.

Minggu, 11 September 2022

PENGERTIAN DAN SEJARAH TERMOKIMIA

                                                        TERMOKIMIA

 

 



ABSTRAK

 

Analisis kali ini adalah tentan ap aitu Termokimia? pengertian Termokimia yang merupakan penerapan termodinamika kimia, serta apa saja yang terdapat dalam Termokimia itu sendiri seperti Sejarah perkembangan Termokimia, Hukum Termokimia, Pengukuran Reaksi & Persamaan Termokimia.

Metode yang digunakan pada artikel ini adalah metode penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengungkap makna secara mendalam. Disebut sebagai metode penelitian kualitatif karena data yang diambil dan anasilisinya bersumber dari sumber lain dan bersifat kualitatif.

Kata Kunci : Pengertian Termokimia, Termokimia

 

ABSTRACT

The analysis this time is about what is Thermochemistry? understanding of Thermochemistry which is the application of chemical thermodynamics, as well as what is contained in Thermochemistry itself such as the History of the development of Thermochemistry, Thermochemical Laws, Measurement of Reactions & Thermochemical Equations.

The method used in this article is a qualitative research method, qualitative research is research that aims to reveal meaning in depth. It is called a qualitative research method because the data taken and the analysis are sourced from other sources and are qualitative.

Keywords: Definition of Thermochemistry, Thermochemistry

 

 

 

 

PENDAHULUAN

Termokimia adalah cabang dari kimia fisika yang mempelajari tentang kolor dan energiberkaitan dengan reaksi kimia dan perubahan fisik. Sebuah reaksi kimia dapat melepaskan atau menerima kalor. Begitu juga dengan fase, missal dengan proses mencair atau mendidih. Termokimia fokus pada perubahan energi, secara khusus pada perpindahan energi antara system dan lingkungan.

 

 

 

PEMBAHASAN

 

                                I.            Pengertian Termokimia

                              II.            Sejarah Termokimia

                            III.            Persamaan Termokimia

                            IV.            Hukum Termokimia

                              V.            Reaksi Termokimia

 

 

 

·       TERMOKIMIA

Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari energi yang menyertai perubahan fisika atau reaksi kimia. Termokimia digunakan untuk memperkirakan perubahan energi yang terjadi dalam reaksi kimia, perubahan fase, dan pembentukan larutan. Sebagian besar ciri-ciri dalam termokimia berkembang dari penerapan Hukum I Termodinamika, Hukum Kekekalan Energi, untuk fungsi energi dalam, entalpi, entropi, dan energi bebas Gibbs.

Tujuan utama termokimia ialah pembentukan kriteria untuk ketentuan penentuan kemungkinan terjadi atau spontanitas dan tranformasi yang diperlukan. Dengan cara ini, termokimia digunakan memperkirakan perubahan energi yang terjadi dalam reaksi kimia, perubahan fase, dan pembentukan larutan.

 

 

·       SEJARAH TERMOKIMIA

Sebelum abad ke-19, para ilmuan masih menganggap panas sebagai suatu materi, hal ini dikemukakan oleh Aristoteles (350 SM). Dia mengatakan bahwa “panas adalah bagian dari materi atau materi tersusun dari panas”. Penalaran yang dilakukan oleh Aristoteles diteruskan oleh Galileo Galilei (1593) yang menganggap bahwa “panas adalah sesuatu yang dapat diukur dengan penemuannya berupa termometer air”.

Beberapa abad setelahnya, di tahun 1761, Joseph Black Menemukan kalor laten. Kalor laten adalah kalor yang diserap oleh suatu zat, bukan untuk menaikkan suhu zat tersebut, tetapi digunakan untuk mengubah wujudnya. Black juga membuktikan bahwa setiap benda menyerap kalor yang berbeda untuk menaikkan suhunya sebanyak satu derajat. Inilah yang sebenarnya kita ukur ketika menggunakan kalorimeter, alat yang diciptakan oleh Balck.

Pada tahun 1778, Thomas Alfa Edison memperkenalkan mesin uap pertama yang mengkonversi panas menjadi kerja mekanik. Antoine Laurent Lavoisier dalam bukunya Traite Elementaire de Chimie tahun 1789, menciptakan istilah “kalor” dengan bukunya New System of Chemical Philosophy tahun 1803 yang mengemukakan teori atom, mendeskripsikan kalor sebagai “materi fluida” yang mengelilingi atom-atom suatu zat dan dapat dilepaskan melalui reaksi-reaksi yang menghasilkan panas.

