.

Senin, 21 November 2022

Mengenal Kimia Hijau

oleh: Salwa Fauziyyah (@X28-Salwa)



 Abstrak

        Sebagaimana telah kita pahami bahwa kimia ini tersebuar meluas dalam lingkungan hidup kita. Tidak terlepas lagi dalam kawasan industri. Industri sendiri ialah suatu organisasi yang beraktivitas dalam bidang bisnis, dimana aktivitasnya mampu menggerakkan perekonoomian daerah. Industri yang dimaksud berisikan kalangan industri kimia, seperti logam, pembuatan hasil tambang, dan lain-lain. Pemenuhan keperluan akan kehidupan manusia pun memerlukan teknologi karena tanpa pertolongan teknologi sebab tanpa perlindungan teknologi maka perkembangan manusia akan mengalami stagnasi. Tentunya hal ini oleh perlindungan teknologi maka pertumbuhan manusia akan mengalami stagnasi. Tentunya hal ini juga berlaku dalam ruang lingkup kimia industri.

Kata kunci : kimia, industri, lingkungan, materi, manusia. 

Abstract

      As we know that these chemicals are widely distributed in our environtment. it is inseparable from the industrial area. Industry itself is an organization that is active in the business field. Where its activities can move the regional economy. The industri in question consist of the chemical industry group, such as metal, mining product, and others. Fulfilling the need for human life is in dire need of technology because without the support of technology, the human body will stagnate. Of course, this also applies within the scope of industrial chemistry and environmental chemistry. 

Keywords : chemical, industry, environment, material, human.

Pendahuluan 

Salah satu prinsip dari kimia hijau adalah mengutamakan pemanfaatan zat-zat alternatif dan terbarukan termasuk pemanfaatan limbah pertanian atau biomass atau produk-produk biologis yang tidak terkait dengan bahan pangan. Secara umum reaksi-reaksi kimia dari bahan-bahan alternatif ini sangat kurang bahayanya dibandingkan jika menggunakan petroleum. Prinsip berikutnya adalah pencegahan limbah, sintesa kimia yang kurang atau tidak berbahaya, dan perancangan zat kimia yang tidak atau kurang berbahaya termasuk pelarut yang lebih aman. Prinsip lain berfokus pada perancangan produk-produk kimia yang mudah dan aman terurai di 180 Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas lingkungan dan efisiensi dan penyederhanaan proses-proses kimia. Lebih jauh lagi, karena proses-proses dalam kimia hijau jauh lebih efisien, maka perusahaan akan menggunakan lebih sedikit bahan mentah dan energi sekaligus menghemat dana untuk pembuangan limbah.

Manfaat kimia hijau adalah mengusahakan proses-proses kimia yang lebih ekonomis karena biaya produksi dan regulasi yang lebih rendah, efisien dalam penggunaan energi, pengurangan limbah produksi, pengurangan kecelakaan, produk yang lebih aman, tempat kerja dan komunitas yang lebih sehat, perlindungan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, dan mendapatkan keunggulan yang kompetitif atas produk yang dihasilkan. Dengan memperhatikan dan menerapkan pendekatan atau teknologi kimia hijau akan menghasilkan tempat kerja yang lebih aman bagi para pekerja industri, risiko-risiko yang jauh lebih sedikit bagi komunitas di sekitar lingkungan pabrik dan produk yang lebih aman bagi pengguna/pembeli.


Rumusan Masalah 


  1. Apa pengertian dari kimia hijau ?
  2. Apa saja prinsip kimia hijau ?
  3. Apa contoh penerapan kimia hijau dalam kehidupan sehari-hari?
  4. Apa tujuan pendekatan kimia hijau ?
  5. Apa manfaat kimia hijau ?


Tujuan 

  1. Mengetahui pengertian dari kimia hijau.
  2. Mengatahui saja prinsip kimia hijau.
  3. Mengetahui contoh penerapan kimia hijau dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Mengetahui tujuan pendekatan kimia hijau.
  5. Mengetahui manfaat kimia hijau.



Pembahasan 


Kimia hijau adalah suatu pendekatan terhadap perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan produk-produk kimia sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan bahaya dampak buruk zat kimia terhadap lingkungan termasuk manusia. Tujuan utama pendekatan kimia hijau adalah untuk menciptakan zat-zat kimia yang lebih baik dan aman dan secara bersamaan dapat memilih cara-cara yang paling aman dan efisien untuk mensintesa zat-zat tersebut dan mengurangi sampah kimia yang dihasilkan. Green chemistry atau "kimia hijau" adalah kajian di bidang kimia yang memfokuskan pada penerapan sejumlah prinsip kimia dalam merancang menggunakan atau memproduksi bahan kimia untuk mengurangi pemakaian atau produksi bahan berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup dan pelestarian lingkungan. Kimia Hijau dianggap sebagai bagian esensial dalam program komprehensif untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dunia.


