.

Sabtu, 03 Februari 2018

INDUSTRI KIMIA DASAR

Oleh : Jessica Siahaan
@F18-Jessica


Abstrak
Industri kimia merupakan relasi antara penelitian yang ada diloboratorium perguruan tinggi atau pusat penelitian dengan teknik kimia dalam skala industri. Ahli kimia industri memanfaatkan pengetahuan dan pemahaman yang luas,untuk kemudian ditindak lanjuti oleh perusahaan yang bergerak dibidang farmasi manufaktur polimer , pengolahan petrokimia,ilmu pangan,industri manufaktur .Dalam hal ini kimia industry merupakan bagaian rantai panjang dalam proses design,pengujian , dan prototype produk industri baru Menurut Kholil dan Hidayat (2017) industri kimia dasar bedasarkan bahan maka industri kimia dasar disub-kelompokan menjadi : Bahan petrokimia yang umumnya berasal dari minyak,  bahan polimer , dan bahan dasar organik Bahan dasar kimia dalam jumlah besar , terutama dijual kepada industry kimia dan industry lainnya sebelum menjadi produk untuk konsumen . 

Petrokimia
Adalah suatu industri yang bergerak pada pengolahan bahan kimia dengan menggunakan bahan baku dari hasil dari proses pengolahan minyak bumi dan gas bumi, dari pengertian tersebut jelas kita telah mengerti mengapa kedua industri tersebut memiliki hubungan yaang erat. Pola perkembangan industri petrokimia bergantung pada produk-produk hasil pengolahan minyak dan gas bumi yang tersedia. Pada dasarnya, industri petrokimia terbagi dalam tiga bagian besar, yaitu:
  1. Produk petrokimia hulu.
    Bagian hulu bertindak sebagai proses pengolahan produk dasar (premier) dan akan menghasilkan produk setengah jadi (produk antara) maupun langsung dapat diolah enjadi produk jadi pada bagaian industri hilir. Contoh produk hulu yang diolah menjadi produk setengah jadi anatara lain: propilena, benzena, toluena, etilena, methanol dan sebagainya.
  2. Produk antara.
    Produk antara merupakan hasil dari proses pengolahan petrokimia hulu dan selanjutnya akan diolaha menjadi produk siap pakai (jadi) maupun produk yang masih bisa diolah pada proses selanjutnya, contoh dari produk anatara ialah polietilena, ammonia, butena, dikloroetilen-vinil klorida dan sebagainya.
  3. Produk petrokimia hilir.
    Bagian ini bergerak sebagai pengolah produk antara menjadi produk jadi sehingga dapat digunakan oleh masyarakat. Berbagai macam jenis produk jadi dengan fungsinya masing-masing seperti pupuk, serat pakaian, alat kosmetik, bahan pelarut, cat, lilin, karet nilon, bahan peledak dan berbagai jenis produk lain.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa proses petrokimia dilakukan dengan tiga tahap pengolahan sehingga dihasilkan produk yang siap pakai yang meliputi tahap pengolahan fraksi minyak bumi dan gas bumi menjadi bahan baku, mengolah bahan baku menjadi produk setengah jadi dan pada tahap akhir yaitu mengolah bahan setengah jadi menjadi produk yang siap digunakan oleh masyarakat.


Dalam industri petrokimia pada dasarnya menggunakan tiga bahan baku, yaitu:

Olefin
Senyawa ini merupakan bahan baku utama dalam industri petrokimia sehingga diproduksi dalam jumlah besar, jenis olefin yang paling banyak digunakan ialah:
  1. Etilena, jenis ini dapat menghasilkan berbagai macam jenis produk seperi polietilena (plastik), PVC (untuk membuat pipa paralon), etilena glikol (untuk bahan anti beku pada radiator mobil).
  2. Propilena, jenis ini dapat menghasilkan beberapa produk petrokimia seperti  butadina (menghasilkan karet sintetis), gliserol (dapat digunakan pada pembuatan bahan pelembab dan peledak), polipropilena (digunakan untuk pembuatan tali dan karung plastik) dan isopropyl ( dapat digunakan untuk pembuatan bahan lain seperti aseton).
Aromatik
Senyawa ini memiliki ikatan rantai rangkap dalam betuk selang-seling. Berikut bahan aromatik yang digunakan pada industri petrokimia:
  1. Benzena yang dapat menghasilkan sikloheksana (untuk membuat nilon), kumena (untuk membuat fenol) dan stirena (untuk pembuatan karet sintetis).
  2. Toulena dapat digunakan sebagai bahan pembuatan produk farmasi.
  3. Xilena dapat menghasilkan asam tereftalat untuk bahan dasar pada pembuatan serat.
Syn-Gas (gas sintesis)
Bahan ini merupakan campuran dari karbon  monoksida (CO) dan hydrogen (H2), dalam industri petrokimia bahan ini duganakan untuk menghasilkan berbagai macam produk seperti:
  1. Amonia (pestisida)
  2. Urea, selain sebagai pupuk dapat juga diolah pada industi perekat dan plastik.
  3. Methanol (alkohol dan spiritus)
  4. Formaldehida (dapat dioalah menjadi formalin atau pengawet)
Salah satu contoh produk petrokimia yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu detergen, produk ini merupakan hasil pengolahan bahan-bahan turunan minyak bumi yang memiliki daya cuci yang lebih baik. Dari penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa minyak bumi dan gas bumi memiliki manfaat yang sangat signifikan bagi kehidupan manusia baik itu sebagai bahan bakar maupun produk lain hasil dari industri petrokimia. 

Daftar Pustaka

Anonim. 2014. Pengertian Dasar Industri Petrokimia. http://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-dasar-industri-petrokimia.html (diunduh tanggal 3 Februari 2018)

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Penerbit Patona Media. Jakarta.


Pangestu, Andwi. 2013. Industri Petrokimia. http://rombonganmakalah.blogspot.co.id/2013/11/makalah-industri-petrokimia.html (diunduh tanggal 3 Februari 2018)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.