.

Kamis, 17 Maret 2022

Mengenal Termodinamika Dalam Ilmu Kimia

 


Oleh Annisa Suci K.


 

Abstrak

           Ilmu kimia menurut Chang (2005: 3) ilmu kimia di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari materi dan perubahannya, salah satu bagian yang dipelajari dari ilmu kimia adalah termodinamika di mana  Penerapan dari cara kerja termodinamika dapat  kita lihat pada kehidupan sehari – hari seperti meniup kopi panas, tubuh manusia, mobil, perkakas elektronik, pembangkit listrik dan industry

Kata Kunci : Ilmu Kimia,Termodinamika


A.    Sejarah Ilmu Kimia

Hakikat ilmu kimia adalah cabang ilmu yang mempelajari perubahan materi. Mencoba mengingat istilah kimia pertamakali digaungkan sudah sejak tahun 700-778 yang lalu. Siapa yang mengira jika ilmu kimia diambil dari bahasa arab, yaitu dari kata al – kimia yang bermakna perubahan materi.

Tokoh kimia pada waktu itu adalah Jabir ibnu Hayyan. Beliau merupakan ilmuwan muslim yang mengembangkan ilmu kimia. Dari beliaulah, kita mulai mengenal tentang perubahan materi, susunan, sifat, struktur, perubahan energi dan lain sebagainya. Akhirnya perubahan bentuk materi inilah yang akam membentuk komponen pembentuk materi dan membuat perbandingan baru

B.    Pengertian Ilmu Kimia

Secara bahasa kimia berasal dari bahasa arab “al – kimia” yang memiliki arti perubahan materi. Kimia juga berasal dari bahasa Yunan “khemia” dengan arti perubahan materi.

 

Secara istilah pengertian ilmu kimia adalah sebagai berikut :

 

Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dari skala atom hingga molekul  dan perubahan energi yang menyertai suatu perubahan materi atau zat.

 

Kemudian menurut Chang (2005: 3) ilmu kimia di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari materi dan perubahannya. Zat-zat yang terlibat dalam perubahan kimia yaitu unsur dan senyawa. Untuk mengetahui ciri dari suatu unsur dan senyawa dapat diketahui dari sifat-sifat kimia dan fisis.

 

Sifat kimia adalah sifat yang dapat ditunjukan dengan melalui perubahan kimia sedangkan sifat fisis merupakan sifat yang dapat diamati tanpa mengubah susunan zatnya

 

C.    Contoh Penerapan Ilmu Kimia

1.     Bidang pertanian

       lmu kimia di dalam bidang pertanian dimanfaatkan untuk membuat  pupuk dan pestisida.

2.     Bidang kedokteran

       Di bidang ini banyak dijumpai manfaatnya, seperti obat-obatan

3.     Bidang pangan

       Bermanfaat bagi manusia. penggunaan mikroorganisme/bakteri pada makanan, contoh pembuatan kecap, tempe, dan yoghurt.

4.     Bidang industri/pabrik

Penerapan ilmu Kimia di bidang industri, untuk membuat mesin-mesin besar yang membutuhkan logam baik.

5.     Bidang arkeologi

Dalam bidang arkeologi, ilmu kimia dibutuhkan untuk menentukan umur fosil.

6.     Bidang hukum

Untuk membuktikan tindak kejahatan seseorang maka dibutuhkan pemeriksaan  DNA. Pasalnya, struktur DNA setiap individu akan berbeda sehingga dapat  digunakan untuk mengidentifikasi seseorang.

 

 

 

 

 

Peran Kimia dalam Menyelesaikan Masalah Global

Ilmu kimia juga berperan dalam menyelesaikan masalah global yaitu masalah yang dihadapi oleh seluruh dunia, seperti yang menyangkut masalah dalam bidang lingkungan hidup, kedokteran, geologi, biologi dan lain-lain, ataupun untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagai contoh, masalah global dalam hal lingkungan hidup dan krisis energi

 


A.    Sejarah Termodinamika

Peristiwa-Peristiwa Penting Termodinamika

Pada dasarnya, termodinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang panas sebagai energi yang mengalir. Oleh karena itu, sejarah berkembangnya ilmu termodinamika berawal sejak manusia mulai “memikirkan” tentang panas. Orang yang pertama kali melakukannya adalah Aristoteles (350 SM). Dia mengatakan bahwa panas adalah bagian dari materi atau materi tersusun dari panas.

Penalaran yang dilakukan oleh Aristoteles diteruskan oleh Galileo Galilei (1593) yang menganggap bahwa panas adalah sesuatu yang dapat diukur dengan penemuannya berupa termometer air. Beberapa abad setelahnya Sir Humphrey Davy dan Count Rumford (1799) menegaskan bahwa panas adalah sesuatu yang mengalir. Kesimpulan ini mendukung prinsip kerja termometer, tapi membantah pernyataan Aristoteles. Seharusnya hukum ke-nol termodinamika dirumuskan saat itu, tapi karena termodinamika belum berkembang sebagai ilmu, maka belum terpikirkan oleh para ilmuwan. “dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya”.

Pada tahun 1778, Thomas Alfa Edison memperkenalkan mesin uap pertama yang mengkonvesi panas menjadi kerja mekanik. Mesin tersebut disempurnakan oleh Sardi Carnot (1824). Saat itu, dia berupaya menemukan hubungan antara panas yang digunakan dan kerja mekanik yang dihasilkan. Hasil pemikirannya merupakan titik awal perkembangan ilmu termodinamika klasik dan beliau dianggap sebagai Bapak Termodinamika.