Tidak ada reaksi dalam kimia hijau yang sempurna prosesnya. Hanya saja, keseluruhan efek negatif dari reaksi kimia seperti pada penelitian dan industri dapat diminimalkan melalui penerapan prinsip kimia hijau. 

Prinsip kimia hijau dicetuskan Paul Anastas di tahun 1998. Dirinya dijuluki sebagai Father of Green Chemistry bersama John Warner. Berikut 12 prinsip kimia hijau untuk mendukung tujuan meminimalkan pengaruh bahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan: 

  1. Mencegah limbah Dalam kimia hijau diutamakan mencegah atau meminimalkan terbentuknya limbah, ketimbang menanggulangi atau membersihkannya. 
  2. Memaksimalkan nilai ekonomi suatu atom Prinsip ini mengusahakan pengurangan limbah di level molekul melalui pemaksimalan jumlah atom dari semua pereaksi menjadi produk akhir. 
  3. Sintesis kimia yang bahayanya sedikit Prinsip ini dilakukan dengan mendesain reaksi kimia dan rute sintesis seaman mungkin, serta mempertimbangkan semua bahan berbahaya selama reaksi berlangsung hingga ke limbahnya. 
  4. Mendesain proses yang melibatkan bahan kimia aman Saat memilih bahan kimia dilakukan proses prediksi dan eveluasi aspek yang meliputi sifat kimia, toksisitas, dan lingkungan. 
  5. Menggunakan pelarut dan kondisi reaksi yang lebih aman Dalam proses kimia digunakan pelarut paling aman dan meminimalkan jumlahnya agar persentase limbah tidak besar. 
  6. Mendesain efisiensi energi Prinsip ini memilih jalan reaksi kimia paling kecil energinya yaitu dengan menghindari pemanasan dan pendinginan, serta tekanan dan kondisi vakum. 
  7. Menggunakan bahan baku terbarukan Bahan baku terbarukan cenderung lebih minimal dalam risiko kerusakan lingkungan. 
  8. Mengurangi bahan turunan kimia Pengurangan bahan kimia turunan berguna untuk mengurangi tahapan reaksi, tambahan bahan kimia, dan produksi limbah. 
  9. Menggunakan katalis untuk efektivitas Pemakaian katalis bisa meningkatkan selektivitas, serta pengurangan limbah, waktu reaksi, dan energi pada suatu reaksi. 
  10. Mendesain bahan kimia dan produk yang terdegradasi setelah Bahan kimia yang dipakai haruslah mudah terurai dan tidak terakumulasi di lingkungan. 
  11. Menganalisis secara langsung untuk mencegah polusi Metode analisis secara real time dapat mencegah pembentukan bahan berbahaya untuk lingkungan 
  12. Mencegah potensi kecelakaan Pemilihan bahan kimia yang dipakai untuk reaksi kimia mesti sesuai prosedur untuk menghindari kecelakaan.


Berikut adalah contoh penerapan konsep Kimia Hijau dalam kehidupan sehari-hari. 

  1. Dalam hubungannya dengan keamanan pangan, konsep kimia hijau diterapkan dengan konsep pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) untuk mengurangi dampak buruk penggunaan zat-zat kimia untuk lingkungan pertanian. 
  2. Menggunakan energi alternatif sebagai pengganti sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, seperti biogas, biodiesesl, biofuel, dan lainnya. 
  3. Menerapkan 3R dalam penggunaan energi, yaitu reuse (menggunakan kembali), recycle (daur ulang), dan reduce (mengurangi). 
  4. Penggunaan cat ramah lingkungan dan tidak mengandung VOC (zat yang mudah menguap, sehingga dapat bersifat berbahaya bagi kesehatan). Misalnya, cat yang berbasis pelarut dari tanaman yang tidak berbau, mudah dibersihkan, dan berdaya tutup yang baik. 
  5. Menggunakan plastik yang ramah lingkungan untuk mulai menggantikan plastik yang berasal dari petroleum. Beberapa produk plastik ramah lingkungan tersebut dibuat dari hasil pertanian, seperti jagung, kentang, dan gula dari buah bit. 
  6. Penerapan teknologi daur ulang pelarut organik yang digunakan untuk langkah-langkah pembuatan zat kimia, seperti pada sistem fermentasi, ekstraksi, pembentukan dan tahap akhir produk. Pelarut-pelarut yang berbahaya bagi lingkungan diganti dengan pelarut yang ramah lingkungan seperti jenis dari soy methyl ester dan laktat ester yang berasal dari kedelai, yang mampu menggantikan pelarut yang merupakan turunan produk minyak bumi terklorinasi.


