TEKNOLOGI HIJAU SELAMATKAN BUMI
I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kesadaran masyarakat terhadap teknologi hijau masih belum mencapai tahap yang memuaskan. Masih banyak kilang-kilang yang mengeluarkan asap hitam yang membahayakan, penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor, sungai-sungai yang kotor dan pelepasan karbon ke udara. Oleh karena itu, pemerintah terus meningkatkan kesadaran umum tentang teknologi hijau dan pengurusan sumber tenaga. Teknologi adalah bentuk penerapan dari sebuah karya ide ilmiah yang memerlukan tahap pengujian secara menyeluruh demi sebuah perubahan selamatkan bumi yang lebih baik dari sebelumnya, yang kesemuanya untuk sebuah peningkatan kualitas dan mutu yang bisa di gunakan bersama-sama oleh seluruh umat manusia di muka bumi ini. Dampak dan hasil teknologi itu sendiri nantinya akan bisa di rasakan oleh kita sebagai pengguna teknologi dan juga lingkungan di sekitar kita..
1.2 RUMUSAN MASALAH
Pentingkah teknologi hijau untuk kehidupan?
Apa dampak positif teknologi hijau?
II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN TEKNOLOGI HIJAU
Teknologi hijau adalah aplikasi sains alam untuk memelihara sumber daya alam daridampak negative yang ditimbulkan akibat aktivitas manusia. Teknologi hijau adalah teknologi rendah karbon dan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan teknologi yang sudah ada. Teknologi hijau juga mampu mengurangi pelepasan gas karbon ke udara yang menyebabkan fenomena perubahan cuaca. Tanda-tanda perubahan cuaca dunia yang kita rasakan ialah cuaca yang tidak menentu. Seringkali cuaca panas yang sangat menyengat di saat seharusnya musim penghujan. Dari aspek energi, teknolgi hijau akan mencari manfaat untuk mengurangi penggunaan energi dan pada waktu yang sama tetap meningkatkan energi. Dari aspek alam sekitar, dapat memelihara dan menjaga lingkungan. Dari aspek ekonomi, teknologi hijau meningkatkan pembangunan ekonomi negara. Dari segi sosial pula, kualitas hidup masyarakat dapat meningkat. Energi berperanan penting dalam semua aktivitas. Sumber energi dibagi menjadi dua jenis yaitu sumber tenaga konvensional (tidak boleh diperbaharui) dan tidak konvensional (boleh diperbaharui).
2.2 ENERGI YANG TERMASUK TEKNOLOGI HIJAU
Terdapat berbagai bahan yang dapat dijadikan alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil seperti tenaga solar (matahari), tenaga air, tenaga angin, hidrogen, dan biodiesel kelapa sawit. Cahaya matahari pada waktu siang dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga untuk menggantikan tenaga elektrik. Walaupun biaya untuk sistem solar tinggi dan setengah kawasan tidak mendapat matahari untuk jangka panjang karena keadaan cuaca tidak menentu, tetapi manfaatnya tidak dapat diabaikan. Tenaga matahari dapat mengurangi pencemaran udara dan efek rumah kaca serta energinya dapat disimpan untuk penggunaan listrik pada waktu malam.
a. Tenaga hidro/ air
berasal dari air yang mengalir mengandung tenaga yang boleh diubah menjadi tenaga listrik. Tenaga hidro menampung keperluan pertanian.
b. Hidrogen juga merupakan bahan penggantian untuk bahan bakar fosil. Hidrogen boleh digunakan sebagai sejenis bahan api yang menggerakkan kendaraan. Hidrogen dibakar dalam mesin melalui cara yang serupa dengan kereta petrol tradisional. Kendaraan yang menggunakan hidrogen sebagai nahan bakar dapat mengurangi penggunaan gas rumah kaca dan perusak lapisan ozon. Tetapi untuk mendapatkan bahan ini terbilang sulit karena hidrogen diperoleh melalui termokimia yang menggunakan gas asli, arang, gas petroleum , biodiesel, melalui proses termolisis atau dihasilkan dari air melalui elektrolisis. Oleh itu, hidrogen dikenal sebagai cara yang kurang tepat dan paling mahal untuk mengurangi gas rumah hijau.
