Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif pada hakekatnya dapat dilakukan setiap manusia apalagi yang menikmati pendidikan tinggi. Kreativitas merupakan penjelmaan integratif dari tiga faktor utama dalam diri manusia, yaitu: pikiran, perasaan, dan keterampilan. Dalam faktor pikiran terdapat imajinasi, persepsi dan nalar. Faktor perasaan terdiri dari emosi, estetika dan harmonisasi. Sedangkan faktor keterampilan mengandung bakat, faal tubuh dan pengalaman. Dengan demikian, agar mahasiswa dapat mencapai level kreatif, ketiga faktor termaksud diupayakan agar optimal dalam sebuah kegiatan yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Panduan Proposal PKM-P : Klik Di Sini
Contoh Proposal PKM 1 : Klik Di Sini
Contoh Proposal PKM 2 : Klik Di Sini
Contoh Proposal PKM 3 : Klik Di Sini
Contoh Judul PKM : Klik Di Sini
Pedoman Lengkap : Klik Di Sini
Laman
▼
Rabu, 28 September 2016
Kamis, 22 September 2016
Kesetimbangan Kimia
Tetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
Pada pembahasan termodinamika telah dijelaskan bahwa Δ G merupakan fungsi keadaan yang fmenentukan
arah suatu proses. Jika Δ G > 0 maka proses tidak spontan, sebaliknya jika Δ
G < 0 maka proses berlangsung spontan, sedangkan jika Δ G = 0 proses
reversible.
Perubahan Entalpi Standar dan Aplikasinya
1. Penentuan Entalpi Dengan Kalorimeter
Cara pertama yang bisa
kamu lakukan adalah penentuan entalpi dengan kalorimeter. Dilihat dari definisinya, kalorimeter
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur banyaknya kalor (panas) yang
terdapat dalam suatu reaksi kimia tertentu.
Perubahan Entalpi Standar dan Aplikasinya
A.
Perubahan
Entalpi Standar
Entalpi
merupakan besaran fisis yang nilainya dipengaruhi oleh jumlah dan wujud zat,
serta dipengaruhi oleh lingkungan (suhu dan tekanan).
Termokimia
Perubahan
energi yang dipelajari atas hasil dari kerja mekanik terhadap sistem atau
kestabilan kontak termal antara dua sistem pada suhu berbeda.
Sistem Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen
adalah kesetimbangan kimia dengan zat-zat yang berada dalam keadaan setimbang
mempunyai wujud zat yang berbeda (dua fasa atau lebih).
Rabu, 21 September 2016
Termokimia
Penerapan hukum pertama
termodinamika peristiwa kimia disebut
termokimia, yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia.
Bentuk Energi dan Bahasa Termodinamika
A.
Pengertian Energi
Energi adalah kemampuan melakukan usaha atau kerja.
Menurut hokum Termodinamika Pertama, energy bersifat kekal.
Perubahan Entalpi Standar dan Aplikasinya
Dalam kajian termodinamika, reaksi kimia dianggap sempurna
jika tidak ada perubahan komposisi dan zat hasil reaksi dapat kembali pada suhu
semula biasanya pada suhu kamar.
Sistem Kesetimbangan Heterogn dan Kesetimbangan dalam Sistem Larutan
kali ini kita kebagian nulis artikel tentang “Sistem Kesetimbangan Heterogen” dan
“Kesetimbangan Dalam Sistem Larutan” nih teman-teman. Disimak yaaaJ
Sistem Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan
Heterogen adalah apabila dalam sistem mengandung lebih dari satu fase.
Umunya melibatkan komponen pada-gas atau cair-gas.
Contoh Reaksi :
Prinsip Kesetimbangan Kimia
Disusun oleh : Zarica Halimmah (41616010034)
Alamsyach nural achmad
(41616010070)
Alamsyach nural achmad
(41616010070)
1. Pengertian Kesetimbangan Kimia
Prinsip kesetimbangan dalam reaksi kimia,
pertama kali dikemukakan oleh Berthollt sewaktu menjadi penasehat ilmiah
Napoleon di Mesir, sedangkan kajian secara laboratorium dilakukan oleh Guldberg
dan Waage.
Tetapan Kesetimbangan Kimia
Reaksi kesetimbangan
Reaksi kimia dapat di kelompokkan menjadi reaksi satu arah dan reaksi dua arah. Reaksi satu arah adalah
reasi kimia yang hasil reaksinya tidak dapat berubah kembali menjadi
pereaksinya.
PEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGAN
Disusun Oleh : Muhammad Zaki Rahman dan
Raniyah Vanka Dira
Reaksi-reaksi kimia yang
membentuk kesetimbangan dapat dipelajari berdasarkan hukum aksi massa yang
menghasilkan tetapan kesetimbangan.
Nilai tetapan kesetimbangan dapat
digunakan untuk :
1.
Bentuk Energi dan Bahasa Termodinamika
Energi
adalah kemampuan melakukan usaha atau kerja. Menurut hukum Termodinamika
Pertama, energy bersifat kekal.
Selasa, 20 September 2016
Pergeseran Posisi Kesetimbangan
Oleh : Siti Sarah dan Dhico Imtinan Setyowati
Kesetimbangan kimia
adalah keadaan reaksi bolak-balik dimana laju reaksi reaktan dan produk sama
dan konsentrasi keduanya tetap. Jenis reaksi kimia berdasarkan arahnya:
Pergeseran Kesetimbangan Kimia
A. Pergesaran
Kesetimbangan
Kesetimbangan kimia adalah keadaan reaksi bolak-balik
dimana laju reaksi reaktan dan produk sama dan konsentrasi keduanya tetap.
Senin, 19 September 2016
Energi dan Termodinamika
Minggu, 18 September 2016
Tetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
Pada
Pembahasan Thermodinamika Telah Dijelaskan Bahwa ∆ G
Merupakan Fungsi Keadaan Yang Menentukan Arah Satu Proses . Jika∆ G > 0 Maka Proses Tidak Spontan,
Sebaliknya, Jika ∆
G < 0 Maka Proses Berlangsung
Spontan, Sedangkan Jika, ∆ G = 0,
Proses Revelsible.
Kamis, 15 September 2016
Pemecahan Masalah Kesetimbangan
Definisi :
Suatu reaksi yang mana zat-zat ruas
kanan (hasil reaksi) tidak dapat bereaksi kembali untuk membentuk zat-zat di
ruas kiri (pereaksi) disebut reaksi
berkesudahan, atau irreversibel (tidak dapat balik).
APIKASI STIOKIOMETRI
Materi
Stoikiometri Kimia Dasar
Bagaimana cara untuk mengukur jumlah suatu
senyawa yang terkandung dalam suatu material? Ini merupakan pertanyaan dasar
yang telah dijawab oleh para kimiawan terdahulu. Mereka menjawabnya dengan
sebuah konsep ilmu
kimia yang dinamakan Stoikiometri. Apa pengertian stoikiometri? Apa
saja prinsip yang mendasari Stoikiometri? Bagaimana penerapan konsep
stoikiometri?
Mari kita ulas bersama!
Mari kita ulas bersama!
Pengertian Stoikiometri
Stoikiometri
berasal dari dua suku kata bahasa Yunani yaitu Stoicheion yang berarti
"unsur" dan Metron yang berarti "pengukuran".
Stoikiometri adalah suatu pokok bahasan dalam kimia yang melibatkan keterkaitan reaktan dan produk dalam sebuah reaksi kimia untuk menentukan kuantitas dari setiap zat yang bereaksi.
Pada bingung ya? Oke gini dehh sederhanya.
Stoikiometri adalah suatu pokok bahasan dalam kimia yang melibatkan keterkaitan reaktan dan produk dalam sebuah reaksi kimia untuk menentukan kuantitas dari setiap zat yang bereaksi.
Pada bingung ya? Oke gini dehh sederhanya.
Stoikiometri merupakan pokok bahasan dalam ilmu kimia yang
mempelajari tentang kuantitas zat dalam suatu reaksi kimia.
Jika terjadi suatu reaksi kimia, mungkin kamu ingin mengetahui berapa jumlah zat hasil reaksinya? Atau jika kamu ingin melakukan reaksi kimia untuk menghasilkan produk dalam jumlah tertentu, maka kamu harus mengatur berapa jumlah reaktan dalam reaksinya. Ini semua merupakan bahasan dalam stoikiometri.
Sebelum
melakukan perhitungan Stoikiometri, persamaan reaksi yang kita miliki harus
disetarakan terlebih dahulu.
Penyetaraan Reaksi Kimia
Reaksi kimia
sering dituliskan dalam bentu persamaan dengan menggunakan simbol unsur.
Reaktan adalah zat yang berada di sebelah kiri, dan produk ialah zat yang
berada di sebelah kanan, kemudian keduanya dipisahkan oleh tanda panah (bisa
satu / dua panah bolak balik). Contohnya:
2Na(s)+HCl(aq)→2NaCl(aq)+H2(g)
Persamaan reaksi kimia itu seperti resep
pada reaksi, sehingga menunjukkan semua yang berhubungan dengan reaksi yang
terjadi, baik itu ion, unsur, senyawa, reaktan ataupun produk. Semuanya.
Kemudian seperti halnya pada resep, terdapat proporsi pada persamaan tersebut yang ditunjukkan dalam angka-angka di depan rumus molekul tersebut.
Jika diperhatikan lagi, maka jumlah atom H pada reaktan(kiri) belum sama dengan jumlah atom H pada produk(kanan). Maka reaksi ini perlu disetarakan. Penyetaraan reaksi kimia harus memenuhi beberapa hukum kimia tentang materi.
Kemudian seperti halnya pada resep, terdapat proporsi pada persamaan tersebut yang ditunjukkan dalam angka-angka di depan rumus molekul tersebut.
Jika diperhatikan lagi, maka jumlah atom H pada reaktan(kiri) belum sama dengan jumlah atom H pada produk(kanan). Maka reaksi ini perlu disetarakan. Penyetaraan reaksi kimia harus memenuhi beberapa hukum kimia tentang materi.
1. Konsentrasi Larutan
a. Pengertian Konsentrasi Larutan
Konsentrasi adalah istilah umum untuk menyatakan banyaknya bagian zat terlarut dan pelarut yang terdapat dalam larutan. Konsentrasi dapat dinyatakan secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Untuk ukuran secara kualitatif, konsentrasi larutan dinyatakan dengan istilah larutan pekat (concentrated) dan encer (dilute). Kedua isitilah ini menyatakan bagian relatif zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Larutan pekat berarti jumlah zat terlarut relatif besar, sedangkan larutan encer berarti jumlah zat terlarut relatif lebih sedikit. Biasanya, istilah pekat dan encer digunakan untuk membandingkan konsentrasi dua atau lebih larutan.Dalam ukuran kuantitatif, konsentrasi larutan dinyatakan dalam g/mL (sama seperti satuan untuk densitas). Namun, dalam perhitungan stoikiometri satuan gram diganti dengan satuan mol sehingga diperoleh satuan mol/L. Konsentrasi dalam mol/L atau mmol/mL dikenal dengan istilah molaritas atau konsentrasi molar.
b. Molaritas
Molaritas atau kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut (n) dalam satu liter larutan (L) atau milimol zat terlarut (n) dalam setiap satu mililiter larutan (mL).
atau
Keterangan: W = berat zat (gram)
Mr = masa molekul relative zat
V = volume larutan (mL)
Suatu larutan dapat dibuat dengan cara melarutkan zat terlarut murniatau mengencerkan dari larutan pekatnya: Agar lebih jelas, perhatikanlah contoh berikut:
1) Penentuan Molaritas dengan Cara Pelarutan
Jika kita ingin membuat 250 mL larutan K2CrO4 0,25 M dari bentuk kristal, caranya adalah dengan menghitung massa zat yang akan dilarutkan.
mol K2CrO4 = 250 mL x 0,25 M
= 0,0625 mol
g K2CrO4 = 0,0625 mol x 194 g / mol
= 12,125 g
Jadi, yang harus dilakukan adalah melarutkan 12,125 g kristal K2CrO4 ke dalam 250 mL air
2. Perhitungan Kimia
a. Mol dan Persamaan Reaksi
Kita telah memahami bahwa satu mol suatu senyawa mengandung 6,02 x 1023 partikel senyawa tersebut. Jika diterapkan untuk atom atau molekul, maka:
1 mol = 6,02 x 1023 atom / molekul
Untuk mengingatkan hubungan antara konsep mol dengan jumlah partikel, massa atom/ molekul, volume standar, dan molaritas, perhatikan diagram “Jembatan Mol” berikut!
Bagan di atas memperlihatkan bahwa mol dapat men¬jembatani berbagai parameter sehingga memudahkan kita untuk memahami sebuah reaksi kimia.
Pada bagan tersebut, ditunjukkan bahwa semua jalur yang menuju ke mol menggunakan tanda “ pembagian “, sedangkan jalur yang keluar dari mol menggunakan tanda “perkalian”, kecuali untuk molaritas (M).
