.

Jumat, 21 Februari 2020

KIMIA HIJAU DALAM MEMINIMALISASI LIMBAH INDUSTRI


Oleh : Ika Setyaningsih (@Q03)



ABSTRAK

Teknologi atau proses yang digunakan industri-industri untuk memproduksi produk-produk yang kita butuhkan sangat mempengaruhi kualitas hidup kita terutama terhadap lingkungan dan kesehatan. Pada umumnya industri-industri masih banyak menghasilkan limbah yang merusak lingkungan. Oleh karena itu dibutuhkan solusi untuk meminimalisasi limbah industri atau kerusakan lingkungan dengan mengembangkan teknologi bersih (clean technology) berdasarkan konsep kimia hijau (green chemistry).( Oberlin Sidjabat,2008)

PENDAHULUAN

Kimia Hijau berlaku untuk Kimia Organik, Kimia AnOrganik, Biokimia, Kimia Analisis dan bahkan Kimia Fisika. Kimia Hijau lebih terfokus kepada terapan pada Industri dan sebenarnya berlaku juga pada cabang Ilmu Kimia Lainnya. Fokus dari Kimia Hijau ini sebenarnya adalah meminimalisasi bahaya dan memaksimalisasi dengan efisien penggunaan bahan-bahan kimia dalam mencapai atau menghasilkan suatu produk. (Amrysyaawalz,2016)
Kimia hijau merupakan perancangan kembali produk kimia dan prosesnya dengan tujuan mereduksi atau mengeliminasi setiap pengaruh negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Sebagai contoh dari proyek kimia hijau adalah untuk menemukan bahan yang tidak beracun (non-toksis), pelarut pengganti yang tidak mudah menguap, mengembangkan katalisis baru dan bahan-bahan yang ramah lingkungan. (Cusumano dalam Oberlin Sidjabat, 2008).

Teknologi kimia hijau (green chemistry) dapat dikategorikan ke dalam salah satu atau lebih dari tiga hal berikut:
1.      Menggunakan jalur sintesis alternatif untuk kimia hijau (green chemistry).
2.      Menggunakan kondisi reaksi alternatif untuk kimia hijau.
3.      Merancang bahan kimia yang lebih aman, misalnya dengan sifat toksis (racun) yang lebih kecil dari pada alternatif yang ada dan/atau lebih aman terhadap potensi kecelakaan.
Kimia hijau ialah untuk mempromosikan teknologi kimia inovatif yang mengurangi atau menghilangkan penggunaan atau timbulnya bahan kimia berbahaya dalam menghilangkan penggunaan atau timbulnya bahan kimia berbahaya dalam perancangan, pembuatan dan penggunaan produk kimia.(buku)
Anastas dan Warner (1998) mengatakan bahwa prinsip kimia hijau antara lain :
1.      Mencegah timbulnya limbah dalam proses
2.      Mendesain produk bahan kimia yang aman
3.      Mendesain proses sintesis yang aman
4.      Menggunakan bahan baku yang dapat terbarukan
5.      Menggunakan katalis
6.      Menghindari derivatisasi dan modifikasi sementara dalam reaksi kimia
7.      Memaksimalkan atom ekonomi
8.      Menggunakan pelarut yang aman
9.      Meningkatkan efisiensi energi dalam reaksi
10.  Mendesain bahan kimia yang mudah terdegradasi
11.  Penggunaan metode analisis secara langsung untuk mengurangi polusi
12.  Meminimalisasi potensi kecelakaan
Teknologi bersih adalah suatu konsep dari kimia hijau (green chemistry) dan merupakan suatu teknologi yang dapat:
a. Menghemat bahan mentah (umpan) dan energi; mereduksi toksisitas (atau bahaya) dari bahanbahan yang digunakan dalam suatu proses; mereduksi jumlah dan/atau toksisitas (bahaya) limbah dari proses industri dan emisinya.
b. Memproduksi produk (dan pengemasannya) dengan mengkonsumsi sedikit bahan baku dan sedikit energi selama digunakan, menghasilkan sedikit emisi dan limbah, mudah digunakan kembali, dapat diperoleh kembali atau mudah didaur ulang setelah digunakan, dan mempunyai dampak kecil jika dibuang ke lingkungan.

Untuk dapat tercapainya konsep kimia hijau ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara
  • Meminimalisasi limbah yang dihasilkan
  • Menggantikan perekasi kimia dengan katalis
  • Menggunakan bahan-bahan non toksis
  • Menggunakan bahan baku yang dapat diperbaharui (renewable)
  • Mengurangi atau me-efisienkan bahan-bahan kimia yang digunakan
  • Mengurangi atau tidak menggunakan pelarut (bebas pelarut) atau menggunakan pelarut yang dapat di daur ulang


KESIMPULAN & SARAN

Salah satu teknologi bersih yang sudah berkembang dan terus dikembangkan untuk dapat mengurangi pencemaran atau limbah industri adalah dengan menerapkan kimia hijau. Untuk itu penting bagi kita untuk menjaga kelestarian lingkungan . Serta sebagai salah satu cara untuk menanamkan kesadaran kepada masyarakat pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Muslih Anwarc. 2015. Kimia Hijau / Green Chemistry. Dalam :          http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?u=blog-single&p=343&lang=id (Diakses 20 Februari 2020)

Amrysyaawalz.2016. Kimia Hijau / Green Chemistry. Dalam : https://amrysyaawalz.wordpress.com/ (Diakses 20 Februari 2020)

Anggraeni. dkk. 2012. SOSIALISASI KIMIA HIJAU DAUR ULANG LIMBAH ORGANIK DAN ANORGANIK DI DESA PADAKEMBANG DAN CILAMPUNG HILIR                                        KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA. Dalam : https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kimia+hijau+pengolahan+limbah+organik+dan+non+organik&btnG=  (Diakses 20 Februari 2020)


Oberlin Sidjabat. 2008. Pengembangan Teknologi Bersih dan Kimia Hijau dalam Meminimalisasi Limbah Industri. Dalam : http://203.189.89.59/ojs/index.php/LPMGB/article/view/201 (Diakses 20 Februari 2020)

1 komentar:

  1. Materi sangat simpel tapi mudah dipahami dari segi penulisan maupun visualnya.good luck

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.