.

Sabtu, 06 Agustus 2016

RADIASI ULTRAVIOLET


Radiasi ultraviolet (UV) adalah rentang tertentu dari cahaya pada spektrum elektromagnetik. Radiasi ultraviolet tidak terlihat oleh manusia karena rentang panjang gelombang yang berada di luar batas persepsi manusia.

Radiasi ultraviolet diketahui menyebabkan kulit terbakar, tetapi mereka juga memiliki efek menguntungkan pada kesehatan manusia. Matahari banyak memancarkan radiasi ultraviolet, tapi sebagian besar ini diblokir tidak mencapai permukaan Bumi oleh lapisan ozon. Aplikasi teknologi UV tersebar luas di negara-negara maju modern.
Fisikawan Jerman Johann Wilhelm Ritter menemukan radiasi ultraviolet pada tahun 1801 dengan mengamati efek sinar matahari pada garam perak. Dia melihat cahaya dengan panjang gelombang yang hanya sedikit di luar itu cahaya tampak violet memicu reaksi kimia dalam senyawa tertentu.

Radiasi elektromagnetik dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan sifat yang disebut panjang gelombang, yang terkait dengan konten energi radiasi ini. Istilah “sinar kimia” segera diadopsi untuk membedakan bentuk baru dari sinar cahaya. Radiasi ultraviolet adalah istilah yang lebih disukai saat ini, dan didefinisikan memiliki kisaran panjang gelombang 10 sampai 400 nanometer.

Radiasi sinar ultraviolet disebabkan oleh energi panas yang menimbulkan perubahan suhu tekenan dan kelembaban di bumi. Sinar ini dapat memberikan dampak buruk bagi kulit apabila kulit terpancar sinar ini secara terus-menerus.



Ada tiga jenis sinar UV yaitu UV-A, UV-B, dan UV-C.

 >UV-A adalah sinar UV penyebab radiasi paling tinggi. Radiasi sinar UV-A dapat menembus kulit sampai bagian dermis dan dapat merusak sel yang berada di dalamnya. Sinar UV-A juga dapat menembus kaca. Efek yang ditimbulkan adalah pigmentasi kulit (timbul bercak hitam pada kulit), kerusakan kulit, dan kerutan (penuaan dini).

>Sementara tipe kedua yaitu sinar UV-B juga berpotensi merusak kulit namun hanya sampai lapisan luar kulit (epidermis). Sinar UV-B tidak dapat menembus ke bumi karena sebagian sinarnya tertahan oleh lapisan ozon di atmosfer dan tidak menembus kaca. UV-B inilah yang membantu tubuh untuk mengolah vitamin D. Akan tetapi,  sinar ini menyebabkan kerusakan fotokimia pada DNA sel sehingga memicu tumbuhnya kanker kulit.

>Tipe selanjutnya adalah Sinar UV-C yang merupakan penyebab bahaya terbesar dan menyebabkan kerusakan terbanyak. Karena banyaknya gas yang dapat merusak ozon seperti CFC (Freon) dan AC dan lemari pendingin, maka UV-C yang masuk ke bumi akan lebih besar karena ozon yang bolong.

Radiasi UV dapat merusak DNA dengan memutus ikatan gen-gen yang terkena radiasi dan mengaktifkan bahan kimia dalam tubuh yng dapat memicu timbulnya kanker. Selain itu, UV juga dapat meyebabkan noda-noda cokelat serta penebalan dan kulit kering. Bahkan apabila kulit terkena sinar UV secara berlebih maka seseorang juga dapat terkena penyakit kanker kulit.

Ada tiga cara pengobatan kanker kulit, yaitu:

1. Pembedahan / Operasi
Pembedahan merupakan bentuk pengobatan kanker yang paling tua. Beberapa jenis kanker pada stadium dini dapat disembuhkan melalui pembedahan.

2. Radioterapi / Terapi Penyinaran
Penyinaran berfungsi untuk menghancurkan sel-sel tumor / sel kanker. Namun, sel-sel sehat juga dapat rusak akibat tindakan ini.

