.

Senin, 13 Desember 2021

MANFAAT ENERGI HIJAU

 

MANFAAT ENERGI HIJAU

Oleh : Ahmad Revaldy (@T32-Ahmad)


ABSTRAK

Energi menjadi komponen paling penting dalam kehidupan. Kebutuhan akan energi terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Untuk menghindari krisis terhadap kebutuhan energi, maka perlu diterapkan penggunaan energi hijau dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kegiatan industri. Energi hijau merupakan energi yang berasal dari sumber alami yang dapat diperbarui (energi terbarukan). Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah memiliki potensi yang cukup besar untuk menerapkan energi hijau. Penerapan energi hijau yang bersifat ramah lingkungan akan memberikan banyak manfaat.

ABSTRACT

Energy is the most important component in life. Energy needs will continue to increase over time. To avoid a crisis in energy needs, it is necessary to apply the use of green energy in daily life, especially in industrial activities. Energy is energy that comes from natural sources that can be activated (renewable energy). Indonesia as a country that has abundant natural resources has considerable potential to implement green energy. The application of green energy that is environmentally friendly will provide many benefits.

PENDAHULUAN

Energi merupakan kebutuhan dasar manusia, yang terus meningkat sejalan dengan tingkat kehidupannya (Kholiq, 2015). Jika pasokan energi menurun, maka akan menimbulkan kenaikan harga energi yang berakibat pada turunnya daya beli energi. Hal ini akan berimbas pada kolapsnya kegiatan ekonomi dan bersifat destruktif terhadap kegiatan produksi dan konsumsi masyarakat. Dengan demikian pasokan energi memegang peranan yang sangat penting, karena permintaan akan energi sebagai komoditas primer cenderung selalu meningkat (Heyko, dkk., 2016).

 

RUMUSAN MASALAH

1.      Apa itu energi hijau?

2.      Apa saja manfaat energi hijau?

TUJUAN

1.      Untuk mengetahui apa itu energi hijau

2.      Untuk mengetahui apa saja manfaat energi hijau

PEMBAHASAN

Hidayat (2021) mengutip dari American Journal of Applied Sciences, Energi hijau adalah energi yang dihasilkan dari sumber energi yang lebih ramah lingkungan (atau "hijau") dibandingkan dengan bahan bakar fosil (batubara, minyak, dan gas alam). Karena itulah energi hijau mencakup semua sumber energi terbarukan (surya, angin, panas bumi, biofuel, tenaga air), dan menurut definisi juga harus mencakup energi nuklir meskipun ada banyak penggiat lingkungan yang menentang gagasan mengenai energi nuklir masuk ke dalam energi hijau karena nuklir memiliki masalah limbah, dan efeknya yang berbahaya terhadap lingkungan.

Menurut Hidayat (2021), Istilah energi hijau tidak hanya mencakup sumber energi terbarukan tetapi dapat diperluas untuk mencakup konservasi energi. Istilah energi hijau juga kadang-kadang diidentifikasikan dengan istilah energi berkelanjutan, tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar karena energi yang berkelanjutan juga mencakup teknologi untuk meningkatkan efisiensi energi. Energi hijau tidak mengacu pada efisiensi sumber energi terbarukan tetapi hanya menekankan pada dampak positif mereka terhadap lingkungan (dibandingkan dengan bahan bakar fosil).

Indonesia merupakan negara yang paling kaya dengan energi hijau. Indonesia memiliki minimal 62 jenis tanaman bahan baku biofuel yang tersebar secara spesifik di seluruh pelosok Nusantara. Kelapa sawit tumbuh di wilayah basah dengan curah hujan tinggi.

Ada juga tanaman tebu yang menghendaki beda musim yang tegas antara hujan dan kemarau. Singkong mampu berproduksi baik di lingkungan sub-optimal dan toleran pada tanah dengan tingkat kesuburan rendah. Juga ada sagu, nipah, nyamplung, bahkan limbah-limbah pertanian, seperti sekam padi, ampas tebu, tongkol jagung, dan biji-bijian sangat mudah didapatkan di Indonesia.

Dengan banyaknya pilihan-pilihan itu, mestinya Indonesia bisa berada di garda depan penggunaan energi hijau. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, pernah menyebut, Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang sangat besar dengan potensi yang mencapai 400 Gigawatt (GW). "Kami melakukan langkah-langkah strategis dalam mengatur pemanfaatan energi ini," kata dia dalam pertemuan The 11th Clean Energy Ministerial Meeting (CEM11) and The 5th Mission Innovation (MI-5) yang digelar September 2020.

KESIMPULAN

Energi yang terbarukan merupakan sebuah opsi lain atas pengembangan dari berbagai sumber daya yang sudah ada. Energi hijau bisa menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi di seluruh sektor kegiatan. Cara agar energi hijau ini dapat terlaksana dengan baik di masa kini dan nanti adalah kesadaran kita untuk melakukan konservasi energi untuk menghasilkan berbagai bentuk energi dan mengurangi pemakaian bahan bakar fosil. Juga upaya penelitian dengan perencanaan praktis untuk membantu memastikan bahwa energi terbarukan tersebut benar-benar 'hijau' mungkin.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Atep Afia. 2021. Energi Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

https://infopublik.id/kategori/sorot-sosial-budaya/572865/lebih-jauh-tentang-energi-hijau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.