Mengatasi Masalah Dunia Dengan Green Chemistry
Disusun Oleh : Andyka Febriyansyah
Abstrak
Metode dan
konsep dari kimia hijau (Green Chemistry) sangat berguna untuk kelangsungan
kehidpan makhluk hidup, karena dengan adanya metode ini dapat meminimalis
adanya pencemaran terhadap lingkungan. Apabila beberapa prinsip dari para ahli
dapat diterapkan dengan tepat, konsisten akan memberikan dampak positif
terhadap lingkungan dan dapat terhindar dari bahan kimia yang mampu merusak dan
mencemarkan lingkungan. Jika tidak sesegera mungkin diatasi masalah ini akan
semakin melebar didunia dan membuat lingkungan rusak.
Kata Kunci
: Konsep Kimia Hijau, Aplikasi untuk memperbaiki masalah, Prinsip Kimia Hijau
Pendahuluan
Menurut EPA
(2015), Kimia hijau (Green Chemistry) adalah desain produk dan proses kimia
yang berupaya mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat berbahaya. Kimia
Hijau berlaku untuk seluruh siklus hidup produk kimia termasuk desain,
manufaktur, penggunaan, dan pembuangan akhir.
Pembahasan
I.
Prinsip
– prinsip kimia hijau
a. Memaksimalkan ekonomi atom
Metode sintesis yang
digunakan harus didesain untuk meningkatkan proporsi produk yang diinginkan
dibandingkan dengan bahan dasar. Konsep atom ekonomi ini mengevaluasi system terdahulu
yang hanya melihat rendemen hasil sebagai parameter untuk menentukan suatu
reaksi efektif dan efisiens tanpa melihat seberapa besar limbah yang dihasilkan
dari reaksi tersebut. Atom ekonomi disini digunakan untuk menilai proporsi
produk yang dihasilkan dibandingkan dengan reaktan yang digunakan. Jika semua
reaktan dapat dikonversi sepenuhnya menjadi produk, dapat dikatakan bahwa
reaksi tersebut memiliki nilai atom ekonomi 100%.
b. Menggunakan pelarut yang aman
Penggunaan bahan kimia
seperti pelarut, ekstraktan, atau bahan kimia tambahan yang lain harus
dihindari penggunaannya. Apabila terpaksa harus digunakan, maka harus seminimal
mungkin. Penggunaan pelarut memang sangat penting dalam proses sintesis,
misalkan pada proses reaksi, rekristalisasi, sebagai fasa gerak pada
kromatofgrafi dan lain-lain. Penggunaan yang berlebih akan mengakibatkan polusi
yang akan mencemari lingkungan.
c. Meningkatkan efisiensi energy dalam
reaksi
Energy yang digunakan
dalam suatu proses kimia harus mempertimbangkan efek terhadap lingkungan dan
aspek ekonomi, jika dimungkinkan reaksi kimia dilakukan dalam suhu ruang dan
mengunakan tekanan. Penggunaan energy alternative dan efisien dalam sintesis
dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode seperti radiasi gelombang
mikro (microwave), ultrasonic & fotokimia.
d. Mendesain bahan kimia yang mudah
terdegradasi
Bahan kimia harus
didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, oleh karena itu suatu bahan
kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan.
e. Penggunaan metode analisis secara
langsung untuk mengurangi polusi
Metode analisis yang
dilakukan secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk samping yang
tidak diinginkan. Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan metode dan
teknologi yang dapat mengurangi bahan kimia yang berbahaya dalam prosesnya.
f.
Meminimalisasi
potensi kecelakaan
Bahan kimia yang
digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga potensi
kecelakaan bahan kimia terhadap lingkungan dapat dihindari.
II.
Aplikasi
Kimia Hijau Terhadap masalah di Dunia
1. Kekurangan Energi
Masalah kekurangan energy
di dunia, dipengaruhi oleh factor-faktor yang tak dapat diperbaharui dan
berpotensi merusak lingkungan seperti karbondioksida, menipisnya lapisan ozon,
dampak penambangan serta bahan beracun di sekitar kita. Dengan adanya masalah
kekurang energy ini Green Chemistry bisa menjadi solusi nya karna dapat
mendorong dalam pembuatan energy alternative seperti photovoltaics, rekayasa
bahan bakar hydrogen, bahan bakar nabati atau biologin dan yang lainnya, selain
itu meningkatnya pemakaian katalis.
2. Perubahan iklim Global
Perubahan iklim,
kenaikan suhu lautan, kimia stratosfir, dan pemanasan global adalah bidang
kajian yang digarap oleh teknologi green chemistry.
3. SDA yang menipis
Eksploitasi yang
berlebihan atas sumber daya alam tak terbaharui, menyebabkan ketidakseimbangan
pada skala yang memprihatinkan. Oleh karena itu pemakaian bahan bakar fosil
menjadi isu utama dalam kajian Green Chemistry. Upaya-upaya yang dapat
dilakukan melalui Green Chemistry ialah sintesis bahan bakar yang dapat diperbaharui
seperti, Teknologi biomassa, Teknologi Nanosains, Efisiensi Karbondioksida.
4. Kekurangan Pangan
Ketika terjadi
kelangkaan pangan maka aliran distribusi pun melemah. Sayangnya metode
pertanian sekaran ini tak mampu lagi mengatasi masalah pangan dimasa mendatan. Untuk
itu perlu adanya metode baru dalam mengatasi masalah pangan ini dan Green
Chemistry secara sain dapat berperan dalam teknologi produksi makanan masa
depan.
5. Lingkungan yang semaking tercemar
Penerapan Green
Chemistry secara standart dan dilakukan dengan baik dan benar serta konsisten
hingga tepat, dapat mengurangi bahkan menghilangkan senyawa beracun yang
berdampak pada manusia, biosfir dan lingkungan sekitar.
Kesimpulan
Berbagai metode dan
prinsip dari kimia hijau yang sudah dijadikan acuan dari berbagai penelit
maupun ahli sudah sangat menjelaskan betapa berharganya lingkungan sekitar kita
yang bersih akan pencemaran. Dengan itu kita sebagai makhluk hidup yang paling
utama di bumi ini harus bisa memaksimalkan dan melestarikan lingkungan ini.
Daftar pustaka
Anwar, Muslih (2015). “Kimia Hijau / Green Chemistry” http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?u=blog-single&p=343&lang=id
(Diakses tanggal 20-02-2020).
Kun,
Ricky (2011). “Penerapan Konsep Green
Chemistry dalam keseharian” https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000010127554/penerapan-konsep-green-chemistry-dalam-keseharian/
(Diakses Tanggal 20-02-2020).
Hidayat, A A., Muhammad Kholil. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkaran Industri. Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi
Artikel ini mengajarkan pentingnya kimia hijau dalam mencegah terjadinga pencemaran, nice artikwl
BalasHapus