Laman

Rabu, 21 September 2016

PEMECAHAN MASALAH KESETIMBANGAN


Disusun Oleh : Muhammad Zaki Rahman dan Raniyah Vanka Dira
Reaksi-reaksi kimia yang membentuk kesetimbangan dapat dipelajari berdasarkan hukum aksi massa yang menghasilkan tetapan kesetimbangan.
Nilai tetapan kesetimbangan dapat digunakan untuk :
1.      
Menafsirkan komposisi molar zat secara kualitatif
Dari nilai tetapan kesetimbangan dapat diketahui komposisi molar zat zat dalam sistem kesetimbangan secara kualitatif. Hal ini penting artinya dalam industri kimia guna meningkatkan produksi.
2.       Meramalkan arah reaksi
Dengan menggunakan quotient reaksi dapat ditafsirkan apakah reaksi sudah mencapai keadaan setimbang atau sedang menuju kesetimbangan.
3.       Menghitung konsentrasi kesetimbangan
Dengan diketahuinya nilai tetapan kesetimbangan pada suhu tertentu dapat ditentukan komposisi masing masing zat yang terlibat dalam sistem kesetimbangan.

1.       Tetapan Kesetimbangan dan Komposisi Molar Zat
Jika nilai tetapan kesetimbangan besar maka dapat ditafsirkan bahwa komposisi zat zat dalam kesetimbangan lebih didominasi oleh produk reaksi.
Contoh dalam pembuatan amonia dari unsur unsurnya :
N2(g) + 3H2(g)  <==>  2NH3(g)

Pada 250oC tetapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut adalah, Kc = 4,0 x 108. Ini artinya bahwa amonia lebih besar 4,0 x 108 kali daripada unsur unsur pembentuknya. Dengan kata lain, posisi kesetimbangan berada jauh di sebelah kanan persamaan reaksi.
Untuk membuktikan hal tersebut dapat dilakukan melalui perhitungan komposisi zat zat dalam kesetimbangan. Misalnya komposisi campuran reaksi pada keadaan setimbang adalah [N2] = 0,01 M dan [H2] =0,01 M. Dengan memasukkan konsentrasi preaksi dan nilai tetapan kesetimbangan ke dalam hukum aksi massa, maka konsentrasi amonia dapat diketahui.
4,0 x 108 = [NH3]2/ [N2] [H2]3
4,0 x 108 = [NH3]2 / (0,01) (0,01)3
[NH3]        =  2,0 M
Jadi konsentrasi molar amonia jauh lebih banyak dibandingkan unsur-unsur pembentuknya, sehingga dapat dinyatakan bahwa posisi kesetimbangan berada jauh di sebelah kanan pada persamaan reaksi.
Jika nilai tetapan kesetimbangan kecil, maka dapat dipastukan bahwa posisi kesetimbangan berada jauh di sebelah kiri persamaan reaksi dan konsentrasi pereaksi lebih banyak dibandingkan produk reaksi. Misalnya, pada reaksi nitrogen dan oksigen menurut persamaan berikut :
N2(g) + O2(g) <==> 2NO(g)
Tetapan kesetimbangan reaksi pada suhu kamar adalah, Kc = 4,6 x 10-31 Jika diasumsikan konsentrasi N2(g) danO2(g) masing masing 1,00 M, maka konsentrasi NO(g) dalam kesetimbangan sebesar 6,8 x 10-16 M. Dengan kata lain, konsentrasi produk tidak teramati atau reaksi hampir tidak terjadi.
Jika tetapan kesetimbangan sekira satuan, baik pereaksi maupun produk memiliki komposisi yang setara. Misalnya pada reaksi metana, tetapan kesetimbangan pada pembentukan metana adalah Kc = 3,92 pada 1200◦C. Jika mula mula terdapat [CO] = 1,00 M; [H2] = 3,00 M, setelah kesetimbangan tercapai komposisi molarnya adalah [CO] = 0,613 M; [H2] = 1,839 M; [CH4] = 0,837 M; dan [H2O] = 0,387 M. Dalam hal ini, baik pereaksi maupun produk memiliki komposisi tidak berbeda jauh.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecenderungan suatu reaksi ditunjukkan oleh nilai tetapan kesetimbangan. Jika nilai K > 1, artinya pada sistem reaksi kesetimbangan akan dihasilkan komposisi molar zat yang didominasi oleh produk reaksi, bahkan jika nilai tetapan sangat besar, secara esensial reaksi menuju sempurna. Sebaliknya, jika nilai tetapan kesetimbangan sangat kecil, komposisi molar dalam sistem reaksi kesetimbangan didominsi oleh pereaksi, apalagi jika nilai tetapan sangat kecil, reaksi cenderung tidak terjadi.

1 Menambah konsentrasi perekasi Mengurangi konsentrasi perekasi Bergeser ke kanan
2 Mengurangi konsentrasi perekasi Menambah konsentrasi perekasi Bergeser ke kiri
3 Memperbesar konsentrasi produk Mengurangi konsentrasi produk Bergeser ke kiri
4 Mengurangi konsentrasi produk Memperbesar konsentrasi produk Bergeser ke kanan
5 Mengurangi konsentrasi total Memperbesar konsentrasi total Bergeser ke arah yang   jumlah molekul terbesar

Pengaruh tekanan
Penambahan tekanan dengan cara memperkecil volum akan memperbesar konsentrasi semua komponen. Maka sistem akan bereaksi dengan mengurangi tekanan. Untuk mengurangi tekanan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya lebih kecil.