Pada tahun 1845, James P. Joule menyimpulkan bahwa panas dan kerja adalah dua bentuk energi yang satu sama lain dapat dikonversi. Kesimpulan ini didukung pula oleh Rudolf Clausius, Lord Kelvin (William Thomson), Helmhozt, dan Robert Mayer. Selanjutnya, para ilmuwan ini merumuskan hukum pertama termodinamika (1850). Setahun sebelumnya, Lord Kelvin telah memperkenalkan istilah termodinamika melalui makalahnya: An Account of Carnot’s Theory of the Motive Power of Heat. Buku pertama tentang termodinamika ditulis oleh William Rankine pada tahun 1859.

“perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi panas yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem”

∆U = Q + W

Setelah mempelajari mesin Carnot, Lord Kelvin, Planck, dan menyimpulkan bahwa pada suatu mesin siklik tidak mungkin kalor yang diterima mesin diubah semuanya menjadi kerja, selalu ada kalor yang dibuang oleh mesin. Hal ini karena adalah sifat sistem yang selalu menuju ketidakteraturan, entropi (S) meningkat. Saat itu hukum kedua termodinamika diperkenalkan (1860). Menurut Clausius, besarnya perubahan entropi yang dialami oleh suatu sistem, ketika sistem tersebut mendapat tambahan kalor (Q) pada temperatur tetap dinyatakan melalui persamaan di bawah :

“total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya”

Selama tahun 1873-1976, fisikawan matematika Amerika Josiah Willard Gibbs menerbitkan tiga makalah, salah satunya adalah On the Equilibrium of Heterogeneous Substances. Makalah tersebut menunjukkan bahwa proses termodinamika dapat dijelaskan secara matematis, dengan mempelajari energi, entropi, volume, temperatur dan tekanan sistem, sedemikian rupa untuk menentukan apakah suatu proses akan terjadi secara spontan. Pada awal abad ke-20, ahli kimia seperti Gilbert N. Lewis, Merle Randall, dan EA Guggenheim mulai menerapkan metode matematis Gibbs tersebut untuk analisis proses kimia yang disebut termodinamika kimia.

Pada tahun 1885, Boltzman menyatakan bahwa energi dalam dan entropi merupakan besaran yang menyatakan keadaan mikroskopis sistem. Pernyataan ini mengawali berkembangnya termodinamika statistik, yaitu pendekatan mikroskopis tentang sifat termodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan partikel-partikel yang menyusunnya. Dasar-dasar termodinamika statistik ditetapkan oleh fisikawan seperti James Clerk Maxwell, W. Nernst, Ludwig Boltzmann, Max Planck, Rudolf Clausius dan J. Willard Gibbs .Willard Gibbs. Pada tahun 1906 Giauque dan W. Nernst merumuskan hukum ketiga termodinamika.

“pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum”

Pada tahun 1911, Einstein menyatakan bahwa massa merupakan perwujudan dari energi (E=mc2). Hal ini kemudian dibenarkan oleh ilmuwan mekanika kuantum (1900-1940) bahwa radiasi sebagai bentuk energi bisa bersifat sebagai partikel. Pernyataan ini seakan-akan membenarkan penalaran Aristoteles sebelumnya bahwa materi = energi.

Pada tahun 1950, para ilmuwan, seperti Carl Anderson menemukan adanya partikel antimateri yang bisa memusnahkan materi.

B.    Termodinamika

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = ‘panas’ and dynamic = ‘perubahan’) adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah “termodinamika” biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses “super pelan”

C.    Hukum Termodinamika

Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:

a) Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika

Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.

b) Hukum Pertama Termodinamika

Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem

 

c) Hukum kedua Termodinamika

Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.

d) Hukum ketiga Termodinamika

Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.

D.    Sistem Termodinamika

Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:

 

Sistem tertutup

Terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:

Pembatas Adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas

Pembatas Rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

Sistem terisolasi

Tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.

 

Sistem terbuka

Terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka

E.    Penerapan Termodinamika

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Ada banyak penerapan hukum termodinamika dalam kehidupan sehari-hari kayak termos, lalu mesin kendaraan bermotor, lemari es, dan pendingin ruangan (AC). Semua benda ini gunain hukum termodinamika untuk ngelakuin perpindahan kalor dan melakukan usaha

 

 


SUMBER REFERENSI

 

https://pnerbitbukudeepublish.com/hakikat-ilmu-kimia/#:~:text=Pengertian%20Ilmu%20Kimia&text=Ilmu%20kimia%20adalah%20ilmu%20yang,yang%20mempelajari%20materi%20dan%20perubahannya.

https://www.sma-syarifhidayatullah.sch.id/2020/07/hakikat-ilmu-kimia.html

https://www.abihamid.com/2011/04/sejarah-perkembangan-termodinamika.html

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/pengertian-termodinamika-lengkap/

https://blog.edukasystem.com/termodinamika/#:~:text=%2Fdibuang%20(Joule)-,Penerapan%20dalam%20Kehidupan%20Sehari%2Dhari,perpindahan%20kalor%20dan%20melakukan%20usaha.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.