.

Jumat, 12 Agustus 2016

Banjir Jakarta

 1.     Penyebab Banjir

Musibah banjir yang terjadi di Jakarta di setiap tahunnya tidak terlepas dari keberadaan 13 sungai yang bermuara di pesisir pantai yang masuk wilayahnya, sungai sebanyak itu umumnya berhulu di Kawasan Bogor – Puncak - Cianjur (Bopuncur). Dan pencemaran sungai-sungai di wilayah DKI Jakarta sudah jauh melampaui ambang batas. Hal itu tak lain karena masih rendahnya kepatuhan pengusaha dan masyarakat luas terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Atau mungkin saja berbagai perangkat hukum tersebut belum benar-benar di kenali atau belum populer.
Sungai-sungai di Jakarta umumnya masih tampak kusam, hitam-legam, bahkan ada yang mengandung bahan berbahaya beracun. Tak dapat dipungkiri, masih ada kalangan pengusaha atau penduduk biasa yang “membandel” membuang limbah atau sampah dengan seenaknya. Tidak mustahil perairan sekitar Jakarta mengandung logam berat dalam konsentrasi yang melampaui ambang batas yang ditetapkan, tak lain karena masih banyak kalangan industri yang “nakal”, tak menggubris peringatan dinas-instansi yang berwenang. Sudah selayaknya pengusaha yang “membandel” tersebut “dijewer”.
Contoh penyebab banjir yang terjadi di Jakarta :
Ø  Permukaan tanah turun
Ø  Sistem saluran air buruk
Ø  Sungainya dangkal dan menyempit
Ø  Rawa dan situ menghilang

2.     Dampak Banjir
Dalam setiap musibah yang terjadi, termasuk banjir bisa menimbulkan berbagai macam dampak seperti : psikologis, sosial, ekonomi, kesehatan maupun lingkungan. Dengan kejadian musibah seperti banjir bisa membuat masyarakat merasa trauma sosial dan trauma psikologis karena seketika rumah dengan isinya alat transportasi juga terendam banjir. Dampak dari banjir dalam hal ekonomi sangat berpengaruh kepada masyarakat terutama bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal serta usaha kecil dan menengah. Selain sebagian besar barang yang dimiliki hilang atau rusak, sebagian orang mengalami kehilangan sumber pendapatan. Dampak kesehatan akibat banjir seperti : penyakit demam berdarah, leptospirosis, penyakit kulit, ISPA.

3.     Pencegahan Banjir
Ada beberapa cara untuk melakukan pencegahan terhadap banjir diantaranya adalah dengan cara Gerakan Kali Bersih di Jakarta, Tanam pohon untuk selamatkan Jakarta. Pohon yang ditanam meliputi pohon pelindung, pohon produktif dan pohon hias. Gerakan sejuta pohon di DKI Jakarta hendaknya bukan sekedar basa-basi, terutama mengingat fungsi vegetasi yang amat strategis dalam ekosistem.
Pencemaran sungai-sungai di wilayah DKI Jakarta sudah jauh melampaui ambang batas. Hal itu tak lain karena masih rendahnya kepatuhan pengusaha dan masyarakat luas terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Atau mungkin saja berbagai perangkat hukum tersebut belum benar-benar di kenali atau belum populer. Untuk berkembangnya sadar hukum terlebih dahulu harus ada upaya pengenalan, melalui penyuluhan atau pendidikan dan latihan.

4.     Penanggulangan Banjir
Berikut beberapa cara untuk penanggulangan banjir yang ada di Jakarta :
ü  Membuat sungai dan selokan lebih berfungsi dengan baik lagi agar saluran air bisa lancar dan tidak tercemari sampah atau bahkan limbah.
ü  Melakukan tanam pohon di masing-masing halaman rumah yang dapat menyerap air.
ü  Berhenti membangun perumahan di pinggir sungai yang bisa menyebabkan lingkungan menjadi kumuh.
ü  Stop penebangan secara liar di hutan atau taman yang sudah dilestarikan.
Dengan melakukan cara penanggulangan tersebut maka kita dapat menanggulangi banjir, karena banjir bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah namun masyarakat harus menyadari juga bahwa kita wajib ikut serta dalam penanggulangannya agar bisa teratasi dengan baik sehingga tidak terjadi bencana banjir lagi.

Daftar Pustaka
Hidayat, A.A. 2013. Gerakan kali bersih di Jakarta.
Hidayat, A.A. 2013. Tanam Pohon Selamatkan Ekosistem Jakarta.

Hidayat, A.A. 2013. Jangan Biarkan Jakarta Tenggelam.
Hidayat, A.A. 2013. Bagaimana Menangani Banjir.
Hidayat, A.A. 2013. Solusi Banjir Jakarta.





1 komentar:

  1. Rendi (022) banjir yang sering terjadi di jakarta ini banyak faktor yang mempengaruhinya terutama sampah dan masih banyak faktor lain
    yang jadi pertanyaan saya adalah segala upaya sudah di laukan tapi kenapa banjir masih tetap terjadi di jakarta..?

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.