.

Sabtu, 03 Februari 2018













Abstrak

 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 16 orang (80%), sebagian besar responden memiliki sikap dengan kategori baik yaitu sebanyak 13 orang (65%), dan sebagian besar responden memiliki tindakan dengan kategori sedang yaitu sebanyak 14 orang (70%). Sementara itu seluruh responden mengalami keluhan kesehatan seperti mata perih dan mengalami anemia 19 orang (95%), gangguan pernapasan dan kulit terasa seperti terbakar 20 orang (100%). Berdasarkan penelitian ini disarankan agar dilaksanakan pengawasan bagi para karyawan untuk menggunakan alat pelindungi diri agar dapat meminimalisasikan terjadinya gannguan kesehatan.


Kata kunci: perilaku karyawan, polusi udara, keluhan kesehatan
Isi:
            Pencemaran udara merupakan yang paling bahayajika di bandingkan dengan jenis pencemaran lainnya. Hal yang paling dominan ialah konsumsi bahan bakar untuk keperluan kehidupan sehari-hari, seperti untuk memasak, kendaraan bermotor, kegiatan industry, dan sebagainya. Hasil proses pembakaran antara lain melepaskan sejumblah bahan kimia ke udara, sekaligus menimbulkan pencemaran.
            Penggunan bahan bakar minyak, kayu dan batubara menimbulkan efek samping dihasilkan polutan udara. Datri proses kegunaan batubara di lepaskan sulfur dioksida ke udara sifatnya beracun, selain itu berpontensi minimbulkan pemesanan Global dan hujan asam, ditandai dengan peningkatan suhu,hujan tidak menentu dan kekeringan terjadi di seluruh dunia, sehingga banyak hewan dan tumbuhan yang mengalami kesulitan untuk kelajutan hidup. Polutan di udara berkaitan dengan peningkatan jumblah penderita penyakit asam dan kangker paru-paru pada manusia. Pembahasan mengenai pencemaran udara lebih lanjut pada modul berikut.
Kesimpulan:
Udara adalah sumberdaya lingkungan yang suplainya konstan/relatif konstan berapapun jumlahnya dimanfaatkan. Walaupun selalu tersedia udara merupakan sumberdaya yang sangat penting artinya, oleh karenanya mengetahui, memahami serta melakukannya caracara antisipasi pencemaran udara dalam pengelolaan sumberdaya lingkungan. Terdapat lima unsur-unsur kimia berbahaya sebagai pencemar udara yang penting, yaitu : 1) Ozone (O3) , 2) Oksida Karbon (CO dan CO2), 3) Oksida Belerang (SO2 dan SO3), 4) Oksida Nitrogen (NO,NO2, dan N2O), 5) Partikel Mokuler (debu, asam, pestisida, dll). Dari kelima unsur-unsur penting pencemar udara ini diperlukan metode dan cara pendekatan yang berbeda dalam pengelolaannya, diantara adalah antisipasi teknis sesuai dengan karakteristik zat pencemar tersebut.
Daftar pustaka:
ttps://www.google.co.id/search?q=pencemaran+udara&oq=pencemaran+udara&aqs=chrome..69i57j69i60l2j69i61.12640j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/25659/Abstract.pdf;jsessionid=F76AA26E997428781C88FB21DCCABF14?sequence=6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.