.

Jumat, 28 Februari 2020

PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA PETANI SAYURAN


OLEH : AULYA ANINDYA PUTRI (@Q12-Aulya)


PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA PETANI SAYURAN

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan pengetahuan inovasi teknologi ramah lingkungan yang berbasis di komunitas petani sayuran. Validitas data diuji dengan memeriksa derajat kepercayaan, kriteria pergeseran dan kriteria kepastian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan inovasi teknologi ramah lingkungan di komunitas petani sayur melibatkan penggunaan benih unggul, penggunaan pupuk bokashi 6-10 ton / hektar, pengurangan pupuk kimia 60-70% selama musim kemarau. musim atau 30% selama musim hujan, dan pengurangan pestisida sebesar 40% selama musim kemarau atau 25% selama musim hujan. Penggunaan tricodherma dan penggunaan pestisida vegetatif jarang dipertimbangkan.
Kata kunci: Aplikasi, Teknologi Ramah Lingkungan, Komunitas Petani Sayuran

PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Sebagai basis pertanian, desa memiliki peran strategis dalam pembangunan pertanian. Pembangunan pertanian di perdesaan tidak dapat dipisahkan dari kebijakan pembangunan pertanian yang memfokuskan pada pencapaian swasembada pangan berkelanjutan, peningkatan diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, serta peningkatan kesejahteraan petani (Litbang, 2010). Pembangunan pertanian di perdesaan yang bertujuan untuk mewujudkan kemandirian pembangunan pedesaan yang didasarkan pada potensi wilayah desa, diarahkan pada pembangunan yang berbasis pendayagunaan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia, dengan memanfaatkan ketersediaan teknologi pertanian, guna mengembangkan sistem agribisnis, yaitu mengembangkan industri hulu pertanian, industri hilir pertanian dan industri jasa seraca simultan dan harmonis. Dukungan ketersediaan inovasi teknologi tepat guna, spesifik lokasi, murah, mudah diterapkan oleh petani, mengandung muatan bahan baku lokal, dan tidak menimbulkan gangguan ekosistem, sangat berarti dan diperlukan dalam mensukseskan pembangunan pertanian perdesaan.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan  pembahasan tersebut di atas maka penyusun dapat merumuskan beberapa hal yang menjadi masalah sebagai berikut :
1.       Apa yang dimaksud dengan teknologi hijau?
2.       Apa saja manfaat dari teknologi hijau?
3.       Apa saja prinsip dari teknologi hijau?

C.       Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1.       Mengetahui pengertian teknologi hijau
2.       Mengetahui manfaat teknologi hijau
3.       Mengetahui prinsip teknologi hijau

PEMBAHASAN


Penerapan inovasi teknologi ramah lingkungan dilakukan setelah proses reproduksi pengetahuan. Reproduksi pengetahuan adalah hasil rekonstruksi pengetahuan petani antara inovasi teknologi ramah lingkungan yang diintroduksikan dengan kebiasaan petani dalam berusaha tani sayuran. Petani memilih komponen-komponen teknologi mana yang dapat diterapkan pada usahataninya dengan berbagai macam pertimbangan setelah mengevaluasi pelaksanaan selama mengikuti penyuluhan dan demoplot budidaya sayuran ramah lingkungan. Sebagai aktor yang paling mengenal kondisi dimana ia tinggal dan mengenal cara bercocok tanam, petani memiliki kearifan tertentu dalam mengelola sumberdaya lingkungannya. Kearifan petani ini yang menjadi dasar dalam memilih komponen teknologi mana yang bisa diterapkan yang sesuai kondisi pertanian setempat. Proses petani menerima pengetahuan baru dari sumber informasi sampai menerapkan pengetahuan tersebut di lapangan dilakukan melalui beberapa proses konversi. Menurut Nonaka dan Takeuchi (1995), knowledge dapat dikonversi melalui empat jenis proses konversi, yaitu: Sosialisasi, Eksternalisasi, Kombinasi dan Internalisasi.

