OLEH
: AULYA ANINDYA PUTRI (@Q12-Aulya)
PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI RAMAH
LINGKUNGAN PADA PETANI SAYURAN
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
penerapan pengetahuan inovasi teknologi ramah lingkungan yang berbasis di
komunitas petani sayuran. Validitas data diuji dengan memeriksa derajat
kepercayaan, kriteria pergeseran dan kriteria kepastian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan inovasi teknologi ramah lingkungan di komunitas
petani sayur melibatkan penggunaan benih unggul, penggunaan pupuk bokashi 6-10
ton / hektar, pengurangan pupuk kimia 60-70% selama musim kemarau. musim atau
30% selama musim hujan, dan pengurangan pestisida sebesar 40% selama musim
kemarau atau 25% selama musim hujan. Penggunaan tricodherma dan penggunaan
pestisida vegetatif jarang dipertimbangkan.
Kata kunci: Aplikasi, Teknologi Ramah Lingkungan, Komunitas
Petani Sayuran
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai basis pertanian, desa memiliki
peran strategis dalam pembangunan pertanian. Pembangunan pertanian di perdesaan
tidak dapat dipisahkan dari kebijakan pembangunan pertanian yang memfokuskan
pada pencapaian swasembada pangan berkelanjutan, peningkatan diversifikasi
pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, serta peningkatan
kesejahteraan petani (Litbang, 2010). Pembangunan pertanian di perdesaan yang
bertujuan untuk mewujudkan kemandirian pembangunan pedesaan yang didasarkan
pada potensi wilayah desa, diarahkan pada pembangunan yang berbasis pendayagunaan
sumberdaya alam dan sumberdaya manusia, dengan memanfaatkan ketersediaan teknologi
pertanian, guna mengembangkan sistem agribisnis, yaitu mengembangkan industri
hulu pertanian, industri hilir pertanian dan industri jasa seraca simultan dan harmonis.
Dukungan ketersediaan inovasi teknologi tepat guna, spesifik lokasi, murah,
mudah diterapkan oleh petani, mengandung muatan bahan baku lokal, dan tidak
menimbulkan gangguan ekosistem, sangat berarti dan diperlukan dalam mensukseskan
pembangunan pertanian perdesaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas maka penyusun
dapat merumuskan beberapa hal yang menjadi masalah sebagai berikut :
1.
Apa yang dimaksud dengan teknologi hijau?
2.
Apa saja manfaat dari teknologi hijau?
3.
Apa saja prinsip dari teknologi hijau?
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1.
Mengetahui pengertian teknologi hijau
2.
Mengetahui manfaat teknologi hijau
3.
Mengetahui prinsip teknologi hijau
PEMBAHASAN
Penerapan inovasi teknologi ramah
lingkungan dilakukan setelah proses reproduksi pengetahuan. Reproduksi
pengetahuan adalah hasil rekonstruksi pengetahuan petani antara inovasi
teknologi ramah lingkungan yang diintroduksikan dengan kebiasaan petani dalam
berusaha tani sayuran. Petani memilih komponen-komponen teknologi mana yang
dapat diterapkan pada usahataninya dengan berbagai macam pertimbangan setelah
mengevaluasi pelaksanaan selama mengikuti penyuluhan dan demoplot budidaya sayuran
ramah lingkungan. Sebagai aktor yang paling mengenal kondisi dimana ia tinggal
dan mengenal cara bercocok tanam, petani memiliki kearifan tertentu dalam
mengelola sumberdaya lingkungannya. Kearifan petani ini yang menjadi dasar
dalam memilih komponen teknologi mana yang bisa diterapkan yang sesuai kondisi
pertanian setempat. Proses petani menerima pengetahuan baru dari sumber
informasi sampai menerapkan pengetahuan tersebut di lapangan dilakukan melalui
beberapa proses konversi. Menurut Nonaka dan Takeuchi (1995), knowledge dapat
dikonversi melalui empat jenis proses konversi, yaitu: Sosialisasi, Eksternalisasi,
Kombinasi dan Internalisasi.
