.

Sabtu, 06 Agustus 2016

PENGERTIAN DAN JENIS INDUSTRI KIMIA ( PETROKIMIA )


Seputar Pengertian Dan Jenis Industri
 Industri merupakan suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Industri merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejateraan penduduk. Selain itu industrialisasi juga tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan mutu sumberdaya manusia dan kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alam secara optimal 
                
Industri adalah bidang yang menggunakan keterampilan, dan ketekunan kerja  dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.

Jenis Industri

Jenis Industri Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Indonesia No.19/M/I/1986, industri dibedakan menjadi
  1. Industri kimia dasar: misalnya industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
  2. Industri mesin, dan logam dasar: misalnya industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
  3. Industri kecil: industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll
  4. Aneka industri: industri pakaian, industri makanan, dan minuman, dan lain-lain.
Jenis Industri berdasarkan tempat bahan baku
  1. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
  2. Industri nonekstaktif, yaitu industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
  3. Industri fasilitatif, yaitu industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
Jenis industri berdasarkan modal
  1. Industri padat modal, yaitu industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya.
  2. Industri padat karya, yaitu industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
Jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
  1. Industri rumah tangga, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
  2. Industri kecil, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
  3. Industri sedang atau industri menengah, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
  4. Industri besar, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.
Jenis industri berdasakan pemilihan lokasi
  1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
  2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja (man power oriented industry), aAdalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif, dan efisien.
  3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry), yaitu jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
  4. Industri yang tidak terkait oleh persyaratan yang lain, yaitu industri yang didirikan tidak terkait oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan dimana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan dimana saja. Misalnya : Industri elektronik, Industri otomotif, dan industri transportasi.
Jenis Industri berdasarkan Proses Produksi
  1. Industri Hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya : Industri kayu lais, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.
  2. Industri Hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya : Industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.
Jenis industri berdasarkan produktivitas perorangan
Pada level atas, industri seringkali dibagi menjadi tiga bagian, yaitu primer (ekstraktif), sekunder (manufaktur), dan tersier (jasa). Beberapa penulis menambahkan sektor kuarterner (pengetahuan) atau bahkan sektor kuinari (kultur, dan penelitian). Seiring berjalannya waktu, perpecahan industri masyarakat pada masing-masing sektor mengalami perubahan.
  1. Industri primer, adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu. Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
  2. Industri sekunder, adalah industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya pemintalan benang sutra, komponen elektronik, daging kaleng, dan sebagainya.
  3. Industri tersier, adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
  4. Industri kuarterner, adalah industri yang mencakup penelitian pengetahuan, dan teknologi serta berbagai tugas berlevel tinggi lainnya. Misalnya adalah para peneliti, dokter, dan pengacara.
  5. Industri kuinari, beberapa menganggapnya sebagai salah satu cabang sektor kuarterner yang meliputi level tertinggi pengambilan keputusan dalam masyarakat atau ekonomi. Sektor ini meliputi eksekutif atau pegawai resmi dalam bidang pemerintahan, pengetahuan, universitas, non-profit, kesehatan, kultur, dan media.
CONTOH INDUSTRI KIMIA

INDUSTRI PETROKIMIA

Industri petrokimia adalah industri yang  bahan bakunya bersumber dari minyak bumi dan gas alam. Dalam prosesnya, minyak bumi dan gas alam yang diolah dalam industri petrokimia akan menghasilkan tiga kelompok produk, yaitu: produk hulu, produk antara, dan produk hilir/produk jadi.
1. Produk hulu
    Produk hulu adalah produk pertama/awal hasil dari pengolahan minyak       
    bumi. Produk ini adalah produk yang akan diolah lebih lanjut menjadi 
    produk antara atau produk hilir. Yang termasuk ke dalam produk hulu 
    adalah olefin (etilena, propilena, dan butena), aromatik (benzena, toluena, 
    dan xilena), gas sintetik (CO dan H2), dan n-parafin.
2. Produk antara
    Produk antara adalah hasil dari pengolahan produk dasar yang dapat diolah     lebih lanjut menghasilkan produk akhir/produk jadi. Contoh produk-produk       antara adalah etilbenzena-stirena, dikloroetilen-vinil klorida,        
    isopropilalkohol, sikloheksana-kaprolaktam, ammonia, butena, etanol-
    asetaldehid, alkil benzena, akrilonitril, polietilena, isopropilalkohol
3. Produk hilir
    Produk hilir adalah produk akhir dari hasil pengolahan produk antara.      
    Produk hilir merupakan produk jadi yang dapat langsung dipakai untuk     
    memenuhi keperluan rumah tangga, kesehatan, pertanian, otomotif,    
    pakaian, militer. Contoh produk-produk hilir adalah SAN (Stirena-     
    akrilonitril), LAB sulfonat, nilon 6, polistirena, PET (polietilena tereptalat), 
    aseton

Berdasarkan pada produk hilirnya, industri petrokimia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
  1.  Industri  pupuk dan pestisida
Pupuk: urea (CO(NH2)2), ZA (ammonium sulfat/(NH4)2SO4), kalsium nitrat (Ca(NO3)2)

Pestisida: kelompok organo-klor (DDT, aldrin), kelompok organo-posfor (malation, parathion), dan kelompok karbamat (karbaril, baygon)                 
  2.  Industri  plastik
PE (polietilena), PP (polipropilena), PVC (poli vinil klorida), dan PS (polistirena)

  3.  Industri detergen
alkil benzene sulfonat (ABS), dan selulosa karboki metil (CMC).


  4.  Industri karet
SBR dan karet but

  5.  Industri serat sintetis
NiloN

  6.  Industri bahan peledak
TNT
  7.  Industri cat
Resin (Acrylic atau Polyurethane) dan solvent/thinner (aseton/alkohol)

Sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Industri
http://aboutche-mistry.blogspot.co.id/2013/09/industri-petrokimia.html
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/06/seputar-pengertian-dan-jenis-industri.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.