lain seperti pendinginan AC, penyiraman toilet, hortikultura,
konstruksi, dan lain-lain. Salah satu cara pengolahan air limbah sudah
diuraikan pada bagian sistem pengelolaan air (Nurdin dkk, 2015)
C. Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan
Kholil,Muhammad.2017.Kimia Industri dan Teknologi Hijau,Jakarta:Pantona Media.
Anwar, M. 2015. Kimia Hijau/Green Chemistry. Dalam : http://ilmulingkungan.com/apa-saja-dampak-pencemaran-air/.
Diakses pada (18 Agustus 2018 jam 16.00 WIB)
Mustafa, D. 2016. Kimia hijau dan
pembangunan kesehatan yang berkelanjutan di perkotaan. 180-182.
Mustafa, D. 2017. Peranan Kimia
Hijau Dalam Mendukung Tercapainya Kota Cerdas Suatu Tinjauan Pustaka. 177-178.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.