Pada tahun 1850an para ilmuwan mulai megakui panas (kalor) sebagai salah satu bentuk energi. Hal ini berkat beberapa eksperimen dari James Prescott Joule (1818-1889), seorang murid John Dalton dari Inggris. Dari berbagai eksperimennya, Joule merumuskan asas Kekekalan Energi, yang berbunyi: “Energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk energi yang satu menjadi bentuk energi yang lain”. Nama Joule diabadikan dalam satuan energi menurut System Internasional d’Unites (S.I), satu Joule adalah kerja yang dilakukan jika gaya 1 Newton bergerak sepanjang 1 meter. Kesimpulan ini didukung pula oleh Rudolf Clausius, Lord Kelvin (William Thomson), Helmhozt, dan Robert Mayer. Selanjutnya, para ilmuwan ini merumuskan hukum pertama termodinamika (1850). Namun, setahun sebelumnya, Lord Kelvin telah memperkenalkan istilah termodinamika melalui makalahnya: An Account of Carnot’s Theory of the Motive Power of Heat. Buku pertama tentang termodinamika ditulis oleh William Rankine pada tahun 1859.“perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi panas yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem”
∆U = Q + W 

Pada tahun 1906 Giauque dan W. Nernst merumuskan hukum ketiga termodinamika.
“pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum”.

Pada tahun 1911, Einstein menyatakan bahwa massa merupakan perwujudan dari energi (E=mc2). Hal ini kemudian dibenarkan oleh ilmuwan mekanika kuantum (1900-1940) bahwa radiasi sebagai bentuk energi bisa bersifat sebagai partikel. Pernyataan ini seakan-akan membenarkan penalaran Aristoteles sebelumnya bahwa materi = energi. Pada tahun 1950, para ilmuwan, seperti Carl Anderson menemukan adanya partikel antimateri yang bisa memusnahkan materi.

 

 

 

·       PERSAMAAN TERMOKIMIA

Persamaan Termokimia merupakan persamaan kimia yang sudah setara dan disertai dengan perubahan enthalpinya, jenis persamaan Termokimia:

A.    Entalpi

Entalpi (H) adalah jumlah total dari semua bentuk energi. Entalpi suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur dan akan tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat.

B.     Stoikiometri

Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari kuantitas suatu zat dalam reaksi kimia. Zat-zat tersebut meliputi massa, jumlah mol, volume, dan jumlah partikel. Tak hanya itu, stoikiometri juga diartikan sebagai perhiungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi.

 

·       HUKUM TERMOKIMIA

Hukum Termokimia merupakan energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, seperti:

Hukum kekekalan energi berbunyi :
1. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.
2. Energi dapat berubah bentuk menjadi energi lain.

Hukum termodinamika I berbunyi : “Jumlah total energi dalam alam semesta konstan atau tetap”

 

·       REAKSI

Reaksi termokimia dapat dibedakan menjadi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Perbedaan kedua reaksi tersebut adalah sebagai berikut:

1)      Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia dimana terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan. Reaksi ini yang mengeluarkan, memberikan atau menghasilkan panas. Reaksi ini juga merupakan reaksi pembentukan ikatan. Pada reaksi eksoterm: harga ΔH ( - ); harga kalor pembentukannya ( + ). Reaksi eksoterm tidak stabil pada suhu tinggi.

2)      Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi kimia dimana terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke system. Reaksi membutuhkan panas atau menyerap panas, atau merupakan reaksi pemutusan ikatan. Pada reaksi endoterm: harga ΔH = ( + ); harga kalor pembentukannya = ( - ).

 

 

KESIMPULAN

 

Termokimia adalah cabang kimia fisika yang berhubungan dengan hubungan timbal balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika. Secara umum, termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia. Termokimia ialah sinonim dari termodinamika kimia.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/info-mplk-lainnya/28-kimia-dasar/857-termokimia



https://flyhighnavillera.wordpress.com/2016/12/09/makalah-sejarah-kimia-termokimia/


Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Dasar-dasar ilmu Kimia (Modul 2). Universitas Mercu Buana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.