Laman

Rabu, 21 September 2016

Prinsip Kesetimbangan Kimia

Disusun oleh : Zarica Halimmah (41616010034)
Alamsyach nural achmad
(41616010070)



1.       Pengertian Kesetimbangan Kimia

Prinsip kesetimbangan dalam reaksi kimia, pertama kali dikemukakan oleh Berthollt sewaktu menjadi penasehat ilmiah Napoleon di Mesir, sedangkan kajian secara laboratorium dilakukan oleh Guldberg dan Waage.
Lalu apa itu kesetimbangan kimia? Kesetimbangan kimia merupakan keadaan reaksi bolak-balik dimana laju reaksi reaktan dan produk sama dan konsentrasi keduanya tetap. Kesetimbangan kimia hanya terjadi pada reaksi bolak-balik dimana laju terbentuknya reaktan sama dengan laju terbentuknya produk.



2.       Ciri-ciri Keadaan Setimbang

1)      Terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap.

2)      Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang berlawanan.

3)      Laju reaksi ke reaktan sama dengan laju reaksi ke produk.

4)      Konsentrasi produk dan reaktan tetap.

5)      Terjadi secara mikroskopis pada tingkat partikel zat.



3.       Faktor Pergeseran Kesetimbangan Kimia

Pergeseran kesetimbangan kimia dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya konsentrasi zat, temperatur, tekanan dan volume.

a)      Pengaruh Konsentrasi Zat terhadap kesetimbangan kimia
Jika konsentrasi salah satu zat ditambah, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser dari arah (menjauhi) zat yang ditambah konsentrasinya. Begitu juga sebaliknya.

Contoh : Pada persamaan reaksi berikut.
N2(g)+ 3H2(g)    <==> 2NH3(g)  H = -92 kJ

Apabila konsentrasi N2 ditambah maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan dan jika konsentrasi N2 dikurangi maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri.

b)      Pengaruh Tekanan dan Volume terhadap kesetimbangan kimia

Apabila tekanan pada sistem ditambah/volume diperkecil maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah molekul yang lebih kecil atau jumlah koefisien yang lebih kecil. 

Apabila tekanan pada sistem diperkecil/volume ditambah maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah molekul yang lebih besar atau jumlah koefisien yang lebih besar. 

"Tekanan dan Volume berbanding terbalik"

Contoh : Pada persamaan reaksi berikut
N2(g)+ 3H2(g)   <==> 2NH3(g)  H = -92 kJ

Jumlah mol/koefisien reaktan = 1 + 3 = 4

Jumlah mol/koefisien produk = 2



Jika tekanan pada sistem ditambah maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan, karena jika tekanan ditambah maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah molekul/koefisien yang lebih kecil yakni 2.

Jika volume pada sistem dikurangi maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan, karena jika volume sistem dikurangi maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah molekul yang lebih kecil yakni 2.

Jika tekanan pada sistem dikurangi maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri, karena jika tekanan ditambah maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah molekul yang lebih besar yakni 4. 

Jika volume pada sistem ditambah maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri, karena jika volume sistem ditambah maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah molekul yang lebih besar yakni 4.

c)       Pengaruh Temperatur terhadap kesetimbangan kimia

Jika temperatur sistem dinaikkan maka reaksi kesetimbangan bergeser ke arah reaksi yang membutuhkan kalor (endoterm).

Jika temperatur sistem dikurangi maka rekasi kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang melepaskan kalor (eksoterm).

Contoh : Pada persamaan reaksi

[A] + [B] <=> [C]  H = -X

[C] merupakan reaksi eksoterm (melepaskan kalor) dan [A] + [B] merupakan reaksi endoterm (membutuhkan kalor).

Jika temperatur dinaikkan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri karena jika temperatur sistem dinaikkan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang membutuhkan kalor (endoterm). Jika temperatur diturunkan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan karena jika temperatur sistem dinaikkan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm).





4.       Ketetapan Dalam Kesetimbangan Kimia

Tetapan kesetimbangan adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat di ruas kanan dibagi hasil kali konsentrasisetimbang zat di ruas kiri, masing-masing konsentrasi zat dipangkatkan dengan koefisien reaksinya.