Keempat jenis proses konversi ini disebut SECI Process  Empat model konversi knowledge, yaitu:
  • ·       Sosialisasi merupakan proses sharing dan penciptaan tacit knowledge melalui interaksi dan pengalaman langsung
  • ·      Eksternalisasi merupakan pengartikulasian tacit knowledge menjadi explicit knowledge melalui proses dialog dan refleksi
  • ·      Kombinasi merupakan proses konversi explicit knowledge menjadi explicit knowledge yang baru melalui sistemisasi dan pengaplikasian explicit knowledge dan informasi
  • ·     Internalisasi merupakan proses pembelajaran dan akuisisi knowledge yang dilakukan oleh anggota kelompok terhadap explicit knowledge yang disebarkan melalui pengalaman sendiri sehingga menjadi tacit knowledge yang baru.


Penerapan inovasi teknologi ramah lingkungan meliputi:
  • ·         penggunaan benih unggul
  • ·         penggunaan pupuk bokashi sebanyak 6-10 ton/hektar
  • ·         pengurangan pupuk kimia sebanyak 60- 70% pada musim kemarau dan 30% pada musim hujan
  • ·         pengurangan pestisida kimia sebanyak 40% pada musim kemarau dan 25% pada musim hujan
  • ·         Penggunaan trochoderma bermanfaat untuk mencegah hama dan penyakit dalam tanah serta
  • ·         penggunaan pestisida nabati efektif dilakukan pada musim kemarau tetapi kurang efektif di musim


Prinsip dalam Konsep Teknologi Ramah Lingkungan
Secara sederhana, teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia tanpa perlu merusak atau memberikan dampak negatif pada lingkungan di sekitarnya. Teknologi seperti ini diharapkan mampu menjaga lingkungan, misalnya dalam alat-alat teknologi ramah lingkungan tersebut tidak menggunakan polutan, serta pada akhirnya dapat memberikan penanganan yang tepat terhadap limbah-limbah yang mungkin dihasilkan dari alat-alat teknologi ramah lingkungan tersebut.

Ada 6 prinsip yang diterapkan pada konsep teknologi ramah lingkungan, yaitu:

1.      Refine, yang berarti menggunakan bahan yang ramah lingkungan serta melalui proses yang lebih aman dari teknologi sebelumnya.
2.      Reduce, yang berarti mengurangi jumlah limbah dengan cara mengoptimalkan penggunaan bahan.
3.      Reuse, yang berarti memakai kembali bahan-bahan yang tidak terpakai atau sudah berupa limbah dan diproses dengan cara yang berbeda.
4.      Recycle, yang berarti hampir sama dengan reuse, hanya saja recycle menggunakan kembali bahan-bahan atau limbah dan diproses dengan cara yang sama.
5.      Recovery, yang berarti pemanfaatan material tertentu dari limbah untuk diproses demi keperluan yang lain.
6.      Retrieve Energy, yang berarti penghematan energi dalam suatu proses produksi.


KESIMPULAN
Penerapan inovasi teknologi ramah lingkungan dilakukan setelah melalui proses reproduksi pengetahuan.
Penerapan inovasi teknologi ramah lingkungan meliputi:
·         penggunaan benih unggul
·         penggunaan pupuk bokashi sebanyak 6-10 ton/hektar
·         pengurangan pupuk kimia sebanyak 60- 70% pada musim kemarau dan 30% pada musim hujan
·         pengurangan pestisida kimia sebanyak 40% pada musim kemarau dan 25% pada musim hujan
·         Penggunaan trochoderma bermanfaat untuk mencegah hama dan penyakit dalam tanah serta
·         penggunaan pestisida nabati efektif dilakukan pada musim kemarau tetapi kurang efektif di musim

SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih dapat dipertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA
1.       Afia Hidayat, Atep dan Muhammad Kholil .2018. Kimia dan Pengatahuan Lingkungan Industri, Yogyakarta:Wahana Resolusi
2.       https://journal.uii.ac.id/JSTL/article/view/3507/3100  (Akses 28 Februari 2020)

1 komentar:

  1. @Q11-Imam
    Konsep pembahasan cukup menarik, namun untuk penulisan harus lebih diperhatikan lg terutama pada daftar pustaka

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.