c. Biofuel juga merupakan bahan bakar alternatif untuk bahan bakar fosil yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau limbah industri, komersial, domestik, atau pertanian. Ada tiga cara untuk menghasilkan boifuel yaitu limbah organik kering (limbah rumah tangga), fermentasi limbah basah (kotoran hewan) atau fermentasi tebu atau jagung dan tenaga dari hutan. Biofuel menghasilkan karbon dioksida yang jauh lebih sedikit daripada bahan bakar fosil yang mencemarkan udara. Biofuel dapat terurai dan sumber bahan buatan biofuel terjamin serta mampu menghindari dampak dari efek rumah kaca.
2.3 CASE STUDY
Sebagai upaya Daihatsu dalam pemakaian dan penerapan Teknologi Hijau, daihatsu memiliki tiga rahasia teknologi hijau sebagai pedoman Teknologi Ramah Lingkungan yang di terapkan pada mesinnya di masa mendatang, diantaranya penggunaan teknologi sumber tenaga baru melalui bahan bakar cair Hidrazin Hidrat pada aki mobil yang di percaya zat ini memiliki energi tinggi namun tidak menghasilakan CO2. Selanjutnya Penggunaan mesin dua silinder yang dikenal dengan teknologi active ignition yaitu sistem penghemat bahan bakar yang mampu menghemat hingga 30 persen. Namun demikian meskipun mesin ini memiliki cc kecil tapi tetap memiliki daya performa terjaga karena telah di balut dengan teknologi turbo. Yang menarik dan unik dari teknologi daihatsu mobil, dalam teknologinya mesin mobi ini akan mampu menghasilkan pembakaran sempurna melalui sistem i-EGR sehingga mengurangi karbondioksida serta mesin mobil akan mati secara otomatis jika dalam keadaan macet parah yang tentu saja akan menghemat bahan bakar. Dalam ulasan di atas nampak jelas bahwa teknologi yang dimiliki Daihatsu telah membawa perubahan pada teknologi mesin yang diterapkan serta sebagai upaya mendukung Teknologi Hijau yang Ramah Lingkungan, di harapkan teknologi hijau tersebut bisa di terima oleh konsumen cerdas dan bisa selamatkan bumi kita dari era global warming menuju Teknologi Go Green.
III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan artikel di atas dapat disimpulkan bahwa satu sistem sumber daya perlu dipelihara guna menjamin kelangsungan hidup manusia di masa yang akan datang. Untuk mencegah bumi dari pemanasan global, pemakaian tenaga alternatif sangat dianjurkan bahkan digalakkan oleh pemerintah. Saya percaya bahwa teknologi hijau akan dapat membantu dalam memelihara alam sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Benholt-Thomson, Veronika, and Maria Mies. 1999. The Subsistence Perspective: Beyond the Globalized Economy, London/NY: Zed Books.
Hawken, P. 1993. The Ecology of Commerce: A Declaration of Sustainability , New York: Harper Business.
Jackson, T. 1996. Material Concerns: Pollution, Profit and Quality of Life , London/New York: Routledge.
Morris, D. 2001. Seeing the Light: Regaining Control of Our Electricity System, Minneapolis/Washington DC: Institute for Local Self-Reliance.
Sachs, Wolfgang, Reinhard Loske, and Manfred Linz. 1998. The Wuppertal Institute for Climate, Environment and Energy, Greening the North: A Post-Industrial Blueprint for Ecology and Equity , London: Zed Books.
Sumber daya alam indonesia sangat luar biasa, dan itu harus kita jaga. Sebab ada sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Jika ini terjadi, maka akan berdampak sangat buruk bagi kelangsungan makhluk hidup.
BalasHapusTentu saja, ini bukan pekerjaan yang mudah. Sebab SDA tidak dibarengi dengan SDM yang baik.
Jadi menurut saya, sebelum SDA benar-benar rusak, perbaiki dulu SDM-nya. Biar balance...