.

Sabtu, 03 Februari 2018

PENGOLAHAN BIOFUEL MUTAGENIK EKSTRAK METANOL AMPAS BIJI JARAK


Oleh : Priyo Dwi Wijaksono (@F10-Priyo)









ABSTRAK
Biji jarak mengandug minyak yang dapat dimanfaatkan pada pembuatan sabun, kosmetik dan juga sebagai biofuel. Biji jarak mengandung senyawa ester phorbol yang bersifat toksik. Pengolahan minyak biji jarak menjadi biofuel menyisakan hasil samping berupa ampas biji yg jumlahnya cukup melimpah. Ekstrak dilakukan dengan cara maserasi dengan pelarut metanol. Hasil uji menunjukan bahwa ekstrak metanol ampas biji jarak tidak bersifat mutagenik terhadap bakteri S.typhimurium.

Kata Kunci : Metanol, Pengolahan Bahan, Biofuel

Isi :
             Jarak adalah tumbuhan yang sangat berguna, memiliki banyak manfaat, sekaligus sangat potensial. Biji jarak mengandung minyak yang dapat dimanfaatkan pada pembuatan sabun, kosmetik dan juga sebagai bahan bakar (biofuel). Pemanfaatan minyak biji jarak sebagai biofuel inilah yang membuat tumbuhan ini sangat potensial dikembangkan (Openshaw, 2000).

            Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ampas biji jarak (Jatropha curcas L) yang merupakan sisa atau limbah pengolahan minyak biji jarak yang diperoleh pada bulan Mei 2009 dari Puspiptek (Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) Serpong. Penanganan yang dilakukan terhadap bahan/ampas yaitu pengeringan dan pengecilan ukuran ampas menjadi serbuk. Bahan lain yang digunakan adalah metanol, dimetilsulfoksida, natrium azida (NaN3), air suling, media nutrient broth (oxoid), glukosa, natrium klorida, histidin, biotin, magnesium sulfat, asam sitrat, kalium hidrogen sulfat, natrium amonium fosfat, homogenat hati S9, dan kristal violet.

            Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Cawan Petri, inkubator, penghitung koloni, vortex, jarum ose, dan alat gelas lain yang lazim digunakan dalam laboratorium mikrobiologi.

Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol. Sari yang diperoleh diuapkan dengan penguap putar vakum hingga diperoleh ekstrak kental.

Menurut hasil penelitian Wahyuningrum, Retno (2010) Uji mutagenik dilakukan untuk mengetahui apakah ekstrak metanol ampas biji jarak bersifat mutagen atau tidak. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa ampas biji jarak sisa pengolahan bahan bakar nabati aman dan dapat dikembangkan dalam pemanfaatan ampas ini sebagai obat bahan alam. Mutagen adalah zat atau senyawa yang dapat meningkatkan laju perubahan di dalam gen. Uji ini menggunakan bakteri S. typhimurium galur.

 Hasil uji mutagenik dapat dilihat pada tabel II. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah koloni bakteri pada semua lempeng uji kurang dari dua kali jumlah koloni pada lempeng kontrol negatif. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol ampas biji jarak tidak bersifat mutagen baik dengan dan tanpa penambahan enzim mikrosomal hati S-9. Hasil uji dinyatakan positif jika jumlah koloni pada pelat uji minimal dua (2) kali jumlah koloni pada pelat kontrol negatif serta adanya hubungan dosis-respon. Tidak adanya efek mutagen ekstrak metanol ampas biji jarak juga ditegaskan oleh kurva dosis-respon (Gambar 1 dan 2).


Ekstrak metanol ampas biji jarak tidak bersifat mutagenik terhadap S. typhimurium TA 1535.



DAFTAR PUSTAKA
1.       Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau.Jakarta: Pantona Media.

2.       Wahyuningrum, Retno. 2010. EFEK MUTAGENIK EKSTRAK METANOL AMPAS BIJI JARAK SISA PENGOLAHAN BAHAN BAKAR NABATI (Dalam http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=360608) Diakses tanggal 3 Februari 2018.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.