Oleh : Ika Setyaningsih (@Q03)
ABSTRAK
Teknologi atau proses yang digunakan
industri-industri untuk memproduksi produk-produk yang kita butuhkan sangat
mempengaruhi kualitas hidup kita terutama terhadap lingkungan dan kesehatan.
Pada umumnya industri-industri masih banyak menghasilkan limbah yang merusak
lingkungan. Oleh karena itu dibutuhkan solusi untuk meminimalisasi limbah
industri atau kerusakan lingkungan dengan mengembangkan teknologi bersih (clean
technology) berdasarkan konsep kimia hijau (green chemistry).( Oberlin
Sidjabat,2008)
PENDAHULUAN
Kimia Hijau berlaku untuk Kimia
Organik, Kimia AnOrganik, Biokimia, Kimia Analisis dan bahkan Kimia Fisika.
Kimia Hijau lebih terfokus kepada terapan pada Industri dan sebenarnya berlaku
juga pada cabang Ilmu Kimia Lainnya. Fokus dari Kimia Hijau ini sebenarnya
adalah meminimalisasi bahaya dan memaksimalisasi dengan efisien penggunaan
bahan-bahan kimia dalam mencapai atau menghasilkan suatu produk. (Amrysyaawalz,2016)
Kimia hijau
merupakan perancangan kembali produk kimia dan prosesnya dengan tujuan
mereduksi atau mengeliminasi setiap pengaruh negatif terhadap lingkungan dan
kesehatan. Sebagai contoh dari proyek kimia hijau adalah untuk menemukan bahan
yang tidak beracun (non-toksis), pelarut pengganti yang tidak mudah menguap,
mengembangkan katalisis baru dan bahan-bahan yang ramah lingkungan. (Cusumano
dalam Oberlin Sidjabat, 2008).
Teknologi
kimia hijau (green chemistry) dapat dikategorikan ke dalam salah satu atau
lebih dari tiga hal berikut:
1. Menggunakan
jalur sintesis alternatif untuk kimia hijau (green chemistry).
2. Menggunakan
kondisi reaksi alternatif untuk kimia hijau.
3. Merancang
bahan kimia yang lebih aman, misalnya dengan sifat toksis (racun) yang lebih
kecil dari pada alternatif yang ada dan/atau lebih aman terhadap potensi
kecelakaan.
Kimia hijau ialah
untuk mempromosikan teknologi kimia inovatif yang mengurangi atau menghilangkan
penggunaan atau timbulnya bahan kimia berbahaya dalam menghilangkan penggunaan
atau timbulnya bahan kimia berbahaya dalam perancangan, pembuatan dan
penggunaan produk kimia.(buku)
Anastas dan Warner
(1998) mengatakan bahwa prinsip kimia hijau antara lain :
1. Mencegah
timbulnya limbah dalam proses
2. Mendesain
produk bahan kimia yang aman
3. Mendesain
proses sintesis yang aman
4.
Menggunakan bahan baku yang dapat terbarukan
5.
Menggunakan katalis
6.
Menghindari derivatisasi dan modifikasi sementara dalam
reaksi kimia
7.
Memaksimalkan atom ekonomi
8.
Menggunakan pelarut yang aman
9.
Meningkatkan efisiensi energi dalam reaksi
10. Mendesain
bahan kimia yang mudah terdegradasi
11. Penggunaan
metode analisis secara langsung untuk mengurangi polusi
12. Meminimalisasi
potensi kecelakaan
Teknologi bersih
adalah suatu konsep dari kimia hijau (green chemistry) dan merupakan suatu
teknologi yang dapat:
a. Menghemat bahan
mentah (umpan) dan energi; mereduksi toksisitas (atau bahaya) dari bahanbahan
yang digunakan dalam suatu proses; mereduksi jumlah dan/atau toksisitas
(bahaya) limbah dari proses industri dan emisinya.
b. Memproduksi
produk (dan pengemasannya) dengan mengkonsumsi sedikit bahan baku dan sedikit
energi selama digunakan, menghasilkan sedikit emisi dan limbah, mudah digunakan
kembali, dapat diperoleh kembali atau mudah didaur ulang setelah digunakan, dan
mempunyai dampak kecil jika dibuang ke lingkungan.
Untuk dapat tercapainya konsep
kimia hijau ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara
- Meminimalisasi limbah yang dihasilkan
- Menggantikan perekasi kimia dengan katalis
- Menggunakan bahan-bahan non toksis
- Menggunakan bahan baku yang dapat diperbaharui (renewable)
- Mengurangi atau me-efisienkan bahan-bahan kimia yang digunakan
- Mengurangi atau tidak menggunakan pelarut (bebas pelarut) atau menggunakan pelarut yang dapat di daur ulang
Salah satu teknologi bersih yang sudah berkembang dan terus dikembangkan untuk dapat mengurangi pencemaran atau limbah industri adalah dengan menerapkan kimia hijau. Untuk itu penting bagi kita untuk menjaga kelestarian lingkungan . Serta sebagai salah satu cara untuk menanamkan kesadaran kepada masyarakat pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
DAFTAR
PUSTAKA
Muslih Anwarc. 2015. Kimia Hijau / Green Chemistry. Dalam : http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?u=blog-single&p=343&lang=id (Diakses 20 Februari 2020)
Amrysyaawalz.2016. Kimia Hijau / Green Chemistry. Dalam : https://amrysyaawalz.wordpress.com/ (Diakses 20 Februari 2020)
Anggraeni. dkk. 2012. SOSIALISASI
KIMIA HIJAU DAUR ULANG LIMBAH ORGANIK DAN ANORGANIK DI DESA PADAKEMBANG DAN
CILAMPUNG HILIR KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA. Dalam : https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kimia+hijau+pengolahan+limbah+organik+dan+non+organik&btnG= (Diakses 20 Februari 2020)
Oberlin Sidjabat.
2008. Pengembangan Teknologi Bersih dan Kimia Hijau dalam Meminimalisasi Limbah
Industri. Dalam : http://203.189.89.59/ojs/index.php/LPMGB/article/view/201 (Diakses 20 Februari 2020)
Materi sangat simpel tapi mudah dipahami dari segi penulisan maupun visualnya.good luck
BalasHapus