Oleh : Priyo
Dwi Wijaksono (@F10-Priyo)
ABSTRAK
Biji jarak
mengandug minyak yang dapat dimanfaatkan pada pembuatan sabun, kosmetik dan
juga sebagai biofuel. Biji jarak mengandung senyawa ester phorbol yang bersifat
toksik. Pengolahan minyak biji jarak menjadi biofuel menyisakan hasil samping
berupa ampas biji yg jumlahnya cukup melimpah. Ekstrak dilakukan dengan cara
maserasi dengan pelarut metanol. Hasil uji menunjukan bahwa ekstrak metanol ampas
biji jarak tidak bersifat mutagenik terhadap bakteri S.typhimurium.
Kata Kunci : Metanol, Pengolahan Bahan, Biofuel
Isi :
Jarak adalah tumbuhan yang sangat berguna,
memiliki banyak manfaat, sekaligus sangat potensial. Biji jarak mengandung
minyak yang dapat dimanfaatkan pada pembuatan sabun, kosmetik dan juga sebagai
bahan bakar (biofuel). Pemanfaatan minyak biji jarak sebagai biofuel inilah
yang membuat tumbuhan ini sangat potensial dikembangkan (Openshaw, 2000).
Bahan
yang digunakan pada penelitian ini adalah ampas biji jarak (Jatropha curcas L)
yang merupakan sisa atau limbah pengolahan minyak biji jarak yang diperoleh
pada bulan Mei 2009 dari Puspiptek (Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi) Serpong. Penanganan yang dilakukan terhadap bahan/ampas yaitu
pengeringan dan pengecilan ukuran ampas menjadi serbuk. Bahan lain yang
digunakan adalah metanol, dimetilsulfoksida, natrium azida (NaN3), air suling,
media nutrient broth (oxoid), glukosa, natrium klorida, histidin,
biotin, magnesium sulfat, asam sitrat, kalium hidrogen sulfat, natrium amonium
fosfat, homogenat hati S9, dan kristal violet.
Alat
yang digunakan pada penelitian ini adalah Cawan Petri, inkubator, penghitung
koloni, vortex, jarum ose, dan alat gelas lain yang lazim digunakan dalam
laboratorium mikrobiologi.
Pembuatan
ekstrak dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol. Sari yang
diperoleh diuapkan dengan penguap putar vakum hingga diperoleh ekstrak kental.
Menurut
hasil penelitian Wahyuningrum, Retno (2010) Uji mutagenik dilakukan untuk
mengetahui apakah ekstrak metanol ampas biji jarak bersifat mutagen atau tidak.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa ampas biji jarak sisa pengolahan bahan
bakar nabati aman dan dapat dikembangkan dalam pemanfaatan ampas ini sebagai
obat bahan alam. Mutagen adalah zat atau senyawa yang dapat meningkatkan laju
perubahan di dalam gen. Uji ini menggunakan bakteri S. typhimurium galur.
Hasil uji
mutagenik dapat dilihat pada tabel II. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
jumlah koloni bakteri pada semua lempeng uji kurang dari dua kali jumlah koloni
pada lempeng kontrol negatif. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol ampas
biji jarak tidak bersifat mutagen baik dengan dan tanpa penambahan enzim
mikrosomal hati S-9. Hasil uji dinyatakan positif jika jumlah koloni pada pelat
uji minimal dua (2) kali jumlah koloni pada pelat kontrol negatif serta adanya
hubungan dosis-respon. Tidak adanya efek mutagen ekstrak metanol ampas biji
jarak juga ditegaskan oleh kurva dosis-respon (Gambar 1 dan 2).
Ekstrak metanol ampas biji jarak tidak
bersifat mutagenik terhadap S. typhimurium TA 1535.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Hidayat, Atep Afia dan
M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau.Jakarta:
Pantona Media.
2. Wahyuningrum, Retno. 2010. EFEK
MUTAGENIK EKSTRAK METANOL AMPAS BIJI JARAK SISA PENGOLAHAN BAHAN BAKAR NABATI
(Dalam http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=360608) Diakses tanggal 3 Februari 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.