Keempat jenis proses konversi ini disebut SECI Process Empat model konversi knowledge, yaitu:
- · Sosialisasi merupakan proses sharing dan
penciptaan tacit knowledge melalui interaksi dan pengalaman langsung
- · Eksternalisasi merupakan pengartikulasian
tacit knowledge menjadi explicit knowledge melalui proses dialog dan refleksi
- · Kombinasi merupakan proses konversi
explicit knowledge menjadi explicit knowledge yang baru melalui sistemisasi dan
pengaplikasian explicit knowledge dan informasi
- · Internalisasi merupakan proses pembelajaran
dan akuisisi knowledge yang dilakukan oleh anggota kelompok terhadap explicit
knowledge yang disebarkan melalui pengalaman sendiri sehingga menjadi tacit
knowledge yang baru.
Penerapan inovasi teknologi ramah lingkungan meliputi:
- ·
penggunaan benih unggul
- ·
penggunaan pupuk bokashi sebanyak 6-10
ton/hektar
- ·
pengurangan pupuk kimia sebanyak 60-
70% pada musim kemarau dan 30% pada musim hujan
- ·
pengurangan pestisida kimia sebanyak 40%
pada musim kemarau dan 25% pada musim hujan
- ·
Penggunaan trochoderma bermanfaat untuk
mencegah hama dan penyakit dalam tanah serta
- ·
penggunaan pestisida nabati efektif dilakukan
pada musim kemarau tetapi kurang efektif di musim
Prinsip
dalam Konsep Teknologi Ramah Lingkungan
Secara sederhana, teknologi ramah
lingkungan adalah teknologi yang diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia
tanpa perlu merusak atau memberikan dampak negatif pada lingkungan di sekitarnya.
Teknologi seperti ini diharapkan mampu menjaga lingkungan, misalnya dalam
alat-alat teknologi ramah lingkungan tersebut tidak menggunakan polutan, serta
pada akhirnya dapat memberikan penanganan yang tepat terhadap limbah-limbah
yang mungkin dihasilkan dari alat-alat teknologi ramah lingkungan tersebut.
Ada 6 prinsip yang diterapkan pada konsep teknologi ramah
lingkungan, yaitu:
1.
Refine, yang berarti menggunakan bahan yang ramah lingkungan serta
melalui proses yang lebih aman dari teknologi sebelumnya.
2.
Reduce, yang berarti mengurangi jumlah limbah dengan cara mengoptimalkan
penggunaan bahan.
3.
Reuse, yang berarti memakai kembali bahan-bahan yang tidak terpakai atau
sudah berupa limbah dan diproses dengan cara yang berbeda.
4.
Recycle, yang berarti hampir sama dengan reuse, hanya saja recycle
menggunakan kembali bahan-bahan atau limbah dan diproses dengan cara yang sama.
5.
Recovery, yang berarti pemanfaatan material tertentu dari limbah untuk
diproses demi keperluan yang lain.
6.
Retrieve Energy, yang berarti penghematan energi dalam suatu proses
produksi.
KESIMPULAN
Penerapan inovasi teknologi ramah
lingkungan dilakukan setelah melalui proses reproduksi pengetahuan.
Penerapan inovasi teknologi ramah
lingkungan meliputi:
·
penggunaan benih unggul
·
penggunaan pupuk bokashi sebanyak 6-10
ton/hektar
·
pengurangan pupuk kimia sebanyak 60-
70% pada musim kemarau dan 30% pada musim hujan
·
pengurangan pestisida kimia sebanyak 40%
pada musim kemarau dan 25% pada musim hujan
·
Penggunaan trochoderma bermanfaat untuk
mencegah hama dan penyakit dalam tanah serta
·
penggunaan pestisida nabati efektif dilakukan
pada musim kemarau tetapi kurang efektif di musim
SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari
kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih dapat
dipertanggung jawabkan.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Afia Hidayat, Atep dan Muhammad Kholil
.2018. Kimia dan Pengatahuan Lingkungan Industri, Yogyakarta:Wahana Resolusi
3. http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/spasial/article/view/1578/885
(Akses 28 Februari 2020)
@Q11-Imam
BalasHapusKonsep pembahasan cukup menarik, namun untuk penulisan harus lebih diperhatikan lg terutama pada daftar pustaka