 Persamaan tetapan kesetimbangannya adalah :





Tetapan kesetimbangan untuk reaksi yang sama "harganya tetap untuk suhu yang tetap"
zat padat murni ( s ) dan zat cair murni ( l ) TIDAK disertakan dalam penyusunan tetapan kesetimbangan
BiCl3(aq) + H2O(l) ↔BiOCl(s) + 2HCl(aq)



BiOCl (s) dan H2O tidak disertakan dalam persamaan Kc karena bertutut-turut bentuknya zat padat (s) dan zat cair murni ( l ).

Pada saat terjadi kesetimbangan, maka harga tetapan kesetimbangan ( Kc ) dapat ditentukan. Nilainya ditentukan dengan menggunakan perbandingan konsentrasi zat-zatnya saat tercapai kesetimbangan.




dari bentuk persamaan di atas dapat disimpulkan :
*Jika nikai K > 1 maka hasil/produk yang dihasilkan banyak
*Jika nikai K < 1 maka hasil/produk yang dihasilkan sedikit
Hal PENTING yang perlu kalian ketahui !
Untuk reaksi yang sama harga Kc hanya dipengaruhi suhu. Selama suhu tetap maka K tetap. Harga K berubah hanya apabila suhunya berubah. perubahan harga K tergantung jenis reaksinya :

Reaksi Endoterm ( menyerap kalor / delta H nya positif ) : K berbanding lurus dengan suhu.
Artinya jika suhunya meningkat maka K nya juga meningkat dan sebaliknya jika suhunya menurun maka K nya juga menurun.

Reaksi Eksoterm ( melepas kalor / delta H nya negatif ) : K berbanding terbalik dengan suhu. Artinya jika suhunya meningkat maka K nya menurun dan sebaliknya jika suhunya menurun maka K nya meningkat.

Membandingkan harga K dengan beberapa reaksi :

*Jika reaksi dibalik maka K menjadi 1/K

*Jika reaksinya dikalikan n maka K menjadi Kn

*Jika reaksinya dibagi n maka K menjadi akar n nya K
*Jika dua reaksi atau lebih dijumlahkan maka harga K tiap-tiap reaksi dikalikan



5.       Jenis Kesetimbangan Kimia

Kesetimbangan Heterogen

Pada kesetimbangan heterogen bantuk zat-zat yang terlibat dalam reaksi tidak sama, sehingga yang diambil untuk menentukan tetapan kesetimbangan adalah konsentrasi zat yang tetapan kesetimbangannya dipengaruhi yakni larutan dan gas.

 Kesetimbangan Homogen

Pada kesetimbangan heterogen bantuk zat-zat yang terlibat dalam reaksi sama, sehingga seluruh konsentrasi zat digunakan untuk menentukan tetapan kesetimbangan. Namun yang perlu diingat, bahwa yang dipengaruhi tetapan kesetimbangan hanya bentuk gas dan larutan saja.



6.       Sifat Kesetimbangan Kimia

Reaksi yang berlangsung setimbang bersifat dinamis, artinya reaksinya berlangsung terus-menerus dalam dua arah yang berlawanan dan dengan laju reaksi yang sama. Contoh kesetimbangan dinamis dalam kehidupan sehari-hari dapat digambarkan pada proses penguapan air. Bila air dipanaskan dalam wadah tertutup rapat, airnya lama kelamaan akan habis berubah menjadi uap air. Tetapi belum sempat habis, uap air yangnaik ke atas mengalami kejenuhan sehingga akan jatuh kembali menjadi embun. Apabila dibiarkan terus-menerus, kecepatan menguapnya air akan sama dengan kecepatan mengembunnya uap air menjadi air. Pada saat itu, tercapai keadaan setimbang dimana tidak nampak lagi adanya perubahan ketinggian air dalam wadah tertutup tersebut.

Karena kesetimbangan bersifat dinamis, maka suatu reaksi yang berada dalam keadaan setimbang dapat mengalami gangguan oleh faktor-faktor tertentu yang mengakibatkan terjadi pergeseran kesetimbangan.





DAFTAR PUSTKA

Sunarya,Yayan.2014.”Kimia Dasar 1”. Yrama Widya


Utomo, Galih (2016). “Kesetimbangan kimia”.21 September 2016. https://mediabelajaronline.blogspot.co.id/2011/11/kesetimbangan-kimia.html

Anonim (2016). “Kesetimbangan Kimia”. 21 September 2016
https://pasihahtetrasianoferat.wordpress.com/kelas-xi/kesetimbangan-kimia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.