Pendekatan kimia hijau bertujuan untuk menghilangkan dampak buruk zat kimia sejak pada proses perancangan. Praktik pencegahan bahaya dari sejak awal proses pembuatan zat kimia akan bermanfaat bagi kesehatan manusia dan lingkungan, yang meliputi proses perancangan, produksi, penggunaan atau penggunaan kembali, dan pembuangan limbah yang dihasilkan (Gambar 1). Perbedaan utama pendekatan lama dan baru dalam pembuatan zat kimia adalah pemanfaatan pelarut dari minyak bumi. Industri kimia umumnya mengandalkan pelarut petroleum yang tidak dapat diperbaharui sebagai materi utama untuk membuat zat kimia. Industri seperti ini biasanya adalah sangat intensif dalam penggunaan energi, tidak efisien, dan menghasilkan racun, baik produk maupun limbah kimia yang berbahaya


Manfaat kimia hijau adalah mengusahakan proses-proses kimia yang lebih ekonomis karena biaya produksi dan regulasi yang lebih rendah, efisien dalam penggunaan energi, pengurangan limbah produksi, pengurangan kecelakaan, produk yang lebih aman, tempat kerja dan komunitas yang lebih sehat, perlindungan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, dan mendapatkan keunggulan yang kompetitif atas produk yang dihasilkan. Dengan memperhatikan dan menerapkan pendekatan atau teknologi kimia hijau akan menghasilkan tempat kerja yang lebih aman bagi para pekerja industri, risiko-risiko yang jauh lebih sedikit bagi komunitas di sekitar lingkungan pabrik dan produk yang lebih aman bagi pengguna/pembeli.


Kesimpulan 

Pendekatan kimia hijau adalah usaha penerapan prinsip penghilangan dan pengurangan senyawa berbahaya melalui usaha perancangan, produksi, dan penerapan produk kimia. Pendekatan kimia hijau berusaha meminimalisir zat berbahaya, pemanfaatan katalis yang aman untuk reaksi dan proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, penggunaan Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas 189 sumber daya yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi pada tingkat atom, dan penggunaan pelarut yang ramah lingkungan. Usaha untuk menerapkan kimia hijau untuk menghasilkan produk industri untuk bangunan dan penggantian zat kimia berbahaya yang digunakan pada berbagai industri dan kesehatan telah dilakukan. Berbagai peraturan mengenai penerapan kimia hijau pada tingkat dunia dan Indonesia telah dibuat. Perlu pengawasan ketat untuk penerapan pendekatan kimia hijau ini untuk mencegah bahaya terhadap kesehatan dan lingkungan. Masih banyak usaha yang perlu dilakukan untuk meningkatkan penelitian, pendidikan, kebijakan, dan penerapan kimia hijau terutama tentang penerapan nanopartikel untuk kesehatan.


Daftar Pustaka 


Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Industri Hijau ( Modul 12 ). Universitas Mercu Buana, Jakarta. 


Basmatulhana, Hanindita. 2022. “Pengertian Kimia Hijau Lengkap Dengan Prinsipnya” https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6292107/pengertian-kimia-hijau-lengkap-dengan-12-prinsipnya#:~:text=Kimia%20hijau%20adalah%20pendekatan%20terhadap,kimia%20terhadap%20lingkungan%2C%20termasuk%20manusia. Diakses pada tanggal 20 November 2022.


Mustafa, Dina. 2016. “Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan “. http://repository.ut.ac.id/7091/1/UTFMIPA2016-07-dina.pdf. Diakses pada tanggal 20 November 2022.


Choirul Anwar, Ilham. 2022. “ Pengertian Kimia Hijau, 12 Prinsip & Manfaatnya untuk Kehidupan”. https://tirto.id/pengertian-kimia-hijau-12-prinsip-manfaatnya-untuk-kehidupan-gwRq. Diakses Pada Tanggal 20 November 2022. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.