Pengaruh suhu
Bila pada sistem kesetimbangan subu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm).
Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm)

Contoh Soal
Tetapan kesetimbanga molar untuk reaksi :
2NO(g) + O2(g) <==> 2NO2(g)
Adalah 4,0 x 1012  pada 25◦C. Manakah yang lebih dominan pada keadaan setimbang, produk atau pereaksi? Jika pada kesetimbangan [NO] = [O2] = 0,5 M, berapa konsentrasi NO2 pada kondisi tersebut?
Penyelesaian :
Oleh karena nilai tetapan kesetimbangan sangat besar, maka konsentrasi molar yang lebih domninan dalam sistem kesetimbangan adalah produk. Untuk membuktikannya dapat dilakukan perhitungan konsentrasi NO2 pada kesetimbangan.
Kc = [NO2]2 / [NO]2 [O2]
4,0 x 1012 = [NO2]2 / (0,5)2 (0,5)
[NO2] = 7,07 x 1016 M
Dengan demikian, konsentrasi molar produk jauh lebih banyak dibandingkan pereaksi.

2.       Prediksi Arah Reaksi Kesetimbangan
Jika Anda diminta memprediksi tentang reaksi dalam situs plant industri tersebut. Data yang diperoleh: pada 1.200oC campuran gas CO dan H2 dimasukkan ke dalam situs plant melewati katalis, setelah beberapa waktu komposisi gas diukur dan ditemukan: [CO] = 0,002 M; [H2] = 0,020 M; [CH4] =  0,001 M; dan [H2O] = 0,001 M. Jika diasumsikan persamaan reaksi kesetimbangannya adalah
                                CO + 3H2 <==> CH4 + H2O
dan nilai tetapan kesetimbangan tersebut adalah Kc = 3,92. Ke arah manakah reaksi  sedang berlangsung dan manakan konsentrasi molar zat yang paling banyak setelah kesetimbangan tercapai?
                Untuk enyelesaikan kasus ini dilakukan dengan memasukkan konsentrasi masing-masing zat ke dalam persamaan quotient reaksi, kemudian dibandingkan dengan harga tetapan kesetimbangan pada suhu reaksi ketika dioperasikan. Persamaan quotientreaksi metana yang dikatalisis adalah
                Q = [CH4] [H2O] / [CO] [H2]3
Jika data konsentrasi masing-masing zat dimasukan ke dalam persamaan quotient reaksi akan diperoleh Q sebesar:
                Q = (0,001) (0,001) / (0,002) (0,020)3
                Q = 6,25
Pada kondisi saat pengukuran, nilai Q > Kc , sehingga dapat diprediksi bahwa campuran reaksi sedang menuju ke arah pengurangan konsentrasi CH4 dan H2O atau campuran reaksi sedang bergeser ke arah kiri menurut persamaan reaksi yang diasumsikan oleh nilai Kc relatif lebih besar dari satu, maka konsentrasi produk relatif lebih banyak dibandingkan pereaksi.

Contoh Soal:
Dalam tabung terdapat N2 0,02 M; H2 0,06 M; DAN NH3 0,01 M. Apakah amonia terbentuk atau terurai jika campuran menuju kesetimbangan pada 400o C?
                N2 + 3H2<==>2NH3
Dan tetapan kesetimbangannya, Kc = 0,50
Penyelesaian:
Persamaan quotient reaksi
Q = [NH3]2 / [N2] [H2]3
Q = (0,01)2 / (0,02) (0,06)3
Q = 23,1

Maka diketahui bahwa: Q >Kc sehingga untuk mencapai kesetimbangan amonia akan terurai.


3.       Penentuan Komposisi Zat dalam Kesetimbangan
Tetapan kesetimbangan suatu reaksi pada suhu tertentu dapat digunakan untuk menentukan komposisi molar zat yang ada dala sistem kesetimbangan. Untuk lebih memahami makna kesetimbangan dapat dipelajari melalui masalah-masalah kesetimbangan dan penyelesainnya.

Contoh Soal:
Campuran gas terdiri dari CO 0,3 mol; H2 0,10 mol; H2O 0,02 mol, dan CH4 dimasukkan ke dalam wadah 1 liter. Campuran gas ini membentuk kesetimbangan pada 1.200 K, menurut persamaan berikut.
                                CO + 3H2<==>CH4 + H2O
Berapakah konsentrasi CH4 dalam kesetimbangan jika tetapan kesetimbangannya, Kc = 3,92?
Penyelesaian:
Persamaan tetapan kesetimbangan untuk reaksi itu:
Kc = [CH4] [H2O] / [CO] [H2]3
Dengan memasukkan nilai konsentrasi masing-masing ke dalam persamaan kesetimbangan:
3,92 = [CH4] (0,02) / (0,30) (0,10)3
[CH4] = 3,92 x 0,003 / 0,02
[CH4] = 0,059 M

Maka konsentrasi CH4 dapat ditentukan yaitu sebesar 0,059 M.

Daftar Pustaka :
Yayan, Sunarya. Kimia Dasar 1. Cetakan 1. Bandung: Yrama Widya, 2010


1 komentar:

  1. @A13-RIFKA

    POINT 3

    Coba dicari lg dari beberapa sumber supaya bermanfaat bagi diri sndr dan orang lain:)

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.