3. Kemoterapi
Kemoterapi atau penggunaan obat-obatan anti-kanker bertujuan untuk menghambat pertumbuhan kanker dan menghancurkan sel-sel kanker. Kemoterapi dilakukan untuk membunuh sel kanker yang berada di luar jangkauan pembedahan dan radioterapi. Namun, kemoterapi yang dilakukan dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping, seperti mula-mual, muntah, rambut rontok, alergi, nafsu makan hilang, kemandulan, dan lain-lain.

Namun Anda tidak perlu terlalu khawatir karena ada cara-cara khusus melindungi kulit dari radiasi sinar UV. Pertama, jangan biarkan kulit terkena sinar matahari terlalu lama. Sinar UV paling banyak dipancarkan pada pukul 10.00 sampai 16.00 jadi sebaiknya Anda menjauh dari sinar matahari langsung pada jam tersebut. Anda juga tidak boleh merasa aman ketika langit mendung, karena radiasi UV bisa melewati awan dan kabut.

Kedua adalah mengenakan kemeja lengan panjang, celana panjang, sarung tangan, topi bertepi lebar atau payung. Hindari pakaian tipis yang tembus radiasi. Anda juga bisa menggunakan produk pelembab (lotion) atau tabir surya dengan SPF minimal 15. Oleskan setiap 2 jam sekali sewaktu berada di luar ruangan dan saat berenang atau berkeringat. Oleskan ke kulit sekitar 20 menit sebelum terkena sinar matahari, lalu oleskan kembali 20 menit setelah terkena sinar matahari langsung.

Cara pencegahan yang terakhir adalah dengan pergi ke dokter kulit setiap 3 bulan untuk mengetahui ada kelainan atau tidak

Hal ini diketahui bahwa sinar UV menyebabkan kulit terbakar dan beberapa bentuk kanker kulit. Hal ini terjadi ketika radiasi ultraviolet yang berlebihan diserap oleh molekul DNA, molekul yang mengandung instruksi genetik pada makhluk hidup. Penyerapan ini dapat menyebabkan mutasi, atau perubahan permanen dalam kode genetik. Tingkat yang sehat dari paparan UV berbeda untuk pigmen kulit yang berbeda, dengan kulit gelap mampu menyerap radiasi UV lebih banyak.

Mayoritas ilmuwan setuju bahwa tabir surya dapat mencegah kulit terbakar pada manusia. Untuk paparan UV yang sehat, orang harus menggunakan tabir surya dengan rating SPF 30 atau di atasnya, dan penggunaan kembali setiap beberapa jam. Bayi dan anak-anak harus dilindungi dari sinar matahari. Sinar matahari paling intens pada pukul 10:00-03:00, sehingga paparan selama jam-jam tersebut harus dibatasi. Orang-orang yang menghabiskan banyak waktu di luar harus mempertimbangkan mengenakan kain untuk perlindungan ekstra.

Meskipun memiliki efek yang merugikan, beberapa tingkat paparan UV diyakini dapat menguntungkan. Sinar UV yang menyerang kulit dapat menginduksi produksi vitamin D, yang memiliki fungsi regulasi penting bagi sistem saraf. Vitamin D juga diyakini untuk membantu dalam pemeliharaan tulang dan pertumbuhan.


Topi dan baju membantu melindungi terhadap radiasi ultraviolet dari matahari.
Radiasi ultraviolet dapat diproduksi secara artifisial, seperti pada cahaya tampak. Tanning bed menggunakan sinar UV untuk menghasilkan efek yang sama pada kulit seperti sinar matahari alami. Tingginya kadar UV dapat digunakan untuk mensterilkan, atau disinfeksi, permukaan di rumah sakit dan laboratorium ilmiah. Dalam astronomi, deteksi UV dapat memberikan petunjuk untuk suhu benda astronomi dan komposisi.

Daftar Refrensi:
http://www.sridianti.com/pengertian-radiasi-ultraviolet-uv.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_ozon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.