Sebagai contoh, perhatikan reaksi berikut!
H2(g) + O2(g) — H2O(g)
Reaksi di atas memperlihatkan bahwa jumlah atom oksigen pada reaktan ada dua buah, sedangkan jumlah oksigen di produk ada satu buah. Hal ini berbeda dengan atom H yang sudah sama. Oleh karena itu, reaksi harus disetarakan.
Penyetaraan reaksi dapat dilakukan dengan membuat koefisien O2 = ½ sehingga persamaan reaksinya menjadi sebagai berikut.
H2(g) + ½ O2(g) — H2O(g)
Pada reaksi di atas jumlah atom O dengan H pada reaktan sudah setara dengan jumlah atom O dan H pada produk. Angka pecahan dalam persamaan dapat dihilangkan dengan mengalikan dua terhadap semua koefisien reaksi.
2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)
Persamaan reaksi di atas menunjukkan bahwa koefisien reaksi masing-masing untuk H2, 02, dan H2O adalah 2, 1, dan 2. Dalam perhitungan kimia, koefisien reaksi melambangkan perbandingan mol zat reaktan dan produk dalam suatu reaksi. Artinya, perbandingan mol dalam reaksi di atas, yaitu antara H2, 02, dan H2O adalah 2 : 1 : 2.
Perhatikanlah ilustrasi di bawah ini!
2H2(g) + O2(g) —————- 2H2O(g)
Perbandingan mol 2 : 1 : 2
Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah jika kita mereaksikan 2 mol H2 dengan 1 mol O2 akan menghasilkan 2 mol H2O. Jika kita mereaksikan 1 mol H2, maka akan membutuhkan 2 mol O2 untuk menghasilkan 1 mol H2O.
Persamaan reaksi tersebut juga dapat diartikan bahwa 2 mol molekul hidrogen bereaksi dengan 1 mol molekul oksigen menghasilkan 2 mol molekul air
2H2 + O2 —————– H2O
2 molekul 1 molekul —————– 2 molekul
2 mol 1 mol —————– 1 mol
4 gram + 32,00 gram —————– 36 gram
36 gram reaktan 36 gram produk
Contoh lain adalah pembakaran gas metana di udara.
metana + oksigen ———————— karbondioksida + air
CH4 + 202 ———————– CO2 + 2H20
Persamaan reaksi menunjukkan bahwa 1 mol CH4 bereaksi dengan 2 mol O2 menghasilkan 1 mol CO2 dan 2 mol H2O.
Dari persamaan reaksi dapat kita katakan bahwa:
Jumlah mol H2O yang dihasilkan = 2
Jumlah mol CH4 yang beraksi 1
Perbandingan ini dapat digunakan untuk menghitung massa air yang dihasilkan ketika sejumlah tertentu gas metana terbakar di udara.
3. Kimia Analitik
Pengertian
Kimia analitik merupakan ilmu kimia yang mendasari analisis
dan pemisahan sampel. Analisis dapat bertujuan untuk menentukan
jenis komponen apa saja yang terdapat dalam suatu sampel (kualitatif),
dan juga menentukan berapa banyak komponen yang ada dalam suatu
sampel (kuantitatif). Tidak semua unsur atau senyawa yang ada dalam
sampel dapat dianalisis secara langsung, sebagian besar memerlukan proses
pemisahan terlebih dulu dari unsur yang mengganggu.
Sekilas aplikasi dalam beberapa bidang
- Dalam ilmu lingkungan, pemantauan kadar pencemar memerlukan metoda analisis yang tepat, cepat dan peka untuk menentukan berbagai konstituen yang sering berjumlah renik.
- Dalam bidang kedokteran diperlukan berbagai analisis untuk menentukan berbagai unsur atau senyawa dalam sampel seperti darah, urin, rambut, tulang dan sebagainya.
- Di bidang pertanian, komposisi pupuk yang tepat sehingga tumbuhan menghasilkan panen seperti yang diharapkan juga memerlukan metoda analisis yang tepat untuk mengetahuinya.
- Di bidang industri metoda analisis diperlukan untuk memonitoring bahan baku, proses produksi, produk maupun limbah yang dihasilkan. Itu adalah sebagian saja yang dapat dikemukakan mengenai peranan kimia analitik dalam kehidupan manusia.
Daftar Pustaka