Laman

Kamis, 22 September 2016

Perubahan Entalpi Standar dan Aplikasinya


1. Penentuan Entalpi Dengan Kalorimeter
Cara pertama yang bisa kamu lakukan adalah penentuan entalpi dengan kalorimeter. Dilihat dari definisinya, kalorimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur banyaknya kalor (panas) yang terdapat dalam suatu reaksi kimia tertentu.
Dengan alat ini, kamu akan dengan jelas jumlah kalor (panas) yang terdapat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia.
Di dalam kalorimeter, kamu akan memasukkan zat yang akan kamu reaksikan ke kalorimeter, dimana juga terdapat air yang memiliki massa tertentu. Kalor (panas) yang dibebaskan akan diserap oleh air dan suhu air akan naik. Selanjutnya, kamu akan menghitung jumlah kalor dengan rumus q = m.c.Δt.
Nah, untuk lebih memudahkan kamu untuk mempelajari cara penentuan entalpi reaksi dengan kalorimeter, Wardaya College sudah menyiapkan beberapa video pembelajaran yang bisa kamu tonton dan simak. Selanjutnya, kamu bisa mencoba mengerjakan contoh soal penentuan entalpi reaksi yang ada di Wardaya College.
2. Hukum Hess
Selanjutnya, kamu juga bisa menggunakan Hukum Hess sebagai cara penentuan entalpi reaksi. Hukum Hess, yang dikemukakan oleh ilmuwan German Hess, digunakan untuk mengukur besaran perubahan entalpi dalam suatu reaksi.
Hukum Hess juga menyatakan bahwa perubahan entalpi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir dari suatu reaksi. Dengan kata lain, perubahan entalpi akan memiliki nilai sama walaupun langkah-langkahnya berbeda.
Bagaimana cara penerapan rumusnya? Nah, untuk memahami hal itu, kamu bisa langsung mengakses Wardaya College sebagai media belajar kamu. Ada banyak video yang bisa kamu akses, tonton, dan simak di Wardaya College. Selain itu, kamu bisa mendapatkan contoh soal penentuan entalpi reaksi di Wardaya College.
3. Entalpi Pembentukan Standar
Selanjutnya, kamu bisa menentukan entalpi reaksi dengam metode entalpi pembentukan standar. Entalpi pembentukan standar maksudnya adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol zat dari unsur-unsurnya yang diukur pada keadaan standar.
Untuk melakukan metode penentuan entalpi pembentukan standar, kamu bisa menggunakan rumus kimia ΔHRº = ∑Δhtº hasil reaksi – ∑Δhtº pereaksi, dimana ΔHRº merupakan perubahan entalpi reaksi standar.
Materi ini bisa jadi tantangan untuk kamu ketika mempelajari kimia. Untuk itu, kamu bisa mulai mempelajari materi dengan mengakses dan membuka Wardaya College. Di Wardaya College, kamu akan dibimbing menggunakan video pembelajaran interaktif yang akan membuat kamu memahami materi. Selain itu, kamu bisa akses contoh soal penentuan entalpi reaksi di Wardaya College.
4. Energi Ikatan
Metode selanjutnya yang bisa kamu gunakan sebagai cara penentuan entalpi reaksi yaitu melalui energi ikatan. Energi ikatan dapat didefinisikan sebagai kalor (panas) yang diperlukan untuk memutuskan ikatan oleh satu mol molekul gas menjadi atom-atomnya dalam wujud gas.
Bersamaan dengan pemutusan ikatan, pernyerapan energi terjadi. Bersamaan dengan pembentukkan ikatan, pelepasan energi terjadi. Inilah yang menjadi dasar dari perhitungan entalpi reaksi.
Untuk memahami materi energi ikatan ini, kamu bisa mulai untuk mempelajarinya di Wardaya College. Kenapa? Wardaya College memberikan pembelajaran lengkap yang bisa kamu aplikasikan untuk belajar. Ada video energi ikatan dan contoh soal penentuan entalpi reaksi.
Penentuan entalpi reaksi merupakan salah satu materi penting yang harus kamu pahami dalam belajar kimia. Di dalam materi ini, kamu akan memahami beberapa metode yang bisa kamu gunakan untuk menghitung dan mengukur banyaknya kalor (panas) yang terlibat dalam suatu reaksi yang kamu lakukan.
Untuk itu, Wardaya College memberikan banyak pembelajaran yang tentunya lebih dari cukup untuk memahami materi ini. Ada video pembelajaran yang akan memandu kamu untuk memahami materi penentuan entalpi reaksi ini. Tak hanya itu, kamu bisa mengerjakan contoh soal penentuan entalpi reaksi yang ada di Wardaya College.





5.  Perubahan Kalor

Perubahan wujud zat dapat berubah dari wujud yang satu ke wujud yang lain. Berikut perubahan wujud yang terjadi pada zat, yaitu :
1) Mencair
Perubahan wujud zat padat menjadi cair disebut mencair. Saat zat mencair memerlukan energi kalor. Contoh peristiwa mencair, antara lain: es dipanaskan, lilin dipanaskan dll.
2) Membeku
Perubahan wujud zat cair menjadi padat disebut membeku. Pada saat zat membeku melepaskan energi kalor. Contoh peristiwa membeku, antara lain : air didinginkan di bawah 00C, lilin cair didinginkan, dll.

3) Menguap
Perubahan wujud zat cair menjadi gas disebut menguap. Pada saat tersebut zat memerlukan energi kalor. Contoh, antara lain: minyak wangi, air dipanaskan sampai mendidih, dll.
4) Mengembun
Perubahan wujud zat gas menjadi cair disebut mengembun. Saat terjadi pengembunan zat melepaskan energi kalor. Contoh, antara lain : gelas berisi es bagian luarnya basah, titik air di pagi hari pada tumbuhan, dll.
5) Menyublim
Perubahan wujud zat padat menjadi gas disebut menyublim. Saat penyubliman zat memerlukan energi kalor. Contoh, antara lain: kapur barus (kamper), obat hisap , dll.
6) Mengkristal atau menghablur
Perubahan wujud zat gas menjadi padat. Pada saat pengkristalan zat melepaskan energi kalor. Contoh peristiwa pengkristalan, antara lain: salju, gas yang didinginkan, dll.
Untuk lebih memahami pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat, perhatikan grafik pemanasan es berikut ini!

 Perhatikan grafik tersebut! Garis AB dan CD condong ke atas, apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Hal ini disebabkan karena saat itu energi kalor yang diperlukan pada garis AB adalah untuk menaikkan suhu es mencapai 00C untuk mengubah wujud es menjadi cair. Juga pada garis CD kalor yang diperlukan adalah untuk mengubah wujud zat cair menjadi gas pada suhu 1000C. Jika kamu perhatikan garis BC dan DE mendatar, apa yang menyebabkannya? Pada saat proses garis BC es yang berwujud padat mulai mencair berubah menjadi air, demikian pula garis DE terjadi perubahan wujud zat cair menjadi gas. Apabila kamu perhatikan garis BC dan DE mendatar, hal ini menunjukkan bahwa energi kalor yang diperlukan saat itu tidak digunakan untuk menaikkan suhu zat, melainkan untuk mengubah wujud zat.







Daftar